NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Idola

Menikahi Mantan Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers / Nikah Kontrak
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rumi Midah

Vina sangat terobsesi diterima menjadi pemeran wanita utama di casting sebuah drama. Dia juga seorang penggemar garis keras dari seorang aktor. Suatu hari saat melakukan casting, ia ditolak tanpa di tes dan parahnya lagi, orang yang menolaknya adalah si idola. Merasa terhina, Vina pun berubah menjadi pembenci sang aktor. Belum juga mulai menabur benih kebencian, ia justru terpaksa menikah secara kontrak dengan sang Aktor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumi Midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran yang terungkap

Setelah dua bulan akhirnya proses syuting film pun rampung. Malam ini para pemain utama serta pendukung melakukan perjamuan makan malam perpisahan, di sebuah restoran bintang lima terkenal di kota khatulistiwa.

Vina yang juga ikut bersama Vano, mengambil tempat duduk yang berjarak jauh dari Arka. Malas memikirkan hal itu, mantan suami Vina itu mengambil sikap tak perduli.

Pukul telah menunjukkan pukul sembilan, dengan alasan Vano yang masih sangat kecil, Vina pun izin pamit pulang. Semua orang di sana memaklumi dan memperbolehkan Vina membawa Vano.

Beriringan menuju pintu keluar restoran, Vano mengajukan protes saat Vina mengatainya sangat kecil di depan orang-orang.

"Mama, memang aku mirip semut, ya?"

Vina sedikit terkejut mendengarnya pertanyaan ajaib sang putra. "Enggak, kok."

"Terus kenapa Mama bilang aku ini sangat kecil. Berarti aku semut, dong." Vina terkekeh kecil, lalu menjepit cupit hidung anaknya. "Kamu ini ada-ada saja, Nak."

"Tapi Mama, semut 'kan kecil?"

"Maksud Mama it—"

"Vina, tunggu ...!"

Vina dan Vano serentak memandang ke belakang. Kening Vina berkerut saat mengetahui kalau menejer Arkalah yang memanggilnya.

"Ada apa, Kak?" tanya Vina ramah.

Menejer Arka menyodorkan kado lumayan besar pada pada Vina. "Dari Arka untuk Vano."

"Tidak perlu, kembalikan saja kepada Arka."

"Kenapa memangnya, sih, Vin? Kado ini, 'kan buat Vano dan bukannya buat kamu."

"Tetap aja, Kak, pokoknya aku nggak akan menerimanya."

"Mama ... aku mau kadonya Om Arka." Mendengar penuturan Vano, menejer Arka lalu memberikannya pada bocah lelaki itu.

Vina hanya bisa menghela napas. Ia tidak bisa memberikan alasan tepat kenapa Vano harus menolak kado dari Arka. Tidak lama Vina pamit membawa Vano.

****

Atas desakan Vano dan Meta yang sudah kebelet ingin menjadi saudara, Vina dan Satria—ayah Meta—menjalin hubungan serius dan rencananya enam bulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan. Vina akan mencoba melupakan Arka melalui Satria.

Jujur saja, Satria sudah menyimpan rasa pada Vina, sedangkan Vina, ia menganggumi sosok Satria yang setia. Dari Meta, Vina tahu kalau ayah gadis cilik itu telah menduda sejak ibu Meta meninggal enam tahun yang lalu akibat kecelakaan.

Jika biasanya seorang lelaki akan cepat mencari pengganti istrinya. Namun, tidak dengan lelaki berlesung pipi itu. Satria yang berprofesi sebagai polisi bahkan rela menjadi orang tunggal.

****

Sesuai dugaan, Vano memanglah anak kandungnya. Arka menyalahkan dirinya karena tidak menyadari jika saat itu Vina tengah mengandung anaknya. Disaat semua wanita hamil ingin merasakan dimanja oleh suaminya Vina malah harus merasakan kepedihan yang dalam.

Tidak mau jauh dari anaknya, Arka memutuskan untuk tinggal di Pontianak agar ia bisa senantiasa, bersama anaknya yang sejak lama ia idam-idamkan.

Setelah mencari tahu di mana kediaman Vina, Arka pun membeli  rumah cukup besar yang berada tak jauh dari rumah Vina. Bahkan demi sang anak, ia rela jika harus mengorbankan karir cemerlangnya di ibu kota.

Keesokan harinya sekitar jam dua belas siang, Arka yang tahu jam pulang Vano pun menjemput anaknya. Menunggu di depan kelas dua B, membuat Arka menjadi perhatian. Banyak ibu-ibu yang meminta tanda tangan dan berfoto dengannya.

Tak lama setelah bel pertanda pulang berbunyi, Vano keluar bersama Meta. Arka beranjak dari tempatnya dan menghampiri anaknya. Lelaki itu berjongkok untuk mensejajarkan wajahnya dengan Vano.

Vano yang gembira karena dapat bertemu lagi dengan Arka, langsung memeluk lelaki itu. "Aku kangen banget sama Om." Rasa haru yang menyeruak, membuat tangis Arka pecah.

"Om, juga kangen banget sama kamu, Nak."

Mendengar Arka yang menagis Vano pun bertanya, "Om kenapa nangis?"

"Saking kangennya sama kamu, Om jadi nangis."

Vano menepuk-nepuk pundak Arka. "Kata mama, lelaki itu enggak boleh cengeng. Kalau cengeng nanti ditanduk sama sapi."

Arka terkekeh mendengar itu, ia berhenti menangis lalu menghapus air matanya. Ia melepaskan diri dari pelukan Vano.

"Berarti kalau anak perempuan yang cengeng dia nggak bakal ditanduk sapi, dong?" 

"Iya juga, ya. Ah, nanti aku akan tanya lagi sama mama." Vano yang masih melihat air mata di pipi Arka, langsung mengusapnya menggunakan tangan. "Biar pun kangen berat sama aku, Om, tetap nggak boleh nangis. Aku saja tidak menangis walau kangen banget sama Om."

Tak lama, Meta yang merasa terabaikan pun membuka suara, "Om ini selingkuhan mama kamu ya, Vano." Gara-gara tontonan jaman sekarang, anak kecil pun telah tahu apa itu selingkuh.

"Bukan, Om ini adalah." Vano merangkul pundak Arka. "Om aku dan teman aku," kata bocah itu ceria.

"Vano, Meta." Suara Vina langsung membuat antensi ketiganya beralih. Sambil berseru memanggil mama, Vano berlari ke arah Vina. Meta juga menghampiri calon ibu tirinya itu.

Vano hanya bisa memeluk pinggang mamanya yang sedang berdiri. Vina tersenyum pada Vano dan Meta, lalu mengajak anak serta calon anak tirinya pulang.

"Vina, aku ingin bicara denganmu." Vina mengabaikan Arka. Wanita terus saja melangkah bersama dua bocah berseragam putih merah. Ia juga menyuruh Vano untuk diam saat bocah itu menegurnya karena mengabaikan panggilan Arka.

"Aku sudah tau semuanya Vina!" Perkataan Arka barusan sontak saja membuat langkah Vina terhenti. Wanita itu berbalik dan memandang Arka.

"Kau mau menurutiku atau kupaparkan semuanya di depan Va—"

"Stop!" Vina tidak mau kalau harus ditodong banyak pertanyaan oleh Vano. "Baik, kita akan bicara."

Catatan kaki : ditanduk. A.k.a diseruduk.

1
Fathi Raihan
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
Decapitator
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
Cô bé mùa đông
Bisa nggak si thor update cepat-cepat ya? Jangan biarkan kami tinggal menunggu terus.
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!