NovelToon NovelToon
Di Sayang Kakak Ipar

Di Sayang Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: MartiniKeni

Leticia Nathania yang sering di panggil Cia adalah gadis yang sangat cantik dan selalu ceria. Cia selalu di kelilingi oleh orang-orang baik yang sangat menyayanginya. Namun semuanya berubah ketika Cia terpaksa menikahi Carlo karena di jodohkan oleh almarhum kakeknya.
Awalnya Cia ragu menikah dengan Carlo karena melihat sikap pria itu yang terlihat sombong. Tapi akhirnya Cia bersedia juga menikah dengan pria itu karena orang tuanya berusaha dengan keras meyakinkannya. Orang tuanya mengatakan kalau cinta itu akan tumbuh setelah menikah.
Setelah menikah, Cia tinggal satu atap dengan mertuanya. Dan itu bukanlah hal yang mudah, terlebih mertuanya tidak menyukai kehadiaran Cia sebagai menantu.
"Cia, kamu bersenang-senang seharian di kamar dan membiarkan Ibu dan adik bekerja, maksud kamu apa?" tegas Carlo membuat Cia sangat kaget.
Pasalnya Cia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian.
Tiba-tiba saja air mata Cia menetes tanpa di minta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MartiniKeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengakui

"Kak Damian ikut?" tanya Nico dengan kedua mata membulat. Dia pikir yang ada di dalam mobil itu Pak Udin, sopirnya Damian, tapi ternyata pemilik mobil itu juga ikut.

"Iya, kak Damian mau ikut ke rumah. Kamu mau duduk di depan atau di belakang?" tanya Cia

"Aku duduk di depan. Kakak di belakang aja sama kak Damian." Padahal dia hanya males duduk bersebelahan dengan Damian, apalagi belum saling kenal. Di tambah lagi tatapannya sangat tajam sekali, setajam pisau.

Di dalam mobil, Damian sedang mendengus sebal saat melihat interaksi Cia dengan adiknya yang sangat menyebalkan.

"Kak Damian, maaf menunggu lama yah." Cia langsung berbicara saat dia masuk dan duduk di sampingnya. Dan Damian menjawab dengan gumaman.

Cia mengulum senyum geli, lalu meletakkan jari telunjuknya di dekat pipi Damian. "Kak Damian lucu banget kalau lagi ngambek."

Tepat saat Damian menoleh, jari telunjuk Cia tepat mengenai pipinya bahkan sedikit menusuk.

"Apa sih Ticia, mana ada kakak lucu." Cia tertawa dan menegakkan kembali tubuhnya. Dia merasa puas setelah membuat wajah Damian memerah.

"Enggak usah gitu deh sama kak Cia," protes Nico dengan nada ketus, membuat ekspresi Damian kembali datar, dan keduanya saling menatap tajam, terlihat raut permusuhan di antara keduanya.

"Terserah saya dong, toh Ticia juga nggak keberatan."

"Apaan Ticia...Ticia, namanya Leticia dan panggilannya Cia. Nggak usah ganti-ganti nama panggilan orang lah. Aneh tau nggak sih dengernya."

"Itu panggilan ke sayangan saya, mau apa kamu?"

"Enggak ada kesayangan-kesayangan yah, enak aja. Orang saya yang jadi kesayangan kak Cia. Jadi enggak usah ngarep."

"Saya nggak peduli, dan panggilan Ticia itu hanya saya yang boleh pake. Orang lain gak akan saya izinkan, termasuk kamu."

"Enak aja b__"

"Masih lama debatnya?" Cia menatap datar ke arah keduanya. "Kalau masih lama, lanjut aja nggak apa-apa. Aku akan naik taksi aja kalau begitu."

"Enggak boleh!!!" Damian dan Nico berseru bersamaan, dan kembali menatap permusuhan satu sama lain.

"Jalan Pak Udin." Kata Cia sambil menatap punggung pak Udin

"Baik, nona." Sahutnya dengam sopan. Pak Udin pun melajukan mobilnya

"Berantemnya di lanjutkan nanti aja kalau sudah sampai rumah." Kata Cia lagi. Muka Nico terlihat bete dan sesekali melirik ke arah Damian yang sedang melotot ke arah Nico.

Nico jelas tidak terima dan akhirnya mereka pun saling melotot satu sama lain, dengan mulut sibuk berkomat kamit saling mengejek satu sama lain meskipun tanpa suara.

Setelah sampai, Cia pergi ke dapur sedangkan Nico dan Damian ngobrol berdua.

"Kak Damian suka sama kak Cia yah?" tanya Nico dengan suara pelan karena takut di dengar oleh Cia.

"Iya, saya cinta sama kakak kamu."

Sebenarnya Nico sudah menduga itu, tapi mendengar jawaban santai dan to the point Damian, dia tetap saja dibuat terkejut.

Oh ayolah, Damian sangat tahu kalau perempuan yang dicintainya itu istri dari saudaranya sendiri. Tapi kenapa bisa begitu terang-terangan seperti itu? Bahkan mengakui semuanya di depan Nico yang nota ben nya adalah adik Cia sendiri.

"Lagi pula kamu sudah bisa menebak itu kan?" ujar Damian sambil terkekeh. Damian memilih menyadarkan tubuhnya menatap pemandangan di halaman rumah orang tua Cia. "Sangat kentara dari sikap dan cara memandangnya."

"Benar, aku sudah menduganya sejak awal. Dari cara kakak menatap saja sudah kelihatan. Dari dulu kak Cia memang tidak peka kalau masalah percintaan." Kata Nico dengan jujur.   "Ya bagaimana mau peka, pacaran aja nggak pernah. Yang deketin dia padahal banyak, bahkan yang gantengnya luar biasa juga ada, tapi tetap aja di tolak."

"Segitu banyaknya yah yang deketin kakak kamu?"

"Banyak. Aku bahkan pernah berantem sama laki-laki yang menurut aku sudah kelewatan deketin Kak Cia. Mereka menguntit, ngikutin ke mana aja Kak Cia pergi, bahkan dia diam-diam ngambil foto kak Cia lalu di jadiin koleksi di hp-nya."

Tanpa sadar tangan Damian sudah terkepal kuat, membayangkan gadisnya menjadi objek obsesi orang lain dan

menyimpan banyak foto sama sepertinya, membuat Damian ingin menghabisi laki-laki keparat itu.

"Lalu, di mana laki-laki brengsek itu sekarang?"tanya Damian dengan suara bergetar.

Mengendalikan bahu, "Setelah aku hajar, dia langsung diurus oleh papa. Katanya sih dihukum, tapi nggak tahu kabarnya sekarang gimana."

"Apa kakak kamu tahu masalah ini?" tanya Damian dengan alis mata terangkat.

"Kak Cia nggak tahu. Kita sepakat buat nggak ngasih tahu dia, takutnya dia trauma atau malah ketakutan berlebihan." Damian bernapas lega mendengarnya, karena dia pun akan melakukan hal yang sama jika dia berada di posisi Nico saat itu. Bedanya, Damian tidak akan membawanya ke kantor polisi, tapi menghabisinya saat itu juga.

"Jadi beneran kakak kamu belum pernah pacaran sebelumnya?" tanya Damian lagi.

"Belum pernah sekalipun. Selain karena ketidakpekaan tadi, pacaran juga bukan termasuk prioritas kakak saat itu. Kak Cia hanya fokus membantu mama mengurus toko kuenya." Sahut Nico menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya. "Tapi sayangnya, sekali dia membuka hati malah sama laki-laki brengsek seperti suaminya saat ini."

Damian tidak bereaksi apapun dan dapat Nico simpulkan kalau hubungan kakak beradik itu tidak akur, karena dia pernah melihat langsung ketika Cia dan Damian sedang jalan-jalan, lalu tidak sengaja bertemu Carlo, tapi mereka tidak saling menyapa. Seperti tidak saling mengenal.

"Atau mungkin bukan kak Carlo yang brengsek? Tapi semua anggota keluarga kalian juga, benar begitu?"

"Kecuali saya, dan jawabannya adalah benar."

"Aku justru merasa kak Damian adalah dalang utama dari semua ini." Tebak Nico sambil melirik ke arah Damian.

"Sayangnya tebakanmu kali ini salah. Aku tulus mencintai kakakmu dan aku ingin menjaganya."

"Aku tidak bisa mempercayai ucapan kakak semudah itu. Siapa tahu kakak berbohong padaku." Kata Nico

"Tapi aku tidak berbohong padamu."

"Untuk saat ini aku belum bisa mempercayai ucapan kakak. Intinya kalau kakak membohongi kak Cia, maka bersiap saja, kalau suatu saat nanti kak Cia pergi meninggalkan kakak." Lanjutnya, Nico menatap tajam ke arah Damian.

"Belum baikan juga dari tadi?" Suara Cia langsung memutus kontak mata antara Nico dan juga Damian.

"Udah baikan kok, iya nggak kak Damian?" ucapnya sedikit sarkas di telinga Damian, tapi tak urung dia pun menganggukkan kepala.

"Iya, Ticia. Kita udah akur kok. Bahkan tadi Niko bilang mau bawa kakak jalan-jalan keliling kompleks sini, katanya biar cepat akrab."

"Heh, kap\_\_"

"Wah, beneran Nic?" tanya Cia yang langsung menatap adiknya.

Damian tersenyum puas melihat ekspresi Nico, kapan lagi kan dia bisa mengerjai anak manja ini. Tanpa sadar kalau dia bahkan lebih manja dari pada Nico.

Nico langsung tersenyum canggung. "Begitulah, kak."

Terima kasih ya krn sudah mampir, jangan lupa like dan komentarnya ya kakak2, biar author tambah semangat nulisnya😊

1
Gede Merta
jangan lama" up nya thor
Gede Merta
Lanjut thor
Gede Merta
jahat banget simeri ini
Gede Merta
Semakin seru
Gede Merta
Semangatttt 💪
Gede Merta
sangat bagus
Gede Merta
Seru , semangat 💪
Martini .K
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!