Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan menyakiti
Wisnu yang melihat Windi pergi meninggalkan Restaurant ingin menyusul nya, namun sayang taksi yang di tumpangi Windi sudah melesat pergi meninggalkan Restaurant itu.
Sial!
Saat ia berbalik ia melihat Refa yang baru keluar dari Restaurant. Wisnu menghampiri Refa dan menahan Refa pergi. Ia membawa Refa ke taman yang tidak jauh dari Restaurant. Susana cukup sepi Karena jam makan siang sudah berakhir.
Refa sangat terkejut dengan kehadiran Wisnu." Ka-kaka sedang apa kamu di sini?" Tanya Refa
Wisnu hanya menatap Refa dengan tatapan tajam dan begitu Dingin. Refa yang mendapatkan tatapan tajam dari Wisnu membuat nya menelan kasar Saliva nya.
" Ka?"
Wisnu langsung memberikan pukul ke wajah Refa.
Bukhh! Satu pukul an mendarat dengan sempurna di wajah Refa.
Refa ngadu kesakitan, namun Wisnu Kembali memukul Wajah Refa.
Refa tidak mengerti kenapa kaka nya memukul wajah nya.
" Kak kenapa kamu memukul wajah? Apa salah ku? "
Wisnu menatap tajam ke arah Refa. " Kau masih tanya salah mu dimana? Salah mu adalah menyakiti Windi. Apa kamu tidak ingat? Apa yang di kata kan Papa saat kamu minta Restu kepadanya untuk menikahi Windi ha!!" Wisnu menarik kemeja Refa dan berteriak kepada Refa.
Tubuh Refa seakan lemah dan bergetar ketika mendengar Kaka nya perkataan kaka nya. " Kak mendengar semuanya?"
" Aku bukan hanya mendengar tapi aku melihat nya sendiri bagaimana rasa sakit yang di rasa Windi ketika kau bersama dengan masa lalu mu dan kau hanya diam saja seperti orang bisu! Dasar pengecut tidak guna! Untuk apa kau memberikan harapan kepada nya jika kau saja tidak menepati nya Ha!!" Wisnu benar-benar sangat marah dengan sikap Refa yang sedari tadi diam ketika Windi menghampiri nya dan mengembalikan cincin pertunangan mereka.
satu hal yang harus kamu ingat bahwa kamu tidak pernah mengkhianati hati seorang wanita karena kamu terlahir dari Rahim seorang wanita dan memiliki seorang adik perempuan. apakah kamu mengerti dengan ucapan papa Refa?
Refa mengingat jelas perkataan papanya waktu ia datang bersama Windi.
Tubuh Refa seakan tidak ada tenaga ia hanya bisa pasrah kakak nya memukuli Wajahnya.
" Kau tau bukan bahwa Windi sangat mencintai mu tapi apa yang kau lakukan? Kau justru mengkhianati perasaan dan juga hati nya! Di mana hati dan akal mu Refa! Dimana! Wanita yang selama ini menemani dirimu kau tinggal begitu saja hanya demi masa lalu yang dulu meninggalkan mu tanpa kejelasan!! Kau seharusnya mengerti apa yang sedang di alami Windi saat ini Refa!" Wisnu semakin menggebu-gebu mengingat ke jadian tadi saat Refa hanya diam saja tanpa suara.
" A-aku harus bagaimana Kaka?"
Wisnu menatap tajam ke arah Refa." Kali ini aku tidak akan membantu kau fikir kan saja sendiri kau yang mulai kan? kau juga yang harus mengakhiri semua ini. "
" Kak." Mata Refa berkaca-kaca mendengar perkataan Wisnu
" Sekarang aku tanya kepadamu siapa yang lebih kau cinta? Windi atau wanita sialan dari masa lalu mu itu ha?!" Tanya Wisnu
Refa hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaan Kaka nya. Wisnu yang melihat Refa hanya diam saja membuat nya semakin geram." Kenapa? Kau tidak bisa menjawab nya bukan? Hah! Kalau kamu tidak bisa membahagiakan nya setidaknya jangan pernah membuat hati nya terluka apalagi kecewa! " Wisnu mengucap kan dengan tegas kepada Refa.
" Dan satu lagi yang harus kamu ingat jika seorang wanita itu mudah sekali memaafkan tapi tidak akan mudah bagi nya untuk melupakan apa yang telah membuat hati nya hancur dan terluka." Sambung Wisnu
Wisnu melepaskan cengkraman tangan dari kerah Refa dan meninggalkan Refa sendirian di taman. Ia berniat menyusul Windi yang sudah pergi dari tadi.
***
Setalah mengembalikan cincin pertunangan nya kepada Refa. Windi mengucapkan kata perpisahan dan meninggalkan Refa.
Ia berusaha sekuat mungkin untuk menahan air matanya agar tidak jatuh menggenangi kelopak matanya.
Ia berjalan begitu saja melewati Wisnu yang sedang duduk sedari tadi memperhatikan dan mendengar perbincangan dirinya dan juga Refa.
Ia keluar dari Restaurant itu dan menuju ke taksi yang sedari tadi menunggu dirinya.
" Nona kita mau kemana lagi?"
Windi merilekskan nafasnya. " Kemana saja pak bawa saya ke tempat yang tenang dan sunyi pak." Ujar Windi
Pa maaf Windi tidak sekuat yang Windi kira pa:) Windi sangat terluka dan hancur pa. Pria yang selama ini Windi kira hanya mencintai Windi, namun nyata ia kembali bersama dengan masa lalunya.
Bahkan saat Windi menghampiri nya dia hanya diam saja seperti orang bisu Pa. Jika memang ini akhirnya Windi akan terima Pa:) Tapi Windi tidak tau sampai kapan rasa sakit ini akan hilang. Apakah Windi harus membutuhkan Waktu bertahun-tahun untuk melupakan nya. Entahlah Hanya waktu yang bisa menjawab semua ini.
Air mata yang sedari tadi Windi tahan perlahan keluar dari kelopak matanya. Rasanya Windi ingin memeluk papa nya dengan sangat erat.
Taksi Windi berhenti di sebuah Danau yang terhampar luas dan sebuah taman yang tidak jauh dari taman yang membuat suasana menjadi sangat tenang dan nyaman.
Supir taksi memperhatikan raut wajah Windi yang masih menangis. Aku tidak tau siapa diri mu nona tapi aku bisa melihat kesedihan di raut wajah mu nona:) Aku harap semoga kamu bisa menjadi lebih tenang di tempat ini. Dan aku akan menunggu dirimu sampai tenang nona.
" Nona kita sudah sampai." Ujar supir taksi memecahkan keheningan di dalam taksi.
Windi yang mendengar penuturan supir taksi membuat nya segara menghapus air matanya." Sudah sampai? "
Supir taksi itu tersenyum dan mengangguk kepalanya." Iya nona kita sudah."
Winda Mengangguk-ngangguk kepalanya." Baik lah terimakasi dan ini uang nya pak." Ujar Windi , seraya memberikan beberapa lembar uang untuk membayar tumpangannya.
Supir taksi itu tersenyum mengambil uang yang di berikan Windi kepadanya." Terimakasih nona." Ujar nya
Windi turun dari taksi dan melangkah mendekati kursi taman yang tidak jauh dari Danau. Ia mendudukkan tubuhnya di kursi taman itu. Ia menatap ke arah hamparan air yang begitu luas dan tenang. Angin yang menari-nari dengan sangat lambat menambah kesan yang sangat tenang.
Supir taksi itu tidak benar-benar Pergi dia menunggu Windi dari jarak yang agak jauh. Ia takut jika Windi melakukan hal-hal yang bisa mengancam kesalahan Windi.
Windi menatap Danau itu dengan tatapan kosong dan hanya diam saja. Ingatan nya kembali memutar ketika ia pertama kali bertemu dengan Refa, dari pertemuan nya yang tidak sengaja itu membuat dirinya dan Refa berpacaran Setalah itu memutus untuk bertunangan dengan Refa. Namun semuanya hancur begitu saja.
Air mata terus mengalir dari mata Windi. Kenangan yang terekam jelas di memori nya membuat nya menjadi lemah. Cinta yang selama ini ia jaga dan dia simpan hanya untuk Refa seorang tapi semua nya hancur begitu saja tak tersisa...
Windi nangis senggugukan dadanya kembali merasa sesak dan terhimpit ketika mengingat kejadian di Restauran tadi.
Sebuah tangan memberikan sapu tangan kepada Windi. Windi mengambil sapu tangan itu." Terimakasih." Windi menghapus air matanya.
Orang itu duduk di sebalah Windi dan menatap ke arah hamparan danau. Windi yang merasakan ada seseorang yang ikut duduk dengannya membuat nya menatap ke arah Sebelah nya. Ia sangat terkejut dengan orang yang di sebalah." Ka-kamu kenapa kamu bisa ada disini?" Ujar Windi
Orang itu menatap ke arah Windi dan memperhatikan Raut wajah dan mata Windi yang sangat Sendu.
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..