Farah meninggal karena dibunuh. Namun itu bukanlah akhir kehidupannya. Farah diberi kesempatan untuk hidup kembali sebagai siswi bernama Rasti. Siswi yang tidak lain adalah murid di sekolah suaminya bekerja.
Nama suami Farah adalah Yuda. Sudah memiliki dua anak. Hidup Yuda sangat terpuruk setelah kematian Farah. Hal itu membuat Farah berusaha kembali lagi kepada suaminya. Dia juga harus menghadapi masalah yang di alami pemilik tubuhnya. Yaitu menghadapi orang-orang yang sering membuli dan meremehkan Rasti. Sebagai orang yang pernah bekerja menjadi pengacara, Farah mampu membuat Rasti jadi gadis kuat.
Apakah Farah bisa membuat suami dan anak-anaknya mau menerimanya? Mengingat dia sekarang adalah gadis berusia 17 tahun. Lalu bagaimana nasib Rasti yang selalu diremehkan karena bodoh dan berbadan gemuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29 - Yoga Tahu
Yuda tertawa mendengar perkataan Rasti terkait masalah pecah perawan.
"Kenapa malah tertawa. Nggak lucu tau!" timpal Rasti sambil menyilangkan tangan ke depan dada.
"Maaf... Emang sesakit itu?" tanggap Yuda.
"Aku harap di kehidupan selanjutnya kau bereinkarnasi jadi gadis, agar kau bisa tahu rasanya," tukas Rasti.
"Enggak! Jangan! Aku nggak mau." Yuda langsung menolak. Hingga kini Rasti yang tergelak.
"Ya sudah. Kau mending pergi ke kelas gih! Bentar lagi jam pelajaran dimulai," saran Yuda.
"Iya, Pak Yuda!" sahut Rasti. Ia lantas beranjak dari hadapan Yuda.
Ketika berjalan menuju kelas, sebuah tangan mendadak menarik Rasti masuk ke ruang laboratorium. Ternyata pelakunya adalah Jali.
"Apa-apaan kau tadi!" timpal Jali.
Kening Rasti mengernyit heran. "Apaan sih?!" balasnya tak mengerti.
"Aku tadi melihatmu berduaan bareng Pak Yuda, dan kalian berdua kelihatan mesra sekali!" pungkas Jali.
Mata Rasti seketika membulat. Karena terlalu senang bisa dekat lagi dengan suaminya, dia jadi lupa diri. Untung saja tadi Yuda menolak menciumnya, andai lelaki itu setuju, gosip yang tidak-tidak pasti tersebar di sekolah.
"Me-mesra? Enak saja! Nggak kok! Tadi aku cuman menanyakan tugas aja ke Pak Yuda." Rasti segera memberi alasan.
"Tapi..."
"Lagian apa pedulimu?! Kita bahkan bukan teman kan? Sebaiknya kau pikirkan dirimu sendiri saja. Aku dengar kau sering nggak lulus ujian!" potong Rasti. Ia sengaja merubah topik pembicaraan, hingga Jali hanya bisa terperangah. Saat itulah Rasti pergi meninggalkan Jali.
...***...
Rasti mendengus kasar sambil duduk ke bangkunya. Dia sekarang melihat ke sekelilingnya, sebab dirinya merasa diperhatikan.
Setelah dilihat, orang-orang di kelas memang memeperhatikan Rasti. Mereka juga tampak membicarakan Rasti dengan berbisik.
Rasti segera teringat dengan video kegaduhan yang dibuat Fatma. Ia yakin semuanya berkaitan dengan itu.
Rasti berdiri dan berucap, "Asal kalian tahu ya, aku nggak pernah menindas siapapun. Aku tidak akan mengusik siapapun kalau aku tidak di usik. Aku melakukannya karena Fatma lah yang lebih dulu mengusikku. Lagi pula aku mengurungnya bersama dua temannya di sana! Aku yakin dia tak lama terkurung di aula!"
Semua orang hanya terdiam. Namun setidaknya Rasti sudah menjelaskan hal yang sebenarnya pada mereka.
Bersamaan dengan itu, Yoga datang. Dia langsung menarik tangan Rasti. Membawa gadis itu keluar kelas untuk bicara.
Rasti tak bisa memberontak. Terlebih jantungnya kembali berdetak tak karuan saat Yoga memegang lengannya.
"Kau harusnya bilang padaku kalau Fatma dan gengnya mengganggu lagi!" tukas Yoga. Dia terdengar seperti mengomel.
"Nggak apa-apa kok. Lagian itu cuman masalah kecil. Orang-orang nanti pasti--"
"Aku baru saja mengetahui video tentang Fatma. Makanya aku langsung ke sini. Aku mengenalmu sejak kecil, kau tidak mungkin membully orang. Apalagi Fatma, dia kan sepupumu," potong Yoga.
Pupil mata Rasti membesar. "Kau tahu Fatma adalah sepupuku?" tanyanya.
Yoga reflek memegang mulutnya sendiri. Sepertinya dia tak sengaja keceplosan.
"Aku sudah tahu sejak lama. Kita kam berteman sudah lama, ya iyalah aku tahu segala hal tentangmu. Aku juga tahu kalau ayahmu kerja jadi sopir di keluarganya Fatma," jelas Yoga panjang lebar.
Rasti memegangi tangan Yoga. Ia juga melangkah lebih dekat ke hadapan cowok tersebut.
"Tolong rahasiakan semua itu dari siapapun!" ucap Rasti.
Mata Yoga mengerjap cepat. Jantungnya berdetak kencang saat tangan halus Rasti menyentuhnya.
Ati ati yah ,jgn ampe kena jebakan betmen 😁