NovelToon NovelToon
Mata Sakti Lin Feng

Mata Sakti Lin Feng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Lin Feng, "Tuan Muda Teoris" dari Klan Lin, adalah bahan tertawaan di Akademi Awan Hijau. Dia jenius strategi, tapi bakat bela dirinya nol besar.

Segalanya berubah drastis saat arwah kakek-kakek telanjang mesum merasuki mata kirinya, memberinya kekuatan cheat [Mata Penjiplak] yang bisa meniru dan menyempurnakan jurus apa pun seketika.

Berbekal otak licik, mata copy-paste super, dan panduan kakek mesum di kepalanya, Lin Feng kini siap mengacak-acak dunia Jianghu. Ini adalah kisah di mana dia mempermalukan para jenius, men- trol/ musuh-musuhnya, dan mengejar tujuan utamanya membangun harem terbesar dalam sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Menciptakan Keberuntungan

Untuk ketiga kalinya dalam satu hari, Lin Feng berhasil membuat arwah kuno di matanya itu... terdiam.

Keheningan itu berlangsung selama lima detik penuh.

"...Hah?"

Suara si Kakek akhirnya terdengar, tapi nadanya aneh. Bukan marah. Bukan cabul. Tapi... bingung.

"Menganalisis... dadu?"

Tiba-tiba, suara si Kakek meledak dalam amarah yang terhina.

"NAK, KAU GOBLOK ATAU APA?! INI ADALAH [MATA PENJIPLAK] ILAAHII! MATA TERAGUNG DI ALAM SEMESTA!"

"Mata ini untuk menganalisis jurus-jurus dewa! Untuk memecahkan formasi surgawi! Untuk... yah... 'mendiagnosis' sumbatan meridian di dada instruktur!"

"DAN KAU MAU MEMAKAINYA... UNTUK MAINAN MURAHAN SEPERTI DADU?! ITU PENGHINAAN! ITU SEPERTI KAU MENGGUNAKAN PEDANG ILAAHI NAGA EMAS... UNTUK MENUSUK LUBANG PANTATMU YANG BAU ITU!"

Lin Feng tidak terintimidasi.

"Jangan bodoh, Kek," balas Lin Feng dalam hati, nadanya dingin dan penuh perhitungan. "Prinsipnya sama."

"SAMA?!"

"Ya," lanjut Lin Feng. "Sebuah jurus pedang adalah... sekumpulan data. Kecepatan, sudut, aliran Qi, momentum, kelemahan otot. Benar?"

"...Y-Ya, tentu saja, tapi..."

"Lemparan dadu," potong Lin Feng, "juga sekumpulan data."

"Kecepatan putaran mangkuk. Getaran tangan si bandar. Berat dadu yang tidak seimbang (karena mereka pasti curang). Sudut lemparan. Aliran udara di ruangan. Itu semua... Adalah sekumpulan data."

"Kau bilang mata ini bisa melihat 'kelemahan'," batin Lin Feng, senyum liciknya mulai terkembang lagi. "Kelemahan dari sebuah lemparan acak adalah... bahwa itu tidak acak."

"Itu... bisa diprediksi."

Hening. Total.

Lin Feng bisa merasakan roda gigi kuno di otak si Kakek berputar, mencoba memproses logika yang sangat modern dan sangat... kotor itu.

"...Data... fisika... prediksi... kelemahan... tidak acak..."

Si Kakek bergumam pada dirinya sendiri.

Lalu...

Tawa itu meledak.

Itu bukan tawa cabul. Itu bukan tawa yang sombong.

Itu adalah tawa histeris, tawa seorang jenius gila yang baru saja menemukan teori fisika baru.

"BWAHAHAHAHAHA! KAU! KAU BAJINGAN JENIUS YANG SANGAT, SANGAT KOTOR!"

Raungan si Kakek begitu keras hingga kepala Lin Feng berdenyut.

"KAU BENAR! KAU BENAR SEKALI! ITU SEMUA ADALAH DATA! KITA BISA MEMBACANYA! KITA BISA MEMINDAINYA!"

"KAU GILA! KAKEK KIRA MATA INI HANYA UNTUK MENJIPLAK JURUS! KAU... KAU BARU SAJA MENEMUKAN CARA UNTUK... MENJIPLAK KEBERUNTUNGAN ITU SENDIRI!"

Si Kakek terdengar sangat, sangat bersemangat.

"HOOOO! KAKEK SUKA RENCANA INI! KAKEK SANGAT SUKA RENCANA INI!"

"RENCANA FASE 1!" teriaknya, seolah sedang memimpin pasukan. "KITA JUAL 'PIL PENINGKAT GAIRAH KUDA JANTAN' MURAHAN UNTUK MODAL AWAL!"

"RENCANA FASE 2!" lanjutnya. "KITA BAWA UANG KOTOR ITU KE RUMAH JUDI TERBESAR DI IBUKOTA, DAN KITA... KITA AKAN MENGURAS MEREKA SAMPAI KERING! SAMPAI MEREKA HARUS MENJUAL CELANA DALAM MEREKA SENDIRI!"

"DAN FASE 3!" Suara si Kakek kembali ke nada cabul favoritnya. "KITA GUNAKAN UANG HARAM ITU UNTUK MEMBELI SEMUA BAHAN 'RENDAMAN TULANG GIOK' SIALAN ITU! DAN SISA UANGNYA... KITA PAKAI UNTUK 'BERLATIH KULTIVASI GANDA' DENGAN SEMUA WANITA CANTIK DI KOTA! HAHAHAHA! KAU MEMANG MURIDKU!"

Lin Feng tersenyum.

Rencana buff-nya... sudah final.

"Bagus," batinnya, kembali tenang. "Sekarang. Beri aku resep 'Pil Kuda Jantan' itu."

"Kita... punya bisnis yang harus dimulai."

Di dalam paviliunnya yang sunyi, Lin Feng mengambil kuas dan kertas.

"Baik, Kek. Diktekan."

"Hmph! Akhirnya kau menghargaiku!" Suara si Kakek terdengar bangga. "Dengarkan baik-baik, Nak! Ini adalah resep 'Pil Peningkat Gairah Kuda Jantan' (Edisi Murah Meriah Tapi Sangat Efektif)!"

Lin Feng mulai menulis.

"Bahan Utama: Tiga ons Kotoran Kelelawar Gua Es Kering."

Tangan Lin Feng yang memegang kuas berhenti.

"Kotoran... kelelawar?" batinnya, wajahnya sedikit hijau.

"TENTU SAJA!" seru si Kakek, seolah itu adalah bahan paling logis di dunia. "Itu adalah 'Yang' murni yang terkonsentrat! Panas! Pedas! Murah! Lanjutkan!"

Lin Feng, dengan enggan, menuliskannya.

"Bahan Kedua: Satu ikat 'Rumput Ular Sembilan Daun'."

"Itu... bukannya rumput liar biasa yang tumbuh di belakang toilet?" batin Lin Feng.

"Tentu saja! Tapi namanya terdengar keren, kan? Itu penting untuk pemasaran!"

"Bahan Ketiga: Lima tetes 'Embun Pagi Murni'."

"Oke, itu setidaknya terdengar normal."

"Ya, kau kumpulkan dari atas rumput. Atau... dari atas 'gunung kembar' instrukturmu itu! HAHAHA!"

Lin Feng mengabaikannya dan terus menulis saat si Kakek mendiktekan belasan bahan-bahan murahan lainnya (kebanyakan rumput liar dengan nama keren dan beberapa bagian serangga yang menjijikkan).

Setelah selesai, Lin Feng menatap daftar itu.

"Ini..." gumamnya. "Ini adalah resep paling menjijikkan yang pernah kulihat."

"TAPI INI AKAN MENJADIKANMU KAYA, NAK!"

"Dan... ini murah," Lin Feng tersenyum. "Sangat, sangat murah. Aku suka ini."

Dia meletakkan kuasnya. "Oke. Resep sudah ada. Sekarang... masalah pertama."

"Hah? Masalah apa?"

"Aku," kata Lin Feng datar. "Tidak tahu cara membuat pil."

"Aku seorang Teoris, ingat? Yang paling kulihai di dapur adalah... menyuruh Chun Hua mengambilkan anggur. Jika aku mencoba menyalakan tungku alkimia... aku mungkin akan meledakkan seluruh paviliunku."

"HMPH! SAMPAH!" gerutu si Kakek. "KAU PUNYA MATA INI UNTUK APA?! PAJANGAN?!"

"Apa hubungannya mata ini dengan membuat pil?"

"SEGALA-GALANYA, BODOH!" raung si Kakek. "Kau pikir alkimia itu bakat? SIHIR? Omong kosong! Alkimia itu... JUGA DATA!"

"Kau harus mengontrol panas, kan? MATA INI BISA MELIHAT SUHU! Kau bisa melihat api itu 500 derajat atau 501 derajat!"

"Kau harus tahu kapan ramuannya bercampur, kan? MATA INI BISA MELIHAT REAKSI KIMIA! Kau bisa melihat kapan 'kotoran kelelawar' itu melepaskan 'esensi Yang'-nya!"

"Kakek akan jadi pemandumu! Kau hanya perlu menjadi... tangan kanan Kakek! Kau akan menjadi 'Alkemis Boneka' Kakek! Mudah!"

Lin Feng terdiam. "Hah. 'Alkemis Boneka'. Aku suka itu."

"Baik. Masalah pertama selesai. Sekarang... masalah kedua."

"Apa lagi?!"

Lin Feng mengetuk-ngetukkan jarinya yang terawat di meja kayu rosewood.

"Bahkan kotoran kelelawar... tidak gratis."

"Aku butuh modal awal. Uang untuk membeli tungku alkimia termurah. Uang untuk membeli bahan-bahan menjijikkan ini. Aku Tuan Muda, tapi uang jajanku dikontrol ketat oleh Ayah. Aku tidak bisa tiba-tiba minta uang untuk membeli 'Kotoran Kelelawar'."

"Hmph. Selalu saja soal uang..."

Lin Feng tersenyum. Senyum licik seorang pedagang.

"Merepotkan. Aku harus... mencari sumber dana."

Dia terdiam, matanya menatap jubah yang dirobek oleh Zhang Yao yang masih tersimpan di lemari.

"Ah," katanya pelan. "Benar juga."

"Aku... punya sumber dana."

1
adi ambara
buang lah novel sampah ni thor..mc yg sombong bodoh...
I'M WHITE: lagi proses buff itu kak, makasih masukannya 👍
total 1 replies
adi ambara
minta kekuatan..tapi bodoh sombong..
I'M WHITE
porsi dialognya emang sengaja ane banyakin 🤣
Tiandi
terlalu banyak dialog daripada narasi, semangat thorr/Shy/
Tiandi
kenapa nggak pakai judul "Mata Penyalin Aktif" lebih enak aja gitu baca baca../Smile/
I'M WHITE: terlalu mainstream
total 1 replies
Tiandi
icip-icip dulu
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Cie cover baru
I'M WHITE: tumben dirubah ama NT, biasanya dibiarin aja
total 1 replies
Dwalkii
menurut kakak kuat di narasi tapi kurang di dialog. menurut ku, maaf kak sok tahu ya🙏

tapi overall, ini cukup bagus👍
Dwalkii
Saskehhh!!!🤣🤣
Dwalkii
🤣
Dwalkii
Oke... ini menghancurkan citra Manusia kuno di pikiran ku.
Dwalkii
Bagian ini lucu🤭
Aveline
lucuu bangett😭🤣🤣
Aveline
wkwkwk 😭😭
Aveline
kakk lucu banget 🤣🤣
Dwalkii
mampir kak, tapi ga sekedar mampir trus like. aku baca yaa/Proud/

untuk kalimat 'haaaah' ini seperti menghela napas kan? harusnya Hoamm, mungkin?🤭

maaf kak sok tau, tapi aku lebih nyaman begitu🙏
Aveline
kawin banget nihh author?🙏😭
Gege
dan tema remasan dada pun berakhir.. 🤣🤣
I'M WHITE
sebenernya babnya dah sampe 30 tapi bijgung mau up semua apa satu satu gini🤣
Gege
masih dengan remasan dada yang belom juga terselesaikan... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!