NovelToon NovelToon
Santriwati Tengil Untuk Gus Zindan

Santriwati Tengil Untuk Gus Zindan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riyaya Ntaap

menceritakan kisah cinta antara seorang santriwati dengan seorang Gus yang berawal dari permusuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riyaya Ntaap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Iseng

**

" Maaaa plisss diva udah dua hari ga balapan loh ini. Udah gatal gatal rasanya Tangan diva. "

" Sini mama potong, biar ga gatal. "

" Ga bisa makan dong "

" Mama suapin. "

" Kalo di pesantren gimana? "

" Nanti suami kamu yang suapin. "

" Idih, mama mau nyewa suami buat diva di pesantren, gitu? "

" Iya, kalo ada yang mau. "

" Kalo gitu selama berkhayal ma, mana ada yang mau jadi suami sewaan diva di pesantren. "

" Ada "

" Ga "

" Adaa "

" Engga "

" Ada divaaa "

" Engga mama "

Diva dan Nadira terus saja beradu pendapat, diva saja yang tidak tau bahwa kemungkinan besar ia akan segera memiliki suami, makanya ia terus menyanggah perkataan sang mama.

" Yasudah kalau kamu ga percaya "

Diva mendengus kesal, karena bujukannya tak kunjung juga dapat meluluhkan hati sang mama, pada akhirnya diva kembali menyerah.

Gadis itu duduk dengan asal di lantai, berulang kali ia kelihatan menghela nafasnya dengan kasar, Nadira hanya melirik saja Tampa mau menuruti permintaan sang putri.

" Maaa " panggil diva

" Engga divaaa "

" Diva belum juga bicara, udah di bilang engga aja bah. "

" Mama malas dengar "

" Yaudah diva ke kuburan papa aja, terus minta tolong papa buat bujukin jandanya. "

Diva bangkit dari duduknya, wajahnya tampak begitu meyakinkan, sebelum mendengar perkataan sang mama yang kembali menyadarkan dirinya.

" Mau naik apa? Naik anjing? Naik anjing aja naik anjing, naik anjing juga enak. "

" Wah parah ni janda. " Diva menggeleng gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sang mama yang mulai keracunan fyp tiktok.

" Ga sopan ya yatim " balas Nadira

" Aih janda janda " ejek diva

" Yatim yatim "

" Jandaaaaaaaaa "

" Yatimmmmm "

" Ih berisik kali loh kalian berdua, satu janda, satu yatim. Dua orang doang loh padahal di rumah, tapi serasa satu RT. "

Kedatangan Azka, membuat ibu dan anak itu langsung terdiam dan menatap padanya dengan tatapan tajam.

" Yatim ga di ajak! " Kompak keduanya, membully Azka.

Azka menghela nafasnya panjang, hari harinya sudah begitu cukup melelahkan, kini di tambah lagi dengan drama janda dan yatim yang pasti akan berlangsung lama.

**

" Diva? Kenapa harus diva? Ada banyak santri putri yang baik di pesantren ini. Yang reputasinya baik, ga seperti reputasi diva. Kakek tau, diva sering mendapat hukuman di pondok pesantren. "

Gus Zindan menghela nafasnya berat, ada saja alasan yang di jadikan kakeknya untuk menolak usulannya melamar wanita yang ia inginkan. Gus Zindan tau alasan kakeknya melakukan hal itu pasti agar pada akhirnya Zindan menyerah dan menerima perjodohan yang sudah di rencanakannya.

" Zindan mau menikahi diva, karena Zindan sudah Tampa sengaja melihat auratnya. Bahkan memegang tubuhnya. "

" Tapi itu atas dasar ketidaksengajaan. "

" Iya, Zindan tau. Tapi ketidaksengajaan itu hanya terjadi satu kali, selebihnya Zindan inisiatif sendiri. "

" Abi, Salma mohon restui pilihan Zindan kali ini. Salma tau alasan Abi nolak diva pasti karena reputasinya di pesantren yang terkenal buruk karena sering dapat hukuman. Tapi justru dengan menikah sama Zindan, Zindan jadi punya hak lebih untuk mengajari diva Tampa harus melihat waktu dan tanpa ada batasan di antara mereka. " Salma angkat bicara, membujuk sang ayah.

Bagaimanapun juga, Zindan yang mengutarakan niatnya malam ini kepada sang ayah untuk melamar diva, itu atas usulan dan atas keinginannya, jadi sudah pasti Salma harus ikut turun tangan membujuk ayahnya.

Kyai habib tampak terdiam, berusaha menimbang nimbang perkataan putrinya.

" Yaudah, kakek restui. Kapan kamu mau melamar diva? "

Gus Zindan langsung tersenyum senang, akhirnya ia mendapat restu juga walaupun bukan dengan wanita yang ia cintai. Setidaknya bisa membahagiakan umi nya.

" Besok, kek. "

" Apa?! " Kyai habib langsung syok mendengar perkataan Zindan, segalanya begitu mendadak.

" Gila kamu! Kamu pikir ngelamar cuman bawa badan doang?! "

" Semua yang di perlukan udah Zindan persiapkan dari awal kek, Zindan cuman perlu restu kakek doang. "

Kyai habib menghela nafas panjang, ternyata Zindan sudah memiliki rencana jauh jauh hari, hanya saja baru memberitahukan hal ini kepadanya. Jika sudah begini, maka kyai habib pun hanya bisa merestui saja.

_____

Diva mondar mandir di dalam kamarnya, entah lah ia juga tidak mengerti ada apa pada dirinya sendiri. Namun diva merasa begitu deg-degan seolah olah ada yang akan terjadi esok hari, dan diva tidak tau pasti.

" Kamu kenapa sih div, mondar mandir terus dari tadi. Kayak setrika aja. " Ucap Azka. Pria itu memang tengah berada di kamar adiknya saat ini, dengan alasan numpang ngadem karna memang AC nya sedang bermasalah.

" Diva deg-degan bang. Diva juga ga tau kenapa. Tapi rasanya tuh kayak besok mau nikah. Orang mau nikah kan deg-degan parah tuh kan, nah gitu deh yang diva rasain. "

" Yaudah berati besok kamu nikah, udah gitu aja. Duduk gih, sepet ni mata liat kamu mondar mandir. " Titah Azka yang langsung di turuti diva.

" Nikah sama siape? Setan? Nikah juga butuh pengantin pria bang, yakali diva nikah sama angin. "

" Besok Abang Carikan pengantinnya. "

" Idih, ogah! Diva masih sekolah eyy "

" Yaudah berhenti aja, kamu juga udah bosan sekolah kan. "

" Sesat ni yatim. "

" Sesama yatim ga boleh gitu ya. "

" Mang eak? "

" Eak! "

Azka geleng geleng kepala. Diva kelihatan sudah lebih tenang, tentunya dengan adanya cemilan di tangannya. Mulutnya kini sibuk mengunyah jajanan yang sore tadi sempat Azka beli untuk sang adik.

" Bang, kak Laura cantik ya " ujar diva tiba tiba saja, ketika melihat laptop Azka yang terdapat foto Laura. Bukan hanya foto Laura saja sebenarnya, tapi ada juga yang lainnya. Hanya saja fokus diva tertuju pada Laura.

" Cantikan juga mama. "

" Idih! Ya bener sii! Tapi maksud diva tuh selain mama. "

" Cewe lain yang cantik selain mama ya kamu. "

" Selain diva sama mama. "

" Nenek "

" Is selain keluarga kita loh. "

" Selain anggota keluarga kita? Ibunda Khadijah istrinya nabi Muhammad. "

" Is terserah! Orang gila! " Kesal diva, membuat Azka tertawa.

Memang sejauh ini tidak adapun satu wanita yang kelihatan cantik di matanya, walaupun wanita yang di jejerkan itu spek bidadari. Mungkin memang Azka ada kelainan.

" Bang "

" Emm "

" Abang masih normal kan? "

" Udah bengkok, dikit. "

" Apanya? "

" Anunya "

Plak!

" Shttt " Azka meringis kecil, kepalanya baru saja terkena sebuah Bogeman khusus dari diva usai berkata anu, padahal anu itu belum jelas objeknya.

" Kdrt lu cill "

" Biarin! Dasar orang gila! " Maki diva, setelah itu ia berjalan keluar kamar meninggalkan Azka yang tertawa puas melihat raut wajah diva yang menahan kekesalan karena ulahnya.

Setelah diva pergi, Azka kembali fokus pada laptopnya. Entahlah, mungkin Azka lebih mencintai laptopnya, karena hanya itu yang selalu ada di dekatnya, dan hanya itu juga yang selalu di sentuh olehnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!