NovelToon NovelToon
Sopirku Mantan Dosaku

Sopirku Mantan Dosaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Cinta Terlarang / Mantan / Romansa / Cintapertama / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Laila_Anta

Pernikahan seharusnya membuka lembaran yang manis. Tapi tidak bagi Nayara, dia menyimpan rahasia kelam yang akhirnya merenggut kebahagiaannya.

Suaminya membencinya, rumah tangganya hampa, dan hatinya terus terjerat rasa bersalah.

Hingga suatu hari sumber masalahnya sendiri datang dan berdiri dihadapannya, laki-laki yang kini memperkenalkannya sebagai sopir pribadi.

“Sudah aku katakan bukan. Kamu milikku! Aku tidak akan segan mengejarmu jika kau berani meninggalkanku.”

Apakah Nayara akan mempertahankan rumah tangganya yang hampa atau kembali pada seseorang dimasa lalu meski luka yang ia torehkan masih menganga dihatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laila_Anta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Suasana sebuah kamar terasa hening seolah tidak berpenghuni. Hanya ada suara detak jarum jam dan hembusan nafas teratur.

Salah satunya sudah membuka mata sejak pagi tadi. Dev menunggu dengan setia sejak sore.

Bias cahaya matahari masuk melalui jendela kaca yang gorden nya sudah terbuka. Terasa hangat, sampai kedua kelopak mata seseorang yang masih berada di atas ranjang pun perlahan mulai terbuka.

Terdengar suara lenguhan sampai iapun kini terduduk dengan selimut masih membelit tubuhnya. Dev yang duduk di sebuah sofa tidak jauh dari ranjang menyunggingkan senyum melihat wajah dan sikap polosnya.

"Kau sudah bangun?"

Nay yang masih mengumpulkan separuh nyawanya tersentak. Bibirnya merengut dengan menatap tajam. Lebih-lebih kini ia melihat sebuah selimut membelit tubuhnya yang polos.

"Aaaaaa. . . Kak, apa yang kau lakukan padaku?"

Kedua tangannya mengeratkan selimut dengan wajah yang memerah karena marah.

"Kenapa? aku hanya membuka bajumu yang basah. Lagian, aku sudah pernah melihatnya'kan." Mengangkat bahu seolah itu adalah hal yang biasa.

Bugh!

Nay melempar bantal dengan sekuat tenaga. Tapi sayang, Dev bisa menghadang dengan kedua tangannya. "Hehe." Tanpa tahu malu laki-laki itu hanya nyengir kuda.

Nay kembali mendengus membuang wajahnya ke samping. "Pergi!"

"Sudahlah, Nay. Berapa kali pun kau mencoba mengusirku tidak akan mempan. Kau tidak tau seberapa keras usahaku untuk masuk agar berada ditengah-tengah kalian."

"Kak. Aku sudah menikah dan kau juga sudah memiliki kekasih bukan. Jadi pergilah!" Membuang wajah untuk menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya.

"Tentu saja. Tapi setelah memastikan kau benar-benar hidup bahagia."

"Ish." Nay mendelik. "Gak usah repot-repot. Aku sudah hidup bahagia. Kau liat sendiri bukan, aku menikahi laki-laki yang mapan dan tampan."

Dev mendekat. "Oh ya?!" Kini ia sudah duduk di sisi tempat tidur. "Bukankah selama ini hubungan mu dan suamimu tidak baik-baik saja."

Kali ini Nay mendaratkan pukulan menggunakan bantal yang masih tersisa dengan sempurna. "Itu semua karena mu. Kau yang membuatku seperti ini," sergah Nay.

"Itu sebabnya aku ingin menebus nya. Maka izinkan aku-"

Luka yang perlahan tertutup kini kembali menganga. "Bugh, bugh." Nay melayangkan pukulan bertubi-tubi.

Tidak sedikitpun Dev berniat menghindar. Ia membiarkan tubuhnya menjadi samsak tinju, jika itu bisa membuat Nay puas.

Dengan nafas yang memburu ia menghabiskan seluruh tenaganya hingga nafasnya terengah-engah. Bahkan iapun lupa kalau selimut yang membungkus tubuhnya sudah melorot sejak tadi.

"Kau puas?" Pertanyaan Dev setelah Nay melemah.

"Belum. Aku bahkan ingin membunuhmu, huh."

"Jika itu bisa membuatmu merasa puas, aku akan sukarela memberikan nyawaku untuk menebus semua kesedihanmu selama ini. Tapi sebelum itu, ijinkan aku menjelaskan hal yang tidak kamu ketahui."

Tangan Nay yang masih memegang bantal seketika membeku. Bibirnya bergetar, hatinya mulai melemah. "Katakan! Sebelum aku benar-benar ingin membunuhmu."

Dev malah menyunggingkan senyumannya. "Tentu saja. Dengan senang hati Nyonya. Tapi sebelum itu, tutupin dulu tubuhmu atau aku tidak bisa menahan sesuatu yang sudah lama aku tahan." Laki-laki itu mengerlingkan sebelah matanya.

Gadis itu tentu saja terkejut lalu menutupi tubuh bagian atasnya yang sejak tadi terpampang nyata. "Seharusnya kamu menutup matamu. Atau aku colok."

"Hahaha. . ." Dev mengusap wajahnya frustasi. Ia tidak bisa berlama-lama seperti ini. Laki-laki itu merasa gemas melihat tingkah Nay yang begitu ia rindukan selama ini.

"Nay aku tidak bisa menahannya. Aku ingin memakan mu."

"Kak," sergah Nay. "Atau kau sebaiknya pergi dari sini."

"Ok-ok. Maafkan aku." Dev mengeram guna menetralkan sesuatu yang tiba-tiba bergejolak.

"Baiklah dengarkan."

Entahlah. Meski benci, kecewa dan jelas-jelas ingin membuang semua kenangan yang berkaitan dengan masa lalunya. Tapi jauh di lubuk hatinya, ada sesuatu yang ingin ia pertahankan.

Apalagi saat mendengar semua penjelasan Dev yang menurutnya masuk di akal. Ada sesuatu yang menghantam jiwanya. Bagaimana bisa, dunia mempermainkan nya seapik ini.

Bibirnya bergetar, ujung matanya mulai memanas ada ketidak-relaan dengan apa yang sudah ia alami selama ini.

"Ini tidak mungkin. Bagaimana kehidupan ini begitu kejam padaku. Jadi semua duka dan airmata ku hanya berawal dari kesalahpahaman. Hahaha, lucu sekali bukan." Nay tertawa getir.

Dev bisa melihat duka itu. Hatinya mencelos saat membayangkan berapa menderitanya Nay saat itu.

"Untuk itu aku bersikeras untuk menemui mu walaupun dengan cara seperti ini."

Untuk pertama kalinya sejak saat itu Nay ingin menatap kembali wajah mantan kekasihnya tersebut.

"Kak. Walaupun begitu, cerita kita sudah benar-benar berakhir. Aku dan kamu sudah berbeda arah. Tapi, terimakasih. Karena setidaknya aku mempunyai alasan untuk tidak membencimu lagi. Karena aku benar-benar lelah," lirih Nay dengan sisa ketegaran.

"Nay." Mencoba menggenggam tangan. "Dulu maupun sekarang cintaku tidak pernah berubah. Kamu tetap satu-satunya wanita yang aku cintai dan aku inginkan." Dev berusaha menunjukkan perasaannya yang sesungguhnya.

Nay menggeleng. "Ini salah kak. Aku sudah menikah dan kamu-" menggigit bibir. "Bukankah kamu juga sudah bertunangan."

"Pernikahanmu diawali dari sebuah kesalahan. Aku tidak bisa menerimanya dan untuk kehidupanku, sebelum aku memutuskan untuk mengejar mu kembali aku sudah benar-benar melepaskan semuanya. Semuanya Nay. Wanita itu bahkan jabatan ku."

"Maksudmu, Kak?"

"Iya Nay. Aku rela melepaskan segalanya. Karena kamulah duniaku. Aku tidak bisa hidup tanpamu meski aku berusaha sekeras apapun. Jika selama ini kamu menganggap kehidupanku bahagia, kamu salah besar. Aku menderita Nay, hidupku hampa seolah berjalan tanpa tujuan."

Nay tertegun menatap lekat wajah dan sorot mata laki-laki yang berada tepat di hadapannya. Ia ingin mencari sebuah kebohongan tapi nihil, semua yang dikatakan Dev terlihat tulus dan benar adanya.

"Aku bahkan membenci ayahku sendiri sejak tau dialah dalang dibalik semua ini. Dia otak utama atas penderitaan kita selama ini, Nay. Aku membencinya dengan segenap jiwaku."

Dev berucap histeris. Nay bisa melihat betapa dia juga menderita selama ini. Ternyata bukan hanya dirinya saja.

Nay meremas ujung selimut dengan merapatkan giginya. Betapa rasa sakit menjalar di sekujur tubuhnya.

"Nay, ayo pergi dari sini dan kembalilah padaku. Aku janji-"

"Tidak kak. Jangan bicara seperti itu. Dengan alasan apapun, tapi tetap saja faktanya jalan kita sudah berbeda. Jadi kembalilah. Aku tidak pernah bisa kembali padamu," potong Nay.

"Nay. . . Kumohon jangan berkata setega itu padaku. Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpamu. Kumohon kembalilah." Dev meringis.

"Pergilah kak. Anggap saja kita menjalani hukuman atas apa yang sudah kita perbuat dimasa lalu. Meski berat, tapi aku akan berusaha ikhlas." Wajah Nay menunduk.

"Ucapanmu sangat berbanding terbalik dengan hatimu, Nay. Aku tau itu. Kamu juga masih sangat mencintaiku."

Nay menggeleng keras. "Gak bisa kak. Jangan seperti itu. Kumohon, pergilah. Saat ini cinta kita sudah terhalang benteng yang sangat mustahil untuk kita robohkan. Aku tidak bisa meninggalkan suamiku apapun alasannya."

Dev mulai terpancing. "Meski suamimu sudah mengkhianatimu. Kau bahkan tidak tau kalau selama ini dia sudah memiliki wanita lain dibelakang mu."

Deg

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!