NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang CEO

Anak Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Melia Andari

cover diganti NT yah.

Kecelakaan membuat pasangan kekasih bernama Amanda Rabila dan Raka Adhitama berpisah dalam sekejap. Kehadiran ibunda Raka pada saat itu, membuat hubungan mereka pun menjadi bertambah rumit.

"Lima milyar!"

"Ini cek berisi uang lima milyar. Semua ini milikmu, asalkan kau mau pergi dari kehidupan putraku selamanya."
-Hilda-

Amanda pun terpaksa memilih pergi jauh meninggalkan Raka yang sedang terbaring tak sadarkan diri.

Hingga suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali dalam kondisi yang berbeda. Amanda datang bukan lagi sebagai Amanda Rabila, melainkan sebagai Mandasari Celestine, bersama seorang anak lelaki tampan berusia 5 tahun.

Apakah Raka mengenali kekasihnya yang telah lama hilang?
Mampukah Raka mengungkap anak yang selama ini dirahasiakan darinya?

Temukan jawabannya di cerita ini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selidiki

Malam telah berlalu. Pagi hari telah menyapa Mansion Raka yang penuh dengan kemewahan.

Rayyan telah berada di kamar Manda. Anak lelaki itu terbangun pukul 4 pagi dan mencari keberadaan Manda, hingga pelayan mengantarkan ke kamar yang ditempati ibunya itu.

"Rayyan, hari ini kita pulang ya? Rayyan mau kan pulang sama mama?" tanya Manda.

Rayyan mengangguk, lalu memeluk Manda.

"Rayyan akan ikut kemana mama pergi, meskipun Rayyan suka sekali di sini dan bersama om Tampan."

Manda tersenyum dan membelai kepala Rayyan.

"Nanti Rayyan bisa main ke sini lagi kapan-kapan sayang, hmm?"

"Iya mah."

Bersamaan dengan itu, terdengar ketukan pintu kamar Manda. Wanita itu berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Nona, ditunggu Tuan untuk sarapan di ruang makan," ucap seorang pelayan.

"Hmm baiklah, terima kasih."

Pelayan itu mengangguk pelan lalu pergi meninggalkan kamar Manda dengan pintu yang terbuka. Kemudian Manda pun kembali menghampiri Rayyan.

"Rayyan sayang, kalau nanti Rayyan disuruh pilih antara mama dan Om Raka, Rayyan pilih siapa?"

"Kenapa Rayyan disuruh pilih begitu?" tiba-tiba Raka sudah ada di depan pintu kamar.

"Om tampaaannn," Rayyan tersenyum lebar menoleh ke arahnya.

"Hai Rayyan," sahut Raka tersenyum, lalu ia melangkah masuk ke dalam kamar.

"Kenapa kau bertanya seperti itu pada Rayyan? Apa kau takut Rayyan lebih menyukaiku daripada kau sebagai ibunya?"

"Tidak, saya hanya ingin memastikan Rayyan tidak terbuai dengan kemewahan di sini, karena saya tidak bisa memberikannya."

Raka terhenyak. Ia menatap Manda dan Rayyan secara bergantian. Entah mengapa hatinya merasa sedih mendengar Manda mengatakan hal itu. Seperti tidak rela jika Rayyan hidup sederhana dan serba terbatas.

"Rayyan bisa tinggal bersamaku jika dia—"

"Tidak!" ucap Manda dengan suara yang lantang, membuat Raka terkejut.

Pria itu mengernyitkan dahi menatap Manda dengan heran.

Manda terlihat gugup dan takut. Sebenarnya ada apa dengan dirinya?

"Maaf Tuan, saya tidak bisa berpisah dari Rayyan," ucap Manda.

"Siapa yang meminta kau berpisah dari Rayyan? Kau dan Rayyan bisa tinggal di sini."

"Terima kasih atas tawarannya Tuan. Saya masih memiliki rumah."

"Tapi, apakah rumah itu layak untuk kalian? Apakah kebutuhan Rayyan dan kehidupannya bisa terjamin?" tanya Raka.

"Rayyan adalah putra saya Tuan, tentu saja kehidupannya terjamin bersama saya, meskipun tidak semewah di sini. Kenapa anda terlihat khawatir dengan Rayyan? Dia bukan anak anda Tuan," sahut Manda tegas.

Raka tercekat. Ucapan Manda membuatnya tersadar bahwa yang dikatakan wanita itu adalah benar. Mengapa ia harus merasa khawatir terhadap Rayyan?

"Mama, jangan marah sama om tampan," ucap Rayyan.

"Mama nggak marah sayang,  mama hanya sedang bercanda saja sama om," sahut Manda seraya tersenyum.

"Rayyan...Rayyan sarapan sama mba gih," pinta Raka.

"Oke Om," sahut Rayyan, lalu ia pergi bersama mba Inah, meninggalkan Raka dan Manda.

"Kenapa kau begitu emosional setiap membicarakan Rayyan dan aku Manda?"

Manda terdiam, nafasnya naik turun menatap Raka. Ia tidak tahu mengapa setiap melihat kedekatan Rayyan dan Raka, selalu ada perasaan takut di dalam hatinya. Takut jika nanti Raka akan mengambil Rayyan dari sisinya.

"Maaf Tuan, saya hanya tidak ingin membuat Anda terbebani dengan kehadiran Rayyan. Jangan mengkhawatirkan Rayyan karena saya akan mengurusnya dengan sepenuh hati saya."

"Aku mengerti. Tapi lain kali kau harus bisa mengendalikan emosimu di depan Rayyan. Dia masih kecil, Manda."

"Baik Tuan."

"Ayo sarapan," ucap Raka seraya menarik tangan Manda agar berjalan bersamanya.

"Tuan jika nanti tiba-tiba nona Adelina datang bagaimana? Saya pulang saja bersama Rayyan—"

"Rayyan sedang sarapan, dan kau juga harus sarapan dulu. Adelina tidak akan datang karena dia sedang mengikuti acara bakti sosial bersama teman-temannya."

Manda terhenyak.

Raka tahu sekali kegiatan Adelina, seperti dulu dia tahu apa saja yang aku lakukan.

Wanita itu tersenyum tipis seraya menyelipkan anak rambut yang tergerai di dekat matanya ke belakang telinga.

Melihat kenyataan ini, kenapa hatiku rasanya perih?

...----------------...

Tiga puluh menit kemudian mereka telah selesai sarapan. Raka pun menatap Manda seraya mengusap bibirnya dengan tissu.

"Dimana rumahmu?" tanya Raka.

"Saya tinggal di apartemen Citra Garden, Tuan."

"Aku antar—"

"Tidak usah Tuan, saya bisa naik taksi bersama Rayyan.

"Bibirmu pintar sekali untuk menolak ku ya Manda."

"Maaf Tuan, saya hanya tidak ingin merepotkan."

"Kalau saya yang menawari artinya tidak merepotkan —" ucapan Raka terhenti karena ponselnya berbunyi.

Pria itu pun memperhatikan siapa yang menelepon kemudian mengangkat ponselnya.

"Ada apa Adelina?"

"Raka, bisakah kau menjemputku? aku tertinggal dari teman-temanku," ucap Adelina di seberang telepon.

"Kenapa bisa tertinggal?"

"Entahlah, sepertinya mereka tidak tahu jika aku masih di dalam. Bisa jemput aku saja? Aku tidak tahu jalan."

Raka menghela nafas panjang. Matanya diarahkan kepada Manda yang saat ini ada di depannya.

"Apa kau bisa naik taksi?" tanya Raka.

Manda tercekat. Ia bingung Raka sedang bicara padanya atau pada Adelina?

"Apa? Tidak ada taksi di sini sayang," sahut Adelina merengek.

"Baiklah, aku akan menjemputmu, Adelina. Tunggu aku," sahut Raka lalu menutup teleponnya.

"Manda aku harus—"

"Tidak apa-apa Tuan, aku akan naik taksi saja bersama Rayyan."

Raka mengangguk, lalu membiarkan Manda pergi bersama Rayyan.

"Dadah om..."

Raka tersenyum seraya melambaikan tangan.

Begitu Manda tak lagi terlihat lagi, ia pun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Dito, selidiki masa lalu Manda, dan selidiki siapa ayah sebenarnya dari Rayyan, putra Mandasari Calestine. Aku ingin berita itu sampai padaku secepatnya."

1
Anna Annawaliana
nah kau Manda Raka pasti tau siapa dirimundan rayyan
Sunaryati
Selidiki juga kehidupan Adelia beserta bukti- buktinya
Sunaryati
Ya selidiki sedetik mungkin, jika sudah dapat info selidiki juga alasan dia pergi dan orang yang membantu, hingga tidak bisa ditelusuri. Kasihan Rayyan ayahnya hidup bergelimang harta anaknya hidup pas- pasan.
Sunaryati: ada tipo sedetil bukan sedetik
total 1 replies
partini
hemmmm cari tau jg kenapa dia pergi waktu itu ,,,cuma taunya masa lalu Manda tapi ibumu jg masih seorang peri di matamu dihhhhh CEO nya oon bngtt gumussss dah
Anna Annawaliana
makanya Manda jangan keras kepala jujur sama raka biar dia bisa melindungi kalian berdua dari kejamnya nyonya hilda
Sunaryati
Jujur saja Manda sebelum fitnah - fitnah terhadap dirimu menumpuk di kepala Raka
partini
Raka ternyata oon
Anna Annawaliana
ayo manda cerita jujur
Sunaryati
Sudah jujur saja, seperti saranku diawal bersandiwaralah bersama, jika dipertimbangkan kalau pun tidak aku tetap ikuti ceritanya sesuai alur author. Jika boleh minta upny tiap hari🙏🙏
Melia Andari: up tiap hari ya kk, tapi sepertinya alurnya agak berbeda 😁 terima kasih telah mengikuti ceritanya ♥️
total 1 replies
Sunaryati
Manda rahasia yang kau simpan akan terkuak juga, lebih baik jujur, dan menjelaskan kepada Raka kenapa kamu pergi, Sehingga kalian bisa bersandiwara di depan orang lain, sambil menyelidiki Adelia.
Sunaryati
Raka sudah terasa ada ikatan dengan Rayyan
partini
udah interaksi Ampe segitu masih ga ngehhh dia tuh anaknya 🙄🙄🙄
Anna Annawaliana
ayo manda jujur sama raka tentang Rayyan,,,biarkan Raka yang tau siapa kamu ,,,,tetaplah dandan jadi wanita tua kampungan biar Bu Hilda tidak curiga
Anna Annawaliana
manda di introgasi sama tuan Raka
partini
rasa apa ,,ko di rasa kaya makan
Anna Annawaliana
nah kan Rayyan mirip Raka papinya
Sunaryati
Foto copy Raka, Raka tidak akan tinggal diam, pasti akan menyelidiki, rahasia disimpan serapat- rapatpun bisa terbongkar Amanda
Sunaryati
Manda kamu harus bersyukur, Raka lelaki setia, dia selalu mengingatmu. Jika cinta kalii kuat bersatulah untuk berjuang bersama
Sunaryati
Sudah Nenek katakan kau tidak bisa melupakan Manda, jika kau menerima tunangan dengan Adelina, kau akan menyesal
Sunaryati
Kamu tidak akan bisa lupa sama Amanda Raka, apalagi ada ikatan di antara kalian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!