kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28•
Mereka bertiga akhirnya memasuki kamar mandi penginapan tersebut.
Sesampainya di dalam kamar mandi mereka syok dan kaget karena dikejutkan dengan sosok wanita berpakaian lusuh dengan wajah yang pucat.
Setelah beberapa saat mereka semua terdiam dan sosok tersebut nampak seperti sedih tersirat ingin meminta sebuah pertolongan kepada mereka.
"To to tolong akuu". Ucap sosok itu dengan sendu. Suara halus, dingin dan datar membuat seketika bulu kuduk Jimmy Damar dan Dina langsung berdiri. Jimmy pun yang melihat teman - temannya ketakutan pun dengan agak takut bertanya kepada sosok yang terkesan menyeramkan tersebut.
"Ka kamu siapa ". Tanya Jimmy dengan badan yang merinding hebat melihat pucat nya wajah sosok wanita itu. Yang jelas dia bukanlah sosok Arum karena pada saat ini Arum pun berada di alamnya bersama Sam yang raganya pun entah kemana. Bisa dikatakan hanya sebuah sukma yang pergi ke alam gaib itu sedangkan raganya mungkin disembunyikan di suatu tempat oleh Arum.
"Tolong akuu". Rintih sosok itu.
"Ya kamu ingin kami tolong apa kami tidak akan tahu jika kamu hanya bilang minta tolong ngak ngejelasin masalahnya".
Jawab Jimmy sedikit emosi.
" Tolong temukan mayat ku dan kuburkan secara layak aku sudah lama terjebak disini dan aku sangat kesakitan, tolong aku". Rintih sosok itu yang membuat ketiga anak itu mulai simpati kepada sosok tersebut.
"Dunia ini sangat lah luas dan bagaimana cara kami untuk menemukan mayat mu, ibarat mencari jarum di atas jerami itu akan sangat sulit". Balas Damar. Setelah itupun mereka bertiga tiba - tiba berada di tempat lain yang jelas bukan penginapan kampung itu melainkan seperti memori sosok tersebut.
"Ini kita dimana"? Dina yang begitu bingung tiba - tiba ia berada di tempat yang asing baginya juga teman temannya.
"Kamu tenang saja le, ini hanyalah memori dari sosok wanita itu, dia sengaja memperlihatkan apa yang sebenarnya terjadi ". Tiba - tiba Jimmy mendapatkan suatu bisikan dan itu adalah kakek Jihat kakek Jimmy yang terus mengawasi dan juga melindunginya.
"Sepertinya ini adalah memori sosok perempuan itu tadi, kita berada di alam bawah sadarnya". Jelas Jimmy kepada teman temannya. Kemudian mereka diperlihatkan dengan penampakan wajah sosok tersebut akan tetapi kali ini mereka melihat sosok itu sangat cantik dan juga ceria yang sedang duduk sambil berbincang - bincang dengan temannya. Sedetik kemudian Dina pun tersadar dengan orang yang sedang berbicara dengan sosok tersebut. Ya itu adalah Lala mantan dari Sam. Sebenarnya Dina juga tidak tahu masalah tentang Lala dan Nisa. Yang ia tahu hanyalah sebatas Lala adalah mantan Sam.
Dengan gagap pun Dina kemudian menunjuk sosok itu dan lala yang membuat Jimmy dan Damar juga melihat ke arah yang Dina tunjuk.
"Bu bu bukankan itu adalah Lala mantan Sam"? Tanya Dina kepada teman -temannya sambil menunjuk ke arah mereka.
" eh bener kan itu sosok tadi dan itu yang ada di sampingnya adalah Lala"? Jimmy yang juga kaget melihat mereka sedang berbicara di teras rumah yang masih terbuat dari kayu.
"Hmm sepertinya memang benar itu adalah Lala dan sosok tadi juga ini kita masih di kampung Alas karena aku masih ingat letak letak rumah dan juga tempat ini, yang jadi pertanyaan ku sekarang ada urusan apa Lala berada di kampung ini bukankah Lala adalah anak orang kaya yang berada di kota"?
Kemudian mereka pun mendekati ke dua wanita yang sedang berbincang -bincang itu dan yang terjadi walaupun mereka mendekat seakan keadaan mereka tidak diketahui oleh Lala dan juga sosok tersebut.
"La aku mau curhat nih". Ucap Sosok itu kepada Agnes.
"Curhat apa ca curhat aja aku akan selalu dengerin ceritamu kan kamu sahabat satu - satunya bagiku ". Jawab Lala.
"Hm gimana yah aku maluu ". Jawab kembali Caca sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya karena malu.
" Iiiihhhh cerita aja ca pakek malu segala kan aku sekarang jadi penasarann". Ucap Lala.
"Ok ya aku ceritaa, jadi gini, kemarin kan aku lagi duduk - duduk nih di rumah nah terus bang Aldi dateng ngajakin aku nikahhh terus aku bilang jikaa aku butuh waktu untuk menjawab permintaannya".
Degggggggggggggg..
Sontak cerita Caca membuat jantung Lala berhenti berdetak. Seorang pria yang ia cintai dan sayangi ternyata menyimpan perasaan untuk orang lain bukan untuk dirinya. Aldi lah yang menyembuhkan dirinya dari luka yang di berikan oleh Sam dan Nisa. Aldi juga yang berhasil meyakinkan Lala untuk tidak takut bercinta. Tapi baginya semua kata dari pria itu semua sama saja. Janji manis hanyalah tipu daya.
laaaaaa"
eh eh iyaa apa Ca"? Lala pun gelagapan saat Caca melontarkan beberapa pertanyaan kepada dirinya.
"Ealah ditanyain malah bengong kamu dengerin aku enggakkk". Ucap Caca sebal karena Lala belum menjawab pertanyaan darinya.
"eh i i iya kok, menurutku kamu terima saja pinangan dari mas Aldi toh kamu pasti akan dibahagiakan olehnya". Balas Lala yang sebenarnya ia sendiri sangat menolak dengan adanya hubungan Caca dan juga Aldi karena Lala sendirilah yang juga mempunyai perasaan kepada Aldi karena seperti tadi Aldi adalah orang yang mampu menghilangkan rasa luka masa lalu Lala.
Setelah itupun tiba - tiba Jimmy dan kawan - kawan seperti pindah ke tempat lain dalam sekejap. Mereka berada di sebuah lapangan yang berada di lapangan kampung Alas dengan warga yang ramai seperti mengerubungi sesuatu.
"Kalian semua mundur beri ruang untuk tetua". Teriak seorang warga yang turut berada di tengah lapangan yang membantu untuk memegang seseorang wanita yang terus memberontak.
"Aku tidak salah tolong lepasin aku, aku tidak bersalah itu semua cuma fitnah". Teriak perempuan itu.
"Dia berbohong tetua saya jelas - jelas melihat dia sedang melakukan hubungan terlarang bersama Parlan". Ucap sosok wanita lain yang ternyata ia adalah Lala.
"Ya allah itukan Lala kan ". Ucap Dina yang kaget melihat peristiwa itu.
"Sudah lah Ca kamu mengaku saja tadi kamu telah berbuat hina dengan Parlan di rumah kosong itu buktinya Parlan tadi sudah mengatakan dengan jujur bahwa kamu terus menggodanya". Teriak Lala sambil menunjuk - nunjuk Parlan.
" itu tidak benar dialah yang memaksa aku untuk melakukan hal bejat itu. Hey Parlan kamu jangan memfitnah aku seperti itu". Teriak sosok wanita itu yang ternyata ia adalah Caca.