Ini cerita seorang gadis yang berjuang mempertahankan rumah tangganya dan untuk mendapatkan cinta suaminya.
Bagaimakah kisah mereka?kuy lah di baca😊
jangan lupa like n komennya ya,biar aku tambah semangat buat up cerita nya lagi.
"Entah aku yang terlalu bodoh atau aku yang terlanjur jatuh akan pesonamu.Hingga membuatku tak bisa untuk tidak memaafkanmu.Walaupun kau berulang kali menyakitiku.
KIRANA ADELIA PUTRI
"Kamu tak akan pernah bisa hidup tenang gadis si****,kamu akan menyesal berani mengusik kehidupanku"
PUTRA BAGAS ATMAJA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richacymuts, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Setelah hampir seharian penuh Kirana menjalani kegiatannya sebagai mahasiswi,kini waktunya ia kembali ke apartemennya.
"eh Na,aku boleh main ke apartemenmu nggak?"tanya Olivia.
"emmm aku tanya mas Putra dulu ya,"
Lalu Kirana merogoh tasnya untuk mengambil handphone nya.
"hallo assalamualaikum mas"
"ini Olivia mau main ke apartemen boleh?"
"oh ok,makasih mas"
"iya aku inget kok,ya udah aku mau pulang bareng Oliv, assalamualaikum"
"kata mas Putra boleh Vi,tapi jangan lama lama ya,soalnya nanti malam aku mau makan di luar sana mas Putra"ucap Kirana menjelaskan.
"iya nggak papa,ya udah yuk cari taksi apa angkot keburu sore nanti.eh ya kamu punya laptop nggak?"
"ada kenapa?"
"aku pinjem ya buat ngerjain tugas yang di kasih dosen tadi"
"oh ya udah pake aja,aku bisa ngerjain nanti malam abis makan atau besok"
Saat Olivia dan Kirana sampai di terotoar tiba tiba ada sebuah mobil mewah berhenti di depan mereka.
"eh ni mobil ngapain parkir di depan kita Na?"tanya Olivia saat mobil itu berhenti tepat di depan mereka.
"nggak tau,mungkin dia mau jemput seseorang"ucap Kirana sambil menengok kanan kiri,namun sayangnya hanya ada mereka berdua di sana.
"ayo saya antar pulang"ucap orang itu yang ternyata adalah Dion.
"bapak nawarin siapa?"tanya Olivia.
"karena yang saya kenal adalah Kirana ya saya tawari dia"
"kalo kamu mau ikut juga nggak papa,nanti saya antar sampai tempat tinggalmu"ucap Dion lagi.
"gimana nih Vi?"bisik Kirana pada Olivia.
"emm maaf pak tapi saya kebetulan sudah pesen taksi online,"
"ya sudah kalo begitu saya antar Kirana saja"ucap Dion.
"tapi saya pulangnya bareng Olivia pak"
"sepertinya kamu sedang berusaha menghindari saya ya Na?"ucap Dion memicingkan matanya.
"loh eh...bukan begitu pak,tapi memang saya sudah berencana untuk bareng Olivia"
"memang pak Dion siapanya Kirana sampe Kirana berusaha untuk menghindari bapak?"tanya Olivia.
"saya temannya"ucap Dion datar,ia mulai tak suka dengan situasi ini,terlebih sikap Kirana yang seakan akan sedang berusaha menjauhinya.
"kamu punya hutang cerita tentang ini Na"bisik Olivia.
"permisi,mbak Olivia ya"ucap seseorang tiba tiba.
"eh ya pak saya,yuk Na taksinya udah Dateng,maaf pak kami duluan"ucap Olivia menarik tangan Kirana.
"huufff Alhamdulillah kamu udah nyelamatin aku dari pak Dion Vi"ucap Kirana menghela nafas lega.
"emang sebenarnya ada hubungan apa sih kamu sama pak Dion?"
"dia dulu temen pas aku masih kecil gitu,lalu kita kepisah karena orang tuanya pak Dion itu di pindah kerjakan keluar negri,itu aja sih yang aku inget"
"hemm sepertinya akan ada bau bau CLBK nih"
"CLBK?siapa maksud kamu?"
"kamu sama pak Dion lah,siapa lagi"
"kamu gila ya?aku udah punya suami tau"
"ya bisa aja pak Dion nya yang CLBK sama kamu"
"ah masak sih?Kitakan dulu temenan pas masih kecil,masak pak Dion udah suka ma aku"ucap Kirana berfikir keras.
"di dunia ini nggak ada yang nggak mungkin Kirana,itu kan kata kata kamu.Terus keliatannya kamu memang berusaha buat menjaga jarak gitu sama teman kecilmu itu,kenapa hayooo"
"itu....itu karena mas putra udah memberiku warnings agar tak berhubungan dekat dengan laki laki lain,kalo sampe ketahuan aku ngelanggar kuliahku jadi taruhannya"
"la terus si Soni itu kamu anggap apa?"
"terkecuali dia,kamu tau sendirikan gimana itu orang,bahkan Soni sendiri yang bilang ke mas putra kalo dia nggak doyan sama aku"
"heheh emang aneh-aneh kamu kalo cari temen"jawab Olivia geleng geleng kepala.
beberapa menit kemudian mereka tlah sampai di apartemen Kirana.
Olivia begitu mengagumi arsitektur dan isi apartemen yang mewah.
"duduk Vi,aku ambilin laptopnya dulu"ucap Kirana lalu berlalu menuju kamarnya.
Setelah memberikan laptop untuk Olivia,Kirana langsung menuju dapur untuk menyiapkan beberapa cemilan dan juga minuman untuk mereka.
🌁🌁🌁
Di tempat lain Putra tengah sibuk dengan banyak tumpukan berkas yang harus ia baca dan tanda tangani.
Tok...
Tok..
Tok...
Ceklek
"maaf pak acara untuk dinner nanti malam sudah saya siapkan semuanya,apa perlu anda cek dulu"tanya Siska saat setelah masuk ruangan Putra.
"tidak perlu,saya percaya kamu.Oya mulai besok kalo mau masuk ruangan saya tunggu izin dari saya dulu baru masuk"ucap Putra tanpa mengalihkan tatapannya dari kertas kertas itu.
"baik pak,saya permisi"
"kenapa tiba tiba pak Putra minta di buatkan dinner romantis ya?apa mungkin pak Putra sudah mulai menerima istrinya?"batin Siska.
🌃🌃🌃
Malam tlah tiba,Kirana dan Putra pun tlah berada di restoran tempat mereka dinner.
"subhanallah pemandangannya cantik banget mas"ucap Kirana berbinar.
"kamu suka?"tanya Putra sambil memerhatikan Kirana yang berada di sampingnya.
"ya aku sangat suka"jawab Kirana sambil menoleh pada Putra lalu kembali menghadap kedepan.
"sudahi dulu mengagumi semua ini,ayo duduk makanannya sudah datang"ucap Putra yang sudah duduk terlebih dahulu.
Dan akhirnya Kirana menyusul Putra untuk makan bersama.
Mereka makan dengan tenang dan hening,Kirana tak henti hentinya berbinar setiap merasakan makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
Menurutnya makan itu,makanan paling enak yang pernah iya makan.
Setelah makan Kirana sesekali mencuri pandang ke arah Putra.
Ia ingin menanyakan perihal makan malam mereka yang menurut Kirana sangat spesial.
"mas boleh tanya sesuatu?"tanya Kirana takut takut.
"apa?"jawab Putra tanpa menoleh pada Kirana,karena jujur saat ini Putra tengah memikirkan bagaimana memulai pembicaraan mereka.
"apa ada yang spesial kah malam ini?kenapa mas Putra mengajakku makan ke tempat seperti ini?"
"mungkin"jawab Putra cepat.
Putra yang tadinya selalu memandangi pemandangan di depannya mulai beralih menghadap Kirana.
"Kirana saya mau bicara serius sama kamu,jadi bisa kamu jawab pertanyaan saya dengan jujur?"
"sebisa mungkin Kirana akan jujur menjawab setiap pertanyaan mu mas"ucap Kirana sedikit bingung dengan tingkah Putra malam ini.
"bagaimana pendapatmu tentang pernikahan kita?"
"pendapatku?🤔🤔🤔aku tak tau,bahkan aku tak tau mau di bawa kemana hubungan ini"ucap Kirana menunduk sedih.
"apa kau masih ingin tetap mempertahankan pernikahan ini?"
"selama aku bisa aku akan tetap bertahan mas,walau mungkin tak jelas kemana arahnya"ucap Kirana memalingkan wajahnya.
"walau tanpa cinta?"
"aku harap ada,tapi sepertinya itu tidak mungkin!"
Kirana memilih berdiri di samping pembatas kaca,dan Putra pun mengikutinya.
"bagaimana perasaanmu terhadapku?"
"😮"Kirana kaget dengan pertanyaan Putra,bagaiman ia harus menjawabnya.
"melihat Kirana tak menjawab membuat Putra semakin galau.
"jawab dengan jujur Kirana"ucap Putra mulai dengan nada sedikit tajam.
Dan itu sontak menoleh pada Putra.
Ia menundukkan kepalanya tak berani menatap Putra.
"aku takut,aku...ingin pernikahan ini berjalan seperti pernikahan pada umumnya,tapi...tapi sikapmu padaku membuatku takut terlalu banyak berharap.Kau...kau begitu membenciku,tap...tap..tapi saat aku ingin pergi darimu kau malah menahanku.Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?Sekarang aku hanya bisa bersyukur karena beberapa bulan terakhir kamu tidak bertindak kasar padaku"terang Kirana sedikit terbata.
"kamu takut padaku?"
"tak ada wanita namapun yang tak takut bila selalu perlakukan kasar mas,terlebih yang jadi tersangka adalah orang terdekat mereka"ucap Kirana sambil kembali menatap pemandangan di depannya.
"bagaimana kalau saya ingin pernikahan ini tetap berlanjut?bagaimana kalau ternyata saya mulai menyukaimu?"tanya Putra sambil memperhatikan raut wajah Kirana.
Deg,Kirana cukup kaget mendengar pertanyaan yang terakhir"apa aku salah dengar?'batin Kirana.
Namun saat Kirana menatap mata Putra di sana hanya terlihat keseriusan.
"aku akan senang bila memang itu terjadi,setidaknya disini bukan hanya aku yang akan berjuang mempertahankan rumah tangga kita.tapi sepertinya mustahil untuk mas bisa menyukai perempuan sepertiku😔"
"apa maksudmu?"
"a....aku hanya memanfaatkan tawaran mama Irine untuk menikah denganmu agar adikku bisa tetap di rawat dan sembuh,ak..aku mengorbankan perasaanmu untuk keuntunganku sendiri,aku egois,aku bukan wanita yang baik dan pantas untukmu."ucap Kirana terbata, dadanya begitu sesak saat mengatakan semua itu.
"mungkin itu sebabnya mas putra selalu kasar padaku...hiks...hiks..a..aku pantas mendapatkan itu semua"ucap Kirana,pada akhirnya ia tak mampu menahan Isak tangisnya.
Putra yang mendengar Isak tangis Kirana langsung memegang lengan Kirana,ia memutar tubuh Kirana menghadapnya.Lalu memegang dagu Kirana agar Kirana bisa melihat wajah Putra.
Putra menghapus air mata Kirana,ia terharu mendengar kejujuran Kirana,menurut Putra Kirana adalah wanita yang tangguh,dia berani melakukan apapun untuk menyelamatkan orang yang ia sayangi,wlaupunnitu harus mengorbankan dirinya sendiri.
"aku sudah tau semua,maafkan sikapku yang kasar padamu,lupakan masa lalu dan mari memulai semuanya dari awal.aku tidak tau sejak kapan aku mulai menyukaimu,tapi yang pasti aku tak bisa melihatmu menangis lagi.Sudah cukup air mata ini kau buang buang hanya untuk kesedihan...aku ingin nanti saat melihatmu menangis itu bukan lagi air mata kesedihan,melainkan air mata kebahagiaan."
"ayo mulai semuanya dari awal,aku tak tau apa kau sudah menyukaiku atau belum,tapi ku harap kau mau menerima rasa ini.mulai saat ini aku akan berusaha untuk membuka hatimu,tapi sebelum itu berjanjilah padaku jangan pernah tinggalkan aku atau mencoba menghianatiku"
"berjanjilah untuk tidak meninggalkanku bagaimanapun keadaanku,maka aku akan memberikan semua hatiku untukmu"ucap Putra lagi.
Kirana yang mendengar semua ucapan Putra tak kuasa lagi menahan tangisnya,ia semakin sesenggukan dan langsung memeluk Putra dengan erat...
"a...aku ber...berjan...janji mas...aku berjanji"jawab Kirana sesenggukan dalam dekapan Putra.
Dan Putra yang mendengar ucapan Kirana pun merasa senang,ia langsung membalas pelukan Kirana tak kalah eratnya..
Malam itu menjadi saksi bagaimana mereka meluapkan perasaan mereka masing masing..
A.. .ya Allah aku yang nulis kok senyam senyum sendiri ya🤭🤭🤭.
Hayooo siapa yang ikut senyum senyum sendiri kayak aku???komen ya...
Jangan lupa tekan jempolnya juga kalau kalian menyukai cerita ku😊😊
Author mohon maaf ya kalo banyak taypo bertebaran,soalnya ngetiknya agak buru buru😁😁
Ok see you...