NovelToon NovelToon
Hijaber Vs Kapten Basket

Hijaber Vs Kapten Basket

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Basket / Angst
Popularitas:135.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ncess Iren

Seorang siswi kedokteran yang tak lain adalah anak seorang kiyai, suatu saat ayahnya menjodohkan dia dengan anak teman lamannya.

Apesnya laki_laki yan di jodohkan itu, adalah laki_laki yang sangat membencinya dan mendapat fitnah kalau istrinya sudah tidak suci lagi.

Nah kan penasaran jadinya, daripada bertanya_tanya baca aja yukk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiba_tiba Di Drop Out

     "Oke papa akan urus sekarang" Ucap Pak Cokro menuruti Putri semata wayangnya itu, dan tentu agar misinya berjalan mulus juga.

  Mendengar hal itu Cindy langsung tersenyum, "Lo gak akan bisa rebut Ar dari gue, cewek kampung" Umpat Cindy dalam hati.

 Sementara Zara saat ini sudah berada dalam kelasnya, dan Mira juga baru sampai. "Kamu tumben hampir telat Mir" Ucap Zara.

    "Iya tadi aku antar Mama aku dulu Za" Jawab Mira dan Zara lalu mengangguk.

    "Kemarin kamu kenapa sama Kak Ar? Tanya Mira penasaran.

    "Nggak papa kok Mir cuma salah paham aja" jawab Zara berbohong.

    "Terus kenapa nomor kamu nggak aktif ZA"

    "Hpku rusak hehe" Sahut Zara.

   "Rusak kenapa? Tanya Mira.

 Dan tiba_tiba saja dosen masuk, Zara sedikit bernafas lega karena tidak perlu mencari alasan lagi untuk menjawab pertanyaan Mira.

  Mereka berdua pun langsung fokus mengikuti mata kuliah hari ini, dan kebetulan memang hari ini hanya ada 1 kelas saja.

"""''''''''"""

 Setelah selsai kelas Zara bermaksud ingin langsung melihat Ar latihan, tapi tiba_tiba dia di beritahu salah satu dosen jika saat ini Zara sedang ditunggu oleh rektor diruangannya.

    "Aku antar ya Za" Ucap Mira.

    "Boleh deh Mir, setelah itu kita baru ke lapangan basket" Ucap Zara.

 Mereka berdua langsung menuju ke ruangan rektor, dan sesampainya disana Zara mengetuk pintu terlebih dahulu.

 Tok tok tok

    "Ya masuk" Ucap Rektor dari dalam.

    "Selamat siang Pak, apakah bapak memanggil Saya" Tanya Zara sopan.

   "Silahkan duduk dulu" Ucap Pak Cakra dan Zara mengangguk, kemudian ia pun duduk tepat di hadapan Pak Cakra.

    "Benar Kamu mahasiswa yang bernama Delisha Zahra Aisha" Tanya Pak Cakra.

   "Iya benar Pak" Ucap Zara.

   "Langsung aja masuk ke intinya, ini surat drop out mahasiswa untuk kamu" Ucap Pak Cakra menyerahkan selembar kertas pengeluaran mahasiswa.

    "Tapi Pak apa salah saya" Tanya Zara dengan tangan yang sudah gemetar, selain terkejut Zara juga tidak merasa melanggar peraturan kampus.

    "Silahkan baca" Ucap Pak Cakra lagi.

 Dengan tangan gemetar Zara langsung membaca, isi dari surat drop out untuk dirinya. Disana tertulis kalau Zara sudah memanipulasi nilai beasiswa, supaya masuk kampus malaka.

     "Tapi Pak ini semua gak bener karena semua data yang saya berikan, ketika mengajukan beasiswa dikampus ini. Adalah murni hasil dari prestasi saya sendiri" Ucap Zara jujur.

    "Kamu sudah tidak bisa mengelak lagi, semua bukti sudah ada di saya dan ini juga sudah hasil keputusan para petinggi kampus. Dan mulai sekarang kamu sudah bukan mahasiswa di universitas malaka lagi" Ucap Pak Cakra.

    "Tapi pak...

   "Silahkan keluar dari ruangan saya" Pinta Pak Cakra.

 Zara langsung keluar dari ruangan rektor dengan mata yang sudah memerah, bahkan sudut matanya sudah berair.

    "Lo Za, kamu kenapa?" Tanya Mira bingung ketika melihat Zara yang hampir menangis.

  Zara tidak menjawab ia berlari begitu saja meninggalkan Mira.

    "Za tunggu" Teriak Mira yang ikut berlari menyusul Zara.

  BRRRUUUKKK

    "Aduh...

   "Kalau jalan pakai mata dong Mir" Ketus Ar.

   "Maaf kak aku buru_buru ngejar Zara" Ucap Mira.

   "Kenapa Zara? Tanya Ar.

 Rupanya tadi Mira menabrak Ar yang hendak ke lapangan basket untuk latihan, tapi setelah mendengar nama Zara Ar tidak jadi ke lapangan.

    "Gak tau kak setelah keluar dari ruangan rektor, Zara tadi hampir nangis" Jawab Mira.

    "Zaraaa" Teriak Ar, dan Zara langsung menghentikan langkahnya mendengar suara suaminya.

   "Kak Ar" Ucap Zara yang saat ini sudah menangis, sambil memegang surat drop out yang tadi sudah diberikan oleh Pak Cakra sendiri.

    "Kamu kenapa" Tanya Ar.

   "Aku dikeluarin dari kampus, rektor bilang kalau aku sudah memanipulasi nilai untuk mendapatkan beasiswa" Ucap Zara sambil menangis, ia sudah tidak perduli lagi dengan banyak mata. Yang saat ini sedang memandangnya, begitu juga dengan Mira yang sedang menatapnya dengan bingung saat ini.

    "Kamu tenang dulu jangan nangis, aku hubungi Papa sekarang" Ucap Ar sambil memeluk Zara.

  Mira yang melihat itu langsung ngucek_ngucek matanya. "Ini gue mimpi gak sih Kak Ar meluk Ar" Tanya Mira dalam hati, dengan penuh kebingungan saat ini.

  Dari kejauhan Cindy melihat Ar memeluk Zara, Cindy terlihat sangat emosi tapi ia tidak mau bertindak gegabah. Ia hanya bisa mengepalkan tangannya saat ini, toh sebentar lagi Zara akan di keluarkan dari kampus. Setelah itu ia akan bisa kembali bersama lagi dengan Ar.

    "Ayo kita ke ruang rektor sekarang, Papa sudah di jalan ke sini" Ajak Ar.

    "Tapi tadi Pak Cakra bilang, kalau Zara sudah benar_benar di keluarin dari kampus ini Kak" Ucap Zara sambil mengusap air matanya.

    "Pasti ada yang gak beres, aku yakin" Tebak Ar lalu ia menggenggam tangan Zara, kemudian ia mengajak Zara masuk ke dalam kampus.

    "Za" Panggil Mira bingung.

    "Nanti aku ceritakan semuanya Mir, doakan agar semuanya baik_baik saja ya Mir" Ucap Zara yang paham jika saat ini, Mira sedang sangat penasaran tentang apa yang terjadi.

Tok

Tok

Tok

   "Masuk" Ucap Pak Cakra.

 Ketika pintu terbuka Ar langsung masuk, dan Pak Cakra menyambutnya dengan tersenyum. "Kamu Ar, ada apa? Tanya Pak Cakra.

    "Oh kamu ingin mencari Cindy ya, dia tidak ada disini Ar" Sambung Pak Cakra, yang belum menyadari Keberadaan Zara. Di belakang Ar karena tubuh Zara sangat mungil, Dan tinggi Zara sebatas dada Ar.

    "Ada yang mau saya tanyakan" Tanya Ar.

   "Silahkan duduk Ar" Sahut Pak Cakra bersikap sangat manis.

   "Tidak perlu langsung pada intinya saja" Ucap Ar.

   "Apa bener Bapak mendrop out, mahasiswi yang bernama Delisha? Tanya Ar datar.

   "Iya betul memangnya kenapa Ar?"

    "Kenapa Bapak berkata jika Delisha memanipulasi nilainya, untuk mendapatkan beasiswa di kampus ini? Apa Bapak tidak memeriksa kembali data_data Delisha? Kali ini Ar sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.

  Zara yang hampir lepas kendali, langsung memeluknya dari belakang. "Kak Sabar" Ucap Zara.

 Pak Cakra terkejut ketika ada tangan yang melingkar di perut Ar, Zara sudah perduli dengan apa yang ia lakukan saat ini. Karena yang ia khawatirkan hanya suaminya, itu yang sudah terbawa emosi.

    "Loh kamu ngapain disini? Bukankah sudah saya bilang, jika kamu sudah bukan mahasiswi di kampus ini lagi!!! Ucap Pak Cakra dengan suara lantangnya, dan itu cukup membuat tubuh Zara gemetar dan Ar dapat merasakan nya.

    "Siapa yang Pak Cakra maksud? Tiba_tiba saja Pak Abimana masuk bersama Mama Elena.

    "Pak Abimana" Ucap Pak Cakra.

   "Selamat siang Pak" Sambungnya lagi berbasa basi.

    "Silahkan duduk Pak Bu" Ucap Pak Cakra manis.

  Pak Abimana dan Mama Elena langsung duduk di sofa, "Sini sayang dekat Mama" Ucap Mama Elena kepada Zara.

     "Langsung saja Pak Cakra, tujuan saya datang kesini karena Ar memberitahu saya jika Pak Cakra sudah mengeluarkan Delisha dari kampus ini. Apakah itu benar Pak? Tanya Pak Abimana dengan suara tegasnya.

    "I_iya Pak, apakah Delisha ini putri Bapak. Kalau memang benar seperti itu saya minta maaf Pak, tapi bukankah Ar itu anak tunggal"

    "Hubungan dengan Delisha di drop out itu apa Pak? kenapa malah bertanya soal keluarga saya" Ucap Pak Abimana.

"Bukan seperti itu Pak Maaf saya sudah salah memberikan surat Drop Out, setelah saya periksa kembali ternyata itu bukan untuk Delisha. Itu milik mahasiswi lain yang telah terbukti memanipulasi nilai untuk mendapatkan beasiswa di kampus malaka ini" Tutur Pak Cakra dan tentu ia berbohong kali ini.

"Baiklah kalau seperti itu, ternyata saya sudah membuang waktu untuk datang kemari" Ucap Pak Abimana.

"Ar Papa tunggu di rumah, Ada yang ingin dibicarakan sekalian ajak istrimu Zara. Papa kangen masakannya" Sambung Pak Abimana dan ia tersenyum menatap Zara, kemudian ia keluar begitu saja dari dalam ruangan Pak Cakra.

"Mama tunggu di rumah ya sayang" Ucap Mama Elena memeluk Zara.

"Iya Mah" Jawab Zara kemudian Mama Elena menyusul Pak Abi mana keluar.

____Tbc___

1
Hrawti
Luar biasa
Siti Nina
kenapa si ar benci sama zara aneh banget kaya orang paling bener aja 😏
olip
lnjut thor
Maulida Maulida
cepet up dong udah gak sabar penasaran bgt
Zelda Puspa
lucu maza mama Zara
Sitichodijahse RCakra
lanjut karya nya bagus bngt terimakasih rhor
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Narti Narti
AQ mampir thor salam kenal
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀: Salam kenal jg
total 1 replies
Mar lina
akhirnya
abang Dirga
jodoh nya seperti
idaman nya
lanjut thor ceritanya
shabiraalea
ceritanya seruu kak 🫶🏻
mama yogi
Luar biasa
Erlin
Alhamdulillah Zara hamil.
snow Dzero
Cirebon AP Bandung sih tempat asal y
Atik R@hma
aku tunggu sllu ka🤩🤩
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Siang kerja sayang
Maria Lina
saya thor sll tunggu hehe.klo bisa up nya tiap hari n jgn mlm"ya thor plisss
Atik R@hma
hamidun itu si Zara😂☺
Salsa Bila
kykx lgi hamidun si zahra,,,,,,
Nurwana
astaghfirullah Ar masa jatuh cinta sama Cindy yang WC umum... kemana aja Ar....??? kok WC umum dicintai....???
Atik R@hma
mimpi sono😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!