NovelToon NovelToon
Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Ruang Cinta Seorang Pemuda.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Seorang pemuda yang di tolak cintanya dengan kejam oleh seorang gadis cantik. Tiba tiba di datangi seorang gadis cantik dan merubah jalan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serius.

Bagian 19.

"Kamu harus percaya padaku Mei Cin! Aku tidak akan melakukan sesuatu tanpa pertimbangan terlebih dahulu" Bisik Wang Lee memenangkan Mei Cin.

Mei Cin memejamkan matanya berusaha menenangkan diri.

"Tapi jika kamu kalah, maka kamu akan meminta maaf kepada klub dan mengumumkan di seluruh sekolah" Lanjut Jun Kok dan satu lagi yang perlu kamu tau.

"Karena kemaren kamu memenangkan sepuluh juta dari Rong Joung. Maka pertaruhkan uang itu dan jika kamu kalah, uang itu akan hilang. Jika kamu yang menang, uang dua puluh juta akan menjadi milikmu. Apa yang akan kamu katakan?"

"Aku setuju dan menerima tantanganku" Wang Lee menatap lurus kearah Bun Swan.

"Hahaha...Bagus sekali...Hahaha...Bagus sekali" Bun Swan tertawa terbahak bahak begitu senang dan berkata.

"Ingat Pemuda sampah. Aku akan menghajarmu!" Sesumbarnya.

Mei Cin dan Wang Lee melangkah keluar dari ruangan itu, mereka hanya diam berjalan berdampingan.

"Tiga hari lagi aku bisa bersiap siap untuk duel itu" Gumam Wang Lee.

"Wang Lee! Apakah kamu yakin? Bun Swan adalah sabuk 3G hitam" Ucap Mei Cin sangat khawatir.

"Hmn...Aku tidak tau sebelum aku mencobanya, tapi aku melihat tidak ada jalan untuk mundur di sana dan mereka akan terus mengganggu jika aku menolaknya" Jawab Wang Lee pasrah.

Mei Cin mengigit bibirnya, ia tidak tau harus berkata apa. Selalu saja ada masalah untuk Wang Lee, lalu ia teringat sesuatu.

"Besok Sabtu dan hari Minggu Camping sekolah, kamu jadi ikut bukan?" Tanya Mei Cin mengalihkan topik pembicaraan pada sesuatu yang baru di ingatnya.

Setiap kali sebulan, sekolahnya mengadakan kegiatan ekstra kurikuler seperti Camping, Hiking, atau wisata kesuatu tempat dan kegiatan di lakukan dari pagi Sabtu sampai dengan Minggu sore.

"Ya, tentu saja" Jawab Wang Lee bersemangat. Ia suka kegiatan itu, bulan lalu dia tidak ikut karena ada kegiatan ataupun suatu alasan.

Ketika itu ia masih dekat dengan Moon Li dan masuk kelompoknya yang menyebalkan itu.

Berita tentang duel antara Bun Shaw dan Wang Lee merebak begitu cepat, hanya dua jam setelah perundingan itu, seluruh sekolah telah mengetahui tentang kabar itu.

Melalui sosial media, dari mulut ke mulut, ada selebaran yang di tempelkan di dinding kantin dan bahkan dari cek end ricek maupun kabar kabari.

Dan pertandingan di lakukan tiga hari dari sekarang. Semua orang sangat antusias menantikannya.

Klub karate sengaja menyebarkan berita itu, kekalahan Rong Joung telah menodai reputasi klub karate dan dengan publisitas pertandingan kali ini, mereka berharap akan kembali mendapatkan kehormatan mereka.

"Kamu terkenal sekarang!" Ujar Mei Cin di sela sela suara riak air danau di tangannya memegang sebuah selebaran yang di sebarkan oleh klub karate.

"Huh...Biarkan saja mereka akan tau mana yang baik untuk mereka" Cibir Wang Lee.

"Apakah kamu memang sepercaya diri itu!" Ucap Mei Cin keheranan, wajahnya kembali menjadi kesal.

"Seandainya aku kalah, aku hanya akan meminta maaf!" Jawab Wang Lee asal saja.

"Lalu bagaimana kalau kamu kamu minta maaf saja sekarang sebelum kamu di patahkan oleh Bun Shaw" Mei Cin bicara dengan giginya di rapatkan, ia berdiri menatap Wang Lee tajam.

Wang Lee geli melihat ekpresi Mei Cin..Hahaha...Dia tertawa kecil. Ia terharu dengan sikap Mei Cin yang selalu mencoba melindunginya.

"Baiklah...Bagaimana kalau begini, pukul aku sekarang, jika kamu bisa mengenai aku satu kali saja. Aku akan meminta maaf sekarang kepada mereka"

Tantang Wang Lee sambil menatap wajah Mei Cin lekat lekat.

"Oh....Serius?" Jawab Mei Cin, ia tidak yakin. Tapi sepertinya tertarik.

"Huh...Kamu juga boleh gunakan kakimu" Tambah Wang Lee, ia tahu Mei Cin lebih jago menendang dari pada memukul, karena Tekwondo menggunakan kaki.

Mata Mei Cin berbinar "Ayo kita klub aula latihan! Aku ingin melihat kemampuanmu" Ajak Mei Cin bersemangat.

"Ramai orang di sana, lagi pula ada pacarmu di situ" Ucap Wang Lee.

"Tidak, hari ini tidak ada kegiatan. Di sana paling ada beberapa orang saja"

Kata Mei Cin meyakinkan kemudia ia menarik baju Wang Lee dan berkata.

"Ayo...Ikut aku" Desak Mei Cin.

"Baiklah..." Akhirnya Wang Lee menyerah.

Setelah memberitahu kepada master penjaga aula, akhirnya Mei Cin di izinkan masuk membawa Wang Lee masuk kedalam ruangan dengan satu syarat ia hanya satu jam boleh berada di dalam aula.

Karena satu jam dari sekarang adalah jam kelas. Dengan wajah gembira Mei Cin masuk kedalam ruangan aula.

Hanya ada empat orang yang sedang berlatih di dalam ruangan.

Wang Lee mengamati lantainya yang seluruhnya di lapisi matras berwarna biru, lalu di isi di sisi dekat jendela terdapat alat alat sebagai bahan latihan.

Dan di dinding juga terdapat poster poster atlit terkenal Taekwondo.

Mei Cin memberikan satu set baju latihan kepada Wang Lee.

Wang Lee mengambilnya dan mengganti pakaiannya di ruangan ganti.

Mei Cin dan Wang Lee saling berhadapan, Wang Lee memakai pakaian berwarna biru dan Mei Cin memakai pakaian berwarna merah.

"Hmm...Gunakan seluruh kemampuanmu" Kata Wang Lee.

Hahaha...Jangan salahkan aku kalau kamu patah tulang" Mei Cin tertawa kecil.

Dengan setengah hati Mei Cin mengayunkan tendangan teknik dasar kearah Wang Lee.

Wang Lee dengan mudah menghindarinya. Mei Cin menendang beberapa kali lagi masih menggunakan teknik dasar.

Wang Lee cuma menggoyangkan pinggulnya dua kali kekiri dan memiringkan lehernya sekali kearah kanan menghindar dengan santai.

"Ayolah, yang serius" Kata Wang Lee.

Menyadari semua serangannya tidak ada yang mengenai Wang Lee. Mei Cin mulai dengan sikap serius.

Dengan gerakan cepat Mei Cin menendang tiga kali berturut turut kearah tubuh Wang Lee, sasarannya pinggang dada dan perut.

Wang Lee masih dengan mudah menghindarinya tanpa bergerak dari tempatnya.

Mei Cin mulai benar benar penasaran, lalu dengan sungguh sungguh ia menyerang, kombinasi serangan dengan teknik tingkat tinggi, Namun tetap saja tidak satupun yang mengenai tubuh Wang Lee.

Wang Lee benar benar takjub dengan teknik menghindarinya. Hasil latihannya kemarin di dalam ruang dimensi benar benar membuat kemajuannya yang sangat signifikan.

Dan bahkan ia bisa menghindar serangan dari petarung sabuk 3G Hitam secara mudah.

Namun di bandingkan dengan Amora, ia bagaikan seekor semut melawan seekor monster.

"Apakah kamu hanya bisa menghindar?" Mei Cin terengah engah, wajahnya berubah jelek. Ia kesal Wang Lee hanya bisa menghindari serangannya.

"Maksudmu aku boleh membalas seranganmu?" Tanya Wang Lee.

"Iya, sekarang giliranmu untuk menyerang" Jawab Mei Cin kesal.

"Hahaha...Serius?" Tanya Wang Lee sambil tertawa.

Bagian 20. Bersambung.

1
Elisabeth Ratna Susanti
cakep banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
luar biasa
ZasNov
Keren nih Mei Cin, selalu bela Wang Lee..
ZasNov
Aku juga penasaran, Wang Lee..
ZasNov
Kakak Author, visual gadis ini beda sama visual Moon Li?
Adelia Rahma
wow keren
Adelia Rahma
hemm penasaran dengan cerita nya
Adelia Rahma
wah tambah seru aja nih kisah anak sekolah
Adelia Rahma
nah lo pen permalukan wang li eh malah dia sendiri yang malu
Adelia Rahma
hadeh masih aja pura pura boo on ni cewek
Adelia Rahma
kok sepeda motor nya unik namanya..
lah siapa tuh cewek dalam bayangan wong lee itu ya
Adelia Rahma
wow baru mampir dan dan baru baca aja udah seru apalagi nanti selanjutnya...
Crimson
lanjut /Ok//Good/
Aiyuki
bgus
Kutipan Halu
kalau boleh tau tadi seberat apa lee
Kutipan Halu
lanjutt torrr
Kutipan Halu
ini amora cakep amat tor
ZasNov
Waduh siapa ya gadis itu..
ZasNov
Ih serem banget, makhluk apa itu 😖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!