“Kenapa kau menangis?”
Rey yang merasa beruntung telah dijodohkan dengan Kikan. Kini ia bermaksud ingin menjodohkan Merry, putri semata wayangnya dengan anak dari kerabat dekatnya yang tak lain ialah kakak kelas sekaligus musuh bagi Merry sendiri.
Merry terpaksa menyetujuhi pernikahan itu. Tetapi dengan syarat, menyembunyikan identitas pernikahannya dari siapapun termasuk dari teman-temannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hujan lebat penuh dengan ketakutan
Keesokannya merry pun terbangun ia sudah tak melihat gio disampingnya merry pun langsung beranjak mencari gio namun ia tak menemukannya
" dia kemana sepagi ini sudah pergi " tanya merry dalam hati , merry hendak memasak sarapan namun ia urungkan karna ia berpikir gio sudah pergi jadi tidak ada yang perlu dimasakan . ia pun kembali ke kamar dan membersihkan kamarnya namun tiba tiba ponsel merry bergetar ternyata ada panggilan masuk dari elyn
" kakak .. " sapa elyn , merry pun menyapa balik
" kak besok apa boleh aku tidur dirumahmu ? Mami sama dady akan ke luar kota jadi aku takut dirumah sendiri " tanya elyn ia berharap merry mengizinkannya
merry pun terdiam sejenak dan memutar otaknya
" kalau ada elyn . Gio kan ngga bakal berani macam macam " gumam merry dalam hati
" boleh sekali " teriak merry bersemangat
" apa boleh aku mengajak carrol sekalian kak? Biar elyn ada temannya , karna pasti kaka sibuk berdua sama kak gio jadi merry takut meng ganggu " ujar elyn tersenyum meledek
" heh anak kecil bicara apa kamu ? " teriak merry kesal
" hehe ya kan pengantin baru biasanya sibuk kak " saut elyn tertawa pelik
" boleh ajak carrol ya kak ? " sambung elun
" ajaklah ! Mungkin dia mau tidur dirumah kalau ada kamu , Tapi ingat !! Jangan membuat masalah " seru merry , elyn pun mengiyakannya dengan penuh semangat ia langsung mengakhiri panggilan telponnya
Merry melanjutkan bersih bersih , ia meraih jaket hitam yang sering gio pakai , entah apa yang membuat pikiran merry terganggu hingga ia menatap dan memegang jaket gio dengan begitu lama
Merry pun mengambil hanger dan menggantung jaket gio .
sorenya merry memasak untuk makan malam
Hingga Hari sudah menjelang malam kala itu hujan lebat tiba tiba mengguyur rumah merry , suara petir beradu diatas langit , suaranya seakan menggetarkan jantung hingga membuat merry takut
namun saat itu gio belum juga pulang dari pagi
" kemana bajingan itu , tumben sekali dia belum juga pulang " gumam merry dalam hati merry pun merasa takut sendirian dirumah , namun ketakutannya ia lampiaskan kepada buku
Ia pun duduk bersandar diatas tempat tidur sembari membaca buku , sesekali matanya melirik kearah jam namun gio belum juga pulang
*DUARRRRRRRRRRRR
Suara petir menggelegar dengan sangat keras hingga mengagetkan merry
" Mamaaaa " teriak merry ia sontak menutup telinganya , tak lama kemudian lampu yang ada dirumah merry tiba tiba padam seketika
" ah yatuhan kenapa lampunya mati ? " gumam merry ketakutan , ia mencoba meraih ponselnya namun ponselnya tersenggol dan terjatuh! karna saat itu kamar merry benar benar gelap jadi tidak ada cahaya yang masuk sedikitpun apalagi dengan kondisi hujan yang begitu lebat. merry mencoba turun dari tempat tidur
ia hendak mencari ponselnya yang terjatuh namun lagi lagi merry berhalusinasi hal hal yang tidak tidak!
jadi ia langsung kembali naik ke atas tempat tidur
karna ia takut jika tiba tiba ada hantu dari bawah tempat tidur yang menarik kakinya
(efek sering nonton melihat film horror wkwk)
" gio kau dimana sih " gumam merry sambil menggerutu kesal
Seketika suara barang terjatuh dan berbunyi sangat nyaring hingga terdengar dari dalam kamar merry , sepertinya barang tersebut berasal dari depan rumah , merry yang ketakutan langsung meringkukan badannya dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya rapat rapat
" mama .. merry takut " gumam merry lirih. dirinya benar benar merasa takut hingga ia tak sadar jika menangis
" mamaaa cepat pulanglah merry takut " panggilnya kembali sembari menepis air matanya.
ponsel merry bergetar dibawah lantai , merry pun mendengar getaran ponselnya tersebut namun merry enggan mengambilnya karna takut
# Kreeekkkkkk
terdengar suara pintu kamar merry yang terbuka ,
mata merry langsung terbelalak lebar .. halusinasi nya pun semakin menjadi jadi , mulutnya tak henti bergerak untuk berdoa sembari memanggil manggil nama mamanya ! tubuhnya gemetar dan berkeringat karna ketakutan
Seseorang tiba tiba menarik selimut merry dengan begitu kasar, sontak merry yang dirundung ketakutan kala itu ia langsung berteriak dengan kencang , ternyata yang datang gio
" merry tenanglah .. ini aku ? " ucap gio . merry pun langsung membuka matanya , ketika ia mengetahui bahwa yang datang ialah gio , merry pun beranjak dan langsung memeluk tubuh gio dengan erat , merry merengkuh seluruh tubuh gio yang terbalut kemeja agak sedikit basah karna terkena air hujan
Merry pun masih gemetar ketakutan , gio mencoba melepaskan pelukan merry namun merry tak mau melepaskannya.
Ia mengarahkan lampu senter ponselnya untuk menerangi wajah merry yang sedang memeluknya , gio pun terkejut melihat merry berlinang air mata , dirinya mengajak merry duduk .. ia memegang bahu merry dan mencoba melepaskan pelukannya
" merry tenanglah kenapa kau menangis ? " tanya gio lirih sembari tangannya menyeka air mata merry
" kenapa lama sekali ? kau pasti sengaja kan meninggalkanku sendirian dirumah? " celetuk merry
" kalau memang aku sengaja meninggalkanmu sendirian dirumah , untuk apa aku sekarang pulang , dasar bodoh !! " saut gio dengan ketus
" apa kau begitu takut hingga menangis seperti ini ? " tanya gio meledek
" diamlah kau !! " teriak merry
" kau ini penakut sekali ! ini hanya lampu mati saja ! jadi Jangan berlebihan ! " tutur gio namun merry hanya diam saja
" kemarilah " pinta gio sembari menyandarkan kepala merry dibahunya
tak lama kemudian gio pun beranjak berdiri menyalakan lilin di sekitar kamar nya , lalu ia bergegas keluar kamar dan hendak mandi di kamar mandi yang letaknya dekat dengan dapur , karna seharian tubuhnya begitu lengket terkena sinar matahari
" gio kau mau kemana " tanya merry
" mau mandi , kenapa? apa kau mau memandikanku? " tanya gio tersenyum sinis
" sialaan si brengsek ini " gumam merry dalam hati dan menggerutu kesal
" mandi dikamar mandi sini kan bisa " pinta merry , karna dirinya merasa takut sendirian
" apa kau tak melihat listriknya padam ? air nya mana bisa menyala " saut gio sembari berlalu meninggalkan kamar memang hanya kamar mandi yang berada dekat dapur yang selalu menampung air , karna kamar mandi didalam kamar hanya ada shower dan bath up saja
seusai mandi gio pun kembali ke kamar , dirinya masih melihat merry belum tertidur padahal merry sebenarnya sangat mengantuk , terlihat berkali kali ia menguap
" cepat tidurlah ! akan ku temani sampai kau tertidur " pinta gio ,ia pun duduk disamping merry . merry pun menganggukan kepalanya , ia berbaring disamping gio dan menarik selimut hingga menutupi setengah badannya
merry memejamkan mata dan tak lama kemudian ia tertidur , gio memperhatikan wajah merry yang sedang tertidur dari dekat dengan penerangan cahaya dari lilin yang mengobarkan api kecilnya
Tiba tiba ponsel gio berbunyi ada panggilan masuk dari rey . Gio pun mengangkatnya
" Hallo gio , Ini mama .. " sapa kikan
" oh mamaa .. kirain papa .. Iya ma ada apa " tanya gio ,
" apa merry ada ? mama mencoba menghubungi ponselnya tetapi tidak diangkat " kata kikan
" merry sedang tidur ma , ada apa mama telpon " tanya gio menepiskan senyumnya
" mama dari tadi kepikian merry saja , apa dia baik baik saja nak ? " tanya kikan khawatir
" baik baik saja kok ma , cuman merry tadi habis menangis karna ketakutan ?" ucap gio memberitau kikan
" ketakutaan kenapa gio ? " tanya kikan penasaran
" disini hujan deras ma merry tadi sendirian dirumah , seluruh lampu padam makanya merry ketakutan , gio pulang agak larut soalnya ada sedikit urusan di luar kota " ujar gio ,
" anak itu , dari dulu seperti itu dia memang penakut , biasanya kalau lampu mati dia langsung pergi ke kamar mama dan memeluk mama erat erat " saut kikan sembari tertawa kecil
" mama minta tolong jaga merry ya nak " pinta kikan tersenyum
" tentu saja ma , gio pasti menjaganya " saut gio sembari menatap merry yang sedang tertidur , ia pun mengakhiri panggilannya , gio masih memandangi wajah merry
" dia kalau diam ketakutan seperti ini sangat cantik " gumam gio
" lain kali akan ku suruh PLN untuk memadamkan listriknya setiap hari " sambung gio sembari menahan senyumnya
jangan lupa kunjungi profil mangatoon saya dan klik follow untuk mengikuti semua karya terbaru saya terimakasih ^_^
jangan lewatkan juga untuk membaca novel terbaru saya yang berjudul
**AMOERA MY LADY **
emang batu si mery egois
atau cwo miskin gitu ... soalnya kebanyakan novel kan cowok ya kata kaya