Sistem Elit Global

Tanpa diketahui oleh Alicia, Darma mengendarai mobilnya dan berniat untuk menjemput putrinya sendiri. Menggunakan mobil pribadinya ia menuju ke Cafe Riki.

Sementara itu di dalam Cafe, Alicia, Jack, Riki, dan Rani sedang berbicara dengan santai membahas hal random. Sesekali juga Alicia digoda oleh dua orang bucin.

Hingga mereka tidak menyadari kedatangan mobil Darma.

Darma keluar dari mobilnya dan melihat sang putri berada di salah satu kursi antara 4 orang. Dengan langkah tegas dirinya menghampiri Alicia.

"putriku sayang! Ayah datang menjemputmu!"

Menyadari jika ayahnya datang, Alicia dengan cepat menghampiri Darma dan memeluknya.

"ayah!"

Kedatangan Darma segera membuat Riki dan Rani berdiri lalu menyalami Darma. Mereka tidak menyangka jika ayahnya Alicia yang biasanya cukup sibuk memiliki waktu untuk menjemput anaknya.

"tuan Darma! Selamat datang di Coffee Shop milikku. Silahkan duduk dulu. Akan saya sajikan minuman terbaik kami."

Darma berniat untuk menolak tawaran dari Riki. Namun sebuah suara membuatnya harus menerima tawaran tersebut.

"duduklah dulu tuan Darma. Tidak masalah kan? Kita bisa berbicara sebentar!"

Darma menoleh ke arah Jack dan melihat wajahnya. Wajah orang yang sangat ia segani dan hormati.

"tuan Jack! Kenapa anda ada disini?"

Dengan cepat Jack menjawab pertanyaan Darma.

"ini kafe temanku! Dan kebetulan juga aku mengajak Alicia kemari. Dari pada menunggu kedatangan anda di kampus sendirian."

Mendengar fakta itu, Darma melirik anaknya yang tampak malu-malu.

"apakah putri kecilku memiliki hubungan dengan tuan Jack?" batin Darma.

"kalau begitu saya terima tawaran anda."

Segera Darma bergabung bersama Alicia dan duduk berhadapan langsung dengan Jack.

"halo paman! Bagaimana kabarnya?"

Rani dengan tenang menyapa Darma karena sudah lama mengenalnya. Begitu juga sebaliknya.

"oh.. Rani! Kau juga ada disini?"

"hahah.. Saya lupa! Ini adalah Cafe milik pacar saya!"

"oh.. Jadi begitu! Semoga hubungan kalian bisa sampai tuan ya!"

"terima kasih paman!"

Riki segera datang dari dapur dan membawa minuman terbaik di cafenya. "silahkan paman!"

"terima kasih!"

Darma segera mencicipi minuman yang dibawakan oleh Riki. Setelahnya, dirinya menatap Jack dengan penuh penasaran. Menunggu Jack memulai pembicaraan.

Tidak tahan dengan suasana di meja mereka, pada akhirnya Alicia bertanya pada Darma.

"ayah! Apa ayah mengenal Jack?"

Mendapat pertanyaan dari putrinya, Darma dengan ragu ingin berbicara. Namun dirinya takut jika salah tanpa mengkonfirmasi pada Jack sendiri. Dirinya menatap Jack dengan ragu meminta persetujuan.

Seakan mengerti pikiran Darma, Jack sedikit mengangguk memberikan persetujuan.

"huh.. Putriku! Apa kau ingat dengan mansion nomor satu milik Transhouse?"

Alicia mengangguk.

"mansion tersebut baru terjual beberapa hari yang kan?"

"benar! Dan tuan Jack lah yang membelinya."

Pernyataan Darma membuat semua orang terkejut. Mansion tersebut merupakan rumah termahal yang ada di kota jawa. Dan yang membuat mereka semakin terkejut adalah pemiliknya sekarang duduk satu meja dengan mereka.

Dengan wajah tak percaya, secara bersamaan mereka melihat ke arah Jack.

"jadi kau Jack L Donovan?"

Pertanyaan tersebut keluar dari mulut Riki yang sudah mengira jika Jack bukan sosok yang biasa. Namun dirinya tidak mengira jika Jack merupakan pemilik rumah termahal di kota ini.

"bukankah kau sudah tau namaku?"

"huh.. Tapi aku hanya mengetahui nama panggilanmu saja. Mana aku tahu jika kau termasuk orang terkaya?"

Sementara itu Alicia masih dalam pikiran panjangnya. Dirinya cukup terkejut dengan fakta yang telah ayahnya ucapkan. Entah kenapa dirinya kembali menjadi cukup percaya diri untuk mendekati Jack.

" oh iya! Saya juga ingin berterima kasih atas modal saham dari perusahaan anda tuan Jack. Dengan dana tersebut saya bisa melakukan proyek dengan segera."

"sama-sama tuan Darma. Lagi pula semuanya adalah bisnis. Jadi kuharap proyek tersebut bisa berjalan dengan baik."

Pembicaraan Jack dan Darma membuat orang lain merasa seperti orang bodoh. Meski sedikit mengerti dengan apa yang mereka bicarakan, namun mereka juga tidak paham dengan kesepakatan mereka. Lagi pula mereka juga belum tahu jika Jack memiliki perusahaan bernama Donovan Company.

Hingga beberapa saat pembicaraan mereka, Jack merasa terlalu lama berada di Cafe Riki. Dan juga ia merasa jika Darma tidak berani mengakhiri lebih dulu karena tidak berani. Atau mungkin juga karena ia ingin semakin mengenal Jack dengan maksud tersembunyi.

"sepertinya saya harus segera pergi. Kalau begitu saya tinggal tuan Darma!"

"begitu juga dengan saya tuan Jack! Senang bisa berbicara dengan anda!"

Jack pergi menggunakan motor sportnya sendiri. Dan Alicia pulang bersama ayahnya. Sementara itu, Rani masih berada di kafe dan menghabiskan waktu dengan Riki.

.

Dalam mobil Darma, dirinya penasaran dengan hubungan ke depannya antara Jack dan putrinya.

"Alicia! Ada hubungan apa kamu dengan tuan Jack? Apakah kalian berpacaran?"

Pertanyaan Darma mengejutkan Alicia. Dirinya tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan tentang dirinya dan Jack. Terutama masalah status hubungan mereka.

"Jack hanyalah teman satu jurusan ayah! Dan kami belum resmi pacaran."

Darma yang sudah memiliki pengalaman hidup lebih lama jelas tahu makna dari perkataan Alicia.

"oh.. Jadi kapan kalian akan resmi pacaran? Atau mungkin akan langsung menikah?"

Kata menikah semakin membuat Alicia gugup. Siapa yang tidak ingin menikah dengan sosok pria sempurna seperti Jack?

Bahkan dalam pikiran Alicia bahkan sudah ada mimpi jika dirinya dan Jack menikah. Lalu memiliki banyak anak yang lucu menggemaskan.

Menyadari pemikiran Alicia yang belum juga menjawabnya, Darma hanya tersenyum lalu berkata.

"jika kau ingin menikah dengan Jack, maka ayah akan mengijinkannya. Namun hanya jika kau bisa membuatnya tertarik padamu."

Darma hanya ingin menggoda putrinya. Namun Alicia salah menangkap arti dari ucapan tersebut.

Dengan ucapan tersebut membuat Alicia menyadari perasaannya dan ingin semakin dekat dengan Jack.

.

.

.

Hari berganti menjadi malam. Jack sekarang berada di ruang tamu mansion berhadapan langsung dengan Alex yang melaporkan hasil pekerjaannya.

"tuan Jack! Semua posisi karyawan sudah terisi. Sekarang kita bisa melakukan peresmian perusahaan agar lebih dikenal oleh para pengusaha lain."

Jack sangat senang dengan kerja keras Alex. Dengan ini dirinya sudah memiliki pondasi kekuatan dalam dunia bisnis.

" lalu bagaimana dengan hasil keuangan kita? "

Alex segera memberikan data dari pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

" sekarang perusahaan masih memiliki dana lebih dari 20 triliun. Sementara untuk saham, kita punya 100% saham dari Donovan Defend, 45 % perusahaan Wirta, dan beberapa saham yang kita dapatkan dari pasar saham. Namun ini masih awal saja. Setelah kita melakukan peresmian nantinya, pasti akan ada banyak bisnis yang bisa menjadi milik kita. "

Jack mengangguk mendengar penjelasan dari Alex.

" kalau begitu kamu mulai untuk menyusun acara peresmian. Undang semua kekuatan bisnis di kota ini dan buat mereka tahu seberapa kuat keuangan kita. "

Alex mengangguk dan setuju dengan rencana Jack.