NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Hasrat Terlarang Istri Yang Diceraikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dark Vanilla

"perceraian ini hanya sementara Eve?" itulah yang Mason Zanella katakan padanya untuk menjaga nama baiknya demi mencalonkan diri sebagai gubernur untuk negara bagian Penssylvania.

Everly yang memiliki ayah seorang pembunuh dan Ibu seorang pecandu obat terlarang tidak punya pilihan lain selain menyetujui ide itu.

Untuk kedua kalinya ia kembali berkorban dalam pernikahannya. Namun ditengah perpisahan sementara itu, hadir seorang pemuda yang lebih muda 7 tahun darinya bernama Christopher J.V yang mengejar dan terang-terangan menyukainya sejak cinta satu malam terjadi di antara mereka. Bahkan meski pemuda itu mengetahui Everly adalah istri orang dia tetap mengejarnya, menggodanya hingga keduanya jatuh di dalam hubungan yang lebih intim, saling mengobati kesakitannya tanpa tahu bahwa rahasia masing-masing dari mereka semakin terkuak ke permukaan. Everly mencintai Chris namun Mason adalah rumah pertama baginya. Apakah Everly akan kembali pada Mason? atau lebih memilih Christopher

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dark Vanilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HTIYD

Christopher terdorong beberapa langkah dari Everly, pinggulnya menabrak pantry dapur sebelum terjerembab ke lantai.

"Kau kenapa Chris?" Anaya yang muncul di pintu bertanya keheranan, disusul Travis dan Rosemarry. Sementara Everly menutup mulutnya tak menyangka dorongannya terlalu kuat sampai-sampai menyebabkan pria itu jatuh.

"Terpeleset," jawab Christopher singkat, tersenyum konyol. Berdiri sembari mengelus pinggul.

Anaya agak tak yakin, melirik Everly curiga. Tetapi tak mau banyak bertanya. kemudian ia kembali duduk di tempat semula, meneruskan malam dengan makan-makan dan bercerita ringan.

Sedangkan Everly mengisi gelasnya dengan air keran. Minum dengan gugup. Memikirkan apa yang barusan mereka lakukan. Bisa-bisanya ia membalas ciuman Christopher. Semua pikiran tumpang tindih, hingga ia sampai pada kesimpulan, mungkin dirinya lemah terhadap pemuda tampan.

...🖤🖤🖤...

Sementara di sisi lain kota

"Kau lagi?" Mason mengangkat satu alis di balik kacamata bacanya. sengit pada wanita yang baru saja memasuki ruang kerjanya.

Anika memberanikan diri untuk muncul kembali di hadapan Mason. Ia belum menyerah, tidak akan menyia-menyiakan kesempatan untuk meminta maaf kepada pria yang pernah dengan bodohnya ia tinggalkan. Setidaknya meski tidak ada kemungkinan untuk pria itu kembali padanya seperti dulu, dia harus memperbaiki hubungan mereka yang rusak.

Tidak muluk-muluk, berteman dengan Mason sudah cukup untuk Anika. Syukur-syukur jika ia bisa meraih hati sang pria kembali. Tak ada salahnya mencoba.

"Nampaknya ini sudah seperti rumahmu ya, sampai kau tidak sungkan lagi mondar-mandir?" Pria itu berujar dengan nada datar yang menusuk, tanpa menatap wanita itu. Fokus pada beberapa kertas yang ia urusi sejak tadi di atas meja kerjanya.

"Aku baru saja mengunjungi Lilly Anne dan—

"Dan siapa yang mengizinkanmu?" lebih dingin, Mason memotong Anika. Sepertinya kata-kata yang selalu dan yang akan keluar dari mulut pria itu mengandung tombak es yang siap menghunjam hatinya.

"Sampai kapan kau akan melarangku mengunjungi anakku sendiri?"

Pria blonde itu terkekeh sarkastik "Kemana saja kau 11 tahun ini, sampai baru saat ini kau mengaku dirimu ibu?" dia bergumam, tetapi suaranya yang dingin tetap sampai ke telinga Anika, sampai-sampai wanita itu merasakan serat di tenggorokannya ketika menerima perkataan Mason yang tidak salah sama sekali.

Rasa malu menyergap Anika, kendati demikian dia tak punya pilihan lain selain menelannya. Toh ini salah satu harga yang harus di bayar untuk kesalahannya.

"Aku datang tidak untuk bertengkar denganmu, Mason. Aku dengar kau sedang mencari dukungan untuk pencalonanmu. Aku bisa membantumu."

"Itu tidak perlu," jawabnya cepat dan tegas.

"Pikirkan dulu. Jangan langsung menolaknya. Lawanmu adalah lawan yang berat. Berpengalaman dalam bidang politik. mantan senator dengan jaringan politik lebih luas. Sedangkan kau, meski kau genius dalam bidang ini, kau belum memiliki elektabilitas, atau jejak pencapaian besar di bidang politik. Dan dalam dunia ini, bakat saja tidak cukup, Mason."

"Akan kulakukan tanpa bantuanmu," tukas pria itu lagi.

"Kenapa kau batu seperti ini? Kau akan lebih mudah mendapatkan dukungan jika keluarga kami ada di belakangmu."

Mason diam, Anika mungkin benar. Keluarga wanita itu adalah pengusaha besar di bidang energi di Pennsylvania, sedangkan pamannya adalah jaksa agung yang sedang menjabat. Oleh karena itu, dulu dirinya yang bukan apa-apa di tolak mentah-mentah untuk masuk ke keluarga itu.

Mason mendengus pelan. "Dan aku tebak, bantuanmu datang dengan dengan syarat?"

Anika tertawa kecil. Maju mendekati meja kerja Mason. "Tentu, aku seorang pengusaha, bukan dermawan politik. Aku cuma berharap kepentinganmu dan kepentinganku berjalan seiringan. Dan aku tertarik mendukungmu karena aku yakin kau adalah orang yang dapat dipercaya untuk memimpin."

Mason diam berpikir. Sementara Anika tersenyum melihat celah yang dapat dia masuki. Mata wanita itu kemudian tertumbuk pada sesuatu yang ada di atas meja kerja Mason. Undangan malam penggalangan dana.

Dengan yakin Anika mengetuk undangan dengan kuku panjangnya yang berhiaskan kuteks ungu pastel.

"Ajak aku ke sini dan kau lihat sendiri apa pengaruh dukungan keluarga kami," dengan penuh percaya diri wanita itu menatap Mason. Tersenyum lebar. Sementara Mason masih terdiam. Mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan di ambilnya termasuk harga yang akan di bayar jika menerima bantuan itu.

"Apa yang kau inginkan sebagai gantinya?" tanyanya pada akhirnya.

Sangat samar mata Anika berbinar, sudut bibirnya tertarik tipis. "Kita bisa bicarakan itu setelah kau memutuskan menerima bantuanku. Yang jelas, aku tidak akan memintamu melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsipmu."

...🖤🖤🖤...

Keesokan paginya seperti yang dijanjikan Mason pada Lilly Anne. Hari Sabtu ini ia akan mengantar putri kecilnya itu untuk mengunjungi Everly di Pittsburg. Jadi, pagi-pagi sekali dia sudah membangunkan Lilly Anne, menyuruhnya bersiap sementara dirinya menyiapkan sarapan.

Rosaline tak suka dengan ide Mason. Dirinya pikir, Mason akan pergi jalan-jalan biasa dengan Lilly, ternyata malah mengunjungi Everly.

"Untuk apa lagi kau mengajak Lilly Anne mengunjungi wanita itu?" tanya Rosaline dengan ekspresi tak suka berdiri di dekat meja makan, mengawasi anaknya yang tengah mondar-mandir di pantry.

"Lilly merindukan Ibunya, bu," jawab Mason masih terus mengaduk omelet.

"Itu hanya akan membuat Lilly Anne semakin susah untuk melupakannya, Mason."

"Kenapa ia harus melupakan ibunya, bu?"

"Ibunya ibunya.. Siapa yang kau maksud ibunya? Everly hanya ibu sambung bagi Lilly Anne. Bertahun-tahun dia menikahimu dan sama sekali tidak memberikanmu keturunan. Dia bukan ibu siapa-siapa."

Mason melepas spatulanya ke penggorengannya. Hingga bunyi berdentang cukup kuat ketika dua stainless steel itu beradu.

"Ibu, aku sudah cukup bersabar terhadapmu dari kemarin. Dengan lancangnya kau datang membawa Anika kembali. Padahal kau tau bagaimana wanita itu sudah menyakitiku. Dan Everly? Dia sudah menjadi istriku selama 11 tahun, dia adalah ibu Lilly. Tertulis juga di akte lahirnya. Dia sudah banyak berkorban untukku. Jadi, simpan rasa bencimu itu untuk diri sendiri. Jangan hasut Lilly Anne," geram Mason, emosi yang coba ia tahan sejak kemarin pada akhirnya meledak. Tangannya mematikan api kompor, melepas apronnya lalu melemparnya sembarang.

Bertepatan dengan itu, Lilly Anne turun dari lantai atas.

"Ayo kita pergi, Lilly."

"Tapi kita belum sarapan ayah."

"Tidak perlu, sayang. Kita akan membelinya diluar."

Katanya lantas menggandeng lengan anaknya meninggalkan sang ibu tertegun di meja makan.

...🖤🖤🖤...

Everly mengerjap dan ada rasa hangat yang menyentuh pipi dan pinggulnya. Merasakan sesuatu seperti angin menyapu halus pipinya. Saat terjaga, pertama yang ia lihat adalah sebuah mata yang terpejam, dipayungi bulu mata lentik dan alis tebal. Berada beberapa centi dari wajahnya.

Everly mendelik kaget. Mencoba menyadari situasi. Dia toleh kan kepalanya ke sekeliling dan menemukan dirinya masih berada di ruang tengah apartemennya. Tertidur bersama Christopher di posisi dimana semalam mereka berpesta. Tidur beralaskan lengan pria itu dalam balutan selimut yang sama, sementara teman-teman mereka yang lain tidak terlihat dimanapun, seperti dengan sengaja meninggalkan mereka berdua.

Everly mengumpat dalam hati, "Teman-teman sialan."

Ia berniat bangkit perlahan karena terlalu memalukan untuk membangunkan Christopher, namun baru saja bergerak sedikit, kedua mata pria itu terbuka.

Netra mereka saling mengunci. Lagi-lagi dia terpaku pada mata memesona sang pria.

"Kau mau kemana?"

Chris, menarik Everly kembali. Menghimpitnya di antara tangan di punggung sang wanita dan dada bidangnya.

Everly bergerak-gerak ingin melepaskan diri, tetapi suara parau Christopher menghentikannya. "Aku pikir ini mimpi. Tolong seperti ini sebentar saja."

Tubuh mereka menempel satu sama lain. Dijarak sedekat ini Everly dapat mencium wangi cologne pria itu semakin jelas. Tubuhnya yang hangat dan besar melingkupinya. Padahal saat ini mereka hanya tidur beralaskan karpet ruang tengah. Tetapi Christopher membuatnya jauh lebih hangat.

Hanya beberapa detik Everly bertahan, sebelum kemudian ia menyadari sesuatu menekan perutnya keras seperti tongkat.

Bagaimana dia bisa lupa, ini pagi hari dan Christopher adalah pria dewasa yang sehat dan bugar. Wajahnya lantas memerah dipenuhi rasa malu.

1
Vanilabutter
iya. makasih ya dukungannya. 🥰
Agus Tina
Thor sering2 up ya. Kutunggu .... vote untukmu. Ceritanya bagus ....
Agus Tina
Visualnya pas thor ...
Agus Tina
Awal yang bagus ... suka ...
Vanilabutter: terima kasih kak. terus baca ya /Smile/
total 1 replies
Dewi Rahmawati
ini menarik aku suka🥰
Vanilabutter: terima kasih kak, terus baca ya /Grin/
total 1 replies
Kovács Natália
Wow, luar biasa!
Nụ cười nhạt nhòa
Bagus banget alur ceritanya, tidak monoton dan bikin penasaran.
Mokey D.Luffy
Seru banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!