Ghost love bercerita tentang seorang gadis berusia 17 tahun yang bernama Vana. Hidup vana berubah drastis saat neneknya mewariskan ilmu penglihatan pada vana saat ia berusia 10 tahun. Neneknya berwasiat agar vana melanjutkan pekerjaannya sebagai penolong para arwah-arwah yang matinya tidak wajar. Namun vana menolak keras ia tidak ingin menolong para arwah itu lagi, vana tidak mau bernasib sama dengan neneknya.
Sampai suatu hari van bertemu dengan Hantu tampan di sekolahnya. Ia meminta tolong pada vana agar menemukan pelaku yang sudah tega membunuhnya.
Akankah vana menolong arwah itu?
Dari pada penasaran yukkk buruan di kepoin, mampir lama-lama ya😊
Selalu dukung cerita dengan comen like dan votenya😘
HAPPY READING!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30.Problem
HAPPY READING!!!!!!
Bianca dan Tiara saling menatap, mana mungkin ia bisa hidup dengan kondisi tangannya yang seperti ini.
"OKE, KITA BAKAL MINTA MAAF SAMA LO. "ucap Bianca dan Tiara kompak.
" Nah gitu kek dari tadi, capek tau gue mengangin lo bedua." cerocos Aiden.
Vana membalikkan badannya melihat ke arah Bianca dan Tiara.
" Gue Minta maaf" ketus Bianca tanpa terlihat sedikitpun penyesalan di wajahnya.
"Gue juga! "sambung Tiara dengan tampang sangat terpaksanya.
" Heh lo bedua itu minta maaf atau nagih hutang ketus amat." kesal Aiden melihat ekspresi juga nada bicara Tiara dan Bianca yang terpaksa.
" Baby jangan mau di maafin, aku rela kok megangin mereka kayak gini sampai mereka minta maaf dengan sangat tulus ke kamu." bujuk Aiden karna Aiden tau Vana pasti langsung mengiyakan permintaan maaf yang tak tulus dari nenek lampir yang ia pegangi itu.
"Gue maafin kalian tapi kalo sampai kalian bully atau nyakitin gue lagi gue ngga akan segan - segan untuk manggil semua temen hantu gue untuk ganggu dan gentayangin kalian berdua." ancam Vana yang kemudian masuk kedalam mobilnya kemudian melajukannya keluar dari sekolah.
Aiden melepaskan pegangan tangan kedua nenek lampir tersebut kemudian menyusul Vana.
" Dasar Dukun Sialan! "umpat Bianca.
" Anjing emang tuh cewek. "sambung Tiara.
Aiden duduk di bangku penumpang yang berada di sebelah Vana.
'' Harusnta kamu itu lebih buat mereka kapok, kalo perlu ni ya sampai buat mereka nangis-nangis bombay." kesal Aiden karna Vana melepaskan begitu saja Tiara dan Bianca di saat Aiden masih belum puas untuk membalaskan dendamnya.
" Emang kamu mau punya pacar tukang bully?" ucap Vana membalas ucapan Aiden.
" Kamu itu cuma bales apa yang udah mereka perbuat ke kamu jadi bukan berarti kamu tukang bully seperti mereka. "sangkal Aiden tidak ingin membenarkan ucapan Vana.
" Tapi itu sama aja aku ngebales bullyan mereka, jadi itu berarti aku dan mereka ngga ada bedanya aku dan mereka sama - sama tukang bully. Iyakan?"
Aiden mendengus sebal,Vana itu terlalu baik dan terlalu polos untuk ia ajari balas dendam.
...######...
Vero melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, membelah jalanan kota jakarta yang sekarang ini sedang ramai - ramainya.
Mobil Vero dengan cepat menyalip setiap mobil yang menghalangi jalannya,termasuk mobil Vana.
Vana langsung menginjak rem karna Vana terkejut dengan salipan mobil yang menyalip mobilnya dengan sangat cepat.
"Mau mati ya tu orang. "umpat Vana.
" Kamu ngga kenapa - napakan sayang? Ada yang luka ngga?" cemas Aiden.
" Aku ngga papa cuma kaget aja. "balas Vana masih memperhatikan mobil yang menyalipnya tadi.
Aiden memperhatikan mobil yang menyalip Vana tadi, Aiden merasa tidak asing dengan mobil tersebut. Begitupun dengan Vana ia merasa pernah melihat mobil tersebut tapi ia lupa di mana ia melihatnya.
"Mobil itu kayak ngga asing, yak kan?" Vana mendengus ketika melihat ke arah kursi penumpang dan mendapati jika aiden tidak ada di kursinya.
"Ck. Kebiasaan" kesal Vana yang kemudian kembali melajukan mobilnya.
Di sisi lain Aiden sudah duduk di kursi penumpang di mobil Vero.
"Lo udah gila? Mau mati? "hujat Aiden.
Vero mengurangi laju kendaraan.
" Tapi kalo lo mau mati juga ngga papa sih,biar gue punya temen yang sealam." sambung Aiden.
Vero mendengus sebal," Lo ngga pain di sini kak? "tanya Vero yang sudah menormalkan laju kendaraannya.
" Gue ke sini mau marahin lo." ucap Aiden.
Vero menyengitkan keningnya.
" Gara- gara lo kepala pacar ke sayangan gue jadi kejedot akibat lo salip tadi."
" Dia syok, untung aja pacar gue ngga amesia. "kesal Aiden lebay.
" Maksud lo Vana?" tanya Vero.
"Ya iya lah begok emang lo pikir gue punya pacar berapa? "
"Teruss sekarang Vana di mana? "
"Tiga mobil di belakang mobil lo. "
Vero langsung menepikan mobilnya, Vero keluar dan melihat ke beradaan mobil Vana.
Vero mencegat mobil Vana dengan berdiri di tengah jalan. Untung saja Vana sigap menginjak rem kalo tidak mungkin Vero sudah tertabrak oleh Vana.
" Lo ngapain sih?" kesal Vana sambil keluar dari mobilnya.
Vero berjalan cepat menuju Vana dan langsung memeriksa keadaan Vana. Vero melihat pergelangan tangan wajah serta kaki Vana. Vana yang menyengitkan keningnya heran dengan yang di lakukan oleh Vero.
" Lo ngga papa kan? "tanya Vero dengan Wajah khawatirnya.
" Emangnya gue kenapa?" heran Vana,Vana melihat ke arah Aiden yang baru saja ke luar dari mobil Vero.
Aiden tersenyum ke arah Vana," Eh Dia ngga kenapa-napa. "ujar Aiden.
Vero melepaskan pegangan tangannya," Gue minta maaf. "
Vana melihat ke arah mobil Vero, kini Vana mengerti dengan sikap Vero kepadannya tadi.
" Kita bicara di sana aja ya, ngga enak bicara di sini." ajak Vana menunjuk ke arah taman yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Vero mengangguk kemudian berjalan mengikuti Vana.
"Masalah keluarga lo belum selesai ya? "tanya Vana hati - hati setelah duduk di sebuah bangku di taman tersebut.
" Emang_____"
"Sssttttt"ucap Vana menyuruh Aiden untuk diam.Aiden itu kalo ngomong suka ngga mikir, asal ceplos. Kalo ngga di suruh diem yang ada nantinya Vero malah tambah sakit hati dan ngga mau cerita tentang masalahnya.
Aiden mendengus kesal.
" Kalo gue boleh tau, lo punya masalah apa sama keluarga lo? " tanya Vana lagi.
Vero menarik nafas dalam, "Gue benci kehidupan gue, Bokap yang seharusnya support gue malah jadi penyebab hancurnya hidup gue." jelas Vero.
"Emang apa yang udah di lakuin bokap lo? "
"Dia nganggep kelebihan gue ini sebagai kutukan dan pembawa sial untuk dia."
"Dia selalu memperlakukan gue sebagai anak yang ngga normal. Neken gue untuk terus jadi nomor satu baik prestasi ataupun kegitan lainnya di sekolah. "
"Dia didik gue dengan sangat keras beda banget sama kakak gue yang selalu dia puji dia sayang tanpa ada penekanan sedikitpun." jelas Vero mengutarakan semua rasa sesak dan sakit hatinya.
"Dulu gue juga benci sama hidup gue bahkan gue sempet berpikir untuk bunuh diri supaya bisa nyusul nenek gue." Mata Aiden terbelalak mendengar penuturan Vana.
"Nenek gue meninggal di bunuh tepat di depan mata gue, dan dia nurunin ilmu penglihatannya ke gue sampi semua kehidupan gue berubah drastis."
"Masa kecil gue penuh dengan penderitaan ketakutan dan bullyan, hidup gue ngga pernah tenang bahkan sampai sekarang."
"Tapi setelah gue mencoba untuk bisa nerima kenyataan dan menyerah pada takdir gue. Gue jadi sadar dan ngerti tujuan nenek mewariskan ilmu penglihatannya ke gue. Dia mau gue nolong para arwah yang mati dalam ketidak adilan dan merubah gue menjadi anak yang kuat dan berguna untuk orang- orang ataupun hantu. " Aiden tersenyum ia terharu dan salut mendengar cerita pacar tercintanya.
" Mungkin Papa lo cuma mau didik lo untuk jadi anak yang kuat, pintar dan bertanggung jawab tapi cara didik papa lo aja yang salah sehingga buat lo tertekan kayak gini. Tapi walau gimanapun itu bokap lo pasti dia ngelakuin itu semua demi lo juga, ngga ada satupun orang tua yang mau jerumusin anaknya sendiri. So don't ever hate your dad.!!! "jelas Vana.
Vero merasa sedikit lega dengan penjelasan serta nasehat Vana, dengan reflek Vero langsung memeluk Vana dengan Erat." Thank you so much. "
...Bersambung ...
**Antara sedih dan nyesek. Sedihnya liat kehidupan Vero yang menderita dan nyeseknya liat aiden yang selalu di acuhkan malah tadi di suruh diem lagi:)
Jngan lupa lake, komen dan shere ya. Sampai berjumpa di bab berikutnya**!!.
tapi endingnya bikin nangis, ku pikir bakal ada cowok yang datang mirip aiden, eh ternyata enggak😁