NovelToon NovelToon
Empat Mata Jatuh Cinta

Empat Mata Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Achmad Aditya Avery

Valda yang saat itu masih SD, jatuh cinta kepada teman dari perumahan seberang yang bernama Dera. Valda, dibantu teman-temannya, menyatakan perasaan kepada Dera di depan rumah Dera. Pernyataan cinta Valda ditolak mentah-mentah, hubungan antara mereka berdua pun menjadi renggang dan canggung. Kisah pun berlanjut, mengantarkan pada episode lain hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmad Aditya Avery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Silat dan Para Perundung

Malam harinya aku meminta izin pada papa agar bisa mengikuti ekstrakurikuler pencak silat. Papa mengizinkan mengikuti ekstrakurikuler tersebut. Hari Sabtu tepat pukul setengah 8, aku datang dan bergabung dengan murid-murid dari ekstrakurikuler pencak silat. Hari pertama latihan, rasanya sulit menyesuaikan gerakan. Aku tidak boleh menyerah, ini baru awal bukan? Sesudah latihan, guru silatku berkata, “Silat bukan sarana untuk berkelahi atau menjadi jagoan, justru di sini kita diajarkan untuk menghindari perkelahian.”

“Lalu bagaimana jika dipukul?” tanya seorang murid.

“Jika dipukul sekali maka balas pukul dua kali. Dipukul dua kali, balas pukul empat kali. Dipukul tiga kali, tendang satu kali, yang pasti kita jangan memulainya, itu saja,” kata kakak bersabuk merah yang menjadi guru silat kami. Beliau masih terlihat muda.

Salam penutup mengakhiri latihan pertamaku. Aku mulai berkenalan dengan beberapa murid dari ekstrakurikuler pencak silat ini. Hiban, dia teman pertamaku di sini. Aku mulai mengenal kakak senior yang ternyata sekolah di SMP yang sama denganku. Aku akan rutin latihan dari sekarang. Suatu hari di kelas, Erik, Gon, Samur, Ewan, serta berandalan lain datang menemuiku lagi. Aku kira mereka kapok karena kejadian beberapa hari yang lalu.

Mereka justru bertingkah makin keterlaluan. Kali ini, mereka menyuruhku membelikan makanan di kantin, yang paling aku benci adalah mereka menyuruhku saat sudah masuk jam pelajaran. Aku menolak tapi mereka justru menggangguku selama jam pelajaran berlangsung. Memukul punggung, menendang bangku dan meja, menjitak kepala, sambil terus-menerus menyodorkan uang untuk beli makanan di kantin dengan maksud agar aku segera membelikannya. Tanganku sudah geram, ingin memukul mereka semua tapi tidak bisa memulai perkelahian, lagi pula aku juga baru belajar silat, tidak mungkin langsung bisa melawan mereka.

Aku menuruti keinginan mereka walaupun Deco menyuruh untuk tidak memedulikan mereka tapi jika seperti ini terus, tidak mungkin aku bisa mengikuti pelajaran dengan tenang. Akhirnya aku pergi, meminta izin ke guru dengan alasan pergi ke toilet. Setelah berhasil, aku pergi lewat jalan rahasia menuju kantin agar tidak ketahuan guru karena kelasku berhadapan dengan jalan menuju kantin. Aku memutuskan untuk memutar arah. Aku berjalan lewat belakang kelas, tembus melewati kelas anak SD, hingga akhirnya aku sampai juga di kantin. Sesampainya di kantin aku langsung mencari makanan-makanan pesanan para makhluk yang seenaknya di kelas.

Lidi-lidian, cimol, air mineral gelas, serta molen, setelah selesai kudapatkan semua, aku langsung menyimpannya di kantong celana, sebagian ada di dalam seragam sekolah, tepatnya di antara kaus kutang dan baju seragam dengan maksud agar tidak ketahuan guru. Aku kembali ke kelas dengan berlari. Aku takut dicari guru karena tadi izinnya hanya ke toilet. Sudah lima menit di luar kelas, harus lebih cepat berlari. Akhirnya sampai juga, aku selamat kali ini, gurunya sedang ke luar kelas. Aku bisa memberikan pesanan dari manusia terkutuk itu sekarang. Aku kembali duduk, tiba-tiba guru matematika yang bernama Pak Roni datang.

“Valda kamu ke mana saja tadi?” tanya Pak Roni.

Gawat apa aku ketahuan tadi ke kantin?

“Val, kok diam?” tanya Pak Roni lagi.

“Eh, iya Pak, tadi saya ke toilet SD, saya lagi buang air besar. Soalnya di toilet belakang pintu toilet bagian atas semuanya kebuka. Saya tidak tenang, buang air besar di situ Pak,” jawabku.

“Oh iya iya, Bapak mengerti,” jawab Pak Roni sambil tertawa kecil.

Semua teman tertawa mendengarnya. Tumben Pak Roni bisa tertawa. Aku baru melihatnya kali ini. Ini semua gara-gara mereka, para geng berandalan. Aku jadi berbohong. Tidak bisa dibiarkan. Aku tidak mau disuruh lagi.

Aku makin serius berlatih silat, hingga menjelang ujian kenaikan kelas. Saat itu aku terpaksa memutuskan untuk tidak latihan sementara. Aku memang masih belum menguasai banyak jurus, meski begitu tubuhku terasa sedikit lebih kuat dari sebelumnya. Setiap dua kali seminggu aku dilatih dengan beberapa latihan fisik seperti lari, memukul, menendang, push up, sit up, back up, dan lain-lain. Badan jauh lebih fit dan sepertinya aku sudah berhasil mengatasi makhluk di kelasku.

Aku mulai bisa menolak jika disuruh-suruh, entah kebetulan atau tidak tapi aku rasa kelas satu akan berakhir dengan lancar. Pernah sekali aku menolak untuk membelikan molen di kantin, saat itu aku sedang sibuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikan saat itu juga. Aku tidak menyangka berani membentaknya, dengan menendang kursi yang berada di depanku. Ini sedikit melanggar peraturan dunia persilatan, aku termakan emosi, tapi sudahlah lagi pula aku tidak memukulnya. Aku sudah mendapatkan kesibukan sendiri selama ini.

Saat istirahat juga tidak diam di kelas, aku sering ke kantin, biasanya bersama Hiban, Deco, serta Frisly, agar tidak menjadi bulan-bulanan makhluk berandalan di kelas. Mungkin aku sering diganggu karena terlihat pendiam, sehingga mudah menjadi sasaran empuk geng berandalan yang sok jagoan itu. Selama sebulan ini geng berandalan itu seperti hilang dari peredaran, mereka sudah tidak mengganggu lagi. Aku rasa geng berandalan itu lenyap atau sembunyi, setiap istirahat mereka pergi, mungkin membuat onar di tempat lain. Apa itu tandanya aku bisa tenang di kelas dua SMP nanti?

Ujian kenaikan kelas pun selesai, aku berencana mengikuti latihan lagi. Hari Selasa dan Kamis aku mendatangi sekolah, tidak sesuai harapan, tidak ada yang latihan pencak silat saat itu. Hari Sabtu kembali lagi untuk latihan, tapi hasilnya sama saja, tidak ada yang latihan. Akhirnya aku pulang kembali. Hari Seninnya, sebenarnya hanya ada class meeting, tapi aku sempatkan untuk datang ke sekolah menanyakan kapan latihan pencak silat dimulai kembali.

Aku bertemu Hiban, dia bilang latihan dimulai besok, dan katanya besok ada latihan serta persiapan untuk ujian kenaikan tingkat. Keesokan harinya, entah apa yang terjadi, tiba-tiba tubuhku terasa susah untuk bergerak, lemas, dan hanya ingin tidur. Dengan amat terpaksa, aku tidak mengikuti latihan hari ini. Hari Sabtunya, saat berniat ingin latihan, aku mendapat kabar latihan hari ini bukan di sekolahku melainkan di SMP yang berbeda. Aku ketinggalan informasi, informasi itu diberikan hari Selasa kemarin saat aku tidak ikut latihan. Entah apa yang merasuki hati saat itu, rasanya malas latihan lagi. Aku memutuskan untuk berhenti latihan silat.

Sekarang aku berada di kelas dua. Sepertinya murid di sini banyak yang asing, hanya beberapa orang yang kutahu, itu juga tidak begitu kenal. Sifat pendiam dan tertutupku terbilang akut, sampai teman kelas satu SMP yang selama setahun bersama, tidak begitu aku kenal. Bagaimana pula dengan kelas lain yang tidak pernah ketemu sama sekali? Hari pertama di kelas dua, aku masuk kelas F.

Aku merasa tidak ada keganjilan di awal masuk kelas dua. Hingga selang beberapa bulan, aku mulai mengenal satu sama lain, ternyata ada dua murid di kelas yang tidak jauh beda dengan di kelas satu. Hanya beda nama saja, kali ini namanya Geder dan Rahmas. Geder dengan badan agak tinggi, sedangkan Rahmas yang badannya pendek. Mereka masih satu geng dengan kelompok berandalan sebelumnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Osmond Silalahi
dari semua lagu kenapa yg dipilih spongebobs?
Osmond Silalahi: wkwk ...
Achmad Aditya Avery: wkwkwkkwkw yel2 bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq mampir bro
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: thank you bang
total 2 replies
Y. Kasanova
Baru mampir
Achmad Aditya Avery: thank you /Smile/
total 1 replies
Osmond Silalahi
sakit kepala kalau langsung dibangunin model gitu
Osmond Silalahi: betul kan
Achmad Aditya Avery: betul puyeng langsung wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
hayo ... salah sapa
Osmond Silalahi: wkwk ... setuju
Achmad Aditya Avery: salah mereka wkqk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kali 2 weh
Achmad Aditya Avery: wkwkwkwkwk
total 1 replies
Osmond Silalahi
wah keren arti avery
Osmond Silalahi: tapi keren
Achmad Aditya Avery: artinya berat bang wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kunti jenis apa ini? wkwk
Osmond Silalahi: wkwkwk
Achmad Aditya Avery: Kunti yang pake bando wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
padahal rame matematika
Osmond Silalahi: begh ... rame lo
Achmad Aditya Avery: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
Osmond Silalahi
mantap ini
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: makasih bang ~
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq banget dlu
Osmond Silalahi: wkwk ....
Achmad Aditya Avery: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Osmond Silalahi
Dera ky nya unmood
Osmond Silalahi: nah kan
Achmad Aditya Avery: betul bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
weh ... up bab.
Achmad Aditya Avery: yoaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!