kunjungi ig author meylani_lindak untuk melihat karya-karya author lainnya.
Dirinya selalu dianggap pembawa sial, hingga di kucilkan di panti asuhan.
Bertahun-tahun mendambakan hidup bersama dengan ayahnya, Suatu hari keinginan Mayang tersebut akhirnya terkabul.
Tak pernah di sangka, Setelah 18 tahun kini Mayang di jemput di panti asuhan dan di bawa kerumah keluarganya.
Ternyata kehadiran Mayang hanya untuk jadi barang gadaian sebagai jaminan dari pinjaman sang ayah kepada seorang CEO yang kejam.
Hingga suatu hari kehormatan Mayang terenggut dan ia harus mengandung benih dari pria yang ia benci.
Bagaimana kisah Mayang selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kontrak Nikah
Andre berada di kantornya. Pikiran nya tak fokus, ia masih memikirkan hasil tes DNA tersebut.
"Apa benar aku harus menikahi gadis itu? Aku memang butuh pewaris seorang anak yang akan menggantikan ku suatu saat nanti.Tapi gadis itu, Ah ku ambil saja anaku nanti." Andre.
Beberapa saat ia berpikir kembali.
Andre meraih handphonenya kemudian menghubungi Mayang.
***
Mayang beristirahat setelah mengepel seluruh permukaan lantai di sebuah gedung.
Ia coba mengatur napasnya seraya menyapu keringatnya.
Mayang bersandar pada kursi. Rasa lelah mendera sekujur tubuhnya. Beberapa kali mengatur napas, ia pun membuka kotak makan siangnya, Hanya ada nasi putih telur ceplok dan kecap. Mayang harus menghemat pengeluarannya agar bisa menabung untuk ia melahirkan kelak.
Baru saja ingin menyuapkan nasi kedalam mulutnya, Handphone Mayang pun berbunyi karna ada sebuah panggilan masuk.
Mayang menatap layar handphone nya dan melihat nomor yang tak ia kenal.
Langsung saja ia mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Hallo, "sapa Mayang.
"Hallo, Mayang. Aku sudah mendapatkan hasil tes tersebut. Dan aku sendiri yang akan mendaftarkan pernikahan kita ke KUA,Tapi sebelum itu kita harus bertemu empat mata." Andre.
"Ehm, Baiklah. Nanti malam temui saja aku di kafe 'Gaul' yang ada di jalan Mawar. " Mayang.
"Apa?! di cafe?! aku tak biasa nongkrong di cafe! cari tempat lain saja yang lebih berkelas! "
"Ehm itu urusan mu! Aku tunggu kau jam delapan malam.! " Mayang pun menutup telponnya.
Andre menatap layar handphonenya dengan kesal. Ia kembali menghubungi seseorang melalui sambung telpon yang ada di kantornya.
"Reza! keruangan ku sekarang. " Andre langsung menutup telponnya.
Baru beberapa detik, Reza sang asisten masuk kedalam ruangan tersebut.
"Ada apa Tuan? "tanya Reza seraya menarik kursinya.
"Aku ingin buat surat perjanjian kontrak nikah. Aku ingin kau tulis point-point penting didalamnya."
"Baik Tuan!"
Reza pun mengeluarkan handphonenya nya untuk mencatat point-point penting yang akan di bacakan oleh Andre.
***
Pukul setengah delapan malam Mayang sudah siap untuk menemui Andre. Dengan dandan ala kadarnya dan pakaian sederhana, ia bermaksud menemui Andre.
Mayang menggunakan celana kulot dan kaos oversize serta sepatu kets. Seperti biasa, ia selalu menggunakan jasa ojek online ketika hendak kemana saja.
Sepuluh menit ia pun sampai. Kebetulan malam itu malam minggu, jadi suasana cafe jadi sedikit ramai. Mayang sendiri kesulitan mencari tempat kosong.
Cafe tersebut merupakan tempat tongkrongan Anak-anak muda. Mayang sengaja memilih tempat itu, selain dekat dengan rumah, jajanan di sana juga sangat bersahabat di kantong anak kost sepertinya.
Setelah melihat-lihat. Ia mendapati tempat kosong yang ada taman cafe.
Beberapa menit duduk seorang pelayan datang menghampirinya dan menanyakan pesanannya.
Setelah memesan jus dan makan ringan. Mayang kembai menatap layar handphonenya. Mayang menyempatkan diri membaca beberapa artikel seputar kehamilan.
Ia harus tahu apa-apa saja yang di lakukan oleh wanita hamil dan apa-apa saja yang tak boleh di lakukan dan makan oleh wanita hamil.
Ada sekelompok anak muda yang duduk tak jauh dari Mayang. Mereka tertarik dengan kecantikan Mayang, meski penampilan Mayang tak semodis dan semenarik cewek-cewek lainya yang ada di cafe.
Tentu saja Mayang sengaja melakukan itu. kehadiran nya di cafe tersebut, bukan untuk mencari pasangan atau mencari perhatian lawan jenis. Kehadirannya hanya untuk menunggu calon suaminya.
Sudah tiga puluh menit Mayang menunggu, tapi Andre tak kunjung datang. Bahkan jus dan makanan ringan yang ada diatas meja sudah bersih tanpa tersisa.
Mayang melihat petunjuk watu yang ada di handphonenya.
Ia pun menggelengkan kepala, sudah lima belas menit dari waktu yang mereka tentukan.
Mayang masih melanjutkan membaca beberapa artikel agar ia tak menjadi bosan.
Sementara, kumpulan beberapa orang pria muda yang tak jauh dari Mayang, masih tetap membicarakan Mayang yang duduk sendiri .
"Eh cewek yang di ujung sana sepertinya sendirian deh. aku coba samperin ah. Siapa tahu dia masih jomblo." kata Zen salah seorang dari mereka.
"Samperin aja' lumayan cantik bro! "kata yang lainya.
Ehm, dengan kepercayaan diri yang penuh Zen menghampiri Mayang yang tengah serius menatap layar handphonenya.
"Hai, sendirian aja? kenalan yuk, "Zen pun mengulurkan tangannya.
"Aku Zen. "
"Aku Mayang," ucap Mayang tanpa menyambut jabatan tangan Zen.
"Kamu sendiri saja, nunggu siapa? "tanya Zen.
" Iya sendirian saja. "
"Boleh aku temani? " tanya Zen lagi.
Ehmm
Tiba-tiba terdengar suara deheman bariton seorang pria dewasa.
Mayang terenyum simpul,melihat Andre yang berada di belakang Zen.
Zen panik ketika melihat Andre berada di belakang nya.
"Hm permisi Om, "ucap Zen gugup, kemudian ia kembali ke Teman-temannya.
Andre duduk di tempat duduk Zen.
Ia pun mengeluarkan sebuah berkas.
"Baca dan tanda tangani! "Andre.
Mayang meraih sebuah map.
"Apa ini? "tanya Mayang.
"Aku suruh kau membacanya ! kenapa masih bertanya! lihat sendiri! "Andre.
Suara Andre terdengar lantang hingga terdengar ke meja Zen dan teman-temannya duduk.
Mereka pun melihat kembali ke arah Mayang dan Andre.
Mayang membuka dan membaca berkas tersebut, dengan mulut komat kamit membacanya:
Yang bertanda tangan di bawah ini sebagai pihak pertama :
Nama : Andre Mahesa.
umur : 28 tahun
Pekerjaan: Swasta
Alamat: jl Cengkih no A1
Dan pihak kedua :
Nama: .....
Alamat:
pekerjaan:
Dengan ini telah menyetujui perjanjian pra nikah sebagai berikut.
Setelah menikah pihak kedua, tak boleh menuntut apapun dari pihak pertama, termasuk nafkah lahir batin.
2,Setelah pihak kedua melahirkan. Pihak pertama akan melakukan gugatan cerai dan pihak pertama tak boleh menuntut apapun setelah dan sesudah perceraian.
Setelah melahirkan, maka anak tersebut akan di asuh oleh pihak pertama sebagai ayahnya.
Mata Mayang membelalak ketika membaca point terakhir.
"Apa-apaan ini?! kenapa setelah melahirkan anak ini, kau ingin mengambil nya dari ku! "Mayang protes.
"Kenapa?! Bukan nya dia anak ku?! " cetus
Andre.
"Enak saja! kau cuma modal air ma*ni, sementara aku yang mengandung nya selama sembilan bulan. Kau pula yang ingin merebutnya dari ku! "cecar Mayang.
"Aku tak setuju! " Mayang pun mencoret point terakhir.
"Hey! jika kau mencoretnya. Aku tak akan mau menikahi mu! " gertak Andre.
"Yah sudah kalau tak mau menikahi ku, aku minta pria lain saja yang menikahi ku. Setelah ku pikir-pikir ternyata aku tak terlalu jelek. Beberapa hari ini saja, sudah ada beberapa pria yang menyatakan cintanya pada ku. Akan ku bawa anak ini jauh-jauh dari mu! Dan akan ku sumpahi kau jadi pria mandul! karna tak bertanggung jawab pada darah danging mu sendiri." Mayang membalas gertakan Andre.
Andre bergeming dengan mata yang melotot ke arah Mayang.
"Berani sekali kau! " seru Andre menggepalkan tangannya.
"Kenapa? kau mau menyakiti ku. Mau aku sumpah kau jadi impoten seumur hidup! " Ancaman Mayang lagi.
Andre pun melepas genggam an tangannya. Sejujurnya ia takut di sumpah oleh Mayang.
Karna saat ia muntah-muntah, ia selalu bermimpi tentang Mayang. Apalagi Radit pernah bilang jika penyakit lambung nya tersebut akibat kualat dengan Mayang.
Akhirnya Bos sombong, angkuh dan arogan tersebut pun kalah oleh kekolotan dan kepolosan Mayang.
Andre mengambil pulpen dan menandatangani nya. Begitu pun Mayang, setelah mengisi biodata yang di kosong kan oleh Andre, Mayang pun menandatangani kontrak nikah mereka.
Mereka pun sepakat, pernikahan akan di lakukan di KUA. Hanya sebatas ijab qabul. Setelah itu tak ada tuntut menuntut. Dan anak mereka dalam pengasuhan Mayang.
Meski perjanjian tersebut merugikan dirinya, Mayang terpaksa menanda tanganinya.
Bersambung.
Tinggal kan jejaknya di karya author ya. jika kamu suka.
Mampir juga di karya author lainya.