NovelToon NovelToon
CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?

Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?

Gawat!

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Gaun yang dikenakan Anggun

Setelah selesai berganti pakaian, Anggun kembali ke tempat acara dengan gaun yang jauh lebih bagus dari gaun yang sebelumnya ia kenakan.

'Sebenarnya gaun ini terlalu berlebihan, aku terlihat seperti seorang pemilik pesta,' ucap Anggun dalam hati sambil menghela nafas, merasa sedikit tidak tenang menggunakan gaun yang disiapkan oleh sang suami.

Benar saja, baru saja memasuki tempat acara, tatapan orang-orang sudah tertuju pada Anggun dengan beberapa gadis lainnya yang merasa risih langsung bercakap-cakap berbisik di belakang Anggun.

"Siapa perempuan itu? Berani sekali dia berpakaian seperti itu."

"Aku baru pertama kali melihatnya, tapi gaun semewah itu digunakan di acara orang lain, aku rasa dia datang untuk menarik perhatian Alvin."

"Gila! Dia mencari masalah! Dia pikir Alvin orang yang mudah apa?"

Regina yang mendengar percakapan para gadis langsung menoleh ke pintu masuk dan mendapati Anggun berjalan masuk ke tempat acara dengan gaun yang sangat berani, dengan taburan kristal di atasnya dan warna cerah membuat Anggun seketika menarik perhatian orang-orang.

'Perempuan ini benar-benar berani! Sama sekali tidak mengindahkan perkataanku' kata Regina dalam hati kemudian berbalik menatap teman-temannya, "barusan dia mencari gara-gara denganku, sekarang pergi ke belakang mengganti pakaiannya, dia benar-benar terobsesi untuk mendapatkan perhatian Alvin."

"Apa? Dia mencari masalah dengan mu? Berani sekali!"

"Gila! Gila! Memangnya Dia berasal dari keluarga mana? Sok-sokan mau mencari perhatian Alvin, memangnya dia punya kemampuan apa? Aku tidak sabar melihat keluarga Johar melihatnya dan langsung mengusirnya dari sini karena mengacaukan suasana."

"Ya, tapi di mana Alvin? Dari tadi dia tidak terlihat, apa jangan-jangan dia sudah meninggalkan pesta?"

"Dia biasa melakukan hal seperti itu, padahal hari ini setidaknya kita bisa cuci mata."

Para gadis mencari Alvin, dan akhirnya Alvin muncul dari pintu lain mengenakan jas dengan warna yang tampak senada dengan gaun yang dikenakan oleh Anggun.

"Kenapa,,, coba lihat pakaian Alvin dan perempuan itu, kenapa aku merasa Mereka tampak senada?"

"Iya, apa jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa? Jangan mengada-ngada!"

Regina mengerutkan keningnya, apa ini hanya kebetulan saja?

"Jangan-jangan perempuan itu pergi mengganti gaunnya setelah melihat pakaian yang dikenakan oleh Alvin di belakang, dia pasti sengaja melakukannya untuk membuat rumor," seorang perempuan berbicara membuat semua perhatian tertuju pada ucapannya itu.

Sementara Anggun yang bisa mendengar gosip para gadis itu pun hanya bisa menghela nafas, melangkah untuk kembali ke tempat duduknya.

Saat itu, seorang perempuan yang mengenali gaun Anggun mendekati Anggun, dia berasal dari spanyol dan merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pembuatan gaun tersebut.

"Aku tidak tahu orang seperti apa yang akan mengenakan gaun ini, tapi melihatmu mengenakan gaun ini, sungguh gaun ini benar-benar diciptakan untuk kau kenakan. Luar biasa, sangat cocok untukmu," ucap perempuan itu dalam bahasa inggris sambil menatap kagum Anggun yang mengenakan gaun rancangannya.

Orang-orang terkejut melihat Anggun didekati oleh salah seorang desainer terbaik dunia, meski mereka tidak bisa mendengar percakapan keduanya, tetapi dari ekspresi saja mereka sudah mengetahui bahwa sang desainer tampaknya menyukai Anggun.

Dari kejauhan, Berlin yang bersama Bryan sedang menikmati makanan mereka langsung memperhatikan Anggun.

"Anggun tidak bisa berbahasa Inggris, apalagi bahasa lainnya, dia pasti kebingungan dibicarain oleh perempuan itu," ucap Berlin yang meski dalam hati merasa iri Anggun bisa didekati oleh salah seorang desainer kenamaan dunia.

"Kalau begitu pergilah dan bantu dia, dengan begitu kau mungkin punya kesempatan untuk berkenalan dengan desainer internasional itu," ucap Bryan membuat Berlin menatap Bryan dengan mata dipenuhi semangat.

Benar juga, ini adalah sebuah jalan untuknya bisa berkenalan dengan orang-orang bertaraf internasional.

Maka tanpa ragu-ragu, Berlin menganggukkan kepalanya dan segera melangkah mendekati dua orang itu.

"Hallo," ucap Berlin berdiri di samping Anggun sambil merangkul lengan Anggun untuk memperlihatkan pada perempuan di hadapan mereka bahwa dia dan Anggun sangat dekat.

"Saya adalah adik Anggun, kakak saya tidak bisa berbahasa inggris, Anda bisa memberitahu saya dan saya akan menerjemahkannya untuk kakak saya," ucap Berlin dalam bahasa Inggris sembari melemparkan senyum tulus yang indah.

"Ah, ya," sang desainer mengangguk, "gaun yang dia kenakan sangat cocok dengannya. Kebetulan gaun ini adalah salah satu rancangan saya," ucap sang desainer mengejutkan Berlin.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan gaun rancangan desainer kenamaan ini?

Gaunnya pasti mahal dan eksklusif.

Meski terkejut dan juga kesal, Berlin tetap menatap Anggun dan kemudian berkata, "katanya dia tidak senang melihatmu menggunakan gaunnya, itu pasti karena kau memiliki aura yang begitu buruk."

Anggun merasa konyol dengan ucapan Berlin, jelas-jelas perempuan ini hanya iri hati saja, "kau yakin dia berkata seperti itu?" Tanya balik Anggun tetapi diabaikan oleh Berlin dan Berlin berbalik menatap sangat designer masih dengan wajah dipenuhi kepalsuan.

"Kakak saya sangat berterima kasih, katanya gaunnya sangat indah dan dia sangat menyukainya. Kakak saya berharap di kemudian hari akan ada kesempatan lain baginya untuk memakai gaun rancangan anda," ucap Berlin.

"Saya merasa tersanjung," ucap sang desainer bersamaan dengan datangnya beberapa orang yang merupakan orang-orang yang penting yang kemudian memulai percakapan dengan Anggun.

Tetapi dari situ, Berlin selalu menerjemahkannya dengan hanya mengatakan penghinaan terhadap Anggun hingga membuat Anggun merasa semakin konyol dengan cara Berlin mendekati orang-orang di sana dan perlahan-lahan menyingkirkan Anggun dari perhatian orang-orang.

"Sungguh beruntung memiliki saudara yang perhatian seperti Nona Berlin ini."

"Benar sekali, kalian berdua pasti memiliki kedekatan yang luar biasa sebagai saudara."

Beragam pujian didapatkan oleh Berlin membuat Berlin merasa besar kepala dan mulai mengajak yang lainnya untuk berbincang tanpa mengajak Anggun.

Sementara itu Regina bersama teman-temannya yang memperhatikan Anggun, dia akhirnya mendapat informasi dari salah satu temannya bahwa Berlin dan Anggun merupakan saudara tiri dari keluarga Baraya.

'Ternyata hanya dari keluarga Baraya, aku pikir dia dari keluarga mana. Tapi dengan identitas keluarga Baraya yang seperti itu, bagaimana bisa dia memiliki keberanian yang begitu besar untuk menggunakan gaun mewah itu di acara orang lain? Padahal ini acara keluarga paling dihormati di kota ini, keluarga Johar, berani sekali mencari masalah,' ucap Regina dalam hati lalu berbalik pergi meninggalkan teman-temannya, menghampiri sang ayah yang saat itu sedang bersama dengan kakek tua Johar.

"Ayah," kata Regina menyapa sang ayah.

"Putriku, beri salam pada kakek Johar," ucap sang ayah.

"Halo Kakek, bagaimana kabarmu?" Kata Regina dengan suara yang begitu manis membuat kakek Johar tersenyum senang melihat perempuan cantik di hadapannya.

"Kabar hari ini cukup baik, terutama karena kakek bertemu dengan perempuan muda yang bersemangat sepertimu," kata tuan tua Johar.

"Kakek terlalu berlebihan," ucap Regina tersenyum.

"Kakek sudah mendengar pertemuan mu dengan Alvin terakhir kali, kakek minta maaf mewakili Alvin, dia memang sangat keras kepala, entah kapan baru akan ada perempuan yang bisa menghancurkan keras kepalanya itu," kata tuan tua Johar sambil menghela nafas.

"Jangan khawatir kakek, semuanya baik-baik saja. Meskipun Alvin tidak menyukaiku, tapi aku tetap berharap masih ada kesempatan yang ia berikan untukku membuktikan diri di hadapannya," ucap Regina.

"Kau memang perempuan muda yang penuh semangat," ucap tuan tua Johar sambil melirik ke arah pria yang dari tadi mengikutinya, dia adalah asisten pribadinya, "panggilkan Alvin kemari!" Perintah tuan tua Johar.

Maka setelah beberapa saat asisten pribadi itu pergi, Alvin berjalan mendekat ke arah mereka membuat Regina tersenyum.

Sepertinya dia tahu bagaimana harus memulai untuk mengikat Alvin tetap berada di sisinya. Tuan tua Johar adalah kuncinya!

"Kakek," ucap Alvin begitu bergabung dengan ketiga orang di sana.

"Kami perlu membicarakan hal penting, temanilah Regina dulu," ucap sang Tuan tua memberi kode pada ayah Regina supaya mereka pergi dari sana.

Dua orang itu pun pergi, sementara Alvin tinggal bersama Regina.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengganggu mu, aku hanya bercanda pada Kakek, tidak menyangka dia akan menyuruhmu menemaniku," kata Regina.

Alvin tidak berkata apapun, dia hanya berdiri di sana sambil melihat ke arah Anggun yang bercakap-cakap dengan beberapa orang tamu VVIP mereka.

Regina mengikuti arah tetapan Alvin, dan ketika melihat Alvin menatap Anggun, Regina yakin bahwa Alvin pasti marah besar melihat penampilan Anggun.

"Perempuan bernama Anggun itu sudah menjadi pusat perhatian sejak dia berganti pakaian. Awalnya dia memakai pakaian yang biasa-biasa saja, tapi entah kenapa dia pergi mengganti pakaiannya menjadi... Bukankah dia tidak sopan menggunakan pakaian seperti itu di acara orang lain? Dia seperti menghadiri acaranya sendiri menggunakan pakaian yang mewahnya bahkan melebihi kemewahan pakaian yang dikenakan oleh pemilik pesta. Sepertinya keluarga Baraya tidak mendidik Putri mereka dengan baik," komentar Regina sangat tidak sabar menunggu reaksi Alvin untuk menyuruh asistennya atau siapapun yang ada di sana untuk memberi pelajaran pada Anggun.

Tetapi pada saat itu, Regina terkejut ketika Alvin mengalami langkahkan kakinya ke arah kerumunan di sana.

'Apa Alvin akan memarahi perempuan itu secara langsung?' Regina tersenyum mengejek melihat Anggun yang masih tampak percaya diri berdiri di tempatnya.

Kematianmu sudah datang!

Hari ini, keluarga Baraya pasti akan mengalami musibah besar, terutama Anggun akan mendapat ganjaran atas kebodohannya.

1
Soraya
lanjut thor
Safitra
rasain kamu regina
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
mampus deh lo Regina🤣🤣
kaylla salsabella
lanjut thor
Safitra
anggun knpa diem bae si
Narti Narti
ih bikin kesel aja si anggun masa d hina gitu tetap diam
Allea
knp si anggun ga bales sih meneng bae 😑
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Anindita keisha
lnjut thor
Safitra
lanjut kak
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Safitra
lanjut kak thor
Safitra
lanjut kak
Teteh
lanjut
Dwi Setyaningrum
yaelah knp ga kerjasama dg polisi sih pura2 mati biar bisa usut tuh siapa yg membunuhnya🤪
Allea
dh tau pernah mati knp ga belajar beladiri kaya novel2 laen 🤣
Anindita keisha
ya ampun harni. kok si anggun gak bisa beladiri sih
kaylla salsabella
kasihan harni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!