NovelToon NovelToon
Peluru Rasa Kavaleri Timur

Peluru Rasa Kavaleri Timur

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Enemy to Lovers
Popularitas:749.4k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Patah hati membawa Russel menemukan jati dirinya di tubuh militer negri. Alih-alih dapat mengobati luka hati dengan menumpahkan rasa cintanya pada setiap jengkal tanah bumi pertiwi, ia justru diresahkan oleh 'Jenggala', misinya dari atasan.

Jenggala, sosok cantik, kuat namun keras kepala. Sifat yang ia dapatkan dari sang ayah. Siapa sangka dibalik sikap frontalnya, Jenggala menyimpan banyak rahasia layaknya rimba nusantara yang membuat Russel menaruh perhatian khusus untuknya di luar tugas atasan.

~~~~

"Lautan kusebrangi, Jenggala (hutan) kan kujelajahi..."

Gala langsung menyilangkan kedua tangannya di dada, "dasar tentara kurang aj ar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga puluh dua ~ Mengawasimu dari jauh

Russel

Tubuhnya masih berlumur keringat dan kotor. Namun ia merehatkannya sejenak, sambil menunggu antrian barak kamar mandi. Sudah tak aneh, tawa dan canda begitu riuh di dalam. Sebab kamar mandi yang dimaksud adalah ruang dengan banyaknya pancuran dan bersekat setengah badan sehingga mandi rasa tawuran pedang barengan.

"Bang..."

"Yok!" balasnya akan sapaan-sapaan mereka, bahkan Panji, ada di dalam, sudah duluan mandi. Yap! Selain di rumah, mereka memang sering dipertemukan di satu misi atau latihan gabungan begini.

Russel sudah mengantongi ponselnya, lalu ada jeda waktu selepas isya itu ia gunakan untuk menghubungi Gala sambil menunggu antrean.

Sebentar, apa alasannya kira-kira? Apakah ia harus menceritakan laba-laba raksasa yang menyerang barak? Oh tidak-tidak. Apa ia harus bercerita jika ia latihan bareng kapten America tadi?

Pokoknya senyum Russel sudah terukir sejak tadi, merasa tak sabar sendiri. Dengan handuk yang telah tersampir di leher ia men-scrool dan menyentuh tombol panggil.

...Memanggil Lala sri'Gala...

Ia terkekeh mengingat menyimpan kontak Gala di ponselnya, memang benar...gadis itu galak, berapa kali ia kena pukul olehnya.

Panggilan pertama, Gala tak mengangkatnya, begitupun yang kedua, sesibuk itu ya jadi pengangguran? Sampai ketiga kalinya Gala baru mengangkat panggilannya.

"Hallo, aku lagi pengen sendirian. Jangan susul aku, atau cari aku dulu."

"Om, aku makan es krim. Rasa yang biasa aku pesan. Tapi kok rasanya jadi pahit, getir, terus pedih..."

Suara Gala bergetar, lirih dan terisak berat. Ia menangis lagi, namun rasanya kali ini seperti lebih sesak dari yang sebelumnya.

"Gala? Kamu dimana? Kamu nangis?"

Tak ada suara jawaban dari Gala, hanya ada sayup bunyi kendaraan yang melatari panggilan itu, menunjukan jika Gala sedang tidak di rumah, juga isakan yang tak berangsur membaik.

"Bilang, ada orang yang bikin kamu sakit?"

"Bilang aku, siapa? Biar aku hajar."

Ia tak sabar jika Gala diam begini.

"Gala, kamu dengar aku?"

"Dengar, apa kamu bisa tolong hajar takdir untukku? Apa kamu bisa tolong hajar keegoisan orangtuaku? "

Russel diam, ia tau apa yang terjadi sekarang. Ia sudah tau ini akan terjadi, dan cukup tau jika ucapan Gala pagi itu pada komandannya tak benar-benar, dari sorot mata gadis itu, ia lihat rasa sayang yang teramat besar terhadap kedua orangtuanya itu, apalagi sang ayah. Ia dapat lihat itu. Jadi, saat ia mengatakan jika ia sangat menunggu kabar hancurnya keluarga dan rumah seorang Mayor, maka artinya Gala sangat membenci dan tidak menginginkannya.

Taukah, Russel ingin sekali kembali ke makko, lalu menemukan Gala dan membawa tubuh lemahnya itu ke dalam pelukan.

"Ceritakan.." Russel bicara. Namun alih-alih mendapatkan apa yang ia mau, kini isakan Gala yang pilu terdengar dari sebrang panggilan, "es krimnya ngga enak."

"Makan es krim bikin dadaku sakit, sekarang!" lirihnya lagi mencoba mengeluarkan bebannya.

"Lagi..." pinta Russel sebenarnya rasa panas mulai menyerang dada mendengar Gala menangis begitu, tapi itu akan lebih baik untuk gadis itu, berbagi sakit dengannya. Mengeluarkan penyakit hati.

"Mama papa mau bercerai!" kini Gala benar-benar terisak menangis tersedu-sedu.

"Aku ngga mau! Aku ngga mau itu! Mereka jahat sama aku! Aku sengaja pergi, karena menurutku, aku adalah bom waktu untuk mereka. Menyingkirkan aku sebagai saksi kunci setidaknya akan menjaga keutuhan keluargaku tapi ternyata mama tau....mama tau kalo papa berkhianat." Baru kali ini ia mengeluarkan isi hatinya setelah sekian lama ia melatih diri untuk menyimpan semua luka sendiri.

"Selama ini, mama cuma berpura-pura tak tau. Menutup mata dan telinganya, menebalkan rasa sabar yang menggerogoti perasaannya."

"Mama sudah berusaha Gala, kamu tau...mama juga sakit. Tapi beliau berusaha kuat buat kaka dan kamu. Lantas kalau kamu pergi, apa lagi alasan mama untuk bisa kuat?" Jawab Russel.

"Kamu dimana?" tanya lelaki itu, terdengar Gala yang menyeka dan menyerot air hidungnya, "aku..." ada jeda tipis yang diberikan.

"Kayanya di pinggiran jalan arena olahraga, deket gerai es krim."

"Mau ku telfon Ryu buat temani dan anter kamu pulang?"

Gala langsung menolaknya, ia bukan tipe orang yang mau mau saja dengan sembarang orang, "ngga. Aku ngga mau lebih banyak orang tau, aku yang begini. Kamu aja udah cukup."

Entah kenapa, yang Russel khawatirkan justru bukan itu. Apakah kini ia pun berubah jadi orang jahat untuk Gala? Terlalu egois pada Jenggala, ia tak mau Gala sampai memutuskan untuk kembali ke kota Karang, lalu bagaimana dengannya?

"Tanta Yubi bilang---" ucapan Gala terpotong.

"La, dengar aku. Jangan berpikir macam-macam, contohnya. Berpikir untuk kembali ke kota karang, meninggalkan masalah seperti yang lalu-lalu. Ingat, pergi bukan jalan keluar. Tapi bicara, bicara apa maumu...bicara, karena kamu punya hak untuk bicara. Damaikan keduanya, karena kamu, adalah penengah kedua orangtuamu. Ambil posisi sebagai jembatan untuk keduanya." Ucap Russel terdengar begitu meyakinkan.

Oke, ia egois.

Hening, Lala tak menjawab namun justru, hal itu yang membuat Russel kini berdebar tak karuan.

"La..."

Kini helaan nafas terdengar dari sebrang, "oke."

Bukan hanya suara dari Russel saja yang membuatnya berpikir. Ia ingat dengan bunga tadi pagi.

Russel menekan tombol speaker agar bisa mendengar jika Gala bicara, sementara jemarinya sudah mengetik sesuatu pada Ryu.

Russel

Ry, dimana? Gue bisa minta tolong....

Awasi dari jauh sampai balik ke rumahnya.

Ryu

Nyusahin lo, Lo yang pacaran gue yang kena.

Russel

Sepatu Air Jordan di rumah buat lo, terserah mau Lo ambil yang mana.

Ryu

Senang berbisnis dengan anda, bang. Gue meluncur secepat kilat.

"Bang, belum mandi kan? Buruan absen malem." Terdengar suara disana menyapa Russel renyah.

"Siap, makasih!"

Dan Gala tau jika ia harus segera mengakhiri panggilan itu.

"La.."

"Ya udah kamu tutup telfonnya. Aku mau ngabisin es krim dulu."

"Langsung pulang ya," pinta Russel sempat membuat Gala terdiam, namun lelaki itu kembali memastikan dan Gala mengiyakan.

Setelah mematikan panggilan Russel itu, Gala menaruh ponselnya di samping, melanjutkan lagi suapan demi suapan dimana es krimnya hampir mencair seluruhnya. Hingga Gala bisa meneguk sebagian.

Gala celingukan mencari tempat sampah, namun kemudian ia melihat siluet seseorang di atas sepeda motornya tengah menepi tak jauh dari sana, lebih tepatnya di sebrang jalan. Awalnya ia merasa biasa saja. Justru merasa aman, sebab di tempat sepi begini ia tak sendiri.

Namun lama-lama ia menaruh curiga sebab orang itu tak pergi jua dari sana. Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, Gala segera beranjak dari tempatnya dan menutupkan hoodie di kepala lalu naik ke atas motor.

Matanya melirik-lirik waspada, menarik standar dan mulai menyalakan stater. Cukup lama ia mencoba sebab mendadak motornya itu tak menyala, si al!

Sampai Gala harus menurunkan tuas manual atau engkolnya dan mulai menginjak itu keras agar motor dapat menyala. Beberapa kali sampai kakinya itu merasa pegal.

Bletak!

"Aww!"

Si al kembali, engkolnya itu justru mengenai kakinya karena penerangan yang minim dan kecerobohan Gala.

Gala menunduk, terduduk lebih tepatnya. Memperhatikan kulit kaki yang mengelupas dengan robekan kecil dan mengeluarkan cairan merah. Namun anehnya tak terasa sakit yang seberapa sebab luka di hatinya lebih sakit saat ini.

Hingga akhirnya ketakutan Gala semakin menjadi saat seseorang dari sebrang tadi tiba-tiba mendekat, Gala bergegas beranjak dengan luka di kaki yang masih mengucurkan da rah. Merebut kunci dan memberi jarak, kemudian mengambil ancang-ancang mengepalkan tangan. Khawatir orang itu akan berbuat jahat.

"Sini aku bantuin." Ia menyesap alat vape yang ia masukan kembali ke dalam saku celana dan menurunkan hoodienya.

Gala sedikit menyipitkan matanya dan meneliti, "Ryu?"

"Kebetulan aku lagi lewat, mau ke rumah Abi Fath. Ngeliat orang disini, aku kira penampakan." Bohongnya, tapi wajahnya itu datar meyakinkan, "kunci motor.." pintanya diangguki Gala.

"Ngapain disini sendirian, Ucel mana? Ngga enak banget ya punya pacar tentara, ditinggal-tinggal pas lagi butuh..." kekehnya yang langsung meralat, "becanda, La."

Ryu menginjak engkol, beberapa kali lalu motor itu menyala, "Aku anterin jangan?"

Gala menggeleng, kemudian naik ke atas motornya, "makasih." Ingin bergegas pergi dari sana.

"Hati-hati ya Ryu. Aku duluan."

"Yok..." Angguk Ryu, Gala segera melajukan motornya, dimana ia tak menyadari telah Ryu memotret sejenak ceceran da rah yang sempat menetes dari kaki Gala.

Ryu

Da rah muda. Gue ngga tega buat ngga muncul, motornya ngga bisa di stater harus di engkol. Sampai berda rah begitu kakinya.

Russel

Thanks. Ngga Lo pegang kan? Ngga Lo kasih minum juga kan?

Ryu

Engga, dasar lelaki kejam. Awalnya mau gue gendong malah, terus gue ajak ke restoran. Tapi Gala liat gue kaya liat psi kopat. Padahal ganteng begini.

Jadi penasaran gue, awal ketemu Lo, dia mandang Lo kaya apa ya? Persis makanan basi kah ? Pengennya dilepeh.

.

.

.

.

1
ieda1195
wkwkw, abang Sadewa ikut arisan 😂
ieda1195
🤣🤣🤣 julukan reptil udah memebekas didirimu ucell
Nur Koni
iya kecenderungan laki2 klu dah cocok masakan pasangan nya la... mlz mkn di luar lidah udh paten ama rasa masakan pasangan nya
ieda1195
wkwkwkw, keluarga oma ica udah beranak pinak inii
Nur Koni
ngledeknya ga nanggung2 km cel
Trie Heartie
abang pertama mi... bukan ayah dewa😄😄😄
little boyy
iya q juga puyeng kl bau stela yg wangi nya strong apa lg kn bau solar udah mual ngelu 😂
little boyy
engkong ghuan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Kh2103💙
Semoga lancar ya gala dan bang ucel....😍😍😍
Kasian bgt tuh si aziz... pasti menyesal, ngiri mah udah gak dipertanyakan lg...🤭🤭🤭 emang jodoh tuh ya cerminan diri, yg baik sm yg baik,, yg kayak aziz ya ayunda yg alakadarnya...
🙏🙏😊😊
R Melda
minta ditendang tuh la,,,,bang ucelllll nya🤭🤭🤭
hikmah fitria
bang jarna istri pertama d tinggalkan
ih si yuyun kadang ngeselin yah
Maria Kibtiyah
nyesel bgt pasti tuh si aziz
Nur Koni
nah mak cut tuh korban pertama gombalan bang sadewa
Nur Koni
ya ampun umi.... anak badung lo lebih2 dr abang sadewa kelakuannya
Nur Koni
ga jauh2 dr abi ray cle...
Nur Koni
hahaha istri pertama merana.... kehilangan....
Nur Koni
emang calon laki lo seneng bikin ontran2 ko la.... km d bikin stori sosmet nya sprtnya la
Nur Koni
blm jg resmi jd istri udh reques mknanan tiap hr ya la.....
Nur Koni
kasih aja cabe rawit sekarung d dlm masakan mu lah biar meledak2 rasanya pst terkejut
8G-Carrisa Talitha Sinaga
mantap Ka..bang Ucell emang the best,nona manise siap slalu buat bang ucell..lanjut ka bersyukur dikasih Up yg banyak 🙏👍🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!