CINTA DARI DULU

Dua minggu sudah berlalu, saat ini memasuki bulan kelahiran Elia yaitu bulan Agustus. Hubungan Elia dan Jonathan akhir -akhir ini sudah lebih baik meskipun tidak senormal dekatnya pasangan pernikahan lainnya.

Tapi paling tidak banyak kegiatan yang mereka habiskan berdua. Meskipun selalu dibarengi dengan penyakit Jonathan yang sering bisu dan gagu. Tapi Elia sudah seperti sudah katam dengan itu.

Setelah orangtua Pak Saul meninggal, pak Saul memutuskan untuk pulang kampung dan bertani melanjutkan mengelola sawah milik orangtua nya dulu. Sebenarnya keluarga pak Saul dan dan keluarga Jonathan sudah cukup lama saling mengenal. Orangtua pak Saul mendampingi kakek dan nenek Jonathan dari sejak merintis usaha nya 40 tahun lalu. Karena pak saul sudah tidak bekerja lagi menyebabkan Elia dan Jonathan tidak memiliki supir saat ini dan Jonathan harus menghantar dan menjemput Elia sendiri atau jika Elia melihat Jonathan sangat sibuk dan banyak pekerjaan dia akan menggunakan taksi atau ojek online.

Tapi untuk minggu minggu terakhir ini, Elia mengetahui bahwa Jonathan sedang bersama Olivia dari Dandy yang tiba-tiba selalu mengirimkan foto suami nya itu tanpa Elia minta dan terkadang ia juga melihat suami yang sedang ada di apartment perempuan itu saat Elia sedang ke apartement tempat tinggal Reza klien nya dalam hal pekerjaa.  Jadi Elia sering sekali menghubungi Jonathan dan berpura pura untuk meminta bantuan apapun pun, meminta jemput padahal ia tau Jonathan tengah sibuk dan ia masih memungkinkan untuk naik transportasi online, memberitahukan lampu mati, bahkan pernah Elia menanyakan pertanyaan yang sama sampai Jonathan kesal di telfon dan banyak hal lainnya yang Elia lakukan untuk mengalihkan perhatian suaminya itu dari Olivia atau menjauhkan suami nya itu dari Olivia.

Saat ini kesibukan Jonathan bertambah karena kasus korban pembunuhan asisten kebun yang ia tangani bebera minggu lalu sedang mengajukan banding. Karena hasil keputusan sidang sangat tidak memuaskan. Korban justru dituduh melakukan pencurian dan penyelundupan pupuk oleh perusahaan nya. Dimana pemilik perusahaan ini merupakan pejabat pemerintahan yang dimana Jonathan ketahui melakukan tindak pidana korupsi dan pengedaran narkotika. Ini bukan kasus pertama kali Jonathan berhadapan dengan pemilik perusahaan itu di persidangan sebagai lawan, Ini sudah kasus ketiga dan Jonathan tidak ingin lagi meloloskan perusahaan tersebut beserta dengan kegiatan operasionalnya yang banyak Melanggar hukum.

Untuk menyelediki lebih lanjut Jonathan dan Dandy sampai stay di kota itu untuk mengumpulkan bukti yang lebih kuat.

Elia berangkat ke kantor dengan menggunakan ojek online karena Jonathan saat ini ada di luar kota. Seperti biasa dia selalu berusaha untuk mensugesti pikirannya dengan hal-hal yang positif agar energi positif dan semangat dia dapatkan setiap hari. Dia mulai berdamai dengan kondisi dan lingkungan kerja nya saat ini. di tambah lagi saat saat satu kantor nya mengetahui bahwa Jonathan adalah suami nya, mereka sedikit memberikan respect padanya dibandingkan sebelum-sebelumnya. Bagaimana tidak? Jonathan adalah seseorang yang bisa dikatakan diperhitungkan di Indonesia setelah beberapa kasus yang ia berhasil menangkan beberapa bulan lalu. Ditambah lagi mertuanya dia merupakan mantan karyawan pimpinan bank itu.

Meskipun manager dan rekan kantornya mulai enggan untuk mengusik Elia karena latar belakang suami dan mertua nya, Elia tidak pernah menjadikan hal itu menjadi alasan untuk dia bertindak sesukanya. Sekalipun ia memiliki privilege dari keluarga Jonathan dia tetap berusaha mencari relasi dan membangun personal branding terhadap dirinya sendiri sehingga performa kinerja dia meningkat dari minggu ke minggu. Hal ini tidak luput dari kemampuan analisis, strategik dan kemampuan komunikasi yang ia miliki.

Setelah sampai dikantor ia segera melepaskan tas yang sedari tadi ia tenteng, kemdian ia kembali terkejut melihat layar komputer nya yang sudah menyalah.

"Apa aku lupa lagi mematikannya?" gumam Elia pelan sambil menyentuh mouse nya dan mengoreksi komputer nya.

"Ahk... akhir akhir ini aku terlalu lelah dari luar jadi aku selalu terburu-buru sampai lupa memastikannya sudah mati". ucap it merutuki kecerobohannya.

Setelah selesai briefing pagi ia mengaktifkan membuka email dan sistem kerja nya. Ia terkejut membuka email dari Human Capital (pihak manajemen perusahaan) dengan sedikit gugup ia membuka pesan email tersebut. Dan tepa sesuai dugaannya email tersebut berisikan promosi Elia untuk menjadi Manager produk. Ia sangat gugup sampai perutnya terasa mulas dan berlari ke toilet.

"Bu El.... tadi di panggil sama ibu" ucap Putri staf Elia mengatakan bahwa Manager mereka memanggilnya. Elia mengangguk dan kemudian berjalan menuju ruangan atasan nya itu.

"Pagi bu" Ucap Elia setelah atasannya itu memberi aba-aba untuk masuk.

"Pagi mba El, sudah terima Email belum?" tanya atasannya

"Sudah sih bu"

" Selamat ya mba El untuk promosi jabatan nya" ucap bos nya itu.

" Terimakasih banyak bu untuk rekomendasi nya". Ucap Elia dengan tulus. Elia tau bahwa promosi itu kemungkinan dilihat dari performa dia saat masih ada di tempat yang lama. Di jakarta. Tetapi ketika pihak manajemen akan memberikan promosi tentunya pasti akan mengadakan rapat dengan atasan nya untuk meberikan pendapat atau rekomendasi. Dan jika tidak ada rekomenasi dari atasannya saat ini dia mungkin tidak akan mendapatkan promosi ini secepat ini.

******

Setelah Elia keluar dari ruangan atasannya ia langsung mengumpulkan staf atau tim nya untuk memberitahukan mereka dan bersiap-siap untuk proses hand over terhadap rekan baru yang akan menggantikannya karena besok lusa ia akan berada di kantor yang baru namun masih di kota yang sama dan setelah itu ia meraih ponselnya mencari nama Jonathan.

Ia mencoba menghubungi suami nya itu. Ia ingin memberitahu suaminya itu terkait promosi yang ia dapatkan meskipun ia cukup bisa menggambarkan respon datar suami nya itu.

Setelah beberapa lama terhubung suami nya itu tidak mengangkat panggilan itu justru menolak panggilan itu.

"Dia mematikannya?. hah.. sudah lah mungkin dia sedang sibuk" ucap Elia dalam hati. Tak lama setelah ia mengumpulkan barang-barang di meja kerja nya ia pulang menggunakan taksi online.

Ia pulang lebih cepat karena ia ijin untuk mempersiapkan beberapa hal terkait perpindahan kantor nya. Pukul 16.00 sore dia sampai di rumah, ia melihat mobil Jonathan yang sudah terparkir di halaman rumah itu menandakan Jonathan sudah pulang dari luar kota. Ia melihat pintu rumah yang terbuka sedikit. Kemudian dia masuk dengan membawasatu box tempat barang-barang nya.

"Jo..." ucap Elia menghampiri Jonathan yang duduk di ruang makan dengan membelakangi arah Elia datang. Namun suaminya itu diam tiak menjawab atau bergumam seperti biasa.

Sekilas Elia melihat kotak P3K di meja. Ia berjalan menuju dispenser untuk mengambil air minum. Namun seketika ia tersedak saat melihat wajah Jonathan yang penuh dengan lebam dan berdarah. Ia dengan spontan menyemburkan air minum yang ia minum tadi sembarang arah.

Elia kemudian mendekati suami nya itu dan duduk tepat di samping suaminya, ia menatap wajah suami nya itu yang kini lebam dan bengkak di pelipis nya. Ia berdiri mengambil es batu dan kain bersih kemudian mengompres wajah suami nya itu,

"Seserius apa masalahnya sampai wajahmu harus seperti ini? Apa kamu melakukan kesalahan pada orang lain?"  Ucap Elia sambil mengompres wajah suami nya itu. Namun Jonathan tetap diam dan membiarkan Elia mengompres wajahnya.

"Kenapa harus saling pukul sih? bukannya biasanya kalian adu mulut ya di persidangan? kalau ada yang salah satunya salah lapor polisi saja biar diaili, kenapa harus berantam dan saling pukul seperti ini. Seperti anak kecil berebut mainan saja" ucap Elia yang tak berhenti menunjukkan ketidaksetujuannya dengan keadaan Jonathan kali ini.

"Apa tidak ada yang melerai kalian sampai bisa seperti ini. Harusnya mere..."

"Cupp..." Jonathan menempelkan bibir nya pada bibir mungil Elia.

*****

Guys... makasih ya yang udah baca, komen like, dan kasih vote.

Aku cinta kalian....