Racun mematikan yang dipersiapkan oleh keluarga Lancaster. Wanita yang akan menjadi "Ratu Boneka" kerajaan Windland selanjutnya. Anak haram keluarga Lancaster yang disembunyikan.
The Poison of Winter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lylindaceae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 Debutante (1)
Pesta debutante dimulai dengan dansa yang dibuka oleh Putra mahkota dan Winter Lancaster. Mereka terlihat berdansa secara alami meskipun ini pertama kalinya mereka berdansa bersama. Dansa mereka tampak serasi seolah-olah mereka berdua adalah pasangan dansa yang berlatih sepanjang hari.
"Putri Anda sangat cantik, Duke."
"Jadi itu alasan Anda menyembunyikan Lady Winter selama ini. Anda mempersiapkannya dengan baik untuk pesta debutan."
"Benar, bahkan Putra Mahkota akan langsung memilih Lady Winter sebagai tunangannya hanya dengan melihat wajah dan keanggunannya. Tidak perlu ada pemilihan kandidat lagi."
"Lihatlah, mereka terlihat sangat serasi."
Duke Lancaster tersenyum melihat para bangsawan mengerumuninya setelah melihat Winter di perjamuan.
Sejujurnya dia sempat meremehkan Winter. Walaupun guru etiketnya selalu memuji Winter, dia selalu mengabaikannya selama ini.
Baru sekarang dia menyadari etika bangsawannya terlihat sempurna tanpa cela. Bahkan ketika seluruh mata memandangnya saat berdansa, dia tidak gugup dan tetap berdansa dengan baik.
Selain itu, anak itu bisa memanfaatkan waktu yang pendek untuk mempersiapkan debut. Duke Lancaster memang membantu menghubungi toko-toko terkenal ibukota karena dia belum pernah ke luar mansion.
Tapi dia sama sekali tidak campur tangan dalam pemilihan barang yang dia beli. Dia ingin melihat apakah Winter kartu yang berguna atau tidak. Dan Winter lulus ujian pertama Duke.
"Benar, Lady Winter sangat menawan. Bahkan saya sangat terpesona hingga ingin merebutnya dari Putra Mahkota."
Seketika suasana menjadi hening. Mereka segera mencari sosok orang yang berani melontarkan kata-kata tidak sopan kepada Duke Lancaster.
"Haha, kenapa kalian semua terkejut? Saya hanya bercanda karena melihat kecantikan Lady Winter. Putra Mahkota adalah sahabat saya. Tidak mungkin saya melakukan hal hina seperti itu."
Seorang Pria berambut hitam dengan setelan jas dengan warna serasi muncul di antara para bangsawan pendukung Lancaster.
Wajah para bangsawan menegang melihat putra kedua Duke Sigrid. Bukan karena statusnya atau ketampanannya. Tapi karena hubungan di antara kedua wilayah duke ini tidak baik.
Apalagi stigma playboy Kayleigh Sigrid bukan hanya sebuah rumor. Tidak hanya satu dua gadis bangsawan yang polos berakhir patah hati setelah dipermainkan olehnya.
"Sayangnya, Winter adalah gadis yang baik dan penurut. Dia tidak akan pernah tergoda oleh pria sepertimu."
"Benarkah, Duke? Sayang sekali."
Kayleigh memutar gelas sampanye yang sedang dipegangnya. Dia lalu berjalan mendekati Duke Lancaster.
"Ah, tapi apakah Duke tau? Wanita yang sulit ditaklukkan semakin menarik di mata seorang pria."
Kayleigh berkata sambil tersenyum lebar. Duke Lancaster mengepalkan tangan dan wajahnya terlihat mengeras.
“Daripada bermain-main di ibukota, bukankah sebaiknya kamu membantu Duke Sigrid dan Duke muda yang sedang berperang, Lord Kayleigh?”
“Saya tidak menyangka Duke Lancaster akan perhatian pada keluarga Sigrid. Tapi, seperti yang Duke ketahui, Ayah dan Kakak saya adalah panglima perang. Mereka akan menang, bahkan tanpa kehadiran saya.”
“Jangan meremehkan kekuatan musuh, Lord Kayleigh.”
“Bukan meremehkan, Duke. Tapi suku perbatasan tidak ada apa-apanya dibandingkan Ksatria Sigrid. Hanya menunggu waktu sampai keluarga Sigrid membawa kemenangan bagi kerajaan.”
Percikan halus diantara keduanya membuat para pendukung menelan ludah.
“Duke Lancaster, tampaknya tarian pertama Lady sebentar lagi akan selesai.”
“Benar, Duke. Mari kita mendekat untuk menemui Putra Mahkota.”
Beberapa diantara mereka mencoba mengalihkan pembicaraan diantara keduanya. Duke Lancaster yang tidak ingin melihat wajah Kayleigh lagi meninggalkan Kayleigh bersama pengikutnya.
Melihat wajah kesal Duke Lancaster saat pergi, Kayleigh membungkukkan tubuhnya sedikit. Meninggalkan senyuman yang masih tersungging di wajahnya.
...***...
Suasana hati Kayleigh sedang bagus. Dia berhasil melihat kemarahan dari orang yang paling dibencinya.
Rencana awal Kayleigh dan Putra Mahkota adalah membuat Winter menyukai Kayleigh. Sehingga Winter sendiri yang akan memutuskan rencana pertunangannya dengan Putra Mahkota.
Bahkan jika rencana mereka gagal dan Winter tidak tertarik pada Kayleigh, dia cukup membuat rumor diantara keduanya seolah-olah hubungan mereka adalah benar. Rumor itu yang akan dijadikan alasan pemutusan pertunangan kelak.
Dia sudah membuat keributan dengan terlihat tertarik kepada Winter di depan kubu Lancaster. Tapi jika rumor ingin berkembang, mereka harus melihat Kayleigh mendekati Winter secara langsung.
Akan menjadi rumor segar jika dansa kedua Winter dilakukan dengan Kayleigh. Kayleigh yakin Winter yang sudah berteman dengan Kayleigh pasti akan menyetujui ajakan dansanya.
Saat dia melihat Putra Mahkota yang telah selesai berdansa sedang mengobrol dengan bangsawan pendukung Lancaster, matanya beralih mencari sosok Winter. Seperti yang diperkirakan oleh Kayleigh, Duke Lancaster mendekati Putra Mahkota tanpa memperhatikan Winter.
Saat mengedarkan pandangannya mengelilingi aula, dia menemukan sosok gadis berambut hitam sedang meminum segelas air. Kayleigh tersenyum saat menemukan gadis itu dengan cepat walaupun dia tengah bersembunyi di pinggir aula perjamuan.
Kayleigh berjalan mendekati Winter, namun langkahnya terhenti. Dia melihat Winter sedang tertawa.
Tawa yang pernah dia lihat sebelumnya. Tapi saat ini pandangan matanya bukan melihat Kayleigh. Dia sedang tertawa dengan Alexander Charles.
Tidak lama, dia melihat pria itu mendekati Winter dan berbisik di telinganya. Matanya melebar karena Alexander secara terbuka terlihat mendekati Winter.
Kayleigh yang menahan amarah karena targetnya dicuri oleh orang lain, bergegas mendekati mereka.
Namun, langkahnya kembali terhenti saat dia melihat Winter tersandung dan tubuhnya ditopang oleh pria itu. Tindakan itu menciptakan ilusi seolah mereka sedang berpelukan.
Saat hal itu terjadi, gelas sampanye yang dipegang Kayleigh tiba-tiba menjadi retak.
...-BERSAMBUNG-...
Good luck Lily!