NovelToon NovelToon
Griya Lansia

Griya Lansia

Status: tamat
Genre:Konflik etika / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: putrinw

Di masa tua nya, anak anak asih dengan tega nya membuang ibu nya ke tempat penitipan lansia. mereka tak ingin merawat ibu nya lagi. karena di anggap menyusahkan.

apalagi asih juga sakit sakitan, dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit. bagaimana kisah cerita tentang asih. yuk simak bersama sama.....
kisah ini aku buat dengan penuh ketegangan, dan juga sedih ya. jadi kalau ga suka bisa langsung skip. selamat membaca!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.31

Pak Arif, langsung berkunjung ke tempat Bu asih yang sedang menyulam bersama dengan para penghuni lainya. beliau sangat pandai bergaul, dan banyak sekali pelajaran berharga, yang asih ambil saat tinggal di tempat ini. dan ini juga bukan sekedar tempat, inilah rumah terkahir nya saat ini.

"Assalamualaikum." sapa Arif kepada para penghuni lainnya.

 "Walaikumsalam. Eh ada mas Arif. Ayo gabung disini mas. Sama nenek nenek dan kakek kakek." kekeh mereka yang suka berguyon bersama.

"Aduh, saya datang kesini, belum bisa gabung bersama dulu ini guys. Saya ada perlu dengan Bu asih. boleh minta waktu nya sebentar Bu asih?"

"Boleh mas Arif." ucap asih yang sudah tak memakai kursi roda lagi. apalagi kaki nya sudah mulai sehat kembali.

 "begini Bu asih, ada orang media yang kenal sama ibu. Dan ingin berbicara tentang ibu. Apakah ibu mau, atau keberatan untuk bertemu. kalau ibu tak nyaman. Bisa menolak dan saya akan menyampaikan dengan mereka."

"Saya_"

"Gpp Bu, jangan ragu. Ini pilihan, ibu bisa menolak kalau ibu ga pengen ketemu siapa siapa." ucap Arif yang menenangkan.

 "bisa saya melihat orang nya mas, jujur saja. Saya ini sudah tua, ga tau siapa yang bertemu. Dan ga punya kerabat ataupun kenalan lainnya."

"Baiklah, ayo kita temui Mereka."

"Semuanya, saya dan Bu asih pamit dulu ya."

"Baik mas Arif, hati hati Yo. Kalau jatuh, bangkit lagi." ucap para penghuni dengan wajah ramah nya.

Arif terkekeh kecil saja, mendengar guyonan Mereka. apalagi para penghuni yang sudah tak canggung lagi dengan mas Arif, yang banyak membantu dan mengajarkan mereka banyak hal. kalau ga ada mas Arif, entah seperti apa nasib mereka.

Laksmi dan tita mengabdikan momen ini di dalam kamera yang mereka bawak. Tentu saja mereka senang, bisa melihat secara langsung, kegiatan kegiatan positif yang para lansia ini lakukan. seperti menanam sayuran, membersihkan rumput liar, membuat kerajinan tangan, membersihkan makam teman teman mereka yang sudah berpulang lebih dulu, dan masih banyak lagi kegiatan yang diambil dan di dokumentasikan oleh Laksmi dan tita.

"Maturnuwun mas, Arif. Sudah diizinkan berkeliling dan melihat kondisi disini." ucap tita dengan raut wajah yang tersenyum lebar.

"Sama sama mbak. Oh ya, ini bu asih." ucap pak Arif dengan tersenyum ramah.

"Assalamualaikum." ucap Bu asih dengan tatapan lembut dan ramah nya.

"Walaikumsalam." ucap Laksmi dan juga tita secara serentak, dan kaget melihat banyak perubahan di wajah Bu asih. terlihat lebih tua, dan lebih bersih dari sebelumnya yang masih kucel.

"Ibu asih, ini saya Laksmi. yang pernah bertemu ibu di kota saat naik kapal." ucap Laksmi dengan mata yang berkaca-kaca.

Bu asih terdiam, dan mencoba mengingat siapa gadis yang berada di depan nya itu. lalu tak lama, dia tersenyum sambil mengelus rambut Laksmi dengan penuh kelembutan.

"Nduk, ya ampun ibu udah tua. udah ga ingat wajah kamu. Semakin ayu tenan." puji nya dengan senyuman tulus nya.

"Ibu apa kabar, sehat kan. Maaf ya Bu. Saya datang kesini, mau silaturahmi sama ibu."

"Alhamdulillah, ibu sehat nduk. ibu senang, kamu masih ingat ibu. Maaf ya, ingatan ibu udah mulai memudar, jadinya sering lupa. untung kamu ingatkan." ucap asih yang tersenyum lebar menyambut kedatangan Laksmi.

Arif yang melihat interaksi mereka, tersenyum tipis, selama berada disini, Bu asih banyak sekali perubahan, walaupun ingatan nya mulai pudar, tapi semangat nya tak pernah sedikitpun mengeluh. Dia cukup bangga dengan para penghuni nya itu.

Setelah berbincang, barulah Laksmi menyampaikan niat nya itu. Dan bertanya apakah Bu asih mau bersedia di wawancara Oleh nya.

"bagaimana bu, apakah ibu mau. Atau kalau ibu ga nyaman, bisa menolak nya." ucap Arif dengan tatapan tegasnya.

 "Saya sudah mengenal nak Laksmi mas Arif. Dia ini anak yang baik, kalau memang ini menyangkut kerjaan nak laksmi, saya ikhlas. Ayo silahkan, mau diwawancarai juga tak apa apa." ucap Bu asih dengan tersenyum tipis.

Mata Laksmi berkaca kaca, Bu Laksmi begitu baik, dan membuat nya merasa begitu nyaman dengan wanita itu.

Arif selaku ketua yayasan, juga ikut mendampingi selama proses wawancara. Bukan hanya sekedar bertanya, tapi ini juga seperti podcast.

Untung saja, Laksmi dan tita, membawa peralatan lengkap, untuk memulai syuting secara live.

 Laksmi yang sudah standby di depan kamera, berusaha tidak gugup, dan tersenyum tipis ke arah kamera.

"assalamualaikum, teman teman semuanya. kembali lagi, bersama kami dari media mentari tv. nah, pasti kalian bertanya tanya, kenapa kami live secara langsung. disini, saya tak sendirian, ada rekan saya tita, dan ada ketua yayasan yaitu pak Arif, dan narasumber kita bu asih." ucap Laksmi dengan lugas nya.

"ini bukan hanya sekedar podcast, ini akan menjadi renungan, untuk para sahabat diluar sana yang masih memiliki orang tua. kebetulan disini saya bersama ketua yayasan griya lansia, assalamualaikum mas Arif."

"Walaikumsalam." ucap Arif yang sedikit kaku saat tiba tiba wajah nya di sorot.

"Mas Arif ini, pendiri, sekaligus, pengurus yayasan ini. Apakah benar?

"Iya benar mbak, saya pemilik dan pengurus nya."

 setelah itu, pak Arif mencari sedikit perjalanan nya, untuk membangun, dan mendirikan tempat ini. dan membuat para penonton yang melihat langsung merasa tertarik dan simpati.

 Dan kemudian, beberapa pertanyaan, Laksmi lontarkan kepada Bu asih. Dan beliau menjawab dengan senyuman tulus nya. Dan mata yang berkaca-kaca. apalagi saat mengingat perjuangan nya, untuk bisa membesarkan anak anak nya.

Laksmi yang mendengar nya saja cukup tersentuh, apalagi orang lain.

"Bu asih, beliau adalah orang yang baik. Jujur saja, saya datang ke sini, karena ingin bertemu Bu asih. Dan ingin melihat kondisi nya, setelah tinggal disini. Bu asih semakin putih, bersih, dan tubuhnya kian membaik." ucap Laksmi dengan tatapan tersenyum tulus nya.

"Terima kasih buat nak Laksmi, yang sudah mau mengunjungi saya disini."

"Boleh ibu ceritain sedikit pesan yang ingin ibu sampaikan kepada para penonton?" tanya Laksmi sambil membaca beberapa komentar yang muncul.

Asih yang awalnya gugup, kini mulai terbiasa, dan tersenyum tulus di hadapan kamera

"Assalamualaikum, nama saya asih, mungkin kalian sudah mendengar tentang saya dari nak Laksmi ini. Saya senang, bisa bertemu orang orang baik, terutama mas Arif ini, yang sudah mau menampung saya. Dan memperlakukan saya dengan sangat baik. beliau merawat saya seperti ibu nya sendiri. Saya cukup tersentuh, dan merasa bersyukur bertemu dengan nya. Saya berharap, untuk semua anak anak muda yang masih memiliki ibu, sayangi dan cintai lah ibu kalian. Tanpa nya, kalian tak akan bisa berdiri tegak, dan mengajarkan banyak pelajaran hidup.

"dan pesan saya kepada para anak anak kandung saya bila kalian melihat tayangan ini, terima kasih, dan maaf belum bisa membuat kalian kebahagiaan saat ibu mengasuh kalian. Maaf jika ibu mempunyai salah, maaf jika ibu pernah menyakiti hati kalian tanpa sengaja. Ibu sadar, ibu tak bisa memberikan kalian hak, dan kemewahan selama ini. Ibu hanya bisa memberikan kalian kasih sayang seorang ibu. Untuk anak anak ibu, terima kasih sudah lahir, dan hadir di perut ibu. Ibu tak pernah membenci kalian, hiduplah dengan baik. Ibu janji, tak akan menganggu kalian lagi. Ibu janji, tak akan membuat kalian susah, dan menjadikan ibu sebagai beban. Ibu hanya bisa berdoa, agar hidup kalian, tetap selamat dan bahagia selalu. Ibu selalu menyayangi kalian."

Tes....tes....

Air mata asih jatuh di pelupuk mata nya, kesedihan nya tak bisa diutarakan dengan kata kata saja.

1
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya.
Rohmi Yatun
makasih Thor.. ditunggu karya barunya ya💪👍
Wanita Aries
Terimakasih thor cerita menarik dan byk pelajaran yg bisa di ambil
macha late: makasih banyak kak udah setia baca novel author terharu banget dikelilingi banyak orang orang baik /Whimper//Kiss/
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Bab terakhir bkin nangis,,😭😭
Semangat thor di tunggu karya" berikutnya..
macha late: terima kasih banyak kak/Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Wardi's
terbaik... makasih sudah menulis sampai tamat.., semangat berkarya ya...🙏
macha late: makasih banyak kak😍
total 1 replies
Cindy
lanjut
Nyonya Gunawan
Alhamdulillah ida sdah berubah jdi lebih baik, semoga bu asih cepat sembuh
Nyonya Gunawan
Kasian jga si ida,,drpda jdi wanita malam mnding masuk penjara suatu saat bisa bebas..
Wanita Aries
Apa bu asih ingat kembali anak2nya ya
Wanita Aries
Baguslan ida gk jd terjun ke dunia hitam wlw harus berakhir dipenjara
Cindy
lanjut
Nyonya Gunawan
Haduuuh si ida bnar" dech,.
Wanita Aries
Nah lhoo hidup dipenjara kh ida.
Cindy
lanjut
Yuningsih Nining
waduh si ida alamat di jadiiin cewek penghibur ini, cerobohnya si ida langsung gas alias setuju² aja
Wanita Aries
Wuaduh rusak dah si ida
Nyonya Gunawan
Sdah bisa di tebak pekerjaan ida nanti..
Lanjut thor..
Cindy
lanjut
Nyonya Gunawan
Fatih sebenarnya baik yg jahat itu farid ma ida
Wanita Aries
Meninggoy dah si farid blm smpat minta maaf.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!