NovelToon NovelToon
Love Journey Story

Love Journey Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Geamul

Novel ini menceritakan kisah perjalanan cinta seorang perempuan yang bernama Syajia, nama panggilanya Jia.

Seorang perempuan yang sangat sederhana ini mampu menarik perhatian seorang laki-laki dari anak ketua yayasan di kampusnya dan seorang pemilik kafe tempat ia bekerja.

Tentu keduanya mempunyai cara tersendiri untuk bisa mendapatkan Jia. Namun Jia sudah terlanjur menaruh hatinya pada anak ketua yayasan itu.

Sayangnya perjalanan cinta tidak selalu lurus dan mulus. Banyak sekali lika-liku bahkan jalan yang sangat curam dalam kisah cinta Jia.

Apakah Jia mampu melewati Kisah Perjalanan Cinta nya? Dan siapakah yang akan mendapatkan Jia seutuhnya? Ikuti terus kisahnya di dalam novel ini yang mampu membawamu terjun kedalam Kisah Perjalanan Cinta Syajia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Geamul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Malaikat?

Hari minggu ini, Jia pergi ke rumah Nana untuk mengerjakan tugas kampusnya. Saat ia sampai di rumah Nana, Jia disuruh Ibunya Nana untuk langsung masuk ke kamar sahabatnya itu. Jia pun mengagetkan Nana yang sedang berbaring di ranjangnya.

“Rebahan mulu,” sambar Jia menjatuhkan badannya di ranjang Nana.

“Iya dong, ini kan hobi aku,” sahut Nana yang masih tetap dalam posisinya sembari memainkan ponsel.

“Oh ya Na, aku bingung deh sama Mas Surya,” ucap Jia.

“Bingung kenapa?” tanya Nana yang merubah posisinya menjadi duduk namun masih tetap memainkan ponselnya.

“Ya bingung aja. Selama ini dia selalu bantuin keluarga aku terus dia juga sering ke rumahku, bilangnya sih pengen ketemu dan nemenin Ayah.”

“Mungkin, dia adalah malaikat yang dikirim tuhan untuk bantuin keluarga kamu,” ucap Nana sembari melihat ke langit membayangkan sosok malaikat yang turun dari langit. Tak lama pandangannya pun kembali lagi ke layar ponsel.

“Aku serius Na,” ucap Jia kesal.

Nana pun akhirnya menaruh ponselnya lalu menatap wajah sahabatnya.

“Ji, udahlah jangan terlalu dipikirkan. Syukurin aja, mungkin dia memang benar-benar malaikat yang dikirim tuhan,” ucap Nana yang tetap mempertahankan perkataannya.

Jia berdecak, “Ah udahlah Na.” Jia memalingkan wajahnya dan menjadi sangat kesal.

Nana tertawa kecil, “Eh iya, katanya kita mau ngerjain tugas?"

“Iya aku lupa.” Jia menepuk jidatnya sendiri.

“Oh iya, gimana kalau kita ngerjainnya di rumah Al? kebetulan Al juga selalu suruh aku ke rumahnya buat ngerjain tugas bareng,” sambung Jia.

“Boleh, ayok!” sahut Nana.

Jia pun mengajak Nana ke rumah Al untuk belajar bersama. Karena setelah Ayahnya pulang, Jia bisa menggunakan hari minggunya untuk belajar bersama.

Apalagi, sebentar lagi mereka akan memasuki tingkat akhir dan harus fokus belajar untuk menyusun skripsi.

Namun, Jia belum memberitahu Al bahwa ia akan pergi ke rumah Al hari ini. Jia bermaksud untuk memberikan kejutan, karena ia tahu pasti Al akan senang sekali bisa belajar bersama lagi di rumahnya.

“Ji, mending kita kabari dulu Al, takutnya dia lagi keluar,” ucap Nana.

“Gak perlu Na. Dia suka ada di rumah kok setiap hari minggu,” sahut Jia.

Mereka pun bergegas pergi menaiki angkutan umum. Mereka hanya menaiki satu angkot untuk bisa sampai di rumah Al.

Sesampainya di depan rumah Al, mereka pun mulai memasuki gerbang besar itu dan langsung mengetuk pintu rumah Al. Nana terus menyapu halaman rumah Al yang luas. Masih belum ada jawaban dari dalam rumah Al.

Jia pun mulai menekan tombol bel, sehingga bisa terdengar oleh orang dalam rumah Al. Tak lama kemudian, pintu besar itu terbuka dengan perlahan. Dan di dapatinya wajah Al yang sepertinya baru saja bangun tidur.

Matanya pun sedikit menyipit saat Al melihat Jia dan Nana di hadapannya.

“Assalamu’alaikum, hai Al,” sapa Jia.

“Jia?” Al terperanjat, wajahnya pun seketika berubah menjadi segar.

“Eh, ka-li-an, ngapain kesini?” sambung Al terbata-bata sembari tersenyum kaku.

“Kita mau belajar bareng boleh kan Al?” jawab Nana.

“Tapi, lo harus ke rumah sakit kan nunggu Ayah lo?” tanya Al pada Jia.

“Alhamdulillah Ayahku udah pulang Al,” jawab Jia.

“Syukur deh, yaudah ayo kita masuk!” ajak Al untuk memasuki rumahnya.

Al mengajak langsung ke ruangan belajar yang sering ia pake dengan Jia di lantai atas. Keduanya pun mengikuti langkah Al untuk ke ruangan itu.

Saat menaiki tangga, Nana tak henti-hentinya menyapu semua ruangan di rumah Al, Nana pun sangat terpana melihat rumah Al yang besar dan megah itu.

Nana menyenggol Jia dengan sikunya, “Rumahnya gede banget ya Ji,” bisik Nana.

Jia hanya meresponnya dengan anggukkan dan tersenyum. tak lama kemudian, mereka pun sampai di ruangan itu dan langsung duduk di sofa minimalis berwarna putih yang terlihat sangat mewah.

“Kalian tunggu sebentar ya, gue bawa buku dulu sama beberapa makanan,” ucap Al.

“Yang banyak ya Al makanannya!" sambar Nana sambil terkikik.

“Nana!!" tegur Jia cepat.

“Siap, gak apa-apa kok,” sahut Al tersenyum.

Mereka pun menunggu sembari membuka-buka buku yang akan dipelajari. Jia mengeluarkan pulpen yang diberikan Al untuknya. Rasanya, ia semakin bersemangat ketika menulis menggunakan pulpen itu.

Saat Al sudah datang, mereka pun langsung mengerjakan tugasnya. Al melihat Jia menulis dengan pulpen pemberiannya, seketika ia melengkungkan bibirnya dan melamun dengan menatap tangan Jia yang sedang menulis.

Nana yang memperhatikan Al sangat kebingungan, ia pun melambai-lambaikan tanganya ke hadapan wajah Al. Lalu, Al terperanjat dan langsung memalingkan wajahnya kearah buku yang ada di hadapannya.

Jia pun tersenyum geli melihat tingkah Al dan Nana. Nana mengangkat alisnya seakan menanyakan sikap Al dengan isyarat. Jia pun hanya mengangkat kedua bahunya bersikap tidak tahu.

Padahal ia tahu persis bahwa Al dari tadi terus meperhatikan pulpen di tangannya. Mereka pun banyak terdiam saat mengerjakan tugasnya masing-masing, hanya detakan jam dinding yang bersuara.

“Oh ya Al, Bima gak kesini?” akhirnya Nana bersuara.

“Biasanya dia kesini sih, mungkin bentar lagi juga dateng,” jawab Al.

“Ekhem ...” suara batuk Jia yang disengaja. “Kayaknya, ada yang kangen nih sama Bima,” lanjut Jia tertawa geli.

“Ih, apaan sih Ji?” sahut Nana kesal.

“Ya ... gak biasanya kamu nanyain Bima,” ucap Jia terkikik.

“Bukan gitu, sekarang kan Al sama Bima udah baikan. Pastinya, Bima sering main ke rumah Al. Iya kan, Al?” bela Nana lalu memastikannya pada Al bahwa ucapannya benar.

Al tertawa kecil, “Iya."

“Serius cuma itu?” Jia terus saja menggoda Nana.

“Udahlah, jangan mulai dong Ji!” jawab Nana sembari memajukan mulutnya.

“Udah ngaku aja!!” Jia terus membuat Nana kesal, lalu Jia pun menggelikiti perut Nana. Dan mereka pun saling menggelikiti satu sama lain.

Al hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku mereka. Tak lama kemudian terdengar suara kaki yang menghampiri mereka.

“Assalamu’alaikum,” ucap Bima yang baru saja datang. Jia dan Nana yang sedari tadi saling perang kini langsung terdiam dan merapikan bajunya masing-masing.

Nana pun langsung merapikan rambut dan bajunya lalu sikapnya berubah menjadi anggun. Nana berharap Jia tidak mengatakan hal aneh-aneh pada Bima, ia pun tidak berani menatap wajah Bima dan Jia. Nana langsung fokus mengerjakan tugasnya lagi.

“Wa’alaikumsalam,” sahut Al, Jia dan Nana serentak.

“Eh, ada Jia sama Nana. Kalian udah lama disini?” tanya Bima sembari duduk dan bergabung dengan mereka.

“Udah setengah jam yang lalu sih Bim,” sahut Jia. Dan Bima hanya berdeham.

“Eh, lo udah ngerjain tugas?” tanya Al pada Bima.

“Udah dong,” jawab Bima membanggakan dirinya.

“Kok gak ngasih tau gue sih.”

“lah, lo-nya juga gak nanya kan?”

“Gue lihat dong! lo kan baik,” bujuk Al.

“Ngerjain sendirilah. Gue bantu jelasin aja yah!”

Mereka pun kembali mengerjakan semua tugasnya. Setelah selesai, Jia dan Nana pamit untuk pulang, dan hari pun sudah mulai sore.

1
Aixaming
Aku gak pernah menyangka kalau membaca cerita bisa membuatku merasa sebahagia ini.
Ayu Geamul: terimakasih ya sudah membaca ceritaku🙌🏻
total 1 replies
Dianapunky
Cocok di hati nih.
Ayu Geamul: terimakasih kak 🥰 jangan lupa mampir lagi untuk baca bab selanjutnya 🤗☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!