“Maafkan bunda nak, bunda terpaksa melakukan hal ini” Isak tangis Shanaya Anindya Nugraha memenuhi kamarnya
Bertemu dengan Rain Sky Allendra orang yang dulu merenggut mahkota yang paling berharga dalam hidupnya, membuat harus menyembunyikan rahasia yang selama ini dia tutupi dari semua orang.
Akankan semua rencana Embun berjalan dengan mulus atau dia akhirnya mengalah pada keadaan yang tidak memihak padanya?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 28 Wanita lain arsen
Ditengah perdebatan Arsen dan Bryan, Naya dan Hendrik sudah selesai membawa masuk barang kedalam rumah, dibantu oleh yang lainnya.
“minum dulu kak Hendrik..” ucap Naya sambil memberikan botol minuman pada Hendrik, yang langsung diterima oleh Hendrik.
“Terima kasih Naya…” sahut Hendrik dan segera membuka tutup botolnya dan segera meminum isinya sampai habis.
“Haus banget ya kak, ha ha ha botolnya sampai kosong begitu kak” seloroh Naya sambil tertawa
“Iya haus banget Naya sepertinya kita harus beli makan untuk makan kita semua, saya mau beli nasi bungkus aja ya, nasi yang terkenal enak itu” ucap Hendrik
“Iya kak, nasi yang di rumah makan sederhana pasti enak” sahut Naya
“Kalian lagi ngapain?” tanya Arsen yang datang menghampiri Naya yang sedang bicara dengan Hendrik.
“Kami mau beli makan Arsen, apa kau lapar, kalau lapar sekalian aku beli untukmu dan Bryan, seperti nya perdebatan kalian menguras tenaga dan membuat perut lapar” goda Hendrik.
“Hhmm aku beli makannya samain aja dengan yang Naya beli” sahut Arsen
“Oke, Naya dan aku mau beli nasi bungkus aja, di depan perumahan ini ada rumah makan sederhana, kalau kau mau aku akan belikan sama kayak yang lain” balas Hendrik
“Ya boleh, tapi Bryan suruh beli makan yang lain, jangan samain sama makan aku dan Naya” imbuh Arsen membuat kening Naya mengernyit mendengar apa yang Arsen katakan tadi.
“kambuh nih anak, jangan kayak anak kecil Arsen, ngambek sama Bryan, sudah jadi ayah kelakuan kayak Nolan” tukas Hendrik membuat Arsen menatap tajam ke arah sahabatnya itu.
“lama lama aku merasa kalau kau sama Bryan sedang sekongkol mau bikin aku pusing” tuding Arsen
“Adalagi nih si Arsen, sekongkol dari mana, jangan curigaan sama teman sendiri, udah ah aku mau pergi beli makan dulu” sahut Hendrik kemudian dia berjalan meninggalkan Arsen dan Naya.
“Kamu kenapa sih dari tadi ribut aja sama kak Bryan?” tanya Naya
“Panggil mereka pakai namanya aja Naya, nggak usah pakai kak” protes Arsen
“Ya nggak apa apa dong, salahnya dimana?” balas Naya
“Ya pasti salah Naya, sama aku kamu hanya panggil nama aja, kalau sama Hendrik dan Bryan panggil kak, maksudnya apa?” sahut Arsen
“nggak ada maksud apa apa Arsen, sudah sana main sama Nolan, aku mau rapi rapi dulu sama ibu, lihat tuh Nolan gembira sekali main sama Bryan” ucap Naya sambil menunjuk ke arah Nolan yang sedang tertawa, melihat itu Arsen langsung lari ke arah Nolan.
Naya hanya menggeleng kan kelanya melihat sikap Arsen,[ kok Arsen kayak anak kecil gitu ya, ngga ada tampang CEO nya kalau kayak gitu] gumam Naya dalam hati.
Ketika Arsen dan Naya sedang sibuk dengan tempat tinggal baru Naya, lain lagi dengan Rania, dia saat ini datang berkunjung ke rumah kedua orang tua Arsen, nyonya Rima terlihat kaget dengan kedatangan Rania calon menantu idaman nya itu, kediaman tuan Rayendra terlihat sepi siang hari
Nyonya Rima yang sedang duduk di taman belakang dikagetkan dengan kedatangan Rania, yang datang ke rumahnya tanpa mengabarkan soal kedatangan nya terlebih dahulu.
“Selamat siang aunty Rima” sapa Rania yang berjalan dengan tergesa gesa ke arah calon mertuanya itu, mendengar langkah kaki dan sapaan dari Rania nyonya Rima langsung menoleh pada sumber suaranya,
“Hai Rania, kok kamu nggak kabarin aunty dulu” balas nyonya Rima lalu berdiri dari duduknya menyambut pelukan dari Rania, setelah itu nyonya Rima menyuruh Rania duduk di sofa yang ada disana.
“Maaf aunty, Rania dadakan datangnya jadi nggak sempat menghubungi aunty Rima” balas Rania
“Nggak apa apa sayang, untuk aunty belum pergi, kalau nggak kamu bisa nggak ketemu siapa siapa di rumah ini” jelas nyonya Rima, saat ini nyonya Rima sudah tahu maksud kedatangan Rania, dan yang dia yakini pasti Rania akan meminta bantuannya untuk membujuk Arsen.
“Iya untung Rania cepat datangnya, aunty Rania mau minta bantuan aunty Rima, ini sangat penting sekali, ini menyangkut masa depan Rania sendiri aunty, dan ini sangat sulit” jelas Rania.
“ada apa Rania? pelan pelan bicara nya” tanya nyonya Rima
“Tadi pagi Arsen memutuskan hubungan kami aunty, lalu Rania menyusul Arsen ke kantor dan disana kami berdebat dengan sengit, Rania minta penjelasan pada Arsen kenapa tiba tiba dia memutuskan hubungan kami” jelas Rania
“lalu Arsen biang apa sama kamu Rania?” tanya nyonya Rima dia pura pura nggak tahu aja apa yang telah terjadi.
“Arsen bilang kalau dia nggak bisa mencintai Rania aunty, katanya sia sia menerus kan hubungan ini karena sampai kapanpun Arsen hanya menganggap Rania teman, dan Rania curiga kalau Arsen sudah mencintai wanita lain aunty” terang Rania
“Apa!?..Arsen mencintai wanita lain, maksud kamu saat ini Arsen sedang menjalin hubungan dengan wanita lain gitu Rania” tanya nyonya Rima dengan wajah kaget dan juga penasaran.
“Iya aunty…Arsen nggak bisa mencintai Rania karena dia sudah mencintai wanita lain, tadi saat Rania tanya pada Arsen dia sangat marah sekali” imbuh Rania dengan wajah merah menahan marah.
“Kok aunty nggak tahu ya kalau Arsen mencintai wanita lain, soalnya selama menjalin hubungan dengan kamu nggak pernah sekalipun Arsen membawa wanita pergi jalan, hanya sama kamu aunty lihat Arsen berhubungan” jelas nyonya Rima
“Selama ini Arsen menyimpan rasa cintanya pada wanita itu aunty” ucap Rania
“wanita itu…?, maksud kamu Arsen mencintai wanita itu sejak lama” tanya nyonya Rima
“Sepertinya kayak gitu aunty, makanya Arsen nggak bisa mencintai Rania, karena penasaran Rania mencoba menyelidiki Arsen, tapi belum terlihat Arsen jalan dengan seorang wanita, tapi Arsen datang ke sebuah apartemen, Rania yakin kalau wanita itu adalah wanita yang di cintai oleh Arsen” jelas Rania
“Maksud kamu wanita itu simpanan Arsen atau bagaimana?” tanya nyonya Rima
“Rania belum bisa memastikan ada urusan apa Arsen ke apartemen itu, karena orang yang Rania sewa untuk mengikuti Arsen keburu di cegat oleh orang kepercayaan Arsen” sahut Rania.
“Apa besok kita coba ke apartemen itu ya, atau kamu bisa menyuruh orang untuk mencari informasi tentang wanita itu, aunty jadi penasaran juga dengar berita ini dari kamu Rania” tukas nyonya Rima.
“Aunty tolong Rania dong, bantu bicara dengan Arsen, sepertinya Arsen marah karena kita sudah mempersiapkan pernikahan tanpa sepengetahuan Arsen, Arsen tersinggung dan marah dia nggak terima semua itu” jelas Rania.
“Iya juga sih kita terlalu gegabah kemarin, Arsen paling nggak suka kalau orang orang terdekat nya main belakang kayak gitu Rania, kita juga salah harusnya kita bicarakan dulu dengan Arsen” jelas nyonya Rima
“Kalau bicara pernikahan sama Arsen pasti dia akan menolak terus aunty, ada aja alasan yang Arsen berikan, sekarang Rania baru mengerti Arsen menolak karena sudah mencintai wanita lain, pantas saja setiap di ajak untuk membahas pernikahan banyak alasan yang Arsen berikan” tukas Rania
“Nanti aunty coba bicara dengan Arsen, tapi hubungan kalian sudah berakhir bagaimana caranya aunty meyakinkan Arsen, ini pasti akan sangat sulit, apalagi kamu bilang kalau Arsen sudah menyukai wanita lain” imbuh nyonya Rima
“Aunty coba tanyain aja siapa wanita yang Arsen cintai, lalu kita datangi wanita itu, suruh dia mundur karena Arsen akan menikah dengan Rania, bagaimana aunty?” usul Rania
Nyonya Rima terdiam sesaat dia juga bingung harus berbuat apa saat ini, karena dia susah tahu Arsen nggak akan mau di pengaruhi lagi, tapi soal wanita yang Arsen cintai nyonya Rima cukup penasaran.
Kamu harus tegas Sen...