NovelToon NovelToon
Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pengganti / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Reinkarnasi
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Di malam yang sama, Yu Xuan dan Chen Xi meregang nyawa. Namun takdir bermain jiwa Yu Xuan terbangun dalam tubuh Chen Xi, seorang budak di rumah bordil. Tak ada yang tahu, Chen Xi sejatinya adalah putri bangsawan Perdana Menteri, yang ditukar oleh selir ayahnya dengan anak sepupunya yang lahir dihari yang sama, lalu bayi itu di titipkan pada wanita penghibur, yang sudah seperti saudara dengan memerintahkan untuk melenyapkan bayi tersebut. Dan kini, Yu Xuan harus mengungkap kebenaran yang terkubur… sambil bertahan di dunia penuh tipu daya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29.Kabar.

Keluar dari kuil, angin sore berembus lembut, membawa aroma dupa yang masih menggantung tipis di udara. Chen Xi berjalan berdampingan dengan Nyonya Tua Shen, sementara Yun Xin dan Selir Wu mengikuti di belakang dengan langkah enggan.

Namun ketenangan itu pecah saat suara derap kuda dan teriakan para penjaga terdengar dari gerbang kuil.

“Menyingkir! Menyingkir! Utusan istana datang!”

Para peziarah terpencar panik. Dua kuda perang berhenti mendadak di depan tangga kuil, debu mengepul, dan seorang perwira istana turun dengan wajah tegang.

Jubah besinya berdentang ketika ia menekuk lutut memberi hormat kepada para pendeta.

“Tuan Perwira, apa yang terjadi?” tanya Pendeta Kepala.

Perwira itu mengangkat wajah dan seluruh kuil menjadi sunyi.

“Pengumuman darurat dari istana!” suaranya bergetar, tapi lantang. “Saya mengumumkan keberhasilan raja Long membawa Putra Mahkota Qing Lan… telah ditahan sebagai tawanan negara!”

Desahan tercengang langsung meledak di antara para pengunjung.

Yun Xin menutup mulutnya, shock.

Selir Wu melangkah mundur setengah langkah.

Nyonya Tua Shen membeku, matanya membesar tidak percaya.

Chen Xi menghentikan langkahnya, jantungnya berdegup cepat.Dalam dirinya jiwa Xu yuan terkejut dengan kabar suaminya dibawa sebagai tawanan, apa salah putra mahkota?.

Perwira itu melanjutkan, suara semakin berat.

“Putra Mahkota Qing Lan dituduh merencanakan pembunuhan terhadap Putri Xu Yuan! Bukti ditemukan di kediaman rahasia dekat perbatasan timur. Raja Long memimpin pasukan pribadi untuk menangkapnya dan kini putra mahkota ditahan di menara penjara istana!”

Kuil seketika riuh.

“Benarkah itu?”

“Putra Mahkota melakukan pembunuhan?”

“Tidak mungkin! teganya seorang suami melakukan rencana pembunuhan seperti itu, seingatku dia pria yang dikenal bijaksana!”

“Raja sendiri yang mengusut tuntas, dia dan selirnya merencanakan pelenyapan putri Xu yuan!”

Namun ada satu suara lirih yang lebih terdengar daripada keributan seluruh halaman kuil.

“…Kasihan sekali putri Xu yuan.”

Nyonya Tua Shen berbisik nyaris tanpa suara. “pria kejam tidak seharusnya melakukan hal seperti itu pada istrinya…”

Sedangkan reaksi Chen xi hanya diam dalam lamunannya,dalam dirinya tidak percaya suaminya yang lembut dan perhatian ternyata dalang dari kematian nya sendiri.

Selir Wu dengan cepat memasang wajah prihatin. “Ibu,hari sudah siang. Sebaiknya kita pergi, atau kita langsung ke istana untuk bertemu dengan ibu suri?.”

Yun Xin, yang sependapat dengan selir Wu.“Selir Wu benar nek, sebaiknya kita mampir ke istana dulu sebelum pulang. Yang mulia ibu suri pasti terpukul dan keluarga kerajaan tentang kebenaran ini. ”

“Kalian benar, sebaiknya kita ke istana dulu. Ini adalah kabar yang mengejutkan untuk keluarga istana, bagaimanapun juga Yun xin akan menjadi bagian keluarga istana. ”

Keributan perlahan mereda, namun gema berita itu masih menggantung di udara seperti petir yang belum menggelegar. Para peziarah mulai menjauh, membicarakan tragedi istana yang baru saja mereka dengar.

Nyonya Tua Shen menoleh pada Chen Xi, wajah tuanya diliputi kekhawatiran.

“Anak… apa kau baik-baik saja?” tanyanya pelan.

Chen Xi menatap kosong ke arah gerbang kuil, seperti tidak mendengar.

Warna wajahnya sedikit memudar.

Dalam batinnya, jiwa Xu Yuan yang terikat dalam tubuh Chen Xi bergerak gelisah.

Putra mahkota… suamiku…aku tidak habis pikir teganya dirimu padaku?

Tidak. Tidak mungkin. Orang yang selalu memasangkan selendang di bahuku ketika aku kedinginan… orang yang menunduk saat menegurku agar tidak jatuh sakit… bagaimana mungkin dia ingin aku mati?

“Chen Xi?”

Nyonya Tua Shen menyentuh lengan gadis itu lembut, membangunkannya dari kekosongan.

Chen Xi tersentak kecil, lalu menunduk sopan.

“Maaf, Nyonya… hamba hanya… terkejut dengan kabar tadi.”

Yun Xin melirik dengan tatapan meremehkan.

Sok saja kau kaget. Seolah berita itu menyangkut hidupmu.

Selir Wu menatap Chen Xi lebih lama daripada seharusnya. Ada kerutan tipis di sudut matanya… kecurigaan samar yang muncul tanpa alasan jelas.

Nyonya Tua Shen bernapas panjang.

“Aku ingin bicara lebih banyak denganmu,nak. Tapi… sepertinya hari ini bukan saat yang tepat.”

Selir Wu segera mendekat untuk menopang mertua tuanya. “Ibu, biar saya bantu naik kereta. Kita harus segera ke istana, Ibu Suri pasti cemas.”

Yun Xin mengangguk cepat. “Benar, Nek! Kita tidak boleh terlambat!”

Kata “kita” itu menegaskan bahwa Chen Xi tidak termasuk.

Namun Nyonya Tua Shen masih menoleh ke belakang.

Ada ketidakrelaan halus di wajahnya… seolah ia ingin membawa Chen Xi serta.

“Rasanya berat sekali berpisah dengan mu,nak.Tapi saya masih ada perlu lebih penting,jadi kapan-kapan kita bisa mengobrol lagi.”

Chen Xi menunduk hormat.

“Baik, Nyonya.”

Dengan itu, keluarga Shen bergegas menaiki kereta mereka.

Pintu kayu berukir phoenix tertutup, dan roda kereta mulai berderak meninggalkan halaman kuil.

Chen Xi berdiri diam.

Gaun tertiup angin perlahan,dengan wajah yang disinari matahari yang mulai meninggi.

Di belakangnya, langkah ringan mendekat.

“Nona…”

Lian muncul dengan tatapan cemas. “Apakah Nona benar-benar baik-baik saja?”

Chen Xi tidak menjawab.

Ia masih memandangi debu yang beterbangan dari roda kereta keluarga Shen.

Matanya tampak berkaca-kaca, namun air itu tidak pernah jatuh.

Lian menunduk, hatinya terhimpit.

Ia bisa merasakan gelombang pikiran tuannya seperti kebingungan, rasa sakit, dan ketakutan yang tidak pernah ditunjukkan Chen Xi pada siapa pun.

“Nona…” bisiknya lagi.

Baru setelah semua suara semakin jauh, Chen Xi perlahan membuka mulut.

“Lian,” ucapnya lirih, nyaris patah, “Sebaiknya kita kembali kekediaman, sepertinya aku mulai kelelahan.”

Lian terperanjat, ia merasa cemas. “Nona baik-baik saja, atau perlu aku panggilkan tabib?. ”

“Tidak,Lian,” jawab Chen xi mantap. “Aku hanya butuh istirahat sebentar saja,dan aku minta jangan ada yang menggangguku hari ini.”

“Baik nona. ”

Tangan Lian yang memegang payung, langsung membukakan payung untuk nonanya dan mengarahkan payung itu kearahnya.

Chen xi dan Lian pergi dari kuil tersebut, dengan kereta mereka yang sederhana.

Didalam kereta perasaan sedih dan kecewa yang dirasakan Xu yuan, ia keluarkan samar-samar terdengar suara tangisan dari dalam kereta Chen xi.

Lian yang duduk diluar dekat kusir kuda, hanya bisa diam tidak berani bertanya walaupun ia merasa cemas dengan nonanya yang tiba-tiba menangis.

Di tempat lain.

Suara angin malam melolong di sela-sela jeruji besi, membawa hawa lembap dan dingin menusuk tulang. Di bagian terdalam menara penjara, tempat yang bahkan para penjaga enggan melewati tanpa alasan, Putra Mahkota Qing Lan dirantai pada papan kayu besar.

Tangan dan kakinya terikat besi berat, menjelmakan dirinya bak seorang penjahat kelas berat. Tubuhnya tampak lemah, napasnya berat jelas ia sudah mengalami siksaan berkali-kali.

Seorang penjaga berdiri di sampingnya, wajah keras tanpa belas kasihan.

“Kalau Yang Mulia masih bungkam,” ucap penjaga itu datar, “kami diperintahkan untuk melanjutkan hukuman.”

Putra mahkota tidak menjawab. Kepalanya tertunduk, rambutnya yang biasanya ditata rapi kini kusut dan menutupi sebagian wajah.

Namun matanya… tetap dingin. Tetap keras.

Seolah ia mempertahankan sesuatu yang tak ingin dijatuhkan.

Sret!

Cambuk di tangan penjaga diayunkan lagi, mengenai punggungnya.

Dirinya mengerang pelan, tubuhnya tersentak, namun mulutnya tetap terkunci.

“Yang Mulia!”

Penjaga lain mengetuk kayu. “Mengapa tidak mengakui saja? Satu kalimat bisa membuat siksaan berhenti!”

dia mengangkat wajah perlahan.

Tatapannya tajam. Tak menyerah.

“Aku… tidak melakukan apa yang kalian tuduhkan,tuduhan kalian itu tidak masuk akal.aku sangat menyayangi istriku,dan jangan jadikan aku alasan dalam kehancuran kerajaan ku. ”

Keduanya saling pandang.

Penjaga pertama mencibir. “Masih menyangkal.”

Namun sebelum ia mengangkat cambuk lagi—

Langkah berat bergema di luar lorong.

Tok… tok… tok…

Para penjaga menegakkan tubuh.

Pintu jeruji terbuka.

Sosok berjas hitam keemasan masuk, diikuti dua pengawal.

Pangeran Xiao Long.

Adik tiri kaisar Han yue, dan juga paman Xu yuan.

Dan orang mengenalinya malaikat maut,penjahat manapun pasti langsung mengaku jika dia yang turun tangan.

Ia tersenyum tipis melihat keadaan putra mahkota Qing lan.

“Aku tidak tahu alasanmu…” ucap Xiao Long, suaranya tenang namun menusuk. “terus menyembunyikan kebenaran,jika kematian putri Xu yuan adalah perbuatan mu.”Ia berbicara sambil melihat meja yang penuh dengan alat penyiksaan seakan memilih alat yang tepat untuk membuka mulutnya.

Putra mahkota tidak menanggapinya, ia tetap diam tanpa suara yang keluar dari mulutnya.

Xiao Long mendekat, membungkuk sedikit, wajahnya hanya beberapa jengkal darinya.

“Jangan bilang kamu tidak bersalah,kehancuran negeri mu karena perbuatan mu sendiri.Beraninya kalian mencemarkan nama baik keponakan ku yang malang, dengan omong kosong kalian itu.Apa yang kalian sebarkan?wanita tidak bermoral,tukang selingkuh yang pantas mati terpanggang.”

Ia lalu menepuk-nepuk pipinya dengan ujung jarinya, lembut namun menghina.

“Semua bukti menunjukkan kau ingin membunuh Xu Yuan.Kamu menyuruh orang menusuknya,lalu membakarnya di istananya.”

Putra mahkota Qing lan mencengkeram napasnya, namun wajahnya tetap tidak berubah.

“Aku tidak melukai Xu yuan.”

Xiao Long mendesah panjang, berpura-pura iba.

“Kalau begitu mengapa tidak mengaku saja? Dengan itu kau bisa keluar dari sini lebih cepat.”

Qing Lan memalingkan wajah.

“Karena aku tidak bersalah.”

Senyuman Xiao Long berubah dingin.

Ia memberi isyarat pada penjaga.

“Hukumannya… tingkatkan.”

Para penjaga tampak ragu.

“Yang Mulia… hukuman sudah—”

“Tingkatkan,” ulang Xiao Long.

Nada itu membuat seluruh ruangan beku.

Para penjaga tidak berani membantah.

Namun sebelum hukuman dilanjutkan, Xiao Long mengangkat tangan, menghentikan mereka.

Ia mendekat, menatap putra mahkota Qing Lan dalam-dalam dengan sorot beracun yang selama ini disembunyikannya di balik senyum ramah.

“Kau benar, aku yang merencanakan pembunuhan itu. Wanita itu pantas mati, ia hanya wanita penuh ambisi. Aku butuh wanita yang diam dan duduk manis diistanaku, tapi apa? dia malah menunjukkan taringnya membuat semua pejabat meremehkan aku. ”

“Itu karena kamu tidak berguna. ”

“Bukan, karena wanita kejam itu tidak punya perasaan dan menikah dengan ku hanya untuk mengembangkan ambisinya yang terpendam. ”

Xiao long pun mencengkram luka ditubuh putra mahkota dengan keras, dan dia pun menjerit sampai suaranya megelegar di seluruh penjara istana.

1
RiNdaNi Poetrie
Thor kalau update jangan lah 1 halaman. coba 3 halaman kali-kali kan🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
SecretS
Sungguh kisah tragis, tapi kakak apa boleh kasih saran buat cerita kakak ini menjadi yang lebih menarik seperti akhir tak selalu harus menikah terkadang kembali merasakan hidup damai itu yang terpenting kak. Tolong buat yang berbeda dari punya tetangga ya karena kebanyakan sih selalu berakhir dengan fulgar atau menikah itu membosankan kak, tapi cerita kakak ini sudah menarik kok lanjutkan terus ya 💪💪 semangat 👍👍👍
Kitty: boleh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!