Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
...⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️...
...Happy Reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
"Saya tanya, berapa gaji mu perbulan?" tanya Alze kepada suami itu, sambil menatapnya dengan mata yang penuh penasaran. Ia ingin tahu lebih lanjut tentang keuangan suami itu.
"Ti-tiga juta cuma," jawab suami itu menghindari kontak mata dengan Alze, sambil menundukkan kepalanya. Ia terlihat tidak nyaman dengan pertanyaan Alze.
"Bohong, gaji dia 4 juta," jawab istrinya itu, sambil menatap suaminya dengan mata yang penuh kekecewaan. Ia tidak percaya bahwa suaminya berani berbohong tentang gajinya.
"Nah, dengan gaji sebanyak itu kenapa tidak bagi dua saja," ucap Alze, sambil menatap suami itu dengan mata yang penuh pertanyaan. Ia tidak mengerti mengapa suami itu tidak mau membagi gajinya secara adil dengan istrinya.
"Kadang kasih uang kurang dari 50 ribu, kadang cuma 40 ribu atau 30 ribu, dan di uang itu harus cukup semua," kata istrinya itu yang terlihat kesal, sambil menatap suaminya dengan mata yang penuh kemarahan. Ia merasa bahwa suaminya tidak adil dan tidak bertanggung jawab.
"Katakan, untuk apa uang yang kamu simpan itu, sementara kamu menyuruh istri mu bersusah payah untuk mengatur uang tak seberapa itu?" tanya bapak itu.
Melihat itu perkumpulan tersebut, para warga yang lewat pergi ke rumah itu pun ikut berkumpul dan penasaran.
"Aku... aku tentu saja harus kasih uang sama ibu ku, ibu yang sudah melahirkan aku dan aku harus berbakti padanya," kata suami itu dengan bangganya agar orang-orang memihak padanya. Ia terlihat yakin bahwa tindakannya itu benar dan pantas.
Mereka yang ada di sana hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil menatap suami itu dengan mata yang penuh kekecewaan. Mereka tidak percaya bahwa suami itu berani membandingkan kasih sayangnya kepada ibu dengan tanggung jawabnya sebagai suami.
"Berapa uang yang kau kasih pada ibu mu itu?" tanya Alze, sambil menatap suami itu dengan mata yang penuh penasaran. Ia ingin tahu lebih lanjut tentang prioritas suami itu.
"Ya sama dengan memberi uang kepada istri ku," ucap suami itu, sambil tersenyum bangga. Ia terlihat yakin bahwa ia telah melakukan yang terbaik untuk ibu dan istrinya.
Tapi, Alze dan orang-orang lain di sana tidak percaya dengan jawaban itu. Mereka tahu bahwa suami itu tidak mungkin memberikan uang yang sama banyak kepada ibu dan istrinya, karena istrinya selalu kekurangan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
"Jadi, ibu mu mendapatkan 50 ribu per hari dari gaji mu 4 juta?" tanya Alze, sambil menatap suami itu dengan mata yang penuh pertanyaan. Ia ingin tahu lebih lanjut tentang keuangan suami itu.
"Iya lah," jawab suaminya itu.
"Hey Samsul, 50 ribu kau kasih sama ibu mu, untuk dia makan sendiri, nah kau beri uang 50 ribu sama istri mu, untuk makan kalian 3 orang, kau kalau tak sanggup kasih makan anak orang mending pulangkan saja pada orang tuanya, dan hidup saja kau berdua sama ibu mu itu!" ucap bapak itu emosi melihat suami itu keras kepala.
Samsul terdiam, sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak bisa menyangkal bahwa ia telah gagal sebagai suami dan ayah. Ia merasa malu dan tidak berdaya.
Istrinya yang mendengar perkataan bapak itu merasa lega, sambil menatap Samsul dengan mata yang penuh kekecewaan. "Ya, mungkin itu yang terbaik," ucap istrinya, sambil menghela napas.
Alze dan Mandor Jio memperhatikan pasangan suami-istri itu dengan seksama.
"Begini saja, kalian buat perjanjian," kata Alze menengahi, sambil menatap pasangan suami-istri itu dengan mata yang penuh harapan. Ia ingin membantu mereka menemukan solusi yang terbaik.
Istri itu mengangguk setuju, sambil menatap suaminya dengan mata yang penuh ketegasan. "Baiklah, Kalau kau ingin pertahanan rumah tangga ini, maka beri aku jatah perhari 100 ribu, tidak boleh kurang. Tapi jika tidak, aku akan pulang ke rumah orang tua ku dan mengurus surat cerai," kata istrinya itu tegas, sambil menekankan kata-katanya.
"Wah, mantap," ucap orang-orang di sana mendukung ketegasan sang istri, sambil mengangguk-angguk kepala mereka. Mereka tahu bahwa istri itu telah lama menderita karena ketidakadilan suaminya.
Suami itu terdiam, sambil menundukkan kepalanya. Ia tahu bahwa ia tidak bisa lagi menolak permintaan istrinya. Ia harus memilih antara mempertahankan rumah tangganya atau kehilangan istrinya dan anaknya.
"Baiklah, aku setuju," ucap suami itu akhirnya, sambil menghela napas.
Mereka tahu bahwa perjanjian ini hanya langkah awal, dan pasangan suami-istri itu masih harus bekerja keras untuk memperbaiki hubungan mereka.
"Baiklah, sekarang mari kita buat perjanjian ini secara tertulis," kata Alze, sambil mengeluarkan kertas dan pena. Ia ingin memastikan bahwa perjanjian ini tidak akan dilanggar oleh suami itu.
Setelah sepakat, membua surat perjanjian yang di saksikan oleh para warga, surat perjanjian itu berhasi di buat dan akhirnya masalahnya selesai.
Ting!
[Misi selesai]
[Selamat Anda menyelesaikan misi utama]
[Selamat Anda mendapatkan uang sejumlah 40.000.000]
[Selamat Anda mendapatkan 100 poin]
[Saldo 57.000.000]
[Penampilan:10%]
[Pesona:10%]
[Kekuatan:10%]
[Kecepatan:10%]
[Kelincahan:10%]
[Pertahanan:10%]
[Kecerdasan:10%]
[Keberanian:10%]
[Poin: 200]
[Silakan Anda memilih hadiah setelah menyelesaikan misi]
Ada berbagai restoran di layar hologramnya membuat Alze tak sabar ingin memilihnya.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...