Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda Sombong

Semakin hari hubungan Miko dan Shina semakin baik,

hari ini Miko sengaja pulang lebih awal, dia membelikan Parfait strawberry kesukaan istrinya itu

"Selamat sore Nyonya Miko" Ucap Miko begitu manja

"Selamat sore honey" Shina melirik bungkusan di tangan Miko yang tertulis

Cafe suka-suka

"Apakah ini Parfait untuk ku, trimakasih" Shina langsung merampas bungkusan yang ada tangan Miko

*Begitu mudah menyenangkan gadis ini, hanya dengan Parfait seperti ini dia terlihat begitu senang," Gumam Miko dalam hati

Di pandang nya istrinya itu yang sudah mulai memakan Parfait dengan lahapnya, Miko hanya tersenyum melihatnya

"Apa kau tidak mau? bolehkah ini semua untuk ku, " Ucap Shina yang memasang muka memohon

Miko mengangguk,

"Akhh sial..kau begitu menggemaskan Shina" Ucap Miko dalam hati.

Miko melihat ada Parfait di pipi Shina, Miko berjalan mendekati pipi Shina yang belepotan itu, di jilatnya sisa Parfait yang ada di pipi Shina

Deg,.... Jantung shina seakan mau copot, wajahnya terlihat merah padam menahan malu.

Wajah Miko pun sama terlihat merah padam.

*Akh beginikah rasanya jatuh cinta, tidak ada rasa jijik sama sekali," Ucap Miko dalam hati

Malam itu meraka berdua duduk bersama di atas ranjang, tiba-tiba Miko teringat waktu Shina mengigau menyebut nama Al.

"Ekm, apa aku boleh tanya sesuatu? " Miko memulai percakapan

"Iya boleh" Ucap Shina tersenyum

"Siapa itu Al?" Tanya Miko serius

" Al??"

Shina kaget dengan pertanyaan miko itu, di pandangi wajah suaminya itu yang terlihat serius.

"Al, adalah ma.. mantan pacar aku mungkin? " Ucap Shina ragu-ragu

"Mungkin..? apa maksudnya?" Tanya Miko makin tegas

Ekm, Shina menggelengkan kepalanya

"Katakan semua padaku, aku ingin tau semua tentang kamu! " Ucap Miko yang terlihat tidak sabar menunggu penjelasan Shina

Shina merasa takut melihat Miko yang begitu serius.

"Al, adalah orang yang pernah ada di hatiku selama 2tahun lebih, sebelum dia meninggalkan aku"

"Terus kenapa kau bilang mantan pacar mungkin? kenapa mungkin?," Hardik Miko

"Dia meninggalkanku tanpa bilang putus denganku, dia pergi begitu saja tanpa ada alasan yang jelas, bahkan sampai sekarang aku tidak tau apa alasan dia pergi, karna sebenarnya....." Shina menghentikan ucapannya

"Sebenarnya apa?"

kenapa gadis ini menangis saat menceritakan masa lalunya.

Apa yang terjadi Shina ceritakan padaku, ingin rasanya Miko bicara seperti itu tapi dia tidak bisa mengatakannya

"Sebenarnya dia, mendekati ku awalnya hanya untuk mendekati kakak ku, aku hanya batu loncatan untuk dia mengejar kakak ku, selama 2 tahun aku benar-benar menaruh hati padanya, dan pada kenyataannya dia hanya memanfaatkan aku, begitu bodohnya, ya kan bodohkan aku, bodoh, " Ucap Shina menumpahkan tangisnya yang tak tertahankan

Miko tak tahan melihat Shina yang menangis di hadapannya, di peluknya Shina.

"Jangan menangis sayang, aku mohon jangan menangis lagi, sekarang aku ada di sini untuk mu, jangan menangis, kau tidak bodoh, kau hanya berhati malaikat." Ucap Miko tak

terasa dada miko telah basah karena air mata shina

Shina masih terus menangis mengingat masa lalunya itu, tiba-tiba Shina teringat posisinya

*Apakah ini akan menjadi dejavu lagi,

aku yang hadir di antara miko dan Sandra, akankan aku bisa bahagia, ya Tuhan kenapa harus aku, yang kau tempatkan di posisi ini" Batin Shina, Shina terus terisak di dada miko

"Maaf Shina, maaf aku sudah menanyakan itu..."

*berhenti berhenti menangis aku tidak bisa lagi melihatmu menangis hatiku juga merasakan sakit mu shina, aku mohon jangan menangis lagi* Ucap Miko dalam hati

Shina mendongakkan wajahnya menatap Miko,

"Ehemm, trimakasih sudah menanyakannya, ini membuatku lega, trimakasih" Ucap Shina berusaha tersenyum

*Shina aku ingin tau semua apa yang kau alami selama ini, apakah hidupmu begitu sulit, maaf aku tidak tau apa-apa tentangmu, mulai saat ini aku akan berusaha memahami semua tentangmu Shina," Ucap Miko dalam hati