Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Sinar mentari pagi keemasan yang lembut mulai menyusup melalui celah-celah tirai. Cahaya hangatnya perlahan merayap naik. Sinarnya membelai lembut selimut yang membungkus sepasang kekasih yang masih terlelap dalam tidurnya.

Sinar lembut itu membangunkan sang pria, perlahan kelopak matanya terbuka menangkap bias sinar itu. senyuman tipis terukir di bibirnya saat menatap wajah sang kekasih yang masih pulas.

Draco mengecupi seluruh wajah sang kekasihnya, membuat sang kekasih menggeliat merasa terusik. Mata zamora perlahan mulai terbuka. Dia merasakan lengan kekar melingkari pinggangnya. Dia juga mendapati draco sudah terbangun. Menatapnya dengan mata berbinar penuh cinta dan sayang.

"Selamat pagi sayang." Bisiknya lembut mengecup kening zamora.

"Pagi." Jawab zamora tersenyum manis.

Draco mengelus bibir zamora. Lalu bibirnya yang hangat dan lembut menyentuh bibir zamora. sentuhannya halus bagaikan sayap kupu-kupu, tidak ada ketergesaan. Seolah-olah ingin memastikan setiap inci perasaannya tersampaikan. Ciumannya mengungkapkan janji tanpa kata mengungkapkan kasih sayang dan cinta yang membuat zamora merasa berharga.

Tangan zamora melingkar di leher draco, jari-jarinya menyelusup ke rambutnya. Membuat tubuh draco terpancing gairah menggoda. Hingga jari-jarinya bagaikan sang casanova mulai menari di tubuh zamora, setiap sentuhannya penguasaan yang anggun. Sentuhannya memikat, dan berhenti di tempat yang mendalam. Membuat zamora mengeluarkan suara seksinya.

***

Sedangkan di mansion besar keluarga mahendra.

Senna sedang sarapan begitu cerianya. Daddy Tommy dan mami audrey tersenyum, melihat senna yang kembali ceria.

"Sayang, mami berdoa hari ini menjadi hari terindah untukmu." Ucap mami audrey tersenyum.

"Terimakasih banyak mami, aku pasti bahagia. Karena hari ini raja kinsey mengantarkan ku ke sekolah." Ucapnya dengan nada bangga.

"Syukurlah, jika mereka sudah kembali perhatian seperti dulu." Sambung daddy Tommy.

***

Sedangkan di sebuah negara lain, di sebuah istana besar.

Seorang pria tampan duduk menatap foto seorang wanita yang dia cari Identitasnya. Cinta pada pandangan pertama membuatnya terbayang-bayang wajah sang wanita.

"Hmm, my queen. Aku akan membantu mu dari jarak jauh untuk saat ini. Setelah pekerjaan ku selesai, aku pasti akan berada di samping mu. Aku akan melawan ketiga raja yang menghalangi ku mendekatimu. Hmm, wajahmu membuat aku tidak fokus my queen. Rasanya aku ingin memiliki mu secepatnya." Ucapnya dengan seringai yang tajam.

Pria tampan itu bangkit dari duduknya. lalu berjalan, membuka sebuah kamar. Dia tersenyum melihat banyaknya foto seorang pria cantik dengan balutan seragam sekolahnya. "My queen, aku ingin melihatmu dalam balutan gaun cantik, bukan pakaian pria. Tetapi, menjadi pria pun tidak menutupi kecantikan mu. Aku pastikan akan memiliki mu my queen." Ucapnya dengan sorot mata penuh obsesi.

***

Sedangkan di mansion draco zamora dan draco sedang sarapan. Draco tersenyum tipis. Bahagia melakukan olah raga panas dengan kekasihnya berkali-kali. Tubuh kekasihnya benar-benar candu untuknya. Setiap di dekatnya selalu menginginkan menyentuhnya.

"Hubby, aku sudah selesai sarapannya." Ucap zamora.

Draco menatap zamora intens. "Sayang, bukankah kamu tidak ada pelajaran, mendingan di mansion saja bersamaku ya? Kita membuat baby." Jawabnya dengan nada serius.

Mata zamora terbelalak. "Ish, hubby mesum." Jawab zamora tersenyum.

Draco langsung bangkit dari duduknya. "Selama ada kesempatan sayang, masalahnya pria mu bukan aku saja, ada tiga pria lagi yang menanti kebersamaan bersamamu. " ucapnya mendekati zamora. Lalu mengangkat tubuh zamora dari duduknya, dan mendudukkan di maja makan yang kosong.

Dia mengelus pipi zamora intens. Zamora tersenyum kecil. "Hubby, tadi kan kita sudah melakukan olahraga berkali-kali, memangnya tidak puas?" Tanya zamora mengalungkan tangannya di leher draco.

"Belum sayang." Jawabnya mengecup bibir zamora. Draco mengambil sebuah kotak dari dalam saku celananya. Dan membuka kotak tersebut. kemudian dia membuka kotak tersebut. Terdapat gelang kaki yang sangat cantik dan juga sebuah cincin.

"Sayang, ini untukmu." Ucapnya langsung memakaikan sebuah cincin bunga mawar dengan taburan berlian hijau. kemudian dia membuka sepatu zamora dan memakaikan gelang kaki tersebut.

"Hubby, cantik sekali cincin dan gelang kakinya." Ucapnya dengan mata berbinar.

"Sayang cincin dan gelang ini untuk menjagamu. Aku tahu, ketiga raja sudah memberikan perhiasan kepadamu. Dan perhiasan untuk menjagamu. Tetapi milikku ini berbeda sayang. Jadi jangan di buka ya? selalu pakai." Ucapnya mengecup bibir zamora.

"Iya hubby, pasti." Jawabnya tersenyum tipis.

"Ayo kita berangkat." Ajak draco.

Zamora mengalungkan tangannya di leher draco. Dan draco mengangkatnya bagaikan bayi koala. menggendong depan.

**

Sedangkan raja kinsey sendang mengantar senna kesekolahan. Senna bergelayut manja di tangan raja kinsey dari berangkat sekolah hingga di dalam mobilnya. Membuat raja kinsey mual.

"Rasanya, Aku ingin sekali membuangnya kelaut, biar dia tenggelam dan di makan hiu." Batin raja kinsey.

"Kak Kinsey. Terimakasih banyak ya kamu mau mengantarkan aku, aku sangat bahagia." Ucapnya dengan nada manja.

"Hmm." Jawabnya singkat.

***

Sedangkan zamora di antar draco. Di tengah jalan mobil draco di hadang lima mobil. Dengan dua puluh lima orang.

"Sayang, lihatlah mereka sudah beraksi." Ucap draco dingin.

"Hebat hubby, mau menangkap aku membawa orang sebegitu banyaknya." Jawab zamora dengan nada santai.

"Tuan muda, biar aku hadapi." Ucap deon dingin dan tegas.

"Kita lawan bersama-sama deon. Olahraga pagi, lagi pula aku sudah lama tidak berkelahi." Jawab draco tersenyum menyeringai.

"Aku ikut hubby, aku rasanya ingin tampol wajah mereka semua, yang telah menargetkan aku." Sambungnya kesal.

"Oke, tetapi hanya dua orang saja sayang, setelah tampol dua orang kamu masuk mobil. Jika tidak menuruti perintah ku. Maka aku akan menghukum mu hari ini juga." Ucapnya dengan nada lembut tetapi penuh penekanan.

Zamora tahu kata-kata draco tidak main-main. "Oke hubby " Jawab zamora pasrah.

Draco, zamora dan deon turun dari mobil. Draco sudah menggunakan topengnya.

Ketua penyerang itu menatap draco yang menggunakan topengnya. "Pria itu, tidak mungkin? Dia ketua mafia organisasi yang sangat di takuti. Tapi, apa mungkin. tetapi aku pernah melihatnya sekilas." Batin ketua penyerang itu bergetar.

"Boss, ayo berikan aba-aba biar kita semuanya menyerang mereka." Ucap salah satu anak buah pria itu.

"Tunggu, dia adalah malaikat kematian." Ucap pria yang di panggil itu.

"Sepertinya tidak mungkin boss, masa dia ada di negara ini. Kalau menurut ku dia hanya menyamar agar kita takut." Jawab anak buah pria itu.

"Benar boss, mafia malaikat kematian tidak pernah menampakkan dirinya. Jadi tidak ada yang pernah melihat dirinya boss. Boss pernah melihatnya sekilas, bukan? Jadi, belum tentu dia."Ucap salah satu anak buah pria itu.

"Benar juga, baiklah serang mereka." Jawab boss penyerang itu.

"Tuan muda mereka menyerang. "Ucap deon dengan aba-aba silatnya.

Bugh.. Bugh..

Zamora, draco dan deon diserang mereka melawan para penyerang itu.

Zamora tanpa sadar mengalahkan lima orang hingga terkapar. Draco menatapnya kagum begitu juga deon tidak menyangka zamora lihai dan pandai ilmu bela diri. Sedangkan draco dengan mudanya mengalahkan dua belas orang dengan leher yang di patahkan.

Zamora terkejut draco dengan lihai, cepat dan mudah melumpuhkan dua belas orang dalam waktu sekejap. "Buset, hubby draco jago sekali, CK.. Lihatlah dia santai sekali, sepertinya dia tidak menggunakan kekuatannya. Buset dah, mana seram sekali, leher mereka di buat patah hingga metong. " Gumam zamora melotot terkejut.

Draco melihat kekasihnya terkejut tersenyum tipis. "Sayang, di saat seperti ini. Kamu masih memperlihatkan wajah menggemaskan kamu itu. membuat aku selalu tergoda. Hmm mengalah kan lima orang ya? " Batin draco tersenyum menyeringai melihat zamora mengalahkan lima orang.

Sedangkan deon pun mengalahkan sisanya. Hingga tertinggal boss penyerang itu.

Draco mendekati boss penyerang itu yang sedang berdiri dengan tubuh bergetar. Karena anak buahnya semua tewas dalam waktu hanya dua menit.

"Hmm, Deon. Aku serahkan dia untukmu." Ucap draco tersenyum menyeringai.

"Baik tuan muda." Ucap deon tersenyum menyeringai.

"Sayang, ayo kita masuk ke dalam mobil." Ajak draco menggendong zamora ala bridal style.

Zamora melirik, boss penyerang itu ketakutan melihat deon yang menurut zamora deon berubah.

"Hubby, apa deon memiliki alter ago?" Tanya zamora dengan nada penasarannya.

"Kamu pintar sayang, kamu selalu membuat ku kagum. Alter ago deon seorang psikopat tingkat tinggi. Jadi lebih baik, kamu jangan melihat apa yang dilakukan deon." Ucap draco tersenyum menyeringai.

"Waw, ternyata orang-orang yang berada di sampingmu orang-orang hebat dan sadis sama seperti mu hubby." Jawab zamora tersenyum kecil.

"Terimakasih banyak sayang pujiannya, dan hari ini kamu harus di hukum sayang." Sarkas draco tersenyum tipis.

"Ish, hubby, aku itu hanya menjatuhkan tiga lawan, dan keduanya tewas bukan karena aku. Ada seseorang yang melemparkan belati beracun kepada kedua orang itu. Hingga mati sebelum aku hajar." Jawab zamora.

"Ternyata kamu juga tahu sayang." Ucap draco mengecup bibir zamora.

"Hubby, sepertinya itu bukan pengawal bayangan milik tiga raja dan kamu, yang melemparkan belati itu dengan tujuan menyelamatkan aku." Sambung zamora intens.

"Hmm, sepertinya ada seseorang yang mengagumimu dari jarak jauh. Tetapi, aku tidak akan membiarkan dia mendekatimu sayang." Jawabnya memeluk erat zamora dan mengecup bibirnya lagi.

"Posesif." Ucap zamora tersenyum