Kenapa Harus Aku

" pak bangun,, makan dulu, udah sore ini. " ucap glamor sedikit menepuk-nepuk pipi wonsoo.

" suami aku ganteng banget deh kalau lagi tidur begini. " gumam glamor sambil terus melihat wajah wonsoo dengan teliti.

" sudah cukup belum memandang wajah saya?. " tanya wonsoo langsung membuka matanya membuat glamor terkejut plus malu.

" eh udah bangun pak, ayo pak makan dulu biar cepat sembuh. " ajak glamor sambil membantu wonsoo yang hendak duduk.

" aaaaaa..... " ucap glamor sambil menyuapi wonsoo seperti anak kecil.

" gimana enak nggak pak?. " tanya glamor yang di angguki oleh wonsoo.

" sudah cukup mor, saya sudah kenyang. " ucap wonsoo yang kembali mau muntah setelah memakan makanan tersebut beberapa suap.

" bapak kenapa? masih sakit ya? , ya sudah bapak minum obat dulu habis itu istirahat lagi. " ucap glamor dengan lembut membantu wonsoo untuk meminum obatnya.

" eumm pak,, nanti setelah bapak sembuh boleh nggak kita ke laut yang ada di belakang hotel ini? eumm tapi kalau bapak nggak mau juga nggak papa, saya bisa pergi sendiri. " ucap glamor sambil menyelimuti wonsoo.

"hemmmm.... " jawab wonsoo yang tidak di mengerti oleh glamor.

" hemm... hemmm. apa? mau apa engga pak?. " tanya glamor penasaran dengan jawaban aneh dari suaminya itu.

" sudahlah ayo kembali tidur. " ajak wonsoo langsung menarik glamor ke dalam dekapannya.

" ehh... bapak pelan-pelan, nanti tubuh bapak malah kembali sakit karena aku. " ucap glamor yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung membenamkan wajahnya di dada bidang wonsoo.

" eumm hangat. " gumam glamor sambil terus menghirup aroma maskulin dari tubuh suaminya itu, jujur selama menikah dia sekarang sangat menyukai wangi tubuh suaminya itu, wangi yang mampu membuat nya candu.

" kamu suka saya peluk? " tanya wonsoo yang langsung di angguki oleh glamor.

" baiklah kalau begitu saya akan memeluk kamu, dan kamu harus mencium saya, bagaimana? mau nggak?. " tanya wonsoo sambil menatap glamor yang juga menatap nya, mata mereka berdua bersitatap dengan jarak yang sangat intim, dengan glamor yang tidur di lengan wonsoo dan tangan wonsoo yang memeluk pinggang glamor membuat posisi mereka berdua terlihat seperti pasangan mesra pada umumnya.

" uummachhhhh.... " glamor langsung mencium bibir wonsoo dan setelah itu dia kembali menanamkan mukanya di bidang dada wonsoo karena merasa malu atas kelakuan nya tadi.

" ehemmmm... wonsoo sedikit berdeham untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung menurutnya, karena setelah tadi glamor menciumnya dia tidak berbicara dan tidak mengatakan apapun.

" glamor.... sekali lagi boleh?. " tanya wonsoo yang tidak mendapat jawaban dari sang empunya.

" lah malah tidur... " gumam wonsoo saat melihat wajah glamor yang keliatan tenang dan adem dengan mata tertutup.

" malamnya glamor terbangun karena merasa lapar, dia bangun dan tidak menemukan sang suami di sampingnya.

" pak wonsoo kemana?. " tanya glamor pada diri sendiri.

" dengan cepat dia langsung berlari ke dalam kamar mandi untuk mencari wonsoo, namun sialnya saat dia membuka pintu kamar mandi, wonsoo juga sedang membuka pintu, membuat glamor langsung terjatuh ke arah tubuh wonsoo, dan karena tubuh wonsoo masih lemah, membuat tubuhnya tidak seimbang dan langsung terjatuh ke belakang dengan posisi glamor di atasnya.

" kreekkkkk. " terdengar suara sesuatu yang patah beserta suara rintihan juga ringisan seseorang yang sekarang sedang menahan sakit di tangannya.

" auchhh..... " ringis wonsoo membuat glamor sangat panik, sampai menangis saat melihat muka wonsoo yang memerah karena menahan sakit di tangan nya.

" aaaa.. bapak.. hiks... tangan bapak patah.... gimana ini? . " tanya glamor yang sangat panik sampai tidak tahu harus berbuat apa, apalagi sekarang wonsoo hanya memakai handuk membuat fokus nya terpecah, antara harus membantu wonsoo berdiri atau harus membenarkan handuk wonsoo yang sedikit lagi akan jatuh karena pengait nya terlepas.

" kamu ngapain glamor?. " tanya wonsoo saat glamor malah hendak memegang handuknya.

" saya mau benerin handuk bapak dulu, habis itu bapak harus saya Pakaikan baju, dan setelah itu baru kita berangkat ke tukang urut. " ucap glamor membuat wonsoo menggeleng gelengkan kepalanya.

"sudahlah saya bisa sendiri. " ucap wonsoo yang langsung berdiri membuat handuknya langsung terjatuh tanpa bisa di tahan, dan sialnya saat wonsoo berdiri glamor masih jongkok membuat sekarang junior wonsoo tepat di depan muka glamor.

" besar banget.... " gumam glamor langsung pingsan seketika.

" lah malah pingsan, baru juga di lihat belum di rasa, sudah tepar duluan nih cewek. " ucap wonsoo menghela nafasnya dengan kasar.

" glamor bangun... auchhh..... " erang wonsoo merasa sakit di tangan nya.

" dengan bersusah payah sambil menahan sakit di tangan nya wonsoo memakai bajunya dan juga mengangkat glamor ke atas kasur dengan susah payah, alhasil sekarang tangan nya semakin membengkak karena tidak langsung di urut.

" hah..... " glamor langsung terbangun dengan terkejut, dia melihat ke arah wonsoo yang sekarang sedang mengompres tangan nya dengan es batu.

" bapak..... tadi aku kan mimpi..... " glamor tidak melanjutkan perkataan nya saat melihat tangan wonsoo yang sudah sangat bengkak.

" mimpi? apa tadi itu bukan mimpi ya?. " gumam glamor sendiri sambil melihat ke arah wonsoo yang dari tadi menahan sakit di tangan nya, bahkan keringat dingin membasahi wajah wonsoo.

"bapak maafin aku,,, ayo pak kita pergi ke tukang urut, ini tidak bisa di biarin lagi, nanti malah makin parah. " ucap glamor sambil memegang tangan wonsoo yang hendak di kompres es lagi.

" sudahlah glamor, bantu saya berdiri, saya mau tidur. " ucap wonsoo dengan tubuh yang semakin lemah dan bahkan suaranya nyaris tidak terdengar di telinga glamor, apalagi mereka berbicara dalam bahasa Inggris membuat glamor semakin tidak tahu apa yang di katakan oleh suaminya itu.

"bapak bilang apa?. " tanya glamor namun tidak di jawab oleh wonsoo, karena wonsoo keburu terjatuh ke lantai dengan glamor yang masih memegang tangan nya.

" aaa.... hikss.....pak wonsoo bangun.... bapak jangan meninggal dulu, aku tidak mau jadi janda muda. " ucap glamor dengan keras membuat wonsoo yang tidak pingsan itu sedikit tersenyum karena kebodohan istri nya itu.

" glamor, bantu saya berdiri, saya mau tidur. " ucap wonsoo sambil hendak berdiri dengan menahan sakit di tangan nya.

" kruukkkk.... " suara perut glamor membuat wonsoo sedikit tertawa karena merasa lucu dengan istri kecilnya itu.

" bapak kok ketawa sih?. " tanya glamor sambil membantu menyelimuti tubuh wonsoo.

"ambil hp saya bentar, biar saya pesan makanan buat kamu. " ucap wonsoo yang langsung di turuti oleh glamor, karena jujur sekarang dia sudah tidak bisa lagi menahan rasa lapar nya.

" makasih pak.. hiks..... " ucap glamor sambil menghapus air matanya karena merasa bersalah sudah membuat wonsoo sakit, niatnya pergi ke bangkok buat liburan tapi malah karena kecerobohan nya membuat liburan tersebut hancur berantakan.

" udah nggak usah menangis, besok kita pergi ke tukang urut, kamu harus bersiap-siap, soalnya perjalanan kita akan jauh besok, soalnya tukang urutnya nggak ada yang tinggal di kota, semua nya ada di kampung yang jauh dari perkotaan. " jelas wonsoo yang tadi sudah menyuruh asisten choi agar mencari tukang urut, karena dia tidak mau ke rumah sakit.

" kalau terlalu jauh kenapa kita tidak ke rumah sakit aja pak.?.. hiks... "tanya glamor.

" karena saya tidak mau, sudahlah sana buka pintu, itu pasti makanan kamu sudah sampai. " ucap wonsoo yang langsung menutup matanya karena menahan sakit yang teramat sangat di tangan nya.