[ Beberapa Bab belum di revisi ] Mohon maaf jika tidak update, ya. 🙏
Berkisah dari seorang gadis cantik yang bernama Amelia Andini Wijaya. Gadis yang kerap disapa Amel memilik sahabat yang sudah bagaikan saudara baginya, namun sahabatnya itu malah mengkhianatinya. Sahabat Amel berselingkuh dengan seseorang yang paling Amel cintai.
Hubungan Amel kandas setelah 3 tahun bersama. Membuat Amel begitu frustasi tak dapat menerima pengkhinatan dari sahabat dan pacarnya.
Demi melampiaskan rasa sakit hatinya, Amel memutuskan untuk mencari seorang gigolo. Hingga malam itu terjadilah penyatuan tanpa cinta.
3 tahun kemudian. Amel menyandang status sebagai seorang singgle Mommy. Amel dibantu Si Tukang ojek online cantik yang dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.
Tidak disangka-sangka seorang gigolo yang melakukan malam bersama Amel adalah seorang CEO sekaligus Direktur perusahaan besar yang ada di kota H.
Bagaimana kehidupan mereka setelah itu?
Simak ceritanya di sini.😉
Happy Reading All! 📚☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwti Asnn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FOMC part 27
Ayu segera menayakan kepada pemilik akun yang bernama Sonya Adhita, guna membahas kelanjutan dari pembahasan mereka.
"Kak, sebaiknya kamu ke kamar dulu saja, orangnya belum online Kak."
"Baiklah," ucap Amel dan berlalu pergi ke kamar.
"Nah, akhirnya online juga. Yes sudah di read!"
[ Kalau bisa secepatnya aku akan datang ke rumahnya Kakak. Tapi, aku izin dulu sama Abangku ] bunyi pesan yang masuk ke akun milik Ayu.
[ Baiklah Dek, kabari Kakak secepatnya, ya? ] balas Ayu.
[ Siap Kak. ]
"Fiuh ... semoga saja dia di izinkan, chatinggannya juga sopan sudah gitu imut dan manis lagi," lirih Ayu.
...*****...
Di tempat lain khususnya di rumah milik Arya.
Arya yang sudah memakirkan mobilnya di garasi, segera keluar dari mobil, lalu menghampiri mobil yang berada di samping mobilnya.
"Kenapa mampir ke sini?" tanya Arya pada Darren yang baru saja turun dari mobilnya.
"Emang kenapa? Aku juga luang hari ini."
"Ini kan sudah malam."
"Sudahlah, sebentar doang! Lagian aku mampir ke sini, bukan karena mau ikut kamu, aku hanya ingin melihat adikmu. Bukankah adikmu adalah adikku juga?"
"Modus, bilang saja suka sama adikku. Kenapa harus bertele-tele," batin Arya.
"Baiklah, kuberi kau waktu 30 menit saja."
"Pelit amat!"
"20 menit."
"J-Jangan begitu dong!"
"10 menit."
"I-Iya deh iya. 30 menit, 30 menit."
Mereka memasuki rumah milik Arya.
"Eh, Kakak sudah pulang. Sudah makan belum, Kak?"
"Belum."
"Hai!" sapa Darren.
"Ternyata ada Kak Darren juga, sekalian aja Kak, aku lagi masak banyak jadi kita bertiga makan dulu, ya!"
"Wah, rezeki nomplok nih," ucap Darren senang.
"Ingat 30 menit."
"Ka-Kak!" ucap adik Arya, pada Arya.
"Oke, Ayo kita makan!"
Mereka duduk di meja makan, di sana makanan sudah tertata rapi di atas meja.
Mereka makan dengan lahapnya apalagi Darren, dia sungguh menikmati masakkan buatan gadis kecilnya.
"Enak, sangat cocok dengan selerah makanku, sungguh calon istri idaman. Jika Arya merestui aku ingin sekali memiliki adiknya ini," batin Darren melirik wanita yang berada di depannya.
"Kenapa dia menatap adikku seperti itu?" batin Arya.
Ekhem! Arya berdehem membuyarkan lamunan Darren.
"Apaan sih si Arya, ganggu orang saja!" batin Darren kesal.
Setelah selesai makan, adik Arya membersihkan piring kotor yang berserakan di atas meja, Darren dan Arya pergi ke ruang tamu. Selesai membereskan semuanya adik Arya menghampiri mereka yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Kak Darren belum pulang?"
"Belum, lagi nungguin kamu."
"Haha," tawa canggung dari adik Arya.
"Pamitlah padanya dan segera pulang ke rumahmu, sesuai kesepakatan ini sudah lewat dari 30 menit, jadi kamu sudah boleh pergi sekarang!" ucap Arya datar.
"Hais ... rasanya baru semenit aku bertemu dengannya," batin Darren.
"Oke-Oke, Anya Kak Darren pulang dulu, ya?"
"I-Iya Kak, hati-hati ya Kak."
"Sudah lama, aku tidak mendengar Kak Darren memanggilku dengan sebutan Anya. Rasanya senang banget," batin adiknya Arya.
"Iya."
"Oke bro Datar yang ke-2, aku pulang dulu!" ucap Darren sedikit menyindir Arya.
"Oke."
Setelah pamit, Darren berlalu keluar dari rumah Arya.
"Kenapa kamu menatap Darren pergi seperti itu? Apa kamu tidak rela dia pergi? Apa kamu menyukainya?" tanya Arya pada Adiknya yang melihat Darren berjalan keluar, menuju pintu rumah mereka.
"Iss, Kakak apa-apaan sih! kalau aku suka belum tentu juga kak Darren menyukaiku kan? Sudah pasti juga banyak cewek yang menyukainya, jadi aku masih kalah jauh, modalku hanya bisa masak doang Kak, Hehe."
"Kalau dia menyukaimu, apakah kamu mau menerimanya?"
"Tau ah, Kakak jangan terlalu kepo dengan masalah hatiku deh, kalau Kakak gimana? Apakah sudah ada yang dapat mengetarkan hati kakakku yang dingin ini?"
"Sudahlah sebaiknya kamu tidur sana!"
"Haha, kenah kan kamu. Aku ke kamar dulu, bye-bye Kak." Adik Arya berlalu pergi ke kamarnya.
Arya duduk merenung, mengingat kembali ucapan adiknya.
"Belum ada yang dapat mengetarkan hatiku, aku tidak mau kejadian itu terulang kembali," Arya menyandarkan tubuhnya di sofa lalu memenjamkan matanya.
Kejadian yang menimpah Arya sangatlah pedih, disaat dia sudah setia disitulah kesetiaannya dipermainkan oleh mantan kekasihnya.
"Hiks ... maafkan aku Ar, sekali lagi maafkan aku ...." Tangis wanita itu, kala itu.
"Cukup!!" bentak Arya.
"Maafkan aku, seharusnya a-aku hiks tidak ... tidak melakukan itu bersama dengannya, aku ... aku khilaf, m-maafkan Aku ...."
"Pergilah! Aku tidak mau melihat wajahmu lagi!"
"T-Tolong Ar, maafkan aku!"
"Pergi dari hadapanku!"
"Aku ... aku m-minta maaf Ar, hiks ... hiks ... kumohon ... jangan membuangku seperti ini!" ucap wanita itu berlutut di depan Arya.
"Pergi!!"
"T-Tidak! Jangan mengusirku! Aku tidak mau pergi!"
"Pak Satpam! Segera usir perempuan hina ini dari rumahku!" teriak Arya lantang.
Pak Satpam yang bekerja di rumah Arya, masuk dan menyeret wanita itu dengan paksa.
"S-Sakit! L-Lepaskan aku! T-Tidak! aku tidak mau pergi!" teriak wanita itu histeris.
"Lepaskan tanganku! Ar tolong aku Ar! Arya!" teriaknya, kemudian berlalu mengikuti langkah pak satpam.
Kepergian satpam dan wanita itu membuat Arya frustasi hingga ia mengacak-acak rambutnya.
"Kenapa kamu tega mengkhianatiku, padahal aku sangat mencintaimu," lirih Arya pilu, mengepalkan tangannya.
"Lupakanlah, semua itu hanyalah masa lalu," batin Arya sadar dari lamunannya, berdiri dari sofa dan berjalan menuju kamarnya.
Adik Arya yang berada di kamar segera menghidupkan data seluler dan membuka SOSMEDnya, dilihatnya ada pesan masuk di ponselnya.
[ Kapan kamu ke sini Dek? ] bunyi pesan itu.
"Ini kan, Kakak yang waktu itu, sedang mencari seorang pengasuh," ucapnya lirih, mengingat kembali saat ia berkomentar di akun yang sedang mencari seorang pengasuh anak.
Dia menerima pekerjaan sebagai pengasuh karena berfikir, tidak ada pekerjaan juga yang harus dia lakukan, dan juga ingin mencari pengalaman dalam mengurus anak.
Neneknya selalu memberi nasihat, kalau wanita itu tidak perlu berprofesi yang penting selalu mengurus keperluan suaminya, salah satu contohnya ialah dengan memasak makanan yang enak.
Arya dan adiknya berasal dari desa, mereka tinggal bersama neneknya, karena ibu dan ayah mereka sudah meninggal pasca kecelakaan motor.
Kecelakaan itu terjadi waktu Arya masih kecil, di hari berhujan dan berguntur serta kilat yang menyambar di tengah temaramnya lampu jalan.
Waktu itu nenek mereka sedang sakit, jadi kedua orang tuanya pergi menjengguk nenek mereka, lewat jalan lain dari jalan umum lainnya, karena jalan yang mereka lewati adalah jalan terdekat menuju kampung tempat nenek mereka tinggal. Tapi kejadian nahas malah menimpah keduanya, hingga meninggal dunia.
Mobil yang menabrak kedua orang tua Arya adalah mobil milik ayahnya Azka yang kebetulan lewat juga di jalan sepi itu, dan juga menyebabkan ibunya Azka meninggal.
Hingga akhirnya demi bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi, ayah Azka yang selamat dari kecelakaan itu membiayai proses pemakaman kedua orang tua Arya serta bertanggung jawab penuh pada Arya dan adiknya.
Kejadian itu tidak membuat Arya dan adiknya membenci keluarga Azka, karena bagi mereka itu sudah kehendak dari yang di atas.
Di situlah Azka dan Arya saling kenal, tapi ada yang janggal pada kejadian waktu itu, karena Azka juga berada di dalam mobil pasca kecelakaan nahas itu terjadi.
Sampai sekarang Azka masih menyelidiki kasus kecelakaan waktu itu, tapi belum membuahkan hasil yang pasti.
...*****...
"Balas pesannya gimana, ya? Oh gini aja!"
[ Kalau bisa secepatnya aku akan datang ke rumahnya Kakak. Tapi, aku izin dulu sama abangku.]
[ Baiklah Dek, kabari Kakak secepatnya, ya? ] balas Ayu.
[ Siap Kak. ]
"Semoga saja Kakak, mengijinkannya," lirihnya.
Bersambung ...❣
...Jangan lupa tinggalkan kebiasaan baiknya, like and komen😁...
...Love you All!😘...
jdi rd MLS klmaan