REINKARNASI??!
Percaya atau tidak percaya Lexia seorang wanita tangguh anggota SatCOBRA yang harus mati ditembak mati oleh musuhnya yang tidak lain adalah adik tirinya sendiri.
"Pesan terakhir? "
"Cepat bunuh. "
Dua tembakan tepat terkena jantung Lexia membuatnya seketika menghembuskan napas terakhirnya.
"Selamat jalan kakak." seringainya
Alih-alih bertemu dengan Tuhan, Lexiajustru bereinkarnasi ke sebuah Kerajaan bernama Aqualiors dan parahnya harus menempati raga seorang Putri yang lemah bernama Luciana . Putri Luciana yang memiliki seorang kembaran bernama Lauren namun, adiknya itu ternyata diasingkan karena kerajaan menganggapnya sebagai aib Kerajaan.
"Itu albino bukan penyakit! "
"Jika aku menang, menikahlah denganku."
"Kau curang. " gertaknya
Cerita sendiri, dilarang keras plagiat dalam bentuk apapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZAHRALIA15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Perang Batin
...SELAMAT MEMBACA!...
...*...
...*...
...*...
"Siapa nama kalian?? "
"Aku Rai dan dia adikku Mei. " jawab anak laki-laki itu
"Oh hai. "
"Nona mau membantu kami kan??"
Luciana terdiam. Bodoh jika ia mengiyakannya. Lagipula apa untungnya?
"Aku tidak bisa. "
"Nona, kami mohon.... "
"Maafkan aku, tapi aku sedang terburu-buru mencari seseorang, aku akan membantu mengeluarkan kakakmu setelah urusanku selesai bagaimana? "
Itupun jika Luciana ingat.
"Ah tidak usah, nona sedang terburu-buru, maafkan kami yang terlalu banyak menunda perjalanan anda. " ucap Rei murung
"Ayo kita pergi Mei. "
Anak laki-laki bernama Rei itu menggandeng tangan adiknya meninggalkan Luciana yang melihatnya dari belakang.
"Hikssss.. lalu bagaimana dengan nasib kak Will, kak. " tangisnya
"Kakak akan mencari cara, kau janganlah menangis ya.. " bujuk Rei menenangkan adiknya.
"Di dunia ini memang tidak ada manusia yang berhati baik, mereka selalu saja egois, hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang miskin seperti kita. Hanya lady Dellia yang baik dan sopan kepada kaum seperti kita. " ucap Rei
"Benar kakak, lady Dellia sangat baik. " sahut Mei
Luciana yang mendengar ucapan mereka terdiam.
"Mereka kehilangan masa kecilnya karena kehidupan yang keras. " batin Luciana
Mereka mengingatkan dirinya saat menjadi Lexia, harus dipaksa menjadi dewasa untuk bertahan hidup. Lexia yang masuk organisasi agen nya dengan usaha yang luarrr biasa berat, namun usaha itu ternyata membuahkan hasil, hingga dirinya bisa memenuhi semua kebutuhan nya dengan sangat baik.
"Hei kalian!! " panggil Luciana
Mereka berbalik badan, " ada apa nona?? "
"Aku akan membantu kalian. "
"Benarkah???" tanyanya antusias
"Ini uang untuk kalian makanlah dengan baik dan tunggu kakakmu bebas!! "
Luciana melemparkan beberapa lembar kepada kedua anak itu. Terlihat tidak ramah, namun Luciana harus segera mengejar mobil yang membawa pemuda itu.
"Terimakasih nona baikkk!!! Berhati-hatilah, sampai jumpaaaaaa... " teriak Rei
Luciana menghiraukan nya dan terus berlari menjauhi tempat itu. Luciana menyewa mobil untuk mengikuti mobil di depannya.
"Kejar mobil itu. "
"Baik nona. "
Luciana menghitung kembali sisa uang yang masih dirinya miliki, masih ada beberapa juta koin dan uang kertas , "ini akan cukup. "
Mobil di depan memasuki kawasan istana.
"Apa anda yakin untuk mengejarnya nona? Mobil di depan melaju kearah kawasan istana dan mobil butut seperti ini pasti akan sulit untuk masuk. " jelas sang sopir
"Turunkan aku di sana. "
Luciana turun beberapa meter dari gerbang kawasan istana. Terlihat disana banyak dan sangat ketat sekali pengawasan nya.Mobil yang mengantarkannya telah pergi meninggalkan Luciana seorang diri.
"Bagaimana aku bisa masuk? "
"Lagian kenapa aku harus merepotkan diri untuk membantu pencuri itu?? "
"Bukankah lebih baik aku mencari lady Adellia saja? " pikir Luciana
"Ck." decak nya
"Tapi aku sudah berjanji, Lexia tidak bisa mengingkari janjinya. "
Terjadi perang batin di dalam diri Luciana. Namun bagaimana pun juga dirinya telah berjanji lalu siapa yang mereka sebut sebagai Lady Dellia itu?
"Kenapa aku harus serepot itu, astaga! "
Luciana menatap kedepan sana, tepat pada gerbang masuk wilayah istana. Terlihat megah dan luas dengan penjagaan yang ketat. Seperti sedang ada kegiatan besar yang dilakukan di dalam.
Sayangnya Luciana melupakan sesuatu.
Luciana berpikir, jika dirinya kesana dengan penampilan seperti ini maka akan langsung dicurigai. Ia mengalihkan pandangannya saat melihat beberapa pelayan yang bergerombol membawa sesuatu. Terlihat sibuk, mereka berjalan masuk melewati samping gerbang.
Luciana tersenyum miring.
Bruk!
"Emhhh... "
Gotcha!
Luciana berhasil menyeret salah seorang pelayan yang berjalan paling belakang dengan menyekapnya menggunakan robekan kain bajunya dan obat bius pemberian pangeran Emillio. Sungguh tidak disangka pria itu memberinya banyak ramuan untuk berjaga-jaga.
Luciana menyeret tubuh pelayan itu dibalik dinding dan semak-semak. Merubah penampilan dengan menggunakan baju pelayan tadi.Ia pergi dari sana meninggalkan pelayan itu yang masih pingsan. Luciana tidak peduli.
"Ayo cepat bawa masuk semua barang-barang nya! Jangan sampai terjatuh!! Atau aku akan menghukum kalian!! "
"Baik madam! "
"Hey kamu!! "
"Ya? " sahut Luciana
Wanita gendut itu berjalan mendekati Luciana, " Iya madam!! Ingat!! Jangan melupakannya! dasar! " tegur nya
"Baik madam. " sahut Luciana
"Kau pelayan baru?? " selidik nya
"Iya madam. "
"Kenapa memakai penutup wajah? " curiganya
"Saya sedang sakit Madam, penyakitnya bisa menular lewat mulut. " jawab Luciana
"Ihhhh.. jangan sampai mengotori makanan! Tetap pakai itu sebelum sembuh total! "
"Baik Madam! "
"Dimana barang bawaanmu? Jangan bilang kau tidak membawa apapun?! "
"Ini madam. " Luciana menunjukan tasnya
"Apa isinya? "
"Hanya... "
"Hanya? " ulang wanita itu, menatap Luciana curiga, namun sebisa mungkin Luciana terlihat biasa saja.
"Kau ha-"
"Madam!! Maafkan saya tapi di dapur sedang ada kekacauan Madam! Anda harus kesana sekarang. "
"Bagaimana bisa??!! Baiklah kau! Letakkan barang itu di tempat yang sudah disesuaikan!! " perintah nya pada Luciana
"Baik Madam. "
Wanita itu berlari tergopoh-gopoh bersama pelayan yang memberitahu nya tadi. Luciana tersenyum tipis.
"Ini akan mudah. " ucapnya kemudian berjalan masuk
Kalian pikir Luciana akan meletakkan tas yang ia bawa ke sana? Tentu saja tidak! Tas itu adalah milik Luciana bukan bagian dari yang harus mereka bawa.
Luciana berjalan dengan santai melewati pilar-pilar mewah nanti besar itu.
"Dimana letak penjara di istana ini? "
Luciana berjalan dengan tatapan tajamnya lurus kedepan, walaupun memakai pakaian pelayan namun auranya tetap saja berbeda dengan pelayan pada umumnya, terlihat tegas dan berani.
"Tunggu." Ia menghentikan langkah kakinya saat melihat objek yang mengalihkan pandangannya.
Disana terlihat dibalik jendela di salah satu ruangan diseberang sana, Luciana dapat melihat jubahnya tengah digantungkan.
"Bukankah itu jubah ku? "
Luciana berjalan mendekati ruangan itu mengintip lewat jendela transparan. Benar itu adalah jubah miliknya. Ia melirik sekitar untuk mencari pintu masuk.
Ceklek
"Tidak dikunci. "
Luciana berjalan masuk dan menutup kembali pintu itu. Terlihat ruangan mewah dengan pernak-pernik mahal. Ia bejalan menuju pojok ruangan dimana ju banyak tergantung rapi disalah satu patung manekin.
"Bagaimana bisa jubah ini ada disini? "
"Bukankah aku sudah memberikannya pada pria sekarat itu? "
Tidak peduli! Luciana segera melepas jubah itu dan melipatnya untuk dimasukkan kedalam tasnya kembali. Sebelum orang datang dan memergokinya. Bagaimana jubah ini ada disini, mungkin ia akan memikirkann nanti. Terpenting jubah miliknya telah kembali.
Terlihat banyak pelayan dan prajurit yang berjalan melewati ruangan ini, sepertinya mereka sedang menyambut sesuatu. Itu bagus karena mempermudah dirinya untuk pergi dari sini.
"Kenapa sulit sekali! " decak Luciana
Dia bahkan sampai berjinjit untuk melepaskan jubah itu. Patung manekin ini sangat tinggi membuat tubuh nya yang sedikit pendek kesulitan untuk mengambilnya.
"Selamat datang kembali pangeran Leatan. " tenyata para pelayan dan prajurit itu tengah menyambut kehadiran putra mahkota mereka.
"Dimana ayah dan adikku? "
"Yang mulia tengah melakukan agenda diplomatik bersama yang mulia raja Gilbert dari Kerajaan Aqualiors, untuk sementara beliau sibuk menjadikan tidak bisa menyambut anda pangeran. "
"Sementara pangeran kedua tengah pergi pangeran. "
Leatan mengangguk paham dan berjalan menuju ruangannya berada ditemani pengawal dan beberapa pelayan.
"Mohon maaf pangeran, kamar utama anda tengah direnovasi, anda bisa menggunakan kamar cadangan di paviliun ini, untuk barang-barang anda semuanya sudah kami pindahkan disana. "
"Baiklah."
"Kalian bisa pergi. "
"Baik yang mulia. "
Pangeran Leatan berjalan santai untuk menuju kamar yang tengah mereka siapkan untuk nya.
Ceklek*
Pertama membuka pintu, dirinya tidak menyadari adanya seseorang disana dan langsung menutup pintunya kembali.
Saat berbalik badan, Leatan terkejut saat melihat sosok perempuan tengah berdiri dipojok sana sambil menjinjitkan kakinya berusaha menggapai sesuatu.
"Siapa kau? "
"Eh! " Luciana terperanjat kaget dan langsung berbalik badan.
Leatan berjalan mendekat dengan aura intimidasi nya, namun Luciana tidak terpengaruh dan terlihat biasa saja.
"Dia pria di hutan itu, pantas saja jubah ku ada disini."
"Maaf saya hanya ingin mengambil dan mencuci jubah ini tuan. " sahut Luciana
"Tuan? "
"Iya tuan. "
"Kau hanya pelayan biasa bagaimana bisa memanggil seorang putra mahkota dengan panggilan seperti itu? " selidik nya
"Putra Mahkota? Jadi pria ini seorang putra mahkota?"
"Kenapa kau memakai cadar? "
"Bagaimana bisa kau masuk kedalam ruangan ku tanpa izin dariku? "
"Dan mencoba untuk mencuri jubahku? "
Semakin bertanya semakin panjang langkah kaki Leatan mendekati gadis itu. Sementara Luciana masih saja diam, " *Jubahnya katanya?? Ini jubahku bedebah*!! " pikir Luciana
"Tidak tahu terimakasih. " decak Luciana
"Siapa yang tidak tahu terimakasih nona pelayan? " tanyanya tepat di hadapan Luciana
"Ah? "
"Tentu saja ka-" Luciana segera menghentikan ucapannya.
"Kau ingin dihukum tenyata! " geram Leatan
"Tidak tunggu! "
...To be continued... ...
...TINGGALKAN JEJAK DAN KOMENTAR TERLEBIH DAHULU YA! ...
semangat thor