NovelToon NovelToon
TERJERAT GAIRAH SANG CEO

TERJERAT GAIRAH SANG CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Nikah Kontrak / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Meta Janush

"Aku sudah membayar mahal tubuhmu. Aku takkan pernah melepaskanmu." kata pria kejam itu pada Deandra Ailsie.
"Tolong, Tuan. Saya mohon lepaskan saya." gadis malang itu memohon sambil menangis dan meronta.

Verrel Aditya Ceyhan sang CEO tampan dan kaya raya telah membeli gadis itu dari pamannya dengan harga mahal. Surat perjanjian sudah ditandatangani dan gadis itu sah menjadi miliknya selamanya.

"Kau milikku! Selamanya kau hanya milikku!" ucap pria itu dengan suara mengerikan.

Deandra sangat membenci pria kasar itu. Gadis itu tak mengerti kenapa Tuan Verrel membelinya dari sang paman. Mereka pun menikah tanpa ada cinta. Bagi Verrel itu satu-satunya cara untuk memiliki Deandra selamanya.

Akankah Deandra bisa melepaskan diri dari cengkeraman pria kejam itu? Saat dirinya hanya dijadikan pemuas nafsu sang CEO. Atau sebaliknya, Deandra semakin terjerat oleh pesona gairah liar dari pria kejam itu. Disaat yang sama keduanya malah merasakan keterikatan tanpa adanya cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. MULAI LULUH

Tak berapa lama Yuna muncul di balkon kamar deandra, kedua pelayan yang berdiri disana mengundurkan diri setelah melihat Yuna memberikan isyarat pada mereka. “Nona, apakah anda baik-baik saja?” Yuna bertanya lirih.  Ia mneghampiri deandra yang sedang duduk dikursi dengan pandangan yang tertuju kearah taman.  Pandangan mata deandra memburam dan  butiran-butiran kristal menggenang disudut matanya.  Hatinya sangat perih mengingat peristiwa di ruang makan.

“Kenapa ayah dan ibu meninggalkan aku sendirian?” lirihnya dalam hati. Matanya menutup membuat butiran kristal itu jatuh membasahi kedua pipinya.  Sedangkan Yuna yang berdiri disamping gadis itu tertegun.  Tidak ada yang bisa ia lakukan selain memberi waktu pada deandra untuk tenang.

...*...

“Kenapa memberikanku pakaian ini?” tanya deandra memandang pakaian yang diberikan kepala pelayan itu padanya.  Sehelai kain tipis yang memperlihatkan lekukan tubuhnya.  Yuna menghela napas lalu membungkukkan badan layaknya ia berhadapan dengan tuan besar, ”Ini permintaan tuan, Nona.”

Deg.

Dada deandra berdetak kencang. Kepalanya berdenyut dengan napas memburu “A-apa dia pikir aku seorang perempuan murahan?”

Mendengar pertanyaan deandra itu, Yuna hanya diam.  Ia tak tahu bagaimana menjawabnya, jujur Yuna pun bingung dengan sikap sang tuan belakangan inni. “Oh, astaga, Tuhan!” Deandra memekik seraya memegangi kepalanya “Bagaimana bisa aku terjebak dengan pria mesum dan kejam itu?” gumamnya tak percaya.  Yuna merasa serba salah, ia hanya menjalankan perintah yang tak mungkin dilanggarnya. Apalagi dia sudahdiperintahkan untuk memastikan deandra baik-baik saja dalam beberapa hari ke depan.

“Mari Nona. Biar Tami yang akan membantu nona berpakaian,” ucap Yuna.

Deandra tak bergeming, kini ia sadar ia tak punya pilihan selain mengikuti semua perintah sang tuan besar.  Berharap jika ia bersikap baik dan penurut mungkin dirinya akan baik-baik saja, bagaimanapun dia harus bisa bertahan di mansion itu.  Entah sampai kapan dia akan tinggal disana dan ia pun tak mau hidupnya semakin kacau jika terus menerus membangkang.Setelah selesai berganti pakaian, deandra menatap miris penampilannya. Gaun berbahan sutra yang tipis itu melekat ditubuhnya, ia seperti tidak berpakaian saja.

“Maaf, Nona Muda. Jika saya terdengar egois untuk meminta ini pada nona, tolong jangan membantah tuan saat bersamanya.  Tolong nona melunak sedikit, Tuan akan memberikan apapun pada nona.” kata Yuna dengan suara memohon, ada keyakinan dalam dirinya jika nona muda bisa bersikap lembut, maka tuan besar akan menurut pada nona muda itu.  Dan memang itu yang sangat diinginkan oleh Yuna.

“Baiklah, aku akan berusaha,” jawab deandra “Doakan saja aku bisa keluar dari sana hidup-hidup,” lanjutnya. “Aku….ingin pulang kerumahku.”

Yuna tak mampu berkomentar apa-apa lagi. Pulang adalah keinginan yang mustahil jika melihat dari tatapan sang tuan besar pada deandra.  Yuna sangat mengenal dan tahu karena ia sudah bekerja disana bertahun-tahun tahun, ia sangat tahu verrel.  Sangat jelas jika Verrel menginginkan gadis itu dan takkan melepaskannya.

“Mari, Nona. Saya antarkan ke kamar tuan besar.” Deandra menyambut uluran tangan Yuna dan Tami yang menuntunnya menuju kamar utama milik sang tuan besar.

...*...

Didalam ruang kerjanya, verrel mendengarkan penjelasan sang asisten mengenai persiapan pernikahannya. Ia ingin pernikahan itu segera diselenggarakan.  Entah apa yang ada di benak Verrel dan mengapa ia begitu mendesak untuk menikahi deandra.

“Jadi bagaimana menurut, tuan?” tanya Frans sambil menunjukkan sesuatu di ipadnya.  Verrel tak bergeming, ia nampak berpikir.

“Sebenarnya saya ada saran, tuan. Tapi saya tidak tahu apakah Tuan berkenan atau tidak,” ucap sang asisten.  Verrel berpaling mendengar itu “Katakan.”

“Saya pikir, untuk undangan yang disebarkan nanti, lebih baik menyembunyikan identitas nona muda.  Lebih baik tidak ada orang diluar sana yang tahu tentang nona.  Dengan begitu tidak akan ada kericuhan yang akan menghalangi pesta pernikahan Tuan dan Nona.” Frans menunggu respon dari Verrel.

“Menyembunyikan identitas?” verrel menggumam sambil berpikir. ”Ya, benar Tuan. Cara ini efektif menurutku, jika kita menyembunyikan identitas Nona Muda, maka tuan Rico pun tidak akan tahu sebelum acara pesta di gelar.”

Lelaki bermata hitam pekat itu tampak menimbang-nimbang kemudian tersenyum menyeringai. Pandangan matanya tajam menghunjam lurus pada Frans.

“Ide bagus,” ucap Verrel.  Begitu mendengar persetujuan sang tuan besar Frans mulai menjelaskan konsep pernikahan yang sudah ia seleksi. Selain itu, ia juga melaporkan tentang perintah Verrel untuk mengundang Amran dan istri keduanya.

“Kau jalankan saja idemu itu,” perintah Verrel dan bangkit dari kursinya. “Ingat! Aku tak ingin ada kesalahan sedikitpun. Semua harus sempurna”

“Baik, Tuan.” sahut sang asisten.

Verrel berjalan keluar dari ruang kerjanya dan kembali ke kamar. Ada dorongan yang membuat lelaki itu mengayunkan kakinya lebih cepat untuk sampai dikamar. “Nona sudah menunggu didalam tuan,” ucap Yuna, setelah itu Yuna pun pergi. Verrel melangkah masuk ke kamar, menutup pintu dan menguncinya.

Dikamar yang remang-remang itu terlihat ada wanita yang duduk gelisah di sofa. Pria itu yakin jika wanita itu sedang ketakutan dan tanpa basa basi Verrel berkata “Pindah ke ranjang.” membuat Deandra merinding mendengar perintah itu.

Sejak masuk ruangan itu Deandra terhipnotis dengan suasana kamar dan aroma wangi maskulin yang membuatnya tak nyaman.  Ia merasakan desiran aneh ditubuhnya setiap kali mencium aroma maskulin itu. Deandra diam terpaku, ia ingin menurut perintah Verrel namun kakinya terasa kaku untuk digerakkan. “Tidak mau. Aku duduk disini saja,” tolak Deandra, membuat pria itu emosi. Tiba-tiba dia ingat perkataan Yuna padanya, jika ia membangkang akan membuat hidupnya susah dan semua pelayan juga akan menerima akibatnya.  Matanya membelalak ‘Ya, ampun. Apa yang sudah kulakukan? Bukankah Bibi Yuna sudah memperingatkanku kalau aku patuh pada tuan besar maka dia akan menuruti semua keinginanku? Oh, bagaimana ini?

Verrel mendengus, ia mendekat pada wanita yang selalu membangkangnya itu. Tangannya mencengkeram Deandra kasar dengan rahang mengeras. “Kau pikir kau siapa,hmm?” cemooh Verrel dengan tatapan tajam dan sinis. “Aku sudah berbaik hati memintamu secara baik-baik. Tapi kau malah membangkang...” Verrel semakin mendekatkan wajahnya.

“Atau kau mau aku kembalikan pada pamanmu? Biar kau rasakan bagaimana dia akan menjualmu pada si tua bangka Broto itu!” Seluruh tubuh deandra bergetar mendengar ucapan pria itu. Benar katanya, jika aku keluar dari sini, tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi.

“Meminta secara baik-baik katamu?” lirih Deandra. “Apa kau lupa, tuan. Kau merenggut kehormatanku secara paksa dan kejam?” ucapnya dengan suara lantang penuh emosi. Dadanya naik turun, menahan emosi.  Verrel tertawa, suara tawanya membuat Deandra bergidik.

“Merenggut kehormatan?” tertawa dan menyeringai. “Aku tidak mengambilnya secara gratis, kau tahu! Bahkan sekarang aku sudah membeli nyawamu. Hidup dan matimu ada ditanganku.” ucap Verrel dengan tatapan tajam. 

“Ingat satu hal!” Verrel mendekatkan wajahnya. “Mau tidak mau, suka ataupun tidak, kau hanya milikku selamanya. Tidak ada seorangpun yang bisa membawamu pergi, kecuali….kematian.”

Deg!

Jatungnya berdebar keras mendengar kalimat itu. Ia meneguk ludahnya dan menghela napas dalam-dalam. 

“Kenapa? Kau tak terima? Kau mau tahu kenapa aku bicara seperti itu?” Jarak mereka semakin dekat bahkan Verrel sudah menindih Deandra.

“Kita akan menikah, aku sudah siapkan pernikahan untuk mengikatmu disisiku,” bisik Verrel lirih. “Dan kau tau artinya? Kau hanya milikku, bukan milik laki-laki brengsek itu.”

Rahang Verrel mengeras, aura wajahnya terpancar kebencian. Deandra membelalakkan mata. Apa tadi dia bilang? Menikah? “Oh, Tuhan.”

“Jangan terkejut sayang,” ucap Verrel penuh kelembutan mengelus wajah gadis itu. “Kau harus tahu satu rahasia.” Manik hitam pekat itu menyusuri keindahan wajah gadis yang telah membuatnya terpesona itu. Menyentuh rambut panjang gadis itu, menikmati setiap keindahan dari seorang gadis yang mampu membuat hidupnya jadi kacau.

“A-apa? Rahasia apa?” tanya deandra.

“Kau sudah kubeli mahal. Kau akan menikah denganku, dengan begitu tak ada seorangpun yang akan membeli tubuhmu. Kau hanya milikku.” ucap Verrel sambil mengecup kening gadis itu. “Bersikap baiklah. Jangan pernah membangkang.” sambil menyentuh wajah deandra dan mengelusnya.

Terpaku mendengar ucapan pria itu, kini Deandra mengerti permainan apa yang sedang dimainkan tuan besar itu. ‘Jadi pria ini melakukan ini semua untuk menyelamatkanku? Dia mau menikahiku supaya aku tidak dijual oleh paman? Kenapa dia tidak mengatakannya sejak awal? Mengapa dia harus begitu kejam dan kasar?

Seakan tidak percaya, Deandra diam tak bergeming.  Saat Verrel meraih tangannya dan menuntunnya kearah ranjang, ia tak menolak dan melangkah mengikuti kemana Verrel menuntunnya. Dia baru tersadar dari lamunannya ketika tubuhnya dihempaskan keatas ranjang.  Terkejut! Belum sempat dia berpikir apa yang sedang terjadi, Verrel sudah memeluknya.

Perlakuan lembut Verrel meluluhkan pertahanan gadis itu.  Setelah dua jam, keduanya mendesah panjang bersamaan mendapatkan pelepasan, saling melepaskan benih-benih cinta mereka.  Tubuh keduanya basah oleh keringat, masih saling berpelukan dengan mata terpejam. 

Verrel beranjak dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi.  Mengguyur tubuhnya dengan air hangat yang terasa menyegarkan.  Ia meraih handuk untuk mengeringkan badan dan melilitkan handuk dipinganggnya.

Keluar dari kamar mandi, ia melirik kearah ranjang dimana Deandra terbaring letih. Verrel mendekat dan membungkukkan badan, “Hei, bersihkan badanmu sayang!” suara itu membuatnya terlonjak dan terduduk dengan memegangi selimut menutupi tubuh polosnya.  Deandra menatap tubuh polos pria itu yang dililit handuk dipinggangnya.  “Kenapa? Bukankah tadi kau sudah lihat?” ucap Verrel sambil mencubit pipinya.

*Visual kamar tidur Tuan Verrel

1
Dorce
pasti bunda Ayu yg di telpon darma
ciaa
Luar biasa
ciaa
Lumayan
Nok Susilawati
berarti amran cinta banget ya sama andini,definisi menerima mu apa ada nya
Febriana Merryanti
wah jgn² Rian anak buah Victor
Nok Susilawati
Luar biasa
love sick
yudjd
Yulia Sima
Luar biasa
Evi Fatriyana
kok ak rasa plot critanya kaya gak tersusun dengan baik jadi critanya agak sulit diresapi tapi jujur critanya nya bagus thor semangat author
Bzaa
semoga saja, verrel mensahkan dl gak langsung tancap gas...
Bzaa
pilih verrel aja , muda, kaya tampan drpd yg tua, belum tentu setia pula😃😉
Bzaa
semangat dean 👍🫰
Bzaa
tuan besar memang meresahkan 😉
Bzaa
duhhhh... om dan tante lucnut....
semangat dean
Raden Ajeng Safitri
prestasi segudang apa segudang prestasi Thor 🤭🤭🤭
Sopan Subagiyo
good
Rita
trus thor,jalan ceritanya bikin penasarannn
Meta Janush IG@Meta_Janush: ini novelnya sudah tamat ya. silahkan dibaca kelanjutannya ya mbak 🙏🙏😘
total 1 replies
Liana Rismawati
michele morone emang gak kaleng kaleng, hot jelatot
mommy caa
Judulnya gairah sang tuan muda Persis Kya novelmu tpi yg satu baru episd 104
mommy caa
Tor ada yg fotocopy novelmu tor
Meta Janush IG@Meta_Janush: tau judulnya apa gak? biar saya cek dan laporkan ke editor
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!