NovelToon NovelToon
Marcelline Hart

Marcelline Hart

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Putri asli/palsu
Popularitas:601
Nilai: 5
Nama Author: S.Lintang

Dia.. anak, Kakak, saudara dan kekasih yang keras, tegas dengan tatapannya yang menusuk. Perubahan ekspresi dapat ia mainkan dengan lihai. Marcelline.. pengendali segalanya!

Dan.. terlalu banyak benang merah yang saling menyatu di sini.
Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Lintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. -

"Sudah menikah tapi ingin menerima lamaran orang lain lagi," ucap Arya menyindir.

Mereka ada di kamar sekarang.

"Menikah dengan mu juga terpaksa," cetus Marcelline ketus.

"Benarkah?" tanya Arya dengan senyum miring.

Marcelline berdecih malas.

"Aku akan kembali ke Eropa malam ini," kata Arya tiba-tiba.

"Untuk apa kembali kalau cuma datang beberapa jam doang? Sudah bosan menjadi suami ku, biarkan aku menikah lagi," kata Marcelline ketus dan menahan tangis.

"Kalau bisa, lakukan lah," papar Arya mempersilahkan.

"Keluar dari kamar ku!" usir Marcelline marah.

"Tenang lah, aku datang untuk melepas rindu, kenapa marah-marah?"

"Otak mu ada, gunakan untuk berpikir!" Marcelline masuk ke kamar mandi dan membanting pintu nya.

Aryasena menghela napas. "Tidak berubah setelah di tinggal 2 tahun ternyata," gumamnya menggeleng pelan.

Dia melangkah dan mengetuk pintu kamar mandi itu.

"Keluar Ell, jangan menangis di dalam sana," ucap Arya berubah sangat lembut.

"Jangan datang kalau cuma untuk singgah sebentar. Aku tidak butuh itu!"

"Tapi aku membutuhkan mu."

"Pergi sana!"

"Keluar atau aku menghancurkan pintu kamar mandi mu ini!" tegas Arya dingin.

Marcelline terpaksa membuka pintu dan keluar, menatap dingin pada Arya yang tersenyum geli.

"Sok kuat padahal anak kecil," cibir Arya dan menggendong Marcelline ke kasur.

"Kenapa menangis hm? Mommy merindukanmu, ayo pulang," ajak Arya.

Marcelline menghapus kasar air matanya. "Aku sudah pernah katakan, kalau dirimu belum menetapkan diri di sini, aku tidak akan menyentuh mansion mu lagi, tidak peduli seberapa rindu Mommy padaku."

"Aku menetap sayang," sahut Arya.

"Menetap itu untuk selamanya, Ren, kalau pun ada pekerjaan di luar, cukup seminggu, dua Minggu, bukan malah bertahun-tahun. Kamu menikah dengan ku sudah 2 tahun, tapi selama itu, kita tinggal di atap yang sama itu cuma 2 hari, setelah pernikahan itu kamu langsung pergi. Pekerjaan mu lebih penting dariku?" tanya Marcelline panjang lebar, matanya kembali berlinang air mata.

"Sudahlah jangan menangis, hanya sebentar," ucap Arya menghapus air mata itu.

"Aku memang tidak lebih penting dari semua bisnis mu!"

Marcelline membelakangi Arya dan menangis dalam diam.

Arya membenahi tubuhnya dan memeluk Marcelline dari belakang.

"Baiklah, aku akan tinggal 2-3 hari," ujar Arya mengalah.

"Tidak perlu. Pergi lah, atau perlu aku yang memesankan tiket mu sekarang juga? Ingin penerbangan di jam berapa? Atau detik ini juga?"

"Iya. Pesan lah!"

Hati Marcelline sakit mendengar itu, ia pikir Arya akan lebih mengalah ternyata tidak.

"Aku ini penting atau tidak bagimu?" Marcelline duduk dan menatap sengit Arya.

Arya menarik napas dan membuangnya kasar, lalu ia ikut duduk. "Aku ingin kembali ke pekerjaan kamu marah, aku ingin tinggal lebih dari semalam kamu juga marah. Sebenarnya apa mau mu?"

"Berpisah!" jawab Marcelline telak.

"Pengadilan mana yang bisa memisahkan dirimu dariku?" tanya Arya mengejek.

"Atau di sana kamu sudah memiliki istri lain? Kekasih? Simpanan? JAWAB!" teriak Marcelline marah.

"Omong kosong!" kata Aryasena datar dengan tatapan tajam.

"Katakan kalau memang itu kebenarannya, aku akan dengan ikhlas melepaskan.... Hmmpptt."

Aryasena menyambar bibir Marcelline secara kasar sampai wanita itu sulit bernapas. Marcelline memukul kuat dada Arya hingga pria itu melepaskannya.

Marcelline tersengal dan mengusap bibirnya yang basah, menatap tajam Aryasena yang tidak merasa bersalah sama sekali.

"Kau ingin membunuh ku?!"

"Ingin menyiksa mu sampai dirimu tidak bisa berjalan normal esok hari."

Dan itulah yang terjadi..

1
Carlos Vazquez Hernandez
Cocok di hati nih.
Anrai Dela Cruz
Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!
Asher_Sanou3u
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!