Dikhianati kekasihnya, dijual oleh bibinya demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang ibu, membuat Elara terjebak dalam hubungan yang rumit.
Dia terpaksa menjadi wanita pemuas nafsu seorang taipan kaya raya, yang arogan, dingin, dan kejam.
Parahnya, status Elara yang sudah sah sebagai istri Eden Dwight tidak boleh diketahui publik.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? yuk simak. Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote jika kalian suka ceritanya ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatuElla11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penculikan
Eden mengetukkan jarinya pada meja makan, ekspresinya tampak gusar. Sudah beberapa menit berlalu namun Elara belum juga kembali.
Merasa khawatir, Eden pun beranjak dari duduknya hendak menyusul Elara. Namun baru beberapa langkah berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba dua bodyguard yang mengawasi Elara datang menghampirinya dengan tergesa dan wajah pucat pasi.
Eden menyipitkan mata, seketika firasat buruk melandanya.
"Ada apa? Dimana Elara?" tanya Eden cepat.
"Tuan ... No-nona!"
Eden menarik kerah kemeja bodyguardnya lalu menatapnya tajam.
"Ada apa?! Katakan dengan jelas!" bentak Eden. Raut mukanya mulai berubah merah padam.
Jangan-jangan firasatnya benar, sesuatu telah terjadi pada istrinya itu.
"Nona... Nona tidak ada di toilet Tuan!"
"APA?! BAGAIMANA MUNGKIN?!"
"K-kami juga tidak tahu Tuan. Kami sudah mengecek langsung kedalam toilet saat Nona tidak kunjung keluar, namun Nona tidak ada disana. Bahkan kami juga sudah mencarinya keseluruh area restoran, tetapi Nona tidak ada dimana-mana!"
"DASAR BODOH!"
Bugh!
Eden melayangkan pukulan keras pada wajah sang bodyguard. Hingga bodyguard itu tersungkur kelantai dan hidungnya mengeluarkan darah.
"CARI ISTRIKU SAMPAI DAPAT! JIKA TIDAK AKAN KUBUNUH KALIAN!" murka Eden.
Eden pun bergegas meninggalkan restoran sembari mengeluarkan ponselnya dari saku jas, dia mencoba menghubungi Elara, berharap perempuan itu baik-baik saja.
🌿🌿🌿
Didalam sebuah ruangan dengan pencahayaan yang sangat minim, Arash tampak begitu puas dengan hasil kerja anak buahnya.
Setelah penantian selama dua bulan, akhirnya dia berhasil mendapatkan jalang Eden untuk menekan lelaki sombong itu agar mau menyerahkan seluruh kekayan keluarga Dwight ketangannya.
Dia jadi tidak sabar melihat bagaimana Eden menyelamatkan Elara.
Apa benar jalang ini begitu berarti bagi Eden?
Arash mengepulkan asap rokoknya keudara. Saat ini dirinya sedang duduk tepat dihadapan Elara yang masih tak sadarkan diri dengan posisi duduk terikat pada kursi kayu.
Seandainya saja perempuan ini tidak berhubungan dengan Eden, sudah pasti perempuan ini akan aman.
Sayangnya takdir berkata lain, Elara memang sudah digariskan masuk kedalam lingkup keluarga Dwight untuk dijadikan alat bagi Eden dan dirinya.
Jika Eden mempertahankan Elara demi mendapat keturunan agar posisinya sebagai pewaris takhta keluarga Dwight aman, jelas Arash sebaliknya.
Dia akan menggunakan Elara untuk menyingkirkan Eden dan merebut posisi lelaki itu.
Arash Lemos, dia adalah putra satu-satunya Laura dan Raul Lemos. Sesungguhnya Arash adalah sepupu angkat Eden. Ibunya, Laura adalah adik angkat dari mendiang Nyonya Emily.
Saat Arash berusia 5 tahun, Laura sudah berselingkuh dengan Tuan Wilson. Hubungan gelap mereka akhirnya diketahui oleh Raul. Namun dengan segala kekuasaannya, Tuan Wilson pun menyingkirkan Raul diam-diam supaya hubungannya dengan Laura terus berlanjut dan tak memiliki penghalang.
Hingga akhirnya Tuan Wilson benar-benar menikahi Laura setelah Nyonya Emily meninggal dunia.
Arash jelas tak memiliki warisan apapun dari ayahnya. Sebab Raul bukanlah pengusaha kaya raya seperti Tuan Wilson.
Sejak kecil Arash selalu menaruh rasa iri pada Eden dan Edgar karena kehidupan kedua sepupu angkatnya itu terlihat begitu sempurna.
Disetiap acara-acara yang diadakan keluarga besar Nyonya Emily, selalu Eden dan Edgar yang menjadi pusat perhatian membuat dadanya panas dan rasanya ingin menyingkirkan kedua bersaudara itu.
Dengan dibantu ibunya, Arash pun membuat skenario kecelakaan mobil bagi Eden dan Edgar saat usia keduanya menginjak 20 tahun. Namun sayang, rencana tersebut berakhir gagal. Eden dan Edgar selamat.
Akan tetapi Arash cukup puas, karena dia berhasil membuat Edgar mengalami kelumpuhan kaki permanen. Yang itu artinya saingannya hanya tinggal satu, yaitu Eden.
Seandainya saja dia bisa memilih, dia lebih menginginkan Eden yang lumpuh. Sebab meski Eden dan Edgar adalah kembar indentik, jelas keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang.
Edgar lebih bisa dimanipulasi karena sifatnya yang baik dan penurut. Berbeda dengan Eden yang keras dan pembangkang.
Tapi tenang saja, keangkuhan Eden akan berakhir secepatnya. Dia akan menyingkirkan Eden dengan tangannya sendiri.
Arash pun tersenyum smirk. Lalu tak lama dia menangkap pergerakan dari diri perempuan dihadapannya.
Elara mulai sadarkan diri.
"Akhirnya kau sadar juga kakak ipar."
Deg!
Suara itu....
Kepala Elara terasa pusing dan berat namun dia berusaha memfokuskan pandangannya kedepan.
Dan alangkah shock-nya Elara saat melihat musuh suaminya ada dihadapannya.
"A-Arash?!"
🌿🌿🌿
Berulangkali Eden mencoba menghubungi Elara, namun panggilannya tak diangkat oleh perempuan itu. Bahkan kini ponsel Elara tidak aktif.
Tentu saja, sebab anak buah Arash sudah membuang SIM-card Elara lalu mengambil ponselnya.
"Sial!" umpat Eden.
Dia benar-benar akan membunuh anak buahnya yang ditugaskan menjaga Elara jika sampai sesuatu terjadi pada istrinya itu.
Tapi siapa yang sudah berani menculik Elara?
Jelas Eden tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawabannya.
Siapa lagi yang berani melakukan ini padanya jika bukan Alexa, ayahnya ataupun saudara tirinya yang bajingan itu.
Eden bersumpah akan membalas mereka jika sampai setitik saja mereka melukai wanitanya.
Eden pun mengarahkan mobilnya kekediaman Tuan Wilson. Dan ketika dia sampai, dia langsung masuk begitu saja membawa amarah didadanya.
"WILSON! KELUAR KAU!" teriak Eden. Sambil berjalan dengan langkah lebar, Eden menghempaskan guci-guci besar yang dia lewati.
Prang!
Prang!
Bunyi pecahan guci-guci itu jelas menarik perhatian penghuni yang ada didalam rumah tersebut. Para pelayan berdatangan keruang tengah dengan ekspresi terkejut saat melihat tuan muda mereka menghancurkan barang-barang milik tuannya.
"EDEN! APA YANG KAU LAKUKAN!" bentak Tuan Wilson dari ujung tangga atas.
Lelaki paruh baya itu tampak shock saat melihat guci-guci besar mahal miliknya hancur berantakan. Begitu pun dengan Nyonya Laura yang tak kalah shocknya.
Tanpa basa-basi Eden langsung mengeluarkan pistol dari saku jasnya lalu menodongkannya kearah Tuan Wilson yang hendak menuruni tangga.
Sontak anak buah Tuan Wilson dan Eden yang siaga melakukan hal yang sama, mereka saling mengangkat senjata dan menodongkan kearah lawan tuan mereka masing-masing. Hingga suasana dikediaman Tuan Wilson menjadi mencekam.
"Berikan Elara kepadaku atau aku akan membunuhmu!" ancam Eden.
Tuan Wilson menghentikan langkahnya ditengah anak tangga lalu menatap Eden dengan tajam.
"Anak sialan! Kau ingin membunuhku demi seorang jalang?! Kurang ajar!"
"Jika harus kenapa tidak? Kau pun melakukan hal yang sama kepada Ibuku! Membuatnya mati perlahan-lahan demi seorang jalang rendahan sepertinya!" geram Eden, netranya beralih menatap Nyonya Laura yang berdiri dibelakang sang ayah.
"Kau!" Nyonya Laura melotot tak terima.
"Tutup mulutmu Eden!" sentak Tuan Wilson.
"Katakan dimana ELARA! Atau aku akan benar-benar membunuhmu!"
"Kenapa kau bertanya kepadaku?! Seharusnya kau lebih mengenal jalangmu itu! Mungkin saja dia kabur bersama pria lain!"
Eden menggertakkan giginya.
"Kau pikir aku percaya dengan ucapanmu?!"
Eden langsung menoleh kearah anak buahnya lalu memberikan perintah.
"Geledah rumah ini dan temukan istriku!"
Para bodyguard itu pun dengan patuh bergerak cepat mencari keberadaan istri tuannya disetiap ruangan. Namun sayangnya mereka tak menemukan Elara dimanapun.
"Maaf tuan, Nona tidak ada disini." lapor Sam, kepala bodyguard Eden.
Rahang Eden mengeras, sementara auranya semakin menggelap.
"Kau yakin?" desisnya dibalik katup giginya yang rapat.
"Ya, tuan kami yakin."
"Sudah kukatakan dia pasti pergi bersama pria lain! Lepaskan saja dia Eden! Jika kau ingin memiliki keturunan aku bisa mencarikanmu wanita yang jauh lebih baik darinya!"
"Berhenti bicara omong kosong Wilson! Jika sampai kau terlibat dengan hilangnya Elara, aku bersumpah akan membuat perhitungan padamu!" desis Eden.
Eden menembakkan pistolnya kesisi Tuan Wilson hingga membuat para pelayan menutup telinga karena ketakutan.
Setelahnya Eden segera pergi dari sana untuk mencari Elara. Dia tidak boleh membuang waktu.
Melihat putranya pergi begitu saja, Tuan Wilson mengepalkan tangannya.
"Jalang itu benar-benar sudah menguasai Eden, sampai-sampai dia berani mengancam ayahnya sendiri!"
Nyonya Laura menyentuh kedua pundak suaminya dari belakang, mencoba menenangkan.
"Kau tenang saja sayang, Arash pasti akan membereskan jalang itu."
Bukan hanya jalang itu tapi juga putramu! Sebentar lagi dia akan mati, dan putrakulah yang akan menjadi pewaris tunggal kekayaan keluarga Dwight.
Nyonya Laura tersenyum tipis. Jika Eden mati maka penghalang berikutnya yang harus dia singkirkan jelas adalah suaminya sendiri. Dengan begitu dia bisa menikmati kekayaan Dwight sebebas-bebasnya bersama sang putra.
*
To be continued
Hallo jangan lupa tinggalkan like, komen, hadiah, vote dan ulasannya yaa. Terimakasih ❣️
Eden kamu akan segera menjadi seorang ayah semoga elara juga secepatnya memberi tau kehamilannya pada Eden jadi tidak sabar menunggu esok hari Thor menunggu lanjutannya
Eden /Heart/ elara aku suka banget sama pasangan ini Thor 🤭🤭
jadi gak sabar nunggu lanjutannya Thor ....
sebenarnya aku lebih suka gambar yang dulu sih Thor gambar no 2 ..
Eden yah ?? pasti salah paham lagi ini tapi semoga aja Eden bisa berpikir jernih ...
kira² bakal terjadi salah paham gak yah kalau Eden sudah sembuh nanti dan bertemu dengan elara tapi ada nero di sana hemm /Smug/