Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Zamora keluar dari sekolahnya. Dia menggunakan gaun merah seksi milik nindy, di tambah dengan menggunakan make-up tipis di buat dewasa. Terlihat wanita dewasa yang sangat cantik dan terlihat elegan.

Zamora menghela napas berat, di kala mobil draco berada di depan sekolah. Deon sang asisten berdiri di samping pintu mobil.

Zamora berjalan mendekati mobil tersebut. Deon melihat zamora, deon tidak mengenalinya. Dia menatap wanita yang sangat cantik mendekatinya. Membuat deon gugup.

Sedangkan draco menatap tajam zamora dari dalam mobilnya. Tatapannya bagaikan menembus, alisnya bertaut erat. Sorot matanya memancarkan ketidaksenangan nyata. Seolah-olah kesalahan zamora terekam oleh matanya.

Zamora berdiri di depan deon. Deon menatap zamora intens." Maaf nona, ada apa?" Tanya deon melihat seorang wanita cantik berdiri di hadapannya.

Zamora tersenyum. Terlihat berkali-kali cantiknya. Deon terpesona. "Kak Deon, ini aku zamora." Jawabnya tersenyum kecil.

Deg..

"Nona zamora." Ucap deon terkejut.

"Hmm." Jawab zamora singkat namun tetap dengan senyumannya.

Deon bertambah gugup. Bergidik ngeri, merasakan tatapan mengerikan di balik dalam mobil. "Pantas, dari tadi buluku berdiri, ternyata aura tuan muda draco menembus dari dalam mobil. Bisa melayang nyawaku." Batinnya bergidik ngeri.

"Oh, silahkan masuk nona." Deon membukakan pintu mobilnya. Zamora komat-kamit berdoa, bagaikan masuk ke dalam kandang harimau. Karena zamora tahu, draco lebih tegas dan lebih menakutkan di banding raja gabriel.

Zamora masuk ke dalam. Dia duduk menunduk diam. Mata hitam draco menyipit, tatapannya bukan hanya sekedar melihat. Tetapi tatapan menghakimi.

Sepasang matanya bagaikan lubang hitam, menarik masuk cahaya dan harapan. Tatapannya tanpa berkedip lebih tajam dari sebuah pisau yang terasah. mengiris kepercayaan diri yang berada di dekatnya dan berani memandanginya.

Zamora menunduk takut, rasanya dirinya seperti di terpa angin dari puncak gunung es, membuat tubuhnya kaku, tidak bisa bergerak di samping draco.

"Sayang, lagi belajar jadi penggoda?" Tanyanya dengan suara dingin yang menyengat.

Zamora menetralkan perasaannya. "Bu-bukan hubby." Jawabnya tergagap.

Tanpa aba-aba draco mengangkat zamora ke pangkuannya. Zamora hanya bisa terdiam nunduk. Tangan draco menangkup wajah zamora dan mendongakkan wajahnya. Mata mereka saling tatap.

Tatapan mata draco mengunci tatapan zamora. "Lalu, kenapa berpakaian seperti ini, hmm?" Tanyanya dengan mata menyipit, seakan penuh kecurigaan.

Zamora menghela napas, mencoba meredam ketakutan dan kegugupannya. "Niatnya aku mau menyamar hubby, ingin masuk mansion kakek Senna palsu." Jawabnya dengan nada masih terdengar gugup.

Mata tajam draco masih mengunci mata zamora. "Menjadi?" Tanyanya singkat namun dalam.

Zamora terdiam takut. Draco tersenyum. Membuat bulu kuduk zamora tambah berdiri. Senyumannya memang sangat manis, tetapi sangat beracun dan mematikan.

"Wanita peng -- Mmmhh." Draco langsung mencium bibir zamora. Menciumnya dengan brutal dan penuh hasrat. Dia melumat bibirnya dan menyesapnya tanpa ampun. Kemudian dia merubah posisi mereka tanpa melepaskan ciumannya. Draco mengukung zamora di kursi mobil.

Draco benar-benar brutal. Dia mencium zamora dalam dan menuntut. Lidahnya bergerak lincah menguasai mulut dan bibir zamora tanpa ampun. Ciumannya berlangsung lima belas menit. Membuat napas zamora menipis. Draco baru melepaskannya.

Draco mengambil ponselnya di saku celananya, tanpa melepaskan kukungan nya dari tubuh zamora.

Dia memencet panggilan atas nama deon. begitu tersambung. "Deon, bawa mobil ke tempat sepi. Lalu kamu turun dan jaga. Sampai aku selesai, jangan ada yang mengganggu ku deon. " Perintah draco langsung mematikan sambungan telponnya.

Deg..

Zamora menelan salivanya kasar. "Sayang, dari pada kamu menggoda tua bangka itu, lebih baik kamu goda aku. sekarang goda aku sayang, sampai aku puas aku akan melepaskan kamu. Jika gagal menggoda ku. Seminggu jangan harap bisa keluar kamar." Ucapnya penuh ancaman yang mematikan.

Zamora membelalakkan matanya. Terkejut dengan ucapan draco. Tetapi dia tahu, dia tidak bisa lari dari draco. Zamora mengalungkan tangannya di leher draco. lalu membelai wajah draco dengan jari-jari lembutnya. "Baiklah hubby, lihatlah aku akan menggoda mu. Dan membuat mu puas." Desisnya menantang draco.

Draco tersenyum menyeringai. Dia benar-benar terpikat dengan tingkah kekasihnya yang sangat luar biasa, membuatnya selalu terpesona. Dan di hati draco. Dia tidak akan pernah melepaskan zamora. draco akan menjadi bayangan zamora, yang akan selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.

Zamora langsung mencium draco, bagaikan wanita penggoda. Dia menciuminya dengan panas. Dia membuka kancing kemeja draco. Mengecupi leher draco.

Membuat draco memejamkan matanya. Draco yang tidak tahan mengunci tangan zamora keatas. "Kamu telah membuat aku tergoda, sekarang diam dan nikmati. Konsekuensinya menggodaku. Dan jangan pernah melawan ku dan memberontak, di kala aku menghukum kamu. bersiaplah." Serek.. Draco merobek pakaian zamora dengan mudahnya.

Zamora hanya bisa diam, sesuai kata-kata draco tidak boleh melawan dan hanya boleh menikmatinya.

***

Sedangkan di kamar mansion yang besar.

Seorang wanita sedang duduk di depan cermin rias yang besar, menatap pantulan dirinya yang berubah. Dia membenci apa yang dia lihat. Setiap dia menatap pantulan dirinya, dia merasa depresi, dan kehilangan harga diri. Di cermin rias yang seharusnya membuat dirinya cantik. kini dia melihat kekurangan dirinya. Tangisannya pecah. Isak piku memenuhi kamar. Mencerminkan rasa sedih, sakit dan benci melihat dirinya di cermin.

"Zamora, aku pastikan aku balas kamu. Tiga hari lagi acara ulang tahun ku. Tetapi lihatlah, kepala atas ku botak. Lem itu sangat tajam dan kuat. Membuat aku harus memotong rambut bagian atas yang begitu banyak. hingga botak huhuhu." Tangisnya pecah.

Margaretha yang mendengar tangisan anaknya, di balik pintu mengepalkan tangannya. "Zamora, aku akan balas kamu berkali-kali lipat, telah membuat anakku menangis dan menderita. Lihat pembalasan ku." Ucapnya penuh rencana jahat dan licik.

***

Sedangkan di dalam mobil. Terdengar melodi indah dan seksi dari mulut zamora. Irama surgawi yang membuat darah berdesir dan membangkitkan hasrat dan gairah seorang pria tampan, yang berkali-kali menghujam tubuhnya tanpa ampun.

Tubuh zamora tengkurap dengan posisi pria mengukung di belakangnya menempel erat. Keringat menguar dari tubuh mereka berdua. Sang pria memejamkan matanya menikmati olahraga dengan menggerakkan pinggulnya.

"Hubby, aku lapar." kilahnya agar terlepas dari olahraga draco, yang berkali-kali membuatnya mencapai puncak kenikmatan.

"Setelah ini sayang." Jawabnya dengan suara serak menikmati kegiatannya. Menciumi leher belakang zamora.

Tangan pria itu menangkup wajah zamora. Agar menghadap ke kiri dan menciumnya dengan ganas. zamora hanya bisa tengkurap pasrah. Tubuhnya di kuasai oleh draco. Draco mempercepat gerakan olahraganya di sela ciumannya.

"Draco benar-benar ganas. Tetapi sialnya, aku menikmatinya. Dia membuat aku mencapai puncak berkali-kali padahal di dalam mobil. Tetapi dia dengan lihainya membolak-balikkan tubuhku, dengan gaya olahraga yang dia mau. Sudah tiga kali, ini yang keempat kali. Tetapi lihatlah. Dia tidak terlihat kelelahan. " Batin zamora .

***

Di mansion besar. Kakek Baskara sedang merencanakan sesuatu untuk zamora. Dia benar-benar sangat marah dengan zamora. Di temani sang sahabat Morgan kakek dari senna palsu.

*

Sedangkan di perusahaan darco. Para pengawal bayangan ketiga raja mengirimkan video tentang peristiwa yang terjadi di kantin.

Ketiga raja tersenyum dan tertawa-tawa terbahak-bahak.

"Kekasih kita memang beda, sangat unik." Ucap raja Arsen tertawa terbahak-bahak.

Raja kaiser tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala.

"Aku jadi tambah ingin menemuinya dan menciumnya. tetapi aku juga menginginkan lebih dari ciuman. Melihat tingkahnya yang menggemaskan seperti ini." Sambung raja kinsey.

"Kinsey, Arsen. Setelah kejadian ini semuanya pasti akan memanas dan kekasih kita sedang di intai. "Timpal raja kaiser.

"Hmm, benar tetapi ada kak draco. Yang lebih kuat dari gabriel. Aku yakin dia bisa menjaganya." Jawab raja Arsen.

"Benar." Sambung raja kinsey.

"Kita pun harus melindungi kekasih kita. Karena sepertinya mereka semua akan keluar dari sarangnya. Karena ulah kekasih kita." Ucap raja kaiser dingin.

"Aku yakin kekasih kita sengaja melakukan ini. Memancing mereka keluar. Dan mulai sekarang kita siap, untuk menghabisi mereka." Ucap raja Arsen tersenyum menyeringai.

"Hmm, benar. Aku tidak sabar ingin menghabisi mereka juga." Ucap raja kinsey.