NovelToon NovelToon
HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

HOT POLICE VS DOKTER MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:307.1k
Nilai: 5
Nama Author: zarin.violetta

Menjadi seorang dokter bedah ilegal di dalam sebuah organisasi penjualan organ milik mafia berbahaya, membuat AVALONA CARRIE menjadi incaran perburuan polisi. Dan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus itu adalah DEVON REVELTON. Pertemuan mereka dalam sebuah insiden penangkapan membuat hubungan mereka menjadi di luar perkiraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbohong Demi Nurani

Malam itu, ruang otopsi terasa sangat dingin seperti biasanya. Lampu neon yang menggantung di langit-langit memantulkan bayangan Ava yang terpaku dan gemetar di samping meja stainless steel.

Di hadapannya, terbaring seorang anak kecil—tubuh mungil yang seharusnya masih berlari-lari di taman, bukan terbujur kaku di sini.

Ava menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri. Tapi tangannya tetap bergetar saat dia mengangkat pisau bedah. ‘Ini salah,’ bisik hatinya. Tapi dia tidak punya pilihan.

Mark, asisten Don Vittorio yang selalu dingin, berdiri di sampingnya dengan tangan terlipat. "Kita harus cepat," katanya, suaranya datar. "Semua organnya pasti masih bagus karena dia masih kecil. Ginjal, hati, jantung, semuanya bernilai tinggi."

Ava menatap wajah pucat anak itu. Pipinya masih menggembung, rambutnya ikal sedikit kusut. Seolah-olah dia hanya tertidur.

"Ini anak siapa?" tanyanya, meski dia tak yakin ingin tahu jawabannya.

Mark menghela napas. "Anak salah satu ketua geng. Tertembak ayahnya sendiri saat perang antar geng. Darahnya terlalu mahal untuk sia-sia, jadi ayahnya jual mayatnya pada kami."

Perut Ava mual dan hatinya sakit. Dijual. Seperti barang.

Ia menekan pisau ke kulit dingin anak itu, tapi hatinya memberontak. Setelah membedahnya, tiba-tiba, dia menarik tangan kembali.

"Tidak bisa," bisiknya.

Mark mengerutkan kening. "Apa?"

"Aku ... aku lihat ada yang tidak beres." Ava menelan ludah, berbohong dengan cepat. "Dia sepertinya sakit kanker darah, leukemia. Organ-organnya sudah rusak. Tidak layak untuk diambil."

Mark memandangnya skeptis. "What? Kau yakin?"

"Ya. Lihat saja warna hatinya, sudah tidak normal." Ava mengangguk, berusaha meyakinkan.

Mark mengutuk pelan, tapi dia tidak punya pengetahuan medis untuk membantah.

Don Vittorio tidak akan menerima organ yang cacat.

"Fucckk!! Kubur saja," geramnya sebelum berbalik pergi.

Ava melepaskan napas yang tidak sia sadari ditahannya sejak tadi. Dengan hati-hati, dia menjahit kembali sayatan di dada anak itu, memberinya sedikit kehormatan terakhir.

Ia membungkus tubuh kecil itu dengan kain putih, seperti membungkus seorang bayi yang baru lahir.

‘Aku harus melakukan ini meskipun risikonya besar,’ batinnya. ‘Pergilah ke surga, Sayang. Kau masih begitu suci dan tanpa dosa.’

*

*

Layar komputer Devon menyala dalam kegelapan ruang kerjanya. Wine sudah setengah habis di sampingnya, dan asap rokoknya masih mengepul di udara.

Sebuah notifikasi muncul.

1 New Email.

Biasanya, sia mengabaikan pesan yang bukan dari rekan kepolisian. Tapi subjeknya membuatnya harus segera membukanya.

[Daftar Orang Dalam Don Vittorio.]

Pengirimnya bukan anggota polisi. Ini dari salah satu orang-nya—orang yang bekerja di balik bayang-bayang, di dunia yang tidak tercatat dalam database resmi.

Devon meng-kliknya. Beberapa detik kemudian, sebuah file terenkripsi terbuka. Daftar nama muncul, satu per satu, termasuk nama dokter yang terlibat.

Namun, tidak ada nama lengkap. Hanya inisial, julukan, atau petunjuk samar. Devon mengumpat karena harus mengungkap teka teki lagi.

Terhitung ada lima orang dokter dan diantaranya adalah satu wanita. Julukannya adalah AV. Hanya itu saja.

“Menyebalkan!” gerutunya, dan dia segera menelepon anak buahnya yang lain.

“Tiga hari lagi aku akan menggerebek tiga markas mereka. Cari tahu, di mana markas yang paling banyak menyimpan barang bukti karena itu target utamaku,” kata Devon serius.

“Baik, Tuan. Aku akan segera mencari tahu. Dalam dua jam, kami akan mengirimkan lokasinya.”

“Oke, aku tunggu secepatnya.” Lalu sambungan telepon itu terputus.

1
shabiru Al
ceritanya bagus..
Diandra Kirana
Tidak lapor antara rasa terimakasih dan ingin menyelamatkan, kayaknya sejak awal bertemu Devon dah tertarik juga
Tribudi Nuraini
up
Pandin Beatrix
Nenek Kate benar benar malaikat y dikirim Tuhan untuk Anya , tidak disangka Anya mendapatkan warisan yang sangat besar dari Kate
Pandin Beatrix
Kate dan Anya saling membutuhkan disaat yang tepat mereka bisa saling terhubung oleh masalah masing-masing yang akhirnya menemukan jalannya dgn baik
Pandin Beatrix
Anya mendapatkan pekerjaan dantempat tinggal yang nyaman dan aman
Pandin Beatrix
syukurlah Anya cepat bisa mendapatkan solusi dari masalahnya, semoga keadaan ditempat baru bisa membuat nya betah bertahan
Pandin Beatrix
betul betul keluarga ayahnya keluarga yang tidak tau diri, semoga kondisi ini tidak lama dihadapi Anya
Pandin Beatrix
pilihan yang sangat sulit sebenarnya pergi meninggalkan apartemen milik sendiri untuk ditempati orang lain yang tidak tau diri tidak tau terimakasih
Pandin Beatrix
wah ini sih sudah keterlaluan, segera usir mereka dari apartemen mu Anya
Pandin Beatrix
kasian Anya sekarang semua beban keluarga ayahnya ditaruh dipundaknya
Pandin Beatrix
pada saat masih punya harta duniawi ayahnya melupakan Anya setelah terpuruk miskin baru ingat kalau punya anak , hadeuh 🤦
HR_junior
di rasa sakitmu Karana ayah km ..km ketemu orang baik ya Anya..
Pandin Beatrix
kasian Anya begitu pergi selesai dari tugas merawat Alex langsung lagi dihadapkan dengan masalah ayahnya
Pandin Beatrix
pulang dari bulan madu sudah langsung ada hasilnya , tokcer juga AVA dan Devon
Pandin Beatrix
berdua mereka sudah saling tertarik dengan kedekatan mereka selama ini tapi mereka berdua masih ragu
Pandin Beatrix
sudah mulai timbul riak riak ketidak percayaan diri pada Alex dan Anya , ayo kalian semangat hilang rasa yang negatif itu jangan mundur lagi
Pandin Beatrix
kedekatan yang dijalani selama periode latihan fisik selama ini menimbulkan kedekatan hati yang tidak mereka berdua sadari
Pandin Beatrix
setelah rutinitas latihan yang melahirkan mulai terbukti ada kemajuan, Alex sudah mulai mandiri mandi sendiri wkwkwk 😂🤣
Pandin Beatrix
berhasil mulai dari langkah pertama menuju langkah langkah berikutnya dengan Anya yang setia dan tulus melatih Alex , bravo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!