A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kereta Menuju Masa Depan
Sunflower
"Apakah kamu yakin mau pergi Naomi?",
"Ya aku sangat yakin",
"Aku akan pergi",
"Menurut ku kedua orang itu bukan orang baik-baik seperti penampilan mereka",
"Hal buruk apalagi yang bisa menimpaku setelah semua yang kalian lakukan kepada ku?",
Pertanyaan Naomi membungkam mulut saudara nya.
Sore itu Naomi pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan dan tanpa sepengetahuan keluarga nya.
Hanya seorang saudara saja yang tahu.
"Setidaknya beritahu aku kemana kamu akan pergi Naomi",
"Supaya suatu hari nanti aku bisa mengunjungi mu",
"Aku tidak bodoh",
"Jika aku memberitahu kan alamat kemana aku akan pergi kepadamu",
"Pasti kamu akan memberitahukan nya kepada yang lain",
"Kemudian kalian akan datang memalukan aku dan memaksaku kembali ke rumah yang terkutuk ini",
"Selamat tinggal",
"Jaga dirimu baik-baik",
"Aku pergi",
"Jangan mengikuti ku",
Naomi pergi ke stasiun kereta api dengan berjalan kaki melewati jalan hutan dan persawahan.
Naomi adalah seorang perempuan yang sangat tangguh.
Cepat atau lambat Naomi memang harus melakukannya.
Naomi harus memilih jalan yang membahagiakan demi hidup nya sendiri.
Saudara nya yang dekat dengan nya sudah bukan anak kecil lagi. Naomi pun sudah yakin sepenuhnya tidak akan mengapa jikalau pergi jauh meninggalkan nya sendiri.
Mungkin sudah sebuah suratan takdir.
Kegundahan hatinya selama ini terjawab dengan kesempatan emas yang datang melalui seorang pengusaha pemilik rumah bordil yang bernama Phil.
Naomi berangkat ke kota Longblack.
Lotus
Di sebuah bar minum di senja hari yang mendung
"Apakah dari kalian ada yang melihat Laura?",
"Dimana dia?",
"Tadi malam dia bersama ku",
"Pagi ini dia buru-buru berangkat ke stasiun kereta api",
"Untuk apa dia takut ketinggalan kereta?",
"Dia bilang mau bekerja ke luar kota",
"Dia sangat bersemangat membicarakan nya",
"Kira-kira kapan dia akan kembali?",
"Aku tidak tahu kawan",
"Sepertinya dia tidak akan pulang dalam waktu yang lama",
"Kemana perempuan itu pergi?",
"Longblack",
Lily
Rumah Stacey
Pria kurus berkumis tebal bangun di siang hari yang membuat nya menjadi naik pitam.
Manusia yang sangat kejam itu kehilangan boneka nya.
Sebuah lembar surat berada di atas meja. Bunyinya sangat mengesalkan.
"Aku bayar lunas hutangku sebesar 340 joli",
"Aku sudah tidak ada lagi hubungan apa-apa dengan mu",
"Dasar manusia bajingan",
Bersama sepucuk surat itu ada uang sejumlah 340 joli.
Semua hutang Stacey berserta bunga yang mencekik rampung dibayar lunas.
Stacey pergi meninggalkan rumah dan kota kecil itu untuk selamanya dan tidak akan pernah berniat untuk kembali lagi.
Pagi itu Stacey menuju ke stasiun kereta api.
Demi pergi ke kota yang penuh dengan harapan.
Dengan menaiki kereta menuju masa depan yang lebih berwarna.
"Satu ticket please",
"Kemana nona?",
"Longblack",
Jalan Right Cost Nomor 10, Apartemen Mewah di Pusat Kota Longblack
"Bagaimana perjalanan mu kemarin sayang?",
"Semuanya sesuai dengan apa yang diharapkan sayang",
"Ada cerita apa di kota-kota itu?",
Setelah perjalanan jauh yang melelahkan kemarin. Phil membutuhkan bantalan yang hangat untuk bersandar.
Phil menginap di kamar apartemen Nyonya Camelia.
Hubungan mereka sudah semakin mesra dan menggila biarpun terpaut jarak usia yang berbeda jauh.
"Banyak cerita dari mereka",
"Kebanyakan latar belakang mereka hingga menjadi seorang perempuan bayaran adalah pahit",
"Kapan para talent itu akan datang?",
"Bintang-bintang akan datang di hari sabtu",
"Para pemeran pendukung aku minta datang di hari minggu",
"Apakah kamu yakin mereka yang belum pernah datang ke Longblack akan dengan mudah menemukan tempat mu yang berada di pinggiran kota?",
"Tidak perlu khawatir",
"Aku sudah menyuruh Boom untuk menjemput langsung mereka di stasiun kereta",
"Nyonya Camelia",
"Bagaimana dengan klien bisnis mu?",
"Aku sudah membuat daftar nya",
"Begitu rumah bordil mu sudah siap untuk beroperasi",
"Aku akan melakukan lobi-lobi kepada mereka supaya mereka bersedia datang ke tempat mu",
"Mereka pasti akan senang ada sebuah rumah bordil di kota ini",
"Phil, aku ulangi lagi",
"Jika kita sedang berduaan seperti ini jangan panggil aku nyonya",
"Maafkan aku sayang",
"Aku hanya belum sepenuhnya terbiasa",
"Oh... ",
"Pelan-pelan sayang",
"Oh my God... Phil...",
