NovelToon NovelToon
Gadis Segel Milik Ceo

Gadis Segel Milik Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:743.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: naya siswanto

Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.

Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

" Mas pergi kerja dulu ya" pamit Delon lalu mencium kening Renata.

" Hati-hati di jalan Mas,jangan ngebut" pesan Renata.

" Iya sayang" ucap Delon.

Delon masuk ke dalam mobilnya lalu mengemudikannya dengan perlahan keluar dari pekarangan rumahnya.Sesampainya di jalan barulah dia menambah kecepatan mobilnya.Mengisi kekosongan dan biar gak ngantuk,Delon memutar sebuah lagu bernuansa romantis.Bayangan wajah cantik Renata pun berputar di kepalanya.

Tidak butuh waktu lama,Delon sudah sampai ke kantornya.

" Tadi ada yang mencarimu,tapi sekarang sudah pergi" kata Gino saat berpapasan dengan Delon di pintu masuk.

" Siapa?" tanya Delon.

" Aku juga gak tau dan gak kenal sama orang itu.Aku saja baru melihatnya hari ini" jawab Gino.

Delon dan Gino masuk ke kantornya secara bersamaan.

" Permisi pak,ada titipan untuk bapak" kata Resepsionis.

" Dari siapa?" tanya Delon.

" Saya tidak tau pak" jawab Resepsionis.

" Laki-laki atau perempuan?" tanya Gino.

" Laki-laki pak" jawab Resepsionis lagi.

Delon membawa kotak itu ke ruang kerjanya.Untuk mengobati rasa penasaran,Delon pun langsung membuka kotak itu.

" Wih,gila!"

" Siapa yang kirim beginian?" tanya Delon saat melihat isi kotak itu.

Satu ekor tikus mati dengan berlumuran darah dan sebuah tulisan bertuliskan," KAMU AKAN MATI SEPERTI TIKUS INI"

" Sepertinya ada yang ingin bermain-main denganku" gumam Delon lalu menyeringai.

Delon ke luar dari ruangannya,lalu berjalan menuju lift yang akan mengantarkannya ke lantai ruang monitor berada.Sesampainya di ruang monitor,Delon mengecek siapa yang memberikan kotak itu pada resepsionis.

" Cih,pemain pemula ternyata.Kenapa bisa bodoh dan ceroboh" kata Delon.

" Oh atau mereka sengaja tidak memanipulasi cctv dan juga sengaja tidak menggunakan masker,agar aku mencarinya dan mereka dengan mudah akan menangkapku.Oh Astaga,kenapa semudah itu ide kalian aku tebak,apa kalian pikir seorang Delon tidak punya anak buah yang bisa aku suruh untuk mencari kalian.Kalian belum tau siapa aku" monolog Delon dengan nada geram.

Delon kembali ke ruang kerjanya,kemudian duduk bersandar di kursi kebesarannya.Delon mengeluarkan ponsel dari saku jasnya,lalu menelpon seseorang.

" Aku ada tugas penting untukmu.Aku tunggu di kantor,lima belas menit dari sekarang" titah Delon pada seseorang yang di telponnya.

Delon meletakkan ponselnya di atas meja, setelah itu Delon mulai mengerjakan tugas-tugas kantornya.

" Kenapa pikiranku jadi tidak tenang? Tidak mungkin ancaman seperti itu membuatku takut" gumam Delon.

Delon terlihat sangat gelisah sekali,kemudian dia pun teringat akan Renata.

" Aku harus menelpon Renata"

Delon mencoba menghubungi Renata,tapi hingga panggilan kelima Renata tidak kunjung mengangkat telpon darinya.

" Please Re,aku mohon sayang.Angkat telponnya" dan Delon pun semakin gelisah.

Hingga panggilan ke tujuh barulah Renata mengangkat ponselnya.

" Hallo Mas" terdengar suara Renata dari seberang telpon.

" Sayang,kenapa lama sekali angkat telponnya? Kemana aja sih?" tanya Delon.

" Tadi Renata sedang di kamar mandi Mas,emangnya ada apa sih,kok suara Mas seperti orang yang sedang panik begitu?" tanya Renata.

" Kamu dimana?" tanya Delon.

" Di rumah Papa,orang suruhan Papa datang menjemputku" jawab Renata.

" Apa Mas sudah pulang?" tanya Renata.

" Oh syukurlah kalo kamu sedang berada di rumah Papa,Mas masih di kantor.Sepulang dari kantor nanti Mas akan menjemputmu" tutur Delon.

Delon bernafas lega setelah mengetahui jika Renata baik-baik saja dan berada dalam lindungan Papanya.

Tok tok tok...

Seseorang mengetuk pintu ruang kerja Delon.

" Masuk" titah Delon.

Ceklek,pintu terbuka.

Dua orang pria berpakaian santai masuk ke ruangan itu.

" Ada apa Bos?" Apa ada hal penting hingga Bos memanggil kami?" tanya seseorang dari mereka.

" Lihat ini" Delon menunjukkan rekaman cctv pada anak buahnya.

" Kalian pasti sudah tahu apa yang harus kalian lakukan" ujar Delon setelah selesai memutar rekaman itu.

" Siap Bos.Akan segera kami laksanakan"

Kedua orang suruhan Delon pun langsung mengundurkan diri.Selepas kedua orang itu pergi,Delon pun keluar dari ruang kerjanya,dia pergi ke ruang kerja Gino.

" Aku yakin,orang itu suruhan orang tua Sita" ujar Delon.

" Belum tentu.Bisa saja mereka orang suruhan pesaing bisnismu" kata Gino.

" Pesaing bisnis yang mana?" kamu kan tahu bagaimana caraku bekerja" tutur Delon.

" Kita tunggu saja hasil penyelidikan anak buah kita,setelah itu baru kita bisa merencanakan rencana selanjutnya" ujar Gino.

" Oya De,bagaimana dengan Renata? Sedari tadi aku mengkhawatirkannya" tanya Gino.

" Renata di rumah Papa,orang suruhan Papa datang ke rumah menjemputnya" jawab Delon.

" Syukurlah kalo begitu,berarti Papa sudah tau tentang teror ini" ujar Gino.

" Kamu urus dulu pekerjaan kantor,aku mau melihat Renata" lalu Delon pun pergi dari sana.

Delon mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke kediaman kedua orang tuanya.Delon mengganti mobilnya dengan mobil yang lain.Seseorang anak buahnya mengatakan jika mobil yang biasa dikendarai oleh Delon telah dirusak remnya oleh seseorang.

" Dia pikir aku cuma punya mobil satu apa,mobilku banyak Bro.Saking banyaknya,aku bisa buka showroom mobil di depan rumah" monolog Delon sambil tersenyum sinis.

Delon mengurangi kecepatan mobilnya saat mulai memasuki pekarangan rumah orang tuanya.Rumah terlihat sangat lengang,tak seorang pun yang terlihat beraktivitas.Delon pun turun dari mobilnya lalu masuk ke rumah itu.

" Pintu tidak dikunci,tapi sepi banget.Pada kemana semua orang?" Delon bertanta-tanya.

" Ma...Pa...Re" panggil Delon.

Tidak ada jawaban,suasana rumah nampak hening.Jam menunjukan pukul sebelas siang.

" Pada kemana sih,ini juga si bibik kemana perginya.Biasanya jam segini kan mereka sedang masak" monolog Delon.

Sayup-sayup terdengar suara orang tertawa,Delon mengikuti arah suara itu.Dari kejauhan nampak semua penghuni rumah ini sedang berpesta di halaman belakang.

" Pantes saja di dalam rumah gak ada orang,ternyata kalian semua ada di sini" ujar Delon.

" Loh Mas,kamu sudah pulang?" tanya Renata.

" Mas merindukanmu" bisik Delon.

Renata mencubit perut Delon.

" Awh,sakit Yank.Kok di cubit sih" kata Delon sambil mengusap perut yang tadi di cubit oleh Renata.Delon hanya berpura-pura saja,padahal perutnya sama sekali tidak sakit.

" Tumben siang-siang begini bikin acara barbeque,biasanya kan malam" ujar Delon sambil mencomot daging panggang yang ada di piring.

" Renata yang menginginkannya" jawab Papa.

" Oh Gadis Segelku sayang,apa saat ini kamu sedang mengidam?" tanya Delon sambil menarik pinggang Renata agar merapat ke tubuhnya.

" Aku gak tau apa namanya,tapi aku sangat ingin bikin acara seperti ini.Entah karena sebelumnya aku gak pernah bikin atau karena mengidam seperti yang Mas bilang tadi" jawaban Renata membuat kedua orang tua Delon trenyuh.

" Kita akan sering membuatnya.Apapun yang kamu inginkan,aku akan mengabulkannya" ucap Delon.

Delon mendudukkan Renata di kursi,lalu dia mengambil daging panggang yang ada di piring.Delon menyuapi Renata dengan penuh kasih sayang.

" Jangan terlalu banyak ya sayang makan dagingnya,kalo ayam sama sosisnya boleh" ujar Mama.

" Iya Ma" kata Renata seraya tersenyum.

" Mama takut bangkrut ya,makanya Renata gak boleh makan daging banyak-banyak?" tanya Delon.

" Bukan begitu Mas,kalo Renata banyak makan daging itu bisa membahayakan anakmu yang ada di dalam sini" jawab Renata sambil menempelkan tangan Delon di perutnya.

" Dengerin tuh,jangan bisanya cuma berfikiran negatif" timpal Mama.

Delon melanjutkan lagi menyuapi Renata.Papa dan Mama yang menyaksikan tingkah anak dan menantunya pun merasa bahagia.Akhirnya,keinginan mereka melihat Delon bahagia pun tercapai.Bukan hanya itu,sifat Delon yang sering bergonta-ganti pasangan pun menghilang semenjak dia mengenal Renata.

1
Rahmah
ternyata Robi sama Delon mhs ada hubungan keluarga toh ( sepupu)
Rahmah
karakter pemeran prianya bsgus tegas dan berani
Rahmah
ceritanya sat set sat set gak bertele tele .bsgus .🥰
Umi Syafaah
mafia
Umi Syafaah
Luar biasa
Umi Syafaah
hareudang kiyeu Thor
Umi Syafaah
sepertinya cerita bagus Thor,
naya siswanto: terima kasih🙏
total 1 replies
Eka Yuliana Ahmad
suka
Bunda Puput
Luar biasa
Bunda Puput
Lumayan
Chris Antono
Luar biasa
sunshine wings
wah 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
😭😭😭😭😭
sunshine wings
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
👏👏👏👏👏
Sunarthy Odhe
Biasa
Yunerty Blessa
lanjut..
Yunerty Blessa
sabar Delon
Yunerty Blessa
waduh..
Yunerty Blessa
mantap Delon
Yunerty Blessa
semoga cepat ketemu dengan gadis bersegel
naya siswanto: terharu🤧
ternyata masih ada yg mau baca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!