Semua telah terjadi, Zhang Gu Yue tersadar akan segala kebodohan nya, namun semua telah sia-sia. Kini dengan tubuh yang telah hancur dan bayi nya yang bahkan belum sempat melihat dan merasakan bagaimana hangat nya sinar mentari, mereka sama-sama terkapar di atas tanah yang begitu dingin bak tak memiliki perasaan. Tubuh itu mati dengan segala rasa penyesalan dan rasa sakit yang tak terbayang lagi.
Namun kini ia, Zhang Gu Yue kembali diberi kesempatan terlahir kembali. Ia berjanji akan menebus segala kesalahan dan kebodohan nya di masa lalu.
📌 Note :
1. Jangan plagiat
2. Kalau gak suka ya udah gapapa gak usah di baca
3. Selamat baca bagi yang mau
4. Jangan lupa vote dan komen nya
5. CERITA FIKSI (KHAYALAN PENULIS)
THANK YOUUU🤍
《 va_jiyoon 》
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon va_jiyoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
《 28 》 Permata Ruby
...~ happy reading ~...
...♧♧♧...
Setelah perayaan tahunan terlaksana dengan lancar. Pagi harinya adalah waktu bagi para menantu yang masih memiliki suami, untuk wajib memberikan hadiah bagi mertua mereka sesuai tradisi yang sudah turun menurun sebagai bentuk kerukunan dalam berumah tangga.
Sama hal nya di Kediaman Zhang. Pagi itu sekalian dengan acara makan bersama, Gu Qing dan Li Mei selaku menantu Keluarga Zhang hadir sambil membawa sesuatu yang akan di berikan kepada mertua mereka.
Yang pertama mempersembahkan hadiah tentu Gu Qing yang merupakan menantu sah, "Berhubung musim dingin akan segera tiba, Qing'er disini mempersembahkan jubah sutra yang Qing'er di jahit dengan tangan" ucap Gu Qing.
Zhang Tao, Lei Mer, dan Shu Shuwan mendapatkan jubah itu masing-masing. Jubah warna hitam dengan sentuhan benang emas yang mengukir burung phoenix sebagai tanda keberuntungan dan keagungan. Terlihat begitu indah dan elegan.
"Baiklah terimakasih" ucap Zhang Tao.
Zhang Gu Yue duduk di samping meja ibu nya yang masih kosong pun menatap ke arah sang Kakek. Lihatlah ekspresi tanpa rasa bahagia ataupun bangga itu, sungguh membuat darah nya mendidih. Padahal ibu nya sudah berusaha keras membuat jubah itu sampai-sampai jari nya terluka dan mengorbankan waktu tidur nya. Tapi hanya mendapatkan respon yang seperti itu?
Ekspresi serupa pun ia lihat datang dari Lei Mer, istri sah Zhang Yan yang merupakan nenek kandung nya. Tapi berbeda dengan Shu Shuwan yang terlihat begitu antusias memandangi jubah buatan ibu nya.
"Qing'er, ini benar-benar indah. Ku dengar jari mu sampai terluka karena nya, kau tidak seharusnya melukai diri mu sendiri nak" ucap Shu Shuwan.
"Tidak masalah ibu selir, Qing'er tulus memberikan nya" ucap Gu Qing senang. Namun tak ayal, ia juga sedih dan kecewa dengan reaksi ayah dan ibu mertua nya yang terkesan biasa saja.
Setelah di rasa cukup, Gu Qing kembali duduk di kursi nya. Menatap Zhang Gu Yue sambil tersenyum hangat. Ibu nya itu benar-benar menyembunyikan perasaan kecewa dan sedih.
Li Mei maju dengan diikuti tiga pelayan di belakang nya yang masing-masing membawa sekotak hadiah. Dengan senyum manis nya dia berkata, "Tuan, Nyonya, maafkan Mei'er. Mei'er hanya bisa memberikan hadiah yang mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan Kakak. Mei'er benar-benar malu"
"Mei'er, tidak perlu malu. Tunjukkan saja, apapun itu akan berharga untuk ku" ucap Lei Mer tersenyum.
Li Mei ikut tersenyum mendapatkan dukungan dari ibu mertua nya, dia pun menyuruh ketiga pelayan nya untuk membuka kotak hadiah tersebut. Ternyata di dalam nya terdapat cincin giok yang masing-masing memiliki warna yang berbeda serta sebuah permata ruby yang begitu indah.
Mata Lei Mer langsung berbinar menatap kedua benda yang di suguhkan oleh menantu nya itu. Tak hanya nenek tua itu saja yang menatap batu permata ruby dengan tatapan suka. Berbeda dengan Zhang Gu Yue yang menatap batu itu dengan penuh curiga.
"Mei'er, kau benar-benar rendah hati. Bahkan hadiah mu begitu berharga tapi kau justru merendahkan diri, astaga" ucap Lei Mer.
"Apakah Nyonya menyukai nya? Mei'er benar-benar takut tidak bisa memuaskan hati Tuan dan Nyonya" ucap Li Mei.
"Jangan berfikir terlalu jauh, kau sudah menjadi Keluarga Zhang saat ini, itu sudah cukup memuaskan hati ku. Duduk lah, mari kita makan bersama" ucap Lei Mer.
Geram, Zhang Gu Yue sangat geram melihat perlakukan yang begitu berbeda dari nenek nya sendiri. Mereka seakan lupa siapa yang sudah membantu Keluarga Zhang sampai di titik ini.
Ya dulunya, Keluarga Zhang adalah keluarga pejabat biasa yang bahkan tidak memiliki kekuasaan apapun. Namun semenjak Ayah nya menikah dengan Ibu nya yang berasal dari Keluarga Gu, status Keluarga Zhang naik begitu pesat. Bagaimana tidak, Keluarga Gu adalah Keluarga bangsawan tingkat satu dan mereka berhasil menikahi putri kesayangan mereka satu-satunya.
Berbeda dengan Lei Mei, selir yang diangkat oleh ayah nya. Dia hanyalah seorang putri selir dari Keluarga Lei, yang merupakan sebuah keluarga biasa yang menekuni bidang sastra. Di bidang nya itu pun, mereka tidak terlalu mencolok bahkan termasuk keluarga miskin yang beruntung bisa masuk ke Keluarga Zhang yang sudah naik daun itu.
...♧♧♧...