NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Tunggal

Sang Pewaris Tunggal

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:66M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aditya Jetli

Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Apa yang kalian lakukan

"Ini makanan dan minuman yang bisa di beli dari uang yang ibu berikan tadi." Ucap Danish lemah

"Makanan apa ini. Dulunya makanan ini tidak pernah kita sentuh, dan selalu kita berikan kepada anjing, tapi sekarang kau berikan ini pada ibu?" Bentak nenek Wolf emosi

"Cuma makanan ini yang ada Bu, uang yang ibu berikan tidak cukup untuk membeli nasi." Kata Danish membela diri

"Ya sudah!" Cuma itu kata yang keluar dari mulut nenek Wolf, sedikitpun dia tidak menghargai usaha Danish, untuk mendapatkan makanan itu

Padahal perjuangannya penuh dengan usaha yang keras, dan mendapat tatapan sinis serta penghinaan yang begitu sadis, dari orang orang yang bertemu dengannya, di tempat dia membeli makanan tersebut

Tapi dia tidak mau menceritakan kepada ibunya, dia hanya memendam sakit hati yang dialami, ketika sedang membeli makanan tersebut

Singkat cerita, mereka pun terpaksalah memakan makanan yang tidak seberapa banyak itu. Makanan yang dibeli oleh Danish, berupa gorengan yang biasa dibeli di pinggir jalan

Satu hal yang belum pernah dilakukan oleh mereka. Selama ini, mereka bergelimang dengan harta, jadi masalah makanan itu, sudah tidak mengherankan lagi bagi nya

Tiap hari, makanan yang disajikan di atas meja adalah makanan mahal, tidak pernah seharipun mereka memakan makanan murahan, apa lagi seperti gorengan itu

Tapi hari ini, mereka mau tidak mau memakan makanan yang selama ini sangat dihinanya, daripada perutnya lapar, maka terpaksa mereka memakannya juga

Tidak terasa, jam pun sudah menunjukkan pukul 10 malam. Nenek Wolf, juga yang lain sudah merasa mengantuk, jadi mereka memutuskan untuk tidur di ruangan yang kotor itu

***

Pagi pun menjelang, sinar matahari yang bersinar pagi itu, berusaha menembus ruangan tempat mereka tidur, melalui ventilasi dan lubang lubang yang menganga di bangunan tersebut

Tidak seperti biasanya, pagi itu, mereka tidak melakukan aktivitas apapun, kecuali hanya duduk atau berdiri bengong, dengan pikiran mereka masing masing

"Lista lapar nek. Apa tidak ada makanan lainnya?" Rengeknya manja, meminta makanan kepada neneknya

"Tidak ada makanan apa pun di sini. Kalau kau mau makan, maka keluar dari sini, dan berusaha mencari kerja di luaran sana. Jangan taunya hanya merengek saja." Bentak neneknya kasar

"Lista tidak tahu kerja apa yang ada di luaran sana. Kan selama ini, Lista tidak diizinkan untuk mencari pekerjaan oleh nenek." Ucapnya membela diri, sehingga membuat neneknya semakin emosi, dengan mengeluarkan ucapan yang sepertinya tidak pantas, dikeluarkan oleh kepala keluarga seperti dirinya

"Kau boleh menjajakan dirimu diluaran sana, karena kau selama ini selalu membanggakan kecantikanmu, tanpa berusaha untuk membujuk nenek, agar mengizinkanmu bekerja." Bantah neneknya geram

Tapi dasar Chalista, yang IQ nya dibawah rata rata, dia masih saja tetap berargumen, membantah perkataan neneknya

"Di sini kan ada kak Brian juga ayah. Mereka berdua kan laki laki, dan bisa bekerja dengan cepat." Ucapnya masih juga tetap ngotot

"Dasar bodoh, mereka memang benar laki laki, tapi apakah kau tidak berpikir, bahwa Brian saat ini sedang dicari oleh pihak kepolisian?" Kata neneknya semakin emosi. Ingin rasanya dia mengemplang mulut Chalista itu

"Kalau begitu, ayah saja yang mencari pekerjaan di luar, untuk sekedar mencukupi kebutuhan kita sehari hari." Ucap Chalista masa bodoh

"Diam kau Lista! berani berkata lagi, akan ku robek mulutmu!" Ancam nenek Wolf marah

Chalista yang dibentak dan diancam oleh neneknya, menjadi diam, dan meringkuk di sudut ruangan, ketakutan

Everly yang melihat kejadian itu, mendekati anaknya dan mengusap pucuk kepala chalista, berusaha membujuknya untuk diam

***

"Laporkan perkembangan kehidupan keluarga Wolf itu, segera!" Ucap Dion dingin, memerintahkan kepada Iron dan juga orang orang yang ada di kamar nya tersebut

Burgon, si mata dewa, memberanikan diri untuk memberikan penjelasan kepada tuannya, dengan berkata

"Sampai detik ini, orang orang kita, yang ditempatkan di sana, masih belum melihat aktivitas dari kelimanya."

"Semalam hanya terlihat satu orang yang keluar dari bangunan itu, untuk mencari makanan, tak lama sesudahnya, dia kembali lagi ke sana." Ucapnya hormat, sambil menundukkan kepalanya kearah Dion

"Beri enaknya saja dulu. Setelah 2 hari atau lusa mereka berada di sana, bawa alat alat berat dan gusur bangunan itu."

"Berlagak lah, seperti kalian tidak mengenal mereka. Jika mereka melawan, gertak dengan ancaman untuk melaporkan mereka ke polisi."

"Brian yang tahu posisinya, tentu tidak mau hal itu terjadi. Aku yakin, dia dan keluarga barunya itu, akan segera hengkang dari tempat tersebut."

"Pokoknya aku ingin mereka tetap berada di jalanan, dan benar benar menjadi pengemis, demi untuk mencari sesuap nasi, guna mengganjal perut mereka."

"Terus awasi dan ikuti mereka. Katakan kepada pemilik toko di seluruh kota B ini, untuk mengusir mereka, ketika mereka berusaha untuk berteduh di tokonya."

"Jika pemilik toko enggan atau melawan, akuisisi perusahaan mereka, dan usir mereka dari kota B ini. Aku tidak mau tahu, apapun yang akan terjadi kedepannya."

"Jangan kendor sedikitpun, untuk membuat mereka benar benar sengsara, sampai mereka memutuskan untuk berlutut di bawah kakiku ini." Ucap Dion berapi api, yang menyiratkan dendam yang begitu dalam

Ivory yang melihat emosi Dion yang tidak terkendali itu, menjadi khawatir, begitu juga dengan bawahannya yang lain

Yang ditakutkan oleh ivory adalah, tuannnya akan termakan oleh dendamnya sendiri, padahal orang yang telah membuatnya sengsara selama ini, telah mendapatkan balasan yang setimpal, tapi dia masih tetap ingin bermain main dengan mereka

Sungguh mengerikan sekali dendam tuan muda Dion. Demi untuk melampiaskan kemarahannya, atas penghinaan yang selama ini dia alami, Dion melakukan hal hal yang sudah di Luar batas kewajaran

Tapi perintah adalah perintah. Mereka lebih menghargai tuan muda mereka, daripada terus merasa kasihan dan bersalah, kepada orang yang selama ini menindas tuan muda mereka

Maka mereka mau tidak mau, harus melaksanakan perintah dari tuan muda nya. kalau Mereka menolak, maka merekalah yang akan menjadi korban dari pelampiasan kemarahan tuan muda tersebut

Maka terjadilah seperti yang dikatakan dan diperintahkan, serta sudah digariskan oleh Dion, bangunan yang ditempati oleh nenek Wolf dan keluarganya, hari ini setelah 2 hari, waktu yang diberikan, tepat pukul 3 sore, bangunan itu dirobohkan, dengan alasan mengganggu keindahan kota

Tapi sebelum peristiwa itu terjadi, ada insiden kecil yang mengawalinya. Ketika alat berat datang, dan hampir merobohkan bangunan tersebut, penghuninya marah dan berkata

"Berhenti. !. Apa yang kalian lakukan?. Tidak tahukah kalian, ini tempat tinggal kami!" Hardik nenek Wolf dengan muka garang

Salah seorang manager maju melangkah, mendekati nenek Wolf, dengan berlagak tidak mengenalinya, dan bersikap sedikit sopan

"Kalau benar ini tempat tinggal kalian, bisakah tunjukkan surat surat tanah dan bangunan nya?" Ucap manajer itu menohok dan langsung pada intinya

Nenek Wolf gelagapan, tentu saja tidak mungkin baginya, untuk menunjukkan surat surat tanah yang dimaksud, karena dia sendiri tidak tahu, bangunan siapa yang dia tempati selama 2 hari ini

Kemudian dengan terbata bata dan memelas dia berkata." Tuan!, mohon jangan robohkan bangunan ini, cuma inilah bangunan yang tersisa untuk kami berteduh dari teriknya matahari dan dinginnya hujan." Pintanya menghiba, meminta belas kasihan dari sang manajer tersebut

Tapi apa yang dikatakan oleh sang manajer tersebut setelahnya, membuat nenek wolf juga yang lain menjadi diam

Sedangkan Brian, hanya diam saja, dia memilih untuk bersembunyi di balik pintu ruangan tersebut, dari pada berdebat dengan manajer itu

Sesaat kemudian manajer itu berkata

"Aku hanya menjalankan perintah dari atasan ku. Karena kalian tidak bisa menunjukkan surat bukti kepemilikan tanah dan bangunan ini, maka dengan berat hati, aku mempersilakan kalian untuk meninggalkan tempat ini segera." Ucapnya sedikit mengancam

1
Anas Basir
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
keren
ai
'u mena'is membayau'an ahhahahaha nylebew
ai
Luar biasa
Edy Sogeliwu
Kecewa
Edy Sogeliwu
Buruk
Aldrianto M. Lasut
Luar biasa
Jismiyah Luthfi
Kecewa
Jismiyah Luthfi
Buruk
Dudin Syawaluddin
ceritanya semoga aja ga monoton
Pak vivo
sepertinya authornya g punya ide yg bisa bikin kondisi keluarga wolf sengsara bukan karena kekejaman dion 100% tapi juga karena ada faktor laindari karma karena kelakuan mereka
Pak vivo
ternyata dion psikopat... sama saja dengan penjahat yg kejam dan tak kenal ampun.
Sutarwi Ahmad
Dion kelelahan juga kekenyangan mknya tidurnya pules SE x.
Sutarwi Ahmad
slamat ini Dion menyamar jadigembel Thor.
Sutarwi Ahmad
penampilan no blkg dompet no 1.
Sutarwi Ahmad
males komen Thor...!
Ujangthea
bagus cerita ny...
Ujangthea
semoga Dion baik baik saja
Andri Haryono
Luar biasa
Sutarwi Ahmad
buat Dion ,tersenyumlah.oke.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!