Setelah di khianati oleh cinta pertamanya, Alex memutuskan pergi ke Australia untuk mengembangkan perusahaan ayahnya yang ada disana. Sampai akhirnya, dia kembali lagi ke Indonesia dan dia dijodohkan dengan seorang gadis cantik yang ternyata gadis itu pernah menolongnya ketika ia masih berada di Australia. Bagaimana kisah selengkapnya?
Gambar yang terdapat dalam novel ini hanyalah sebagai ilustrasi. Bukan milik author sendiri. Author hanya mengambilnya dari berbagai sumber di internet. Hak cipta sepenuhnya milik masing-masing pemilik bukan milik author...
IG : @embunpagi544
salam hangat author❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 29
Setelah beberapa, saatnya Alex dan Anes melakukan snorkeling. Awalnya Anes ragu-ragu, karena ia belum pernah melakukannya sama sekali dan dia tidak bisa berenang. Alex menjelaskan kalau snorkeling bisa dilakukan oleh orang yang tak bisa berenang sekalipun.
Karena penasaran dan Alex meyakinkannya, akhirnya dia mencobanya. Alex membantunya memakai masker selam dan snorkel. Tak lupa Alex memakaikan kaki katak(sirip selam) dan juga baju pelampung karena Anes tidak bisa berenang.
Dengan sabar, Alex membimbingnya dan lama-lama Anes mulai menikmati kegiatan snorkelingnya. Dia bisa mengamati beraneka ragam flora dan fauna bawah laut, seperti ikan, terumbu karang, kerang, bintang laut, rumput laut, dll dari permukaan laut.
Sebenarnya, ada pemandu selam yang bisa mengajari Anes. Namun, Alex memilih mengajarinya sendiri, karena ia sendiri sudah sering melakukannya bahkan dia sering melakukan diving yang membutuhkan keahlian khusus. Bisa dikatakan dia adalah seorang diver yang handal dan bersertifikat.
Anes tampak begitu bahagia, rasanya ia enggan untuk menyudahi kegiatan snorkelingnya. Ia sangat antusias sekali mengingat ini pertama kalinya dia melakukannya.
"Yaah, padahal masih ingin menikmatinya, tapi mas malah ngajak berhenti," ucap Anes.
"Lihat ini udah jam berapa, udah waktunya makan siang," ujar Alex sambil menunjuk jam tangannya.
"Tapi, aku belum lapar," sanggah Anes.
"Krucuk krucuk" (anggap bunyi perut).
Tiba-tiba, perut Anes bunyi dan ia langsung memegang perutnya dan nyengir kepada suaminya.
"Katanya nggak lapar, terus itu bunyi apa, udah ayo ganti baju dan makan, ntar pingsan kalau nggak makan!"
"Tapi..."
"Tidak ada bantahan,kenapa suka sekali mengeluarkan kata tapi" Alex mengernyitkan dahinya.
Karena tak ingin berdebat, Anes hanya mengikuti perkataan suaminya.
Mereka memutuskan makan di sebuah restoran kecil yang bernama Hot Bites. Mereka memilih restoran tersebut karena letaknya yang dekat dengan pantai bikini.Tak ada menu yang spesial seperti makanan khas Maldives di restoran tersebut. Namun, rasanya dapat memanjakan lidah Anes dan Alex.
"Kamu mau makan apa?" tanya Alex.
"Aku mau pizza with crispy crush, french fries, club' sandwiches, ice cream dan juga jus strawberry," jawab Anes sambil melihat daftar menu.
"Kamu yakin bisa menghabiskan semua itu?"
"Tentu saja, aku lapar sekali rasanya ingin makan semuanya," jawab Anes mantab.
Sedangkan Alex hanya memesan burger dan jus mangga.
Setelah pesanan datang, Anes langsung melahap makanannya satu persatu.
Alex hanya memperhatikan istrinya tersebut makan. Anes merasa risih karena dari tadi Alex hanya melihatnya makan tanpa ikut makan.
"Kenapa mas liatin aku kayak gitu, dan juga kenapa mas nggak makan?" selidik Anes.
"Aku sudah cukup kenyang melihat caramu makan, tadi kamu bilang tidak lapar, tapi lihatlah, kamu makan kayak habis nguli," sahut Alex sambil mengerutkan dahinya dengan tangan bersilang di dada.
"Hehehehe" Anes hanya nyengir menanggapi ucapan suaminya.
"O ya mas, perempuan tadi siapa? kayaknya lumayan akrab," tanya Anes penasaran.
"Bukan siapa-siapa, udah lanjutin makannya, nggak usah ngomongin hal yang nggak penting," jawab Alex.
Anes hanya diam mendengar jawaban Alex dan melanjutkan makan.
"Nggak mungkin bukan siapa-siapa, jelas kelihatan banget dari gelagat perempuan itu kalau mereka kenal sangat dekat," batin Anesm
"Aaahh aku udah kenyang," ucap Anes.
"Kenapa nggak dihabisin?" tanya Alex.
"nggak muat kali mas,kalau semua harus aku habisin, aku udah kenyang banget ini," jawab Anes dengan mengelus perutnya.
"Ck. Dasar! makanya jadi orang jangan tamak, semua dipesan akhirnya nggak dimakan."
"Hehehe. Ya maaf, tapi sayang juga ya kalau nggak dimakan ini semua," ucap Anes.
"Udah biarin aja, ayo aku mau ngajak kamu main Jets ski."
"Jets ski?"
"Iya, kenapa? takut?"
"Siapa takut, justru aku penasaran dan ingin mencoba!" ucap Anes girang.
🌼🌼🌼
"Mas yakin ini akan baik-baik saja?" Anes tiba-tiba merasa takut untuk menaiki Jets ski.
"Kalau takut ya nggak usah naik, biar aku sendiri saja," ucap Alex santai.
"Maksudku, aman nggak kalau aku naiknya sama kamu, bukan sama ahlinya."
"Kamu meragukan kemampuanku hmmm?"
"Bukan begitu mas, tapi..."
"Ya udah, kalau kamu nggak mau, aku nggak maksa!" Alex menaikkan alisnya.
"Iya iya aku mau, tapi hati-hati ya.."
"Hemm" jawab Alex singkat.
Alex sangat terampil dan seperti seorang profesional mengendarai jetski tersebut. Sementara Anes merasa sangat tegang dan berpegang erat pada tubuh suaminya.
"Mas, yakin wanita tadi bukan siapa-siapa?" Anes masih saja penasaran.
"Mas nggak bohong kan?" lanjutnya lagi
"Ya ampun, lagi naik jetski kayak gini aja dia masih aja bahas masalah Evelyn," batin Alex.
"Mas kenapa nggak jawab, pasti kalian kenal kan?"
"Bisa diam nggak, kalau masih bahas wanita tadi aku akan turunin kamu ditengah laut, mau?"
Anes menggelengkan kepalanya dan semakin mengeratkan pelukannya, karena kini Alex melajukan jetskinya dengan kencang.
"Mereka, jangan kencang-kencang, aku takut!" teriak Anes.
"Mas, aku pusing, rasanya mau muntah!" teriaknya lagi lebih keras.
Mendengar ucapan istrinya, Alex langsung menepikan jetskinya.
Anes segera turun dan lari ke kamar mandi terdekat. Dengan cepat Alex menyusul istrinya.
"Hoek...Hoek..."
Alex langsung menghampiri sang istri yang sedang muntah mengeluarkan makanan yang mengisi perutnya. Dia merasa khawatir.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Alex yang memegangi punggung Anes
"Mas sih, kencang sekali, aku jadi pusing dan takut liat ombaknya, jadi mabuk kan, keluar deh semuanya yang aku makan tadi," jawab Anes ketika sudah merasa sedikit baikan.
"Salah kamu juga, tadi makan banyak banget, kepenuhan kan perut kamu, terus naik jetski ya wajarlah muntah."
"Mas juga salah, tau aku tadi makan banyak malah diajak naik jetski kenceng banget lagi," Anes mengerucutkan bibirnya.
Mereka terus berdebat saling menyalahkan, tidak ada yang mau mengalah.
"Iya iya aku yang salah," Alex akhirnya mengalah.
"Udah, jangan bawel lagi, sekarang udah baikan belum?"tanya Alex
"Udah mendingan," jawab Anes
"Ya udah, ayo kita balik ke resort aja, lagian hari juga udah mulai sore."
"Tapi, aku masih ingin jalan-jalan disini sambil menaiki sepeda dan berbaur dengan warga sekitar," rengek Anes.
"Tidak usah ngeyel!" sahut Alex
Anes hanya mengikuti suaminya dengan cemberut.
"Kenapa harus mabuk sih, nggak asyik banget dasar Anes!" Anes merutuki dirinya sendiri dalam hati.
"Aku hanya tak ingin lama-lama di sini, karena disini ada Evelyn dan aku nggak mau kamu jadi salah paham," batin Alex.
Mereka hanya saling diam dengan tangan Alex menggandeng tangan Anes dan menghampiri Jono.
"Nona, apa Anda baik-baik saja?" tanya Jono
"Iya, saya tidak apa-apa," jawab Anes sambil menyunggingkan senyuman.
"Kami akan kembali ke resort sekarang," ucap Alex.
"Apa kalian tidak ingin membeli oleh-oleh dulu disini?" tanya Jono
"Waaaahhh boleh tuh.." sahut Anes.
Alex menatap Anes dengan menaikkan alisnya.
"Mmm nggak deh mas Jono, kita langsung kembali ke resort aja, lagian saya juga udah lelah," ucap Anes yang tak ingin membuat Alex marah.
"Baiklah kalau begitu Tuan, Nona" sahut Jono.