BISMILLAH..
ini novel pertama yang mommy tulis tapi mommy lanjut setelah novel "Sugar BabyCEO"
Sebagian dari kisah nyata yang mommy rasakan, dan mom tuangkan disini.
❤❤❤❤
Hyy...
ini adalah kisah mayra, usia 17 tahun yang duduk di kelas 3 SMA .
Takdir apa yang membawa guru di masalalu yang menurutnya menyebalkan kembali kedalam hidupnya, bahkan menjadikan mayra tambatan hatinya.
"Isshh..guru nyebelin, amit-amit bayi bajang." ucap mayra.
Adi yang telah jatuh hati pada muridnya yang selalu menjauh dan enggan menatap dirinya, membuatnya semakin gencar untuk mendapatkan mayra.
HARAP BIJAK MEMBACA NOVEL, APABILA ADA SALAH KATA MOHON MAAF, KARNA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA, SEMOGA BERKENAN DI HATI, JANGAN LUPA 👍,❤ DAN 🗯 sebanyak banyaknya agar author makin semangat.
TRIMAKASIH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy mimin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTUNANGAN
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Entah kenapa setelah membaca isi ponsel mayra, ardi merasa apa yang terjadi diantara mayra dan adi tidaklah benar, semuanya terjadi begitu cepat bahkan seperti mengikat.
"Apa mayra benar-benar yakin dengan semua keputusannnya?" batinya bergemuruh.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Keesokan harinya, pagi yang cerah, mayra sudah bangun sejak pagi untuk membantu ibunya mempersiapkan segalanya, sejak pagi sudah ada beberapa kurir yang mengantar pesanan mereka, mayra belum menyadari bahwa ponselnya tertinggal di mobil ardi.
Di sisi lain, ada adi yang tengah kesal karna mencoba menelfon mayra berkali-kali namun tak mendapat jawaban, pasalnya adi ingin memberitahu mayra bahwa nantinya akan ada orang butik dan salon yang akan mengantar gaun dan merias dirinya.
"Aaahhh...kenapa mayra tidak menjawab telfonku?" kesalnya.
Sementara, disisi lain tanpa adi ketahui, ponsel mayra ada di tangan ardi, berkali-kali ponsel mayra berdering, ardi sengaja membiarkannya, melihat panggilan yang masuk tertera nama adi, ia tak ingin mengangkatnya dan membuat masalah baru untuk mayra, ardi memilih untuk menghidupkan mode silent ponsel itu, ia berniat akan mengantarkan ponsel mayra setelah meeting pagi ini.
😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉😉
Sementara di sekolah, nana dan jeni merasa curiga dengan mayra yang sudah tidak masuk sekolah selama 2 hari, bahkan mereka berniat untuk menjenguk mayra setelah pulang sekolah, mereka juga semakin bingung harus menjawab apa saat rangga setiap harinya selalu bertanya tentang mayra pada keduanya,
Jeni dan nana juga sudah mencoba bertanya pada mayra lewat pesan yang mereka kirim, namun mayra tak kunjung membalasnya.
"Kami juga tidak tau pak, mayra tak membalas pesan kami juga." seru keduanya kompak.
Rangga semakin bingung, bukan hanya pesannya yang tak mendapat jawaban, bahkan kedua sahabat mayra juga sama, mereka tidak tau dengan apa yang terjadi pada mayra.
"Jika besok mayra tetap tak ada kabar, aku akan datang untuk menemuinya." batinnya.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Dan benar saja, sekitar jam 7 mayra kedatangan tamu dari salon dan butik, mayra segera mengajak mereka masuk untuk membantunya bersiap, awalnya mayra pikir gaun yang pernah ia pilih waktu lalu bersama adi sudah di batalkan, sehingga mayra berniat untuk mengenakan gaunnya sendiri.
Mayra masuk ke kamarnya bersama mereka untuk bersiap, sementara bu sinta mengurus yang lainnya bersama pak seto dan di bantu beberapa kerabat terdekat saja, karna mereka memang ingin acara pertunangan mayra secara sederhana dan hanya di hadiri kerabat terdekat.
Di rumah lain, ada adi yang sedang duduk bersama fera, keduanya terlihat sangat akrab bahkan seperti kakak beradik, adi meminta fera untuk membantunya, fera yang sangat suka menggoda adi tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia sengaja menggoda adi bahkan sampai membuatnya marah, sementara om hari hanya bisa menatap keduanya sambil menggelengkan kepala, ia senang melihat adi dan fera yang sangat akrab.
" Sudah sama-sama dewasa, tapi kenapa kalian masih seperti anak kecil." gumamnya.
Tante mila sedang sibuk menyiapkan beberapa hantaran untuk mayra, ia tak ingin ada yang kurang dari acara adi nantinya, meski tertutup dan sederhana setidaknya ia ingin acara putranya berjalan dengan lancar tanpa ada kekurangan sedikitpun.
Bik jum ikut merasa senang, pasalnya ia tahu bahwa mila dan hari adalah keluarga yang saat ini hanya adi miliki, dan mereka juga sangat menyayangi adi seperti putranya sendiri.
☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺
Sekitar jam 9 ardi baru saja selesai dari rapatnya pagi itu, ia segera kembali keruangannya meletakkan beberapa berkas dan mengambil ponsel mayra untuk ia kembalikan, sejak pagi ardi merasa tidak tenang, entah kenapa dirinya ingin segera bertemu dengan mayra.
Sementara di rumah mayra keluarga adi baru saja tiba di sana, pak seto dan istri di bantu beberapa kerabat tengah menyambut hangat dan penuh bahagia kedatangan sang besan, ia tak menyangka putrinya akan secepat itu mendapat lamaran.
Mereka di persilahkan masuk kedalam, rumah mayra benar-benar di sulap seindah mungkin, meski dengan acara yang sederhana, suasana bahagia tidaklah berkurang, bahkan fera tak menyangka bahwa akan seindah itu acara pertunangan kakaknya, dekor ruangan yang indah membuat semuanya terlihat lebih mewah.
"Aku rasa ini bukan acara sederhana, buktinya dekor ruangannya saja sangat indah, ya kan kak? aku yakin pengantinnya pun akan sangat cantik." bisiknya menyenggol adi.
Yang di senggol tersenyum menggelengkan kepala, ia juga tak menyangka bahwa acara pertunangannya akan seindah itu, ia tidak sabar menunggu mayra datang.
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Acara pun segera di mulai sembari menunggu kedatangan mayra, semua tamu yang datang turut berbahagia terutama kedua keluarga, hingga tibalah saatnya mayra keluar.
Yah..mayra muncul dari balik tirai yang membatasi ruang tengah tempat acara berlangsung, ia muncul menjadi pusat perhatian, polesan make-up yang soft menambah kesan anggunnya, ditambah gaun yang ia kenakan, berwarna soft pink bertali spageti yang panjangnya menjuntai, dengan belahan di bagian depan yang menunjukkan kaki jenjangnya, ia berjalan menuju adi yang kini tengah berada di tengah-tengah keluarga, senyuman indah yang tersungging di wajahny yang cantik, membuat semua mata terpana.
Acara pun segera berlanjut, yakni tiba saatnya untuk keduanya saling bertukar cincin, adi merasa sangat bahagia, karna saat itulah yang sudah lama ia nantikan, penyematan cincin sebagai simbol ikatan keduanya, cincin yang mereka pilih dengan keistimewaannya sendiri.
💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍💍
Saat itu juga, ardi telah tiba di rumah mayra, ia sempat terkejut melihat banyak orang di sana, ia lupa bahwa hari ini adalah hari pertunangan mayra dan adi, meski ragu ardi memutuskan untuk masuk, ia hanya ingin mengembalikan ponsel mayra, namun di saat yang bersamaan, langkahnya terhenti di depan pintu, ia berdiri di belakang beberapa orang yang tidak ia kenal.
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
DARRR...
Bagaikan tersambar petir hatinya terasa hancur, langkahnya benar-benar harus terhenti di depan pintu, melihat mayra dan adi yang tengah bertukar cincin dengan mayra, hanya dirinya saja yang tau tentang rasa sakitnya, bahkan ardi meremas tangannya tak sanggup terlalu lama jika harus berada di sana.
Tak ada yang sadar akan kehadirannya, karna saat itu semua orang sedang fokus pada adi dan mayra, ardi yang sudah tak sanggup jika harus melihat semuanya memutuskan untuk menitipkan ponsel mayra pada salah satu orang yang tidak ia kenal, tapi ia yakin kalau mereka adalah bagian dari keluarga mayra.
"Tolong berikan ponsel ini pada mayra, saya harus segera pergi." jelas ardi singkat.
Ardi segera pergi dari sana, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tak perduli apapun, intinya ia ingin pergi untuk menenangkan hatinya.
Sementara yang menerima amanah dari ardi segera memberikan ponsel mayra kepada ibu sinta, mayra masih belum mengetahui bahwa ardi datang mengembalikan ponselnya.
Setelah sesi tukar cincin dan berfoto, bu sinta memberikan ponsel mayra, ia mengatakan bahwa ada orang yang menitipkan ponsel mayra padanya tadi, tapi orang tersebut segera pergi saat acara tukar cincin berlangsung.
Mendengar penjelasan sang ibu, mayra mencoba mengingat kembali dimana ia meninggalkan ponselnya kemarin malam, dan ia kembali teringat bahwa ponselnya mungkin saja tertinggal di rumah ardi, dan dari sanalah mayra sadar bahwa kemungkinan ardi lah yang mengantar ponselnya kesana.
"Jangan-jangan mas ardi tadi kemari, aku harap dia baik-baik saja." batinnya gelisah.
Adi tak mengetahui hal itu, karna saat itu dia sedang berbincang dengan kerabat mayra, yang dia tau hanyalah mayra kini telah resmi menjadi calon istrinya, kekasihnya yang akan menemani hari-harinya.
💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔
Disisi lain ada ardi yang masih melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia tak tau kemana tujuannya akan pergi, ia hanya ingin menenangkan hatinya, sakit yang berlebih saat melihat semuanya secara langsung, ternyata melihat secara langsung jauh lebih menyakitkan pikirnya, bahkan ardi mengerang frustasi menerima kenyataan pahit tadi.
"Aarrggghh..." memukul setir mobilnya.
Di rumah mama anita sedang merasa gelisah, entah kenapa hatinya merasa tidak tenang, ia memastikan semuanya baik-baik saja, ia menelfon sang suami yang sedang berada di kantor kemudian putranya, namun sayang, ardi yang tak kunjung mengangkat telfonnya membuat mama anita semakin gelisah, mama anita masih belum mengetahui tentang apa yang dialami putranya.
"Ardi kamu dimana sayang?" gumamnya hawatir.
😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔😔
Alhamdulillah bisa up..
semoga selalu suka ya sama novel ini..
jangan lupa like, fav dan komen sebanyaknya..
Biar mom makin semangat, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dll..
Trimakasih..
MARHABAN YA RAMADHAN.😇😇😇😇😇
trus diawal tdi kan pov nya mayra,,tapi setelahnya jdi pov nya author,,,jdi kyak gimana gitu,,,mon maap jgn diambil hti ya