Warning 21+ !!!
Sekuel Dendam Salah Alamat
Follow IG Author
IG ( naura_shafa95 )
FB ( Naura Shafa Mahbubbah )
Up setiap jam.
07 pagi, 11 siang, 15, sore dan jam 19 malam.
Nasib malang Amira di jual oleh tetangganya sendiri. Amira lolos dari tempat mesum pria hidung belang, membuat dirinya bertemu seorang Duda tampan.
Darren seorang Duda tampan dan casanova membuat dirinya hilang kendali.
Apakah mereka akan bertemu kembali? Dan bagaimana kisah mereka selanjutnya. Saksikan terus kisah selanjutnya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Shafa mahbubah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Posesif
Amira terbangun, akan tetapi dia merasa sesak di bagian perutnya seperti ada yang menindih. Seketika bola matanya membulat melihat tangan kekar Darren berada di atas perut rata milik Amira. Sepanjang malam Darren memeluk Amira dengan sangat erat membuat Amira tidur dengan sangat nyenyak hingga dia tidak sadar Darren tengah memeluknya.
"Kenapa dia memelukku begini," ujar Amira segera memindahkan lingkaran tangan Darren kepinggir.
Amira segera beranjak dari tempat tidur supaya bisa pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sepuluh menit telah berlalu jam menunjukan pukul lima pagi. Gulungan handuk mengulung rambut Amira yang basah di atas kepalanya.
Amira enggan untuk membangunkan Darren dari tidur lelapnya. Sengaja Amira segera Shalat subuh, setelah itu Amira segera membangunkan Darren.
"Dia sangat tampan," ujar Amira.
"Hmm, aku memang sangat tampan," balas Darren. Amira kaget ternyata Darren mendengar ucapannya yang dia lontarkan di hadapannya.
"Apa maksudmu? Segera bangun dan Shalat subuh aku akan menyiapkan sarapan untukmu," seru Amira menyembunyikan merah merona di pipinya dengan menundukan wajahnya.
Di saat Amira beranjak untuk pergi ke luar kamar, pergelangan tangannya Darren tarik hingga Amira jatuh menimpa Darren yang masih tidur. Pandangan mereka beradu pandang satu sama lain, jarak mereka sangat dekat hingga hidung mereka tengah bersentuh*n.
"Aku harus pergi," ujar Amira segera bangkit dari bidang dada milik Darren. Akan tetapi Amira tidak bisa lepas, Darren memeluknya dengan sangat erat hingga Amira tidak bisa memberontak.
"Aku menyukaimu," bisik Darren di kuping kanan Amira hingga bulu kuduk Amira meremang.
"Kau jangan menggangguku, aku mau buatkan kamu sarapan pagi. Kau pergilah bersihkan dirimu terlebih dahulu, setelah itu kamu Shalat subuh," seru Amira melepaskan peluk*an Darren.
Darren hanya bisa terkekeh melihat Amira berlalu kocar-kacir keluar kamar.
"Dia wanita yang sangat aneh," ujar Darren bangkit dari tempat tidurnya.
Satu jam telah berlalu.
Darren sudah siap dengan stelan formal mahal miliknya. Tidak lupa juga dia membawa dasi di tangannya untuk di pasangkan oleh Amira.
"Kita sarapan bareng, hari ini aku ijinkan kamu pergi menemani Aida berbelanja ke mall. Kau akan di kawal oleh kedua bodyguardku, supaya tidak ada Pria yang berani menggodamu," ucap Darren sembari duduk di kursi meja makan.
"Baiklah," seru Amira tersenyum.
"Aku ada meeting cukup lama, jadi aku ijinkan kamu libur dulu, takut kau di ganggu Pria kantor, karena aku tidak bisa mengawasimu," seru Darren memandang lekat Amira.
"Oke, tapi kau tidak perlu bersikap posesif begitu padaku. Aku bisa jaga diri juga," sahut Amira.
"Sudah jangan banyak bantah, pokoknya kamu tidak boleh di ganggu Pria mana pun. Jangan lupa setelah sarapan kau pasangankan dasi untukku," ucap Darren sambil menegug satu gelas s*su putih.
Amira memasangkan dasi untuk Darren, debaran jantungnya kembali membuncah membuat Amira tidak bisa mengontrolnya.
"Kenapa wajahmu merah?" Goda Darren.
"Cepatlah berangkat, aku tidak mau kamu telat untuk meetingnya," sahut Amira gugup.
"Baiklah," sahut Darren sembari mengecup kening Amira. Amira hanya bisa tercengang atas perlakuan Darren. Akhir-akhir ini Darren selalu bersikap manis kepadanya.
Dua jam sudah.
Darren dan juga Ken segera berangkat menemui Aldo untuk meeting penting mengenai bisnis mereka. Darren juga tahu Aldo sering berhubungan bersama Nancy, akan tetapi Darren tidak mau mempermasalahkan akan hal itu.
Amira sudah tiba bersama Aida di sebuah mall ternama yang ada di Jakarta. Mereka berkeliling untuk membeli baju dan juga kebutuhan Aida. Rencana Darren Aida akan di pindahkan sekolahnya di dekat apartemen biar dia tidak terlalu jauh untuk sekolah. Juga menjaga Aida dari kejaran orang jahat yang mengintainya.
"Aida kau tunggu di sini dulu, Kakak mau ke toilet dulu untuk membersihkan tumpahan jus di baju," ucap Amira. Sebelum masuk ke dalam restoran yang ada di Mall, Amira tidak sengaja kena tumpahan jus pelayan. Bodyguardnya akan memberi pelajaran kepada pelayan itu akan tetapi Amira berhasil membujuk mereka.
Aida hanya bisa duduk diam di kursi melihat ke sekelilingnya. Tidak sengaja Adrian juga ada di Mall bersama kedua temannya. Adrian melihat Aida tengah duduk sendiri, Adrian tidak segan-segan duduk di hadapan Aida.
"Kelihatannya kau gadis cupu yang salah masuk Mall," ujar Adrian yang membuat Aida tercengang.
"Siapa kamu?" Tanya Aida tidak mengerti.
Tidak lama, Amira datang menghampiri Aida dan juga Adrian yang sedang duduk berhadapan.
"Hai, Aida apa dia temanmu?" Tanya Amira tiba-tiba. Adrian segera pergi sambil memutar bola matanya malas.
"Kenapa dia pergi, Aida apa dia temanmu?" Tanya Amira kembali.
"Aku tidak mengenal dia," sahut Aida.
Aida
Adrian.
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA.
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
RANTING 5