NovelToon NovelToon
Teperdaya Maharani Merindu

Teperdaya Maharani Merindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Misteri / Romansa Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: OMIUS

Di tengah masalah pelik yang menimpa usaha kulinernya, yang terancam mengalami pengusiran oleh pemilik bangunan, Nitara berkenalan dengan Eros, lelaki pemilik toko es krim yang dulu pernah berjaya, namun kini bangkrut. Eros juga memiliki lidah istimewa yang dapat membongkar resep makanan apa pun.
Di sisi lain, Dani teman sedari kecil Nitara tiba-tiba saja dianugerahi kemampuan melukis luar biasa. Padahal selama ini dia sama sekali tak pernah belajar melukis. Paling gila, Dani tahu-tahu jatuh cinta pada Tante Liswara, ibunda Nitara.
Banyak kejanggalan di antara Dani dan Eros membuat Nitara berpikir, keduanya sepertinya tengah masuk dalam keterkaitan supernatural yang sulit dijelaskan. Keterkaitan itu bermula dari transfusi darah di antara keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OMIUS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Kedua Puluh Tiga

Ternyata Nitara malah mampir terlebih dahulu ke rumah temannya, Delisa. Tadi sewaktu sepeda motornya baru puluhan meter meninggalkan rumah Melani, Delisa mengontak nomor ponselnya. Terpaksa dia menghentikan dulu laju sepeda motornya, lalu menjawab panggilan untuknya.

“Pokoknya sekarang juga Tara mesti mampir dulu ke rumah! Bodoh sekali jika enggak mau, soalnya obrolan kita nanti masih ada sangkut pautnya dengan Sambal Kejora.”

Semenjak diultimatum agar secepatnya mencari lokasi lain untuk rumah makannya, tak terhitung banyaknya upaya Nitara agar Delisa berubah pikiran. Menyebalkan, teman satu ini tetap bersikeras menolak ajakan negosiasi darinya.

Tetapi, apa yang barusan ditangkap telinganya malah seperti anomali. Delisa tertentang hendak menegosiasikan ulang masa depan RM. Sambal Kejora. Karuan Nitara kontan berbelok arah menuju rumah Delisa.

“Tara dipersilahkan ajukan perpanjangan kontrak rumahku lagi. Maksimal dua tahun dengan harga yang masih sama. Selanjutnya tinggal menunggu kondisinya, bisa terus diperpanjang kontraknya, atau cukup dua tahun saja.”

Seperti prediksinya, ternyata Delisa memang mengundangnya demi membahas kelanjutan RM. Sambal Kejora. Bahkan terang-terangan menawarkan perpanjangan kontrak sewa rumah. Sampai Nitara melongo mendengarnya.

“Gimana, kamu setuju dengan tawaranku?”

“Cepat sekali kamu berubah pikiran, Del.”

“Makanya mumpung aku lagi berubah pikiran, lekas putuskan!”

“Setuju!”

Tiada angin tiada hujan tahu-tahu Delisa menawarkan perpanjangan kontrak sewa rumah kepadanya. Langsung disahutnya. Meski hanya menjanjikan perpanjangan durasi sewa dua tahun saja, namun paling tidak dirinya masih mampu memperpanjang nafas RM. Sambal Kejora.

“Kalau sewanya diperpanjang, terus rencana bisnismu bareng Kak Heni gimana?”

“Batal.”

“Batal ...?”

“Iya batal. Sebabnya Kak Heni malah usul buka cabang tempat spa baru di Bandung. Modal yang kusiapkan buat bisnis laundry kualihkan saja ke sana.”

“Lah, katamu tempat spa yang di Cisarua saja mau kolaps, kok malah nekat buka cabang baru?”

“Kak Heni memprediksi para pelanggan bakalan datang lagi. Makanya batal ditutup.”

“Sepupunya Kak Heni sudah insyaf, sudah enggak boikot massage oil?”

“Tetap diboikot.”

“Kalau begitu Kak Heni dapat massage oil pengganti yang cocok.”

“Ada yang masok massage oil dengan kualitas sama, termasuk sensasi yang dihasilkannya.”

“Merek apa?”

“Enggak ada mereknya karena cuma produk handmade. Tara tahu siapa yang pasok?”

“Kalau aku tahu, enggak bakalan aku datang ke rumahmu.”

“Dani.”

Serta-merta kulit dahi Nitara melipat-lipat.

“Lima hari lalu Dani datang ke rumah. Dia memberiku massage oil. Kupikir Dani beroleh massage oil dari sepupunya Kak Heni, soalnya dari warna, aroma, sampai sensani yang dihasilkan persis sama. Tapi, Dani ngaku buat sendiri.”

“Tahu apa Dani soal massage oil?”

“Aku juga sempat bertanya seperti itu. Dani cuma menjawab, dia berhasil membongkar resep rahasia massage oil pakai lidahnya.”

Kembali Niatara harus mengernyitkan keningnya.

“Lidah?”

“Aku juga enggak paham maksud pakai lidah. Soalnya Dani enggak mau cerita banyak.”

Delisa boleh tidak memahami, lain dengan Nitara yang mengerti jika di dunia ini terdapat lidah manusia yang mampu membeberkan bagaimana rasa itu dibuat. Tetapi, pemilik lidah istimewa itu adalah Eros, lelaki yang terpaksa harus dicampakkannya demi sebuah komitmen. Meski begitu dia mencoba memaknai lain soal lidah yang diutarakan Dani.

“Istilah pakai lidah menurutku sih cuma buat nutupi saja. Aslinya Dani mungkin minta bantuan orang lain. Aku tahu temannya ada yang ahli biokimia.”

“Aku sependapat. Dani sepertinya memang sengaja merahasiakan cara membongkar resep pembuatan massage oil.”

“Cuma selama ini Dani enggak pernah nyinggung-nyinggung massage oil. Dia memang jago ngurut, tapi setahuku enggak pernah pakai massage oil. Dani juga bukan tipe orang gemar iseng. Pasti punya tujuan sampai minta bantuan temannya untuk buat massage oil.”

“Tujuannya cuma satu katanya, buat nolong bisnis rumah makanmu.”

“Dani bilang begitu?”

Delisa mengangguk.

“Barangkali Dani berpikir begini, jika berhasil buat tiruan massage oil dengan kualitas yang sama, Kak Heni pasti akan mengajakku mengembangkan tempat spa saja. Bisnis loundry lalu batal.”

Andai benar yang diutarakan Delisa, rasa-rasanya Nitara wajib mengucap banyak terima kasih pada Dani. Sebelumnya dia memang telah menceritakan masalah RM. Sambal Kejora pada Dani. Kendati demikian dia tetap mempertanyakan Dani yang sampai mengaku bak seorang Eros saja, mampu membongkar resep rahasia hanya lewat jilatan lidah saja.

Kalaulah Dani cuma mengaku-ngaku demi menutupi sesuatu, kenapa pula sampai harus membawa-bawa lidah. Padahal tiada pernah Nitara bercerita pada Dani, bahwa di dunia ini terdapat lidah yang teramat istimewa macam yang dimiliki Eros.

“Memangnya Dani enggak pernah cerita sama Tara soal rencananya?”

“Enggak pernah. Makanya aku heran saja dia tiba-tiba bisa buat minyak urut.”

“Dani enggak mau kasih bocoran resepnya. Dia cuma berjanji padaku, bakal rutin kasih massage oil dengan syarat.”

“Pakai syarat?”

“Syaratnya cuma satu, aku tidak boleh semena-mena lagi sama rumah makanmu. Terpaksa aku setuju soalnya dia jadikan massage oil sandera.”

Nitara terpana.

“Kalau sudah tahu kamu disandera Dani, terus kenapa pula aku cuma dikasih perpanjangan sewa rumah dua tahun saja? Mestinya seumur hidup!”

“Ya elaaah ... Tara kayak bukan pebisnis saja! Siapa jamin kalau bisnisku bareng Kak Heni bakalan ramai lagi. Waktu dua tahun buat test the water saja. Kalau tempat spanya terus ramai, sewa rumahnya boleh lanjut. Tapi, kalau tetap sepi ya aku usir kamu!”

Di mata Nitara, kalimat terakhir yang didengarnya menunjukkan bila Delisa belum berubah. Belum jua berkenan menjadi teman menyenangkan. Kendatipun terucap dengan nada bercanda, namun kata-kata Delisa tetaplah mengandung ultimatum padanya. RM. Sambal Kejora belum seutuhnya bebas dari ancaman pengusiran.

Tapi, apa pun itu Nitara haruslah bersyukur. Setidaknya selama dua tahun ke depan RM. Sambal Kejora masih bisa tetap eksis di tempat semula. Tak lupa dirinya berharap banyak pada rumah Melani yang dikontraknya.

1
Asnisa Amallia
Enak banget karya ini, aku nggak sabar nunggu kelanjutannya!
Yusuf Muman
Menyentuh hati.
Mich2351
Aku suka banget sama karakter-karakternya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!