NovelToon NovelToon
NYAMAR JADI COWOK: Cinta 180 Derajat

NYAMAR JADI COWOK: Cinta 180 Derajat

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Cintamanis / Tamat
Popularitas:606.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Sata Erizawa

Follow akun IG-ku @sata_erizawa

WARNING: KOMEDI ROMANTIS! JANGAN MEWEK-MEWEK, WAKTUNYA TERTAWA NGAKAK!

Sinopsis:

Karena tidak mendapatkan kost cewek, aku terpaksa harus menyamar menjadi cowok agar bisa ngekost di kost-kostan khusus cowok.

Namun gila, KENAPA AKU HARUS SATU KOST DENGAN MUSUH BEBUYUTANKU?

Padahal, aku datang ke kampus ini demi mencari calon suamiku yang waktu kecil berjanji mau menikahiku.

Sekarang, aku malah harus dihadapkan dengan kehidupan kost khusus laki-laki yang tak pernsh aku bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sata Erizawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Keakraban 2: Mandi

Malampun tiba. Malam ini terlewati tanpa ada kegiatan apapun. Para senior cukup berbesar hati pada juniornya. Malam ini benar-benar dimanfaatkan untuk beristirahat karena esok hari kegiatan yang melelahkan siap menanti.

Suasana malam ini terasa begitu dingin. Udara pegunungan malam hari sungguh menusuk tubuh. Meski sudah berbalut jaket tebal dan banyak selimut, tapi masih saja terasa dinginnya.

Dinginnya pegunungan itu tidak main-main!

.

.

.

Malam yang dingin sudah terlampaui. Pagipun menjelang. Sinar mentari pagi yang hangat menyinari perkempingan mahasiswa itu. Apel pagi sudah dilaksanakan.

Waktu menunjukan pukul tujuh pagi, semua mahasiswa kembali ke tenda masing-masing untuk memasak, mandi, dan mempersiapkan kegiatan pada hari ini.

“Ayo mandi! Sudah sangat risih rasanya. Asap dari masakan membuatku tidak nyaman.” Ajak Sifa.

“Cih, yang masak saja aku sama Melly dan Anggun, tapi kau yang merasa risih.” Kata Razty.

Sifa nyengir.

“Tahu ini anak. Kapan kau akan belajar masak? Jangan mentang-mentang kau bisa membayar banyak pembantu, kau tidak mau belajar memasak. Bagaimanapun kau itu cewek, kau harus bisa memasak!” Timpal Melisya.

“Melly benar, kasihan suamimu jika kau tidak bisa memasak. Setiap suami pasti ingin istrinya pandai memasak. Dion saja sering mengajariku memasak.” Kata Anggun.

“Yee.. Dion melulu yang kau fikirkan.”

"Dasar bucin."

"Iya, dasar Anggun bucin."

"Bilang saja yang jomblo iri apa susahnya sih?"

Sial. Tahu saja si Anggun itu. Batin ngenes si jomblo bergejolak.

“Sudahlah ayo mandi! Aku ingin segera terlepas dari semua kuman-kuman yang menempel ini!”

.

.

.

Sifa dan sahabat-sahabatnya berjalan menuju tempat pemandian. Tempat pemandian cukup jauh dari perkempingan.

Di perjalanan menuju pemandian umum, Sifa melihat Satria sedang berjalan bersama Steven memasuki tempat pemandian. Sifa menunjukkan evil smile-nya. Sebuah ide muncul di dalam otaknya.

“Kita mau apa sih, Sif? Kenapa harus mengendap-endap begini? Bukankah ini kamar mandi laki-laki?” Tanya Razty.

Razty mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu. Benar, ia tidak salah sebut, dirinya dan Sifa saat ini sedang berada di area pemandian khusu laki-laki!

Mau mengintip?

Oke, itu pemikiran yang tidak masuk akal.

“Sstt, jangan berisik! Kita bisa ketahuan. Kalian tadi lihatkan Satria masuk kamar mandi nomor satu ini? Aku hanya ingin bermain-main sama dia.”

Kata Sifa.

Sifa menyunggingkan senyuman mautnya. Ide setannya harus segera dilaksanakan. Ini pasti akan seru. Lebih seru dari konser NCT di Yutub.

Pembandingan yang aneh dari sosok Sifa.

“Kau ini, kau bisa kena masalah jika kau bermain-main dengannya. Satria bisa mengabisimu, Sif.” Kata Anggun.

"Satria akan marah besar padamu! Mungkin saja kau akan dibully habis-habisan olehnya. Kau tidak lupa kan insiden nyuci di kampus waktu itu? Sampai masuk koran kampus segala lagi." Sambung Razty.

"Anggun dan Razty benar, Sif. Sudah deh lupakan keinginanmu untuk bermain-main dengan Satria! Ini hutan woy, jika Satria balas dendam padamu bagaimana? Bagaimana jika dia lempar kamu ke sungai atau meninggalkanmu di tengah hutan blantara itu?" Imanjinasi Melisya sangat jauh rupanya.

Melisya tidak menyukai hutan yang gelap. Itu mengerikan di malam hari.

“Hentikan imajinasimu itu, Mel! Tidak masuk ak sekali sih. Aku tidak takut dengannya. Kenapa juga aku harus takut dengannya? Hei, dia juga makan nasi sama seperti kita. Kalian tidak perlu terlalu khawatir!” Kata Sifa.

Sementara sahabat-sahabatnya hanya menggelengkan kepala karena tidak bisa memahami sikap kekanak-kanakan Sifa.

Sifa itu keras kepala. Hanya kesabaran yang dapat melawannya.

“Sifa, jangan lakukan ini! Kita pergi saja dari sini!” Ajak Melisya yang kembali tidak tenang.

Ini kamar mandi khusus laki-laki loh. Bagaimana jika dari kejauhan ada anak laki-laki lain yang ingin mandi? Bukankah mereka akan ketangkap basah dan dihukum karena dituduh sebagai pengintip orang mandi?

Bisa-bisa kehidupan kuliah sampai lulus tidak akan pernah tenang.

“Satria tadi sore mempermalukanku, dia menghinaku seenak kepala batunya. Sah saja jika aku membalasnya.” Kata Sifa.

"Astaga, tidak ada habisnya kehidupan romantisme kalian berdua. Ckckck." Razty menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak menyukainya dalam konteks romantis! Enak saja!"

"Tapi serasi kok." Anggun menggoda.

"Aku setuju saja deh." Melisya pasrah keadaan saja. Pasalnya, ia ingin cepat pergi dari tempat itu.

Sifa mengambil pakaian yang Satria sampirkan di pintu kamar mandi. Dengan sangat cepat ia membawa kabur pakaian Satria itu.

Sementara teman-temannya mengikutinya di arah belakang.

Sifa memang sudah gila!

.

.

.

“Sat, aku sudah selesai. Ayo kembali ke tenda!” Ajak Steven setelai selesai mandi.

“Kau duluan saja, aku belum selesai.”

Kata Satria dari dalam kamar mandi.

“Baiklah. Cepatlah, sebentar lagi makan pagi!”

"Hn."

Stevenpun meninggalkan Satria.

Tak begitu lama setelah Steven pergi, Satriapun selesai mandi. Ia baru menyadari jika pakaian yang ia letakkan di pintu kamar mandi telah tidak ada di tempatnya. Ia mencoba meraba-raba untuk mencarinya tapi tetap saja tidak menemukannya. Ia juga sudah mencari keluar kamar mandi, mungkin saja terjatuh, tapi sama, tetap tidak ada.

“Sial, ada yang bermain-main denganku. Hufft, untung saja masih ada handuk, Jika tidak? Aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi.” Batin Satria kesal.

Dengan terpaksa dan benar-benar menahan malu, Satria berjalan se-cool mungkin untuk menyembunyikan rasa malunya.

Satria berjalan memutar arah balik. Ia tidak ingin ketahuan mahasiswa lain. Jalan satu-satunya adalah lewat pintu belakang tenda.

Keberuntungan masih berpihak padanya, tenda yang ia tempati berada paling dekat dekat dengan kamar mandi umum. Paling ujung dari semua tenda. Jadi resiko ketahuan mahasiswa lain masih bisa ia atasi.

"Brengsek! Aku tidak akan membiarkan orang yang mempermainkan harga diriku kabur!" Batin Satria kesal sambil berjalan menuju tendanya.

1
Nindahh
Kalau ini di suruh cari pacar, lah gw? huhuhu keluar ama cowo aja di larang kecuali ada kerja kelompok sekolah
bahtiar ilmi ilmi
🤣🤣🤣🤣 gara gara singo dimejo
jatmiko U
coba baca
Winalia Cahya
kaya di drama Korea...
Murni Banty
arka pa satria...
leoboy
lanjut lagi thor....
Nuri
saya tdi mellow tb" ngakak 😭🙏
꧁◇࿌ེེྂ_Pasulow_࿌ེེྂ◇꧂
Trs kalo mata nya di colok gmn
Fitri yani
sbenarnya arest atau satria sih,,pgnnya sih satria lucu brantem mulu kata"an klo ktemu
Fitri yani
apa jangan"satria orang msa lalu sifa wktu kcil
Fitri yani
apa jangan"satria orang msa lalu sifa wktu kcil
Fitri yani
apa jangan"satria orang msa lalu sifa wktu kcil
Fitri yani
apa jangan"satria orang msa lalu sifa wktu kcil
Fitri yani
apa jangan"satria orang msa lalu sifa wktu kcil
Jing Chia
Kpn up thor
K~Firma
lagii thor.
Tria Cimuiet Cimuiet
kpn up thor
Ree.Pand
wkwkwk
RezkySr
sering up dong thor
macil
thor kmaren di tunggu upnya lama...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!