Kisah romantis ini bercerita tentang percintaan antara pria dan wanita yang saling mencintai tapi tidak bisa memiliki, ketika pria yang di cintai nya harus menikahi gadis lain.
Tiara, gadis cantik berusia 19 tahun mempunyai tekad yang kuat dan berpendirian teguh. Dia hidup sebatang kara setelah kakaknya meninggal karena bunuh diri.
Mendapat kejanggalan atas kematian kakaknya, Tiara berusaha mencari bukti dan kebenarannya lalu berusaha membalas dendam.
Lika-liku kehidupan harus dia hadapi dengan sabar dan tegar sehingga menjadikannya tumbuh menjadi seorang gadis yang berhati dingin. Hingga dia bertemu dengan seorang laki-laki yang menghangatkan hatinya.
Apakah rencana balas dendam Tiara akan berhasil?kepada siapakah hatinya akan berlabuh?
Yuk ikuti kisahnya dalam cerita
"Kisah unik seorang gadis"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Rindu
Bab 29
Tiara mengoleskan salep obat pada tubuh Arga dengan telaten. Selain itu Tiara juga menyiapkan tempat tidur Arga dan mensterilkannya. Arga memperhatikan setiap pergerakan Tiara. Ketika Tiara mendekati tempat tidurnya, Arga merasa tidak nyaman.
"Apa yang kamu lakukan?."
Tiara menjawab,
"Pak Arga, dokter berpesan setiap baju dan seprey yang anda gunakan harus di cuci menggunakan obat, saya akan mengerjakan nya." Tiara segera pergi.
Reyna memperhatikan Arga dari kejauhan. Dan melihat Arga menggaruk badannya.
" Mas! jangan di garuk...!," seru Reyna.
Lalu Arga hanya menggaruk - garuk kasur seperti anak kecil. Tingkahnya itu membuat Reyna merasa lucu.
" Mas... jika kamu tidak mau Tiara yang mengobatimu, biar aku saja yang menggantikannya."
Arga berfikir dan berkata, " Tidak perlu."
" Aku tidak mengerti, orang yang perhatian dan rajin seperti Tiara, kenapa mas sangat membencinya?."
Lalu Arga membayangkan saat pertama kali bertemu dengan Tiara dan setiap kejadian yang berhubungan dengan Tiara. Dan membuatnya memikirkan sesuatu.
Pagi harinya...
" Tiara! badanku sangat gatal sekali, pakaikan salepnya." Tiara menurut dan segera mengoleskan salepnya di setiap luka di tubuh Arga.
"Dokter bilang jika lukanya sering di olesi salep, kulitnya akan mengering. Karena itu aku mencampurnya dengan lidah buaya agar terasa nyaman." tutur Tiara.
Saat Arga ingin menggaruk pundaknya. Tangan Tiara menahan dan melarangnya. Arga merasakan sesuatu yang aneh saat tangannya bersentuhan dengan Tiara. Lalu dia menepis perasaan itu.
Setelah satu bulan Tiara menjaga Arga. Tapi sakit Arga tak kunjung sembuh. Lalu dia menanyakan hal itu pada dokter. Dokter itu berkata :
"Harusnya penyakit pak Arga itu sudah sembuh dalam waktu satu bulan tapi dia belum sembuh juga. Saya memiliki satu cara lain." , tapi dokter itu ragu untuk mengatakannya.
Dikamar Arga terus menggaruk badannya. Tiara masuk ke kamar dan malah sengaja mengatakan hal-hal yang buruk pada Arga.
" Pak Arga! Sudah anda jangan menggaruknya lagi! Anda seperti anak kecil! sakit seperti itu saja sudah banyak mengeluh! Nyonya! biarkan saja dia menggaruknya agar lukanya tidak pernah sembuh." omel Tiara.
Mendengar perkataan Tiara, Arga menjadi sangat marah bahkan benar-benar marah dan dia ingin mendapat kan Tiara dan mencelakainya. Akan tetapi bukannya diam, Tiara malah semakin memaki Arga. Hingga akhirnya .. Wuokk...!!
Arga memuntahkan darah dan terus terusan muntah.
"Kau! kamu akan ku bunuh!." teriak Arga menunjuk ke Tiara.
Melihat Arga sudah muntah darah, dokter yang sedari tadi menunggumu di luar kamar segera masuk ke kamar.
"Selamat! Pak Arga sekarang anda akan sembuh dan baik-baik saja." kata dokter.
Lalu Tiara berlutut dan berkata,
"Maaf pak Arga, saya berbicara kasar karna untuk menyembuhkan penyakit pak Arga."
"Tiara, apa yang kamu bicarakan?, cepatlah katakan." perintah Reyna sambil memijat punggung Arga.
"Pak Arga, saya melihat penyakit anda belum sembuh juga. Dan saya memeriksa rekam medis anda, penyebabnya adalah anda bekerja terlalu berlebihan dan adanya dahak berdarah yang menyumbat. Oleh karna itu saya meminta bantuan nona Tiara untuk memancing anda menjadi marah dan memuntahkan dahak itu, dan akhirnya berhasil. Syukurlah... " jelas dokter.
Benar saja akhirnya Arga sembuh dari penyakitnya. Dan setelah beberapa hari Arga sudah bisa beraktifitas seperti biasanya.
Dretttt.... drettt...!
Ponsel Tiara berbunyi.
"Hallo! Rey...?."
" Tiara... selama satu bulan ini aku tidak bisa menemuimu. Bagaimana kabarmu?."
"Kabarku baik, kamu sendiri bagaimana?."
"Aku tidak baik-baik saja, aku merindukanmu, sangat merindukanmu."
Perkataan Reyhan membuat Tiara berbunga - bunga dan merasa senang bukan kepalang.
"Akhir pekan ini aku akan main kesana. Aku harap kamu akan menyambutku."
"Baiklah, aku tunggu kedatanganmu."
Mereka mengobrol di telepon dengan waktu yang lama. Bagai dunia milik berdua. Dan hubungan mereka semakin lama menjadi semakin lebih dekat.
Cie... cie... author jadi baper sendiri.
tapi kesian deh kamu, diiii cueeeekin😆😆😆ketawa jahat saya
malah Reyhan penasaran dengan Tiara yg cuek kaya bebek, cm Tiara doang yg gk mencoba menarik perhatian Reyhan😁
apakah ini karya author yg pertama 🤔
wah... wah.. Dina, iri tanda gk mampu , gk boleh begitu lah ama Tiara, padahal Tiara baik banget ama kamu Dina