TERJERAT GAIRAH SANG CEO
Jam 11.25 siang Deandra Ailsie tiba di Universitas X setelah paginya dia mengikuti dua interview kerja. Di kampus ini, dia mengenyam pendidikan sebagai mahasiswi fakultas ekonomi. Dua bulan lalu dia di wisuda dengan predikat cumlaude. Hari ini dia datang untuk mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan.
“Rosa dimana sih? Katanya mau ketemuan disini.” Deandra sembari melemparkan pandangan mencari sahabat masa kuliah. ‘Hmmmm sepertinya dia belum sampai, aku balikin buku dulu deh ke perpustakaan’. Rosalina Putri biasa dipanggil Rose adalah sahabat Deandra sejak sekolah menengah.
Tepat didepan pintu masuk perpustakaan, “Deandra! Tunggu.” Rosa setengah berlari ngos-ngosan mendekati Deandra. “Maaf ya aku telat, soalnya macet banget.”
“Ya, gak apa apa, lagian aku juga baru sampai koq.” jawab Deandra.
“Eh...by the way gimana hasil interview kerjamu tadi pagi?”tanya Rosa penasaran.
“Aku diterima kerja! Bagian business development” sahut Deandra dengan wajah berbinar.
“Wah hebat! Congrats ya.” Rosa memeluk
“Udah buruan gih balikin bukunya, aku lapar.” Rosa sembari memanyunkan mulutnya. Deandra tersenyum melihat tingkah lucu Rosa. “Ya udah tunggu bentar ya.” melangkah masuk kedalam perpustakaan.
“Hi, deandra. Apa kabar? Tumben kesini?” tanya Bu Yani petugas perpustakaan.
“Iya bu. Saya kabarnya baik. Ini mau balikin buku.” menyerahkan tiga buku pada Bu Yani. Setelah urusannya selesai, Deandra melangkah keluar dari perpustakaan menemui Rosa yang setia menunggu dipintu depan ruangan.
“Rosa, mau makan dimana? Jam 2 loe ada interview kerja lho.”
“Makan bakso setan tujuh turunan yuk, tuh yang di seberang jalan.” Rosa mengandeng tangan Deandra melangkah meninggalkan gedung kampus biru penuh cinta.
“Loe koq doyan makan bakso setan tujuh turunan sih? Mang gak takut berubah wujud” Deandra terkekeh
“Engak. Kita kan malaikat cantik, gitu makan bakso setan tujuh turunan….blassss semua setan ludes deh.” cerocos Rosa asal. Yah, itulah Rosa dengan tingkah lucu dan bicara suka asal bikin suasana selalu ramai.
“Asal entar gak ngeluarin bau setan aja dari bawah,” seloroh Deandra.
“Hahahaha…....” tawa mereka pecah. Saking asyiknya becanda sampai lupa melirik kanan kiri saat nyebrang jalan. Ciiittttttttt……...suara menderit sebuah mobil yang tiba-tiba mengerem membuat kedua gadis itu kaget dengan mulut menganga sambil memegang dada. Untung jantungnya gak copot lompat-lompat dijalan raya.
“Heiiiii…..orang kaya hati-hati donk kalau nyetir!” teriak Rosa sambil melotot kearah mobil maybach hitam. Weleh….sudah salah malah marah, sapa suruh jalan gak liat-liat. Pake acara ketawa kencang ditengah jalan pula, untung tuh badan gak terbang kayak setan gara-gara ketabrak mobil mewah.
“Udah ahhh...’ Deandra menarik lengan Rosa sebelum urusan makin runyam. Kedua gadis itu masuk kewarung bakso di seberang jalan. Sementara didalam mobil, pas saat kejadian itu seorang pria berperawakan tinggi, wajah tampan paripurna, tatapan tajam bak iblis pencabut nyawa terlihat kesal karena supirnya tiba-tiba menginjak rem.
“Ada apa Frans?” tanyanya pada asisten pribadinya.
“Itu tuan, tadi ada cewek nyebrang jalan tiba-tiba.” jawab Frans.
Si pria berkacamata hitam itupun melirik keluar, dia melihat wajah cantik nan manis milik Deandra, rambut panjangnya tertiup angin menampakkan leher jenjang mulusnya. Dia kembali fokus pada ponselnya melihat chat dan email yang masuk.
“Cepat jalan, kita ada meeting penting.”kata pria itu cuek.
Mobil maybach hitam itupun melaju dengan kecepatan sedang menuju sebuah gedung perkantoran mewah dipusat kota. Gedung Ceyhan Corporation menjulang tinggi membelah langit kota, pria itu bernama Verrel Aditya Ceyhan putra sekaligus ahli waris dari keluarga Ceyhan yang terkenal tajir melintir, masuk daftar majalah bisnis sebagai orang terkaya se Asia. Bukan cuma itu, Verrel juga dikenal kejam dan sadis serta doyan main perempuan.
Sementara ditempat lain, tepatnya di warung bakso. Kedua gadis tadi melahap bakso sambil mengelap peluh yang bercucuran akibat kepedasan. Bibir mereka bengkak kayak digigit tawon...he he he muka merona merah persis kayak abis kena damprat mertua. Rose meneguk es jeruk sampai habis. “Huffff…..kenyang banget”ucapnya sembari mengelus perut. “Wah….baru terlihat indahnya dunia.” racaunya.
“Gila loe ya Rosa, naruh saus cabenya banyak gitu. Entar sakit perut baru tau, awas ya kalau sampai loe bikin kacau entar.” Deandra menatap heran sahabatnya yang doyan makan pedas level berlapis itu. Padahal Rosa ada interview kerja jam 2 siang.
“Udah yuk, mending loe pergi sekarang entar telat. Mendingan sampai disana awal jadi bisa siap-siap.” ajak Deandra.
Setelah membayar makanan, mereka menaiki taksi online yang sudah dipesan terlebih dahulu. Siang ini jalanan tidak macet, sehingga mereka sampai disebuah gedung perkantoran tepat jam1.10 siang, masih banyak waktu untuk persiapkan diri.
Rosa dan Deandra melangkah penuh percaya diri dengan senyum manis, menyapa sekuriti yang berdiri dipintu masuk. “Maaf nona mau kemana?” tanya seorang sekuriti bertubuh agak gempal. “Saya ada interview kerja jam 2 pak.” jawab Rosa.
“Silahkan langsung ke resepsionis ya.” seraya sekuriti mengarahkan kedua gadis itu ke lobi utama. Dua orang wanita berpakaian seksi dengan makeup smoky cetar membahana dibagian resepsionis, menatap kearah Rose dan Deandra yang mendekat.
“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu.” tanya seorang resepsionis berambut sebahu.
“Selamat siang mbak, saya diundang bagian HRD untuk interview.” jawab Rosa sopan.
Tumben dia bisa ngomong sopan, biasanya juga ngomel gak karuan nih cewek.
“Silahkan naik ke lantai 3, disana bagian HRD nanti akan diarahkan disana.” jawab resepsionis itu tanpa senyum melihat kearah Deandra yang diakui punya kecantikan paripurna dan tubuh ramping nan mulus. Wah….bakal ada saingan baru nih pikir si wanita itu.
“Ros, aku tunggu kamu disini ya.” kata Deandra. “Baiklah. Doain aku ya.”Rosa melangkah menuju lift dan naik ke lantai 3. Saat keluar dari lift pandangannya tertuju pada sosok pria berusia tak muda lagi sedang berbicara dengan dua orang tak jauh dari lift.. Dari wajahnya terlihat pria itu tegas dan berwibawa. Apakah dia pemilik perusahaan ini? Pikiran gadis itu bertanya-tanya.
Tak lama pria tua itu masuk ke lift sementara dua pria lainnya menatap kearah Rosa. “Maaf nona, ada keperluan apa ya?” tanya pria berjas biru dongker, yang tak lain adalah Dion Wiguna, manajer bagian HRD.
“Maaf sebelumnya pak, saya diundang untuk interview kerja.” jawab Rosa sambil tersenyum manis. Eleeehhh jangan sampai ada yang jatuh cinta melihat senyummu.
“Jadi kamu ini kandidat yang sudah lolos seleksi sebelumnya?”
“Benar pak.” jawab Rosa singkat.
“Baiklah. Silahkan tunggu sebentar. Interview jam 2 bukan?”tanyanya sambil melangkah masuk kedalam ruangan.
Tak lama, ada beberapa orang yang datang untuk interview. Deretan kursi berjejer pun seketika penuh oleh beberapa orang yang mengikuti interview. Tepat pukul 2 siang, interview dimulai, satu persatu peserta pun dipanggil secara bergantian memasuki ruangan kaca disebelah kiri.
Rosa diterima bekerja dibagian administrasi. Tak lama kemudian Rosa turun ke lobi menemui Deandra yang masih setia menunggunya. Begitu Deandra melihat Rosa keluar drai lift, dia langsung berdiri berjalan menghampiri sahabatnya.
“Aku diterima!”seru Rosa memeluk Deandra kegirangan, mereka berpelukan sesaat. Beberapa orang yang ada di lobi menatap kedua sahabat itu sambil senyum. “Makasih ya mbak. Sampai berjumpa lagi.”kata Rosa pada resepsionis sambil berjalan menuju pintu keluar. Kedua resepsionis hanya menatapnya dingin.
Bahagia? Pastinya. Akhirnya kedua gadis itu bisa kerja diperusahaan besar sesuai impian mereka, mesikupun berbeda perusahaan. Keluar dari gedung, keduanya singgah di mal terdekat untuk beli beberapa pakaian kerja karena lusa mereka sudah mulai bekerja. Selesai belanja, keduanya berpisah karena beda arah dan pulang kerumah masih-masing.
Deandra pulang kerumah peninggalan orangtuanya yang kini dia tempati. Satu-satunya keluarga yang dia punya hanyalah paman dan bibi nya, sejak kedua orangtuanya meninggal dunia akibat kecelakaan tragis beberapa tahun silam. Surya sang paman adalah adik dari ayahnya, seorang pria yang suka judi dan mabuk-mabukan.
Dulu Surya bekerja mengurus bisnis warisan keluarga, namun akibat kebiasaan buruknya bisnis itupun bangkrut dan dia terjerat hutang. Sementara istri Surya bernama Diah membuka usaha salon kecantikan, dia seorang wanita yang suka foya-foya.
Tergiur dengan tawaran uang besar dari temannya bernama Tika, Diah dan Surya bekerjasama dengan Mami Tika mencari gadis-gadis muda untuk dijual. Tak jarang mereka pergi ke desa-desa mencari gadis belia yang bisa mereka tawari uang untuk dijual. Salon kecantikan milik Diah hanya kedok belaka agar bisnis esek-eseknya tidak ketauan. Deandra bahkan tidak pernah tau soal bisnis gelap paman dan bibinya. Yang Deandra tahu pamannya punya utang dalam jumlah besar.
“Akhirnya sampai rumah.” Deandra menutup pintu rumah dan menguncinya. Masuk ke kamar tidur, meletakkan tas diatas meja dan menanggalkan pakaian. Berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Usai mandi, dia merebahkan diri diatas ranjang sambil memainkan ponselnya. Membalas chat dari Rosa dan melihat-lihat akun medsos nya.
Tak terasa hari sudah menjelang pukul 8 malam. Deandra masih merasa kenyang, turun dari ranjang berjalan kearah lemari pakaian dan mengeluarkan sepasang baju untuk dipakainya besok. Ya, besok adalah hari pertamanya bekerja. ‘Ayah, Ibu…..andai kalian ada disini bersamaku merasakan kebahagiaanku. Lusa aku mulai bekerja, aku tidak akan menyusahkan paman dan bibi lagi.’ Sejak kematian kedua orangtuanya, paman dan bibinya yang mengambil alih tanggung jawab atas Deandra.
Warisan peninggalan orangtuanya malah habis dihambur-hamburkan oleh paman dan bibinya. Yang tersisa hanyalah rumah yang kini ditempati oleh Deandra. Dia bahkan terpaksa bekerja paruh waktu untuk membiayai hidup dan kuliah, ketrampilan merajut dan melukis sedikit membantunya. Karena kecerdasannya, Deandra bisa kuliah dengan beasiswa. Kini semua bebannya terasa lebih ringan, selesai kuliah dan punya pekerjaan.
“Akhirnya aku bisa bernapas lega, aku akan menabung sebagian gajiku nanti.” angan Deandra mulai memikirkan rencana kedepannya. Tak terasa dia pun terlelap dalam mimpi dan angan-angan. Apakah hidupnya kelak akan lebih baik? Atau malah sebaliknya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
jannn
Judulnya gairah sang tuan muda Persis Kya novelmu tpi yg satu baru episd 104
2023-08-09
2
jannn
Tor ada yg fotocopy novelmu tor
2023-08-09
2
Farizfariza 28
toko utama Nyh siapa min Diandra apa Rosa lah bingung
2022-12-26
2