Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.
Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.
Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi Bintang Iklan
Emosi Dewa meledak. Apa katanya? Bekerja di kantor Egi? Susah payah dia menghalangi Ayra untuk bisa bekerja di toko roti, lantas ini kenapa justru bekerja bersama Egi? Ini namanya lepas dari mulut buaya masuk mulut singa.
"Gak boleh!"
Bola mata Ayra membulat. Niatnya untuk ke kamar mandi tidak jadi. Ayra segera memutar tubuhnya. "Kenapa gak boleh?"
Dewa diam kepalanya terus berpikir, alasan apa yang harus dia katakan agar Ayra bisa terima.
"Dewa, jangan diam, jawab, dong," ucap Ayra menunggu. Kalau pria itu ingin menolak seharusnya ada alasannya yang tepat.
"Aku gak suka! Jawabnya spontan.
Ayra diam. Dia tahu permasalahan keduanya. Sedikit banyak bi Ijah sudah pernah cerita, tapi kan itu masalah pribadi mereka, apa hubungannya dengan dirinya.
"Aku tetap akan bekerja di sana!" jawab Ayra berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
***
Perkataan Ayra dia tepati. Tetap bekerja bersama Egi, meskipun karena hal itu Dewa tidak mau bicara dengannya lagi. Yup, pria itu memusuhinya!
Namun, Ayra tidak punya pilihan lain, tetap bekerja karena dia ingin segera bisa mengumpulkan uang untuk membuka usahanya.
"Selamat pagi, sapa Ayra saat memasuki ruangannya. Ayra memang hanya tiga kali dalam seminggu bekerja di studio Egi. Walau tertatih, Ayra bisa cepat mengerti karena dia memang gadis itu yang cerdas.
"Pagi, bawa apa itu?" tanya Noni, rekan kerja sekaligus orang yang mengajarinya.
"Nasi goreng, buat kamu," jawabnya menyodorkan bekal yang dia bawa tadi. Setiap bekerja, Ayra selalu berangkat bersama Egi dan hal itu semakin membuat Dewa kesal.
Pagi ini, Egi hanya mengantarkannya sampai depan kantor, dan langsung tancap gas untuk menghadiri rapat dengan produser. Ada projek yang dipercayakan pada Egi.
Dewa bersikeras tidak menentang, hanya karena tidak ingin melihat Ayra sedih seperti waktu tidak jadi bekerja di toko roti.
"Makasih ya, senang banget punya rekam kerja kayak kamu," jawab Noni jujur. Keduanya dengan cepat bisa bersahabat. Setidaknya Ayra gembira memiliki teman-teman yang baik. Di tempat kursus ada Kamsa, dan di tempatnya bekerja ada Noni.
"Kamu udah punya pacar gak, sih, Ay?" tanya Noni kala keduanya menikmati film barat romantis yang membuat perasaan keduanya meleleh karena sikap romantis sang protagonis pria dalam film itu.
"Pacar? Mmmm... Gak punya," jawab Ayra. Dia gak bohong dong, Ayra memang tidak punya pacar, tapi suami, dan karena yang ditanya Noni adalah pacar, wajar dia jawab gak ada.
Pukul empat sore, Egi kembali ke kantor, langsung mencari Ayra. Ada hal penting yang harus dia sampaikan pada gadis itu.
"Ay, kamu mau gak dapat duit tambahan?" tanya Egi telah Ayra duduk di depannya. Mereka memilih bicara di ruangan Egi agar tidak ada seorang pun yang mendengar.
"Hah? Duit tambahan?" Ayra masih belum mengerti, tapi yang jelas, dia sangat gembira jika bisa mendapatkan uang lebih banyak lagi.
"Aku diminta menyutradarai iklan coklat, kamu mau gak jadi bintang iklan?" tanya Egi berharap kalau Ayra akan menerima tawarannya. Selain karena wajahnya yang cantik, karakter yang dibutuhkan Egi untuk iklan ini sangat pas dengan Ayra.
"Tapi gak buka baju, kan?"
Mendengar hal itu Egi spontan tertawa keras. Ayra begitu polos dan dia justru menyukai gadis itu karena kepolosannya.
"Tentu saja tidak. Kau hanya perlu makan coklat, menikmati, itu saja," jawab Egi yang membuat wajah Ayra memerah.
"Kalau begitu aku mau," jawabnya dengan tersenyum manis, memperlihatkan barusan gigi putihnya.
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
terimakasih akibatnya
tanyakan pada dirimu ayra......
mungkin ini jodohmu.
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
kurang suka dg ayra karakternya.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Krn ayra tidak mencintainya