Pria Yang Hatinya Membeku Mencoba Untuk Bahagia.

Sepanjang jalan nabila terus bertanya kepada salsabila kemana mereka akan menuju.

Hal yang sama juga di lakukan axel karena arah mereka terus keluar dari arah kota.

“kita akan menuju salah satu vila milik paman!”

Masih di daerah kota orange tetapi  lebih jauh kearah pegunungan.

Setelah lebih dari 30 menit akhirnya mereka sampai.

Axel serta nabila terkejut melihat gerbang besar yang biasa ada di film-film. Jalan yang panjang serta taman yang sangat luas di ujung jalan ada sebuah bangunan besar yang terlihat sangat mewah.

“Apa kamu tinggal di sini ?”

“tidak.. lagian ngapain tinggal di vila segede ini sendirian ngeri tau!”

Kedua orang itu terkejut kecuali salsabila. Reaksinya sangat normal seolah sudah menjadi asupan sehari-harinya.

‘ngomong-ngomong waktu kita membuka hadiah ulang tahun axel, sasa juga tidak terkejut!’

Nabila berpikir kalau orang di sampingnya ternyata benar-benar berasal dari keluarga kaya raya.

Terlihat banyak sekali mobil yang parkir. lalu salsabila memarkirkan mobilnya.

“Ayo turun!”

****

Awalnya salsabila ingin langsung menuju taman belakang, tetapi nabila dan axel bilang ingin melihat bagian dalam vila. Akhirnya ia mengajak keduanya masuk dan melihat bagian dalam vila.

Mereka berjalan menuju pintu belakang taman.

“Axel lihat Tv ruang tamunya gede banget!”

“Ya..”

”lihat-lihat dapurnya!”

saat berjalan terlihat beberapa ruangan, benar-benar terlihat rapih serta estetik dan terlihat minimalis. Tetapi mereka dapat merasakan kemewahan dari semua itu.

“ayolah pestanya udah di mulai dari tadi.”

Salsabila mengeluh ke dua orang yang berjalan lambat di  belakangnya.

“nanti makananya abis loh!”

“ah makanan.. kalau gitu ayo!”

Setelah mendengar makanan akan habis nabila malah menarik tangan salsabila lalu berjalan dengan cepat.

Saat mereka sampai di pintu belakang mereka dapat dengan cepat melihat orang-orang yang tengah melakukan pesta.

Taman yang luas sangat luas, banyak sekali tamanan indah yang menghiasi mereka.

Dapat di lihat kalau tamanan itu telah di rawat dengan teliti.

Ketiganya berjalan menuju kerumunan.

“Oh kalian di sini!”

adrian langsung menyapa mereka.

Kemudian salsabila memperkenalkan nabila kepada pamannya serta teman-teman yang berada di sekitar situ.

“Namaku Aira nabila, mohon bantuannya!”

“ya”

”langsung makan saja ya, keburu abis loh!”

adrian menunjuk ke arah orang-orang yang sedang memanggang barbekyu serta beberapa sea food.

“mereka semua predator jadi kalau tidak cepat nanti habis hahaha…”

Salsabila pergi untuk mengambil makanan di ikuti oleh nabila.

“Kamu juga nak!”

“ya master!”

axel akhirnya mengikuti mereka berdua, sedangkan adrian mengobrol dengan beberapa temannya. Mereka terlihat seperti adrian badannya berotot dan tinggi badan mereka sangat besar, beberapa dari mereka juga mengguakan seragam tentara.

“Axel… akhirnya kamu di sini!”

Daniel menyapanya.

“Ayo makan ini!”

Dia sedang memanggang beberapa makanan lalu menyerahkan barbekyu kepada axel.

“terima kasih kak!”

setelah menerima itu, axel tanpa ragu memakannya dia juga melihat salsabila serta nabila yang tengah mengambil beberapa masakan laut.

‘kak nabila mudah sekali bergaul dengan orang lain.’

Setelah berkenalan gadis itu langsung terlihat akrab dengan beberapa teman salsabila.

“kenapa hodienya ga di buka xel, panas kan ?”

“ya.. aku tidak terbiasa dengan banyak orang!”

“santai saja lagian sebagian besar adalah anggota gym!”

Axel memandangi orang-orang di sekitarnya, 60% dari mereka adalah wajah yang dia tahu. Tetapi ada juga beberapa wajah yang sama sekali ia tidak pernah lihat.

“Baiklah!”

Setelah membuka hodie yang menutupi wajahnya axel berdiam bersama daniel serta beberapa murid adrian.

“apa kamu latihan sampai dari ?”

“iya kak!”

“hahaa kamu berbakat tau axel!”

“benar kamu bisa saja menjadi pemain pro tau!”

Beberapa anggota menyarankan adrian supaya axel di ikutsertakan dalam turnamen yang akan datang. Mereka yakin dengan bakat axel dia mungkin bisa menjadi dark house baru dari silver knight gym. Axel cepat sekali belajar, dirinya tidak pernah mengeluh dia selalu cepat saat mempelajari sesuatu yang baru.

Tetapi adrian menolak, mereka juga mendengar kalau axel tidak ingin menjadi pro fighter.

Semua anggota kecewa dan mengeluh.

“ingat axel kalau kamu ingin menjadi fighter kami akan selalu mendukungmu!”

“benar!”

axel mendengarkan mereka berbicara dengan santai sambil memakan beberapa makanan.

 Mereka mengobrol bersama sambil menikmati nuansa malam hari.

“hehe liburan terakhir memang kita harus mengadakan pestakan.”

“tentu saja hahaha!”

beberapa orang saling bercanda satu sama lain.

‘apa liburan musim panas harusnya seperti ini ya ?’

Axel hanya pernah melihat situasi ini di cerita yang ia baca atau film.

Dia biasanya hanya berdiam di rumah untuk belajar. Tidak seperti orang lain dia hanya pergi keluar ketika amalia mengajaknya untuk pergi berkencan.

‘aku merasa hidupku selama ini sia-sia.’

Dari kejauhan ada seorang gadis yang dari tadi menatap kearah axel. Ia tidak menyadari tatapan itu karena beberapa orang juga memperhatikannya saat ia berbicara dengan daniel.

*****

Nadia dan dika memperhatikan ketiga orang yang berjalan mendekat kearah mereka.

“apa itu axel ?”

“tidak tahu wajahnya tidak terlihat!”

“lihat orang yang di sebelah kak salsabila itu sangat cantik kan!”

”ya..”

“siapa dia ya!”

“ kayanya orang itu bukan axel karena axel tidak mungkin mengenal kak salsabila!”

Mereka sudah lama mengenal adrian serta salsabila. Setelah mereka mengikuti dojo karate mereka beberapa kali di ajak untuk berpesta seperti ini. Keduanya awalnya terkejut setiap kali melihat tempat yang mewah tetapi sekarang mereka seperti sudah terbiasa.

“sayang sekali..”

Dika mengangkat bahunya.

“apanya ?”

“Jika orang itu adalah axel yang kamu kenal mungkin itu takdir tau ahahah!”

”…..”

nadia terus memperhatikan lelaki yang wajahnya tertutup oleh hodie jaket.

“hey aku mau menyapa kak bila dulu ya!”

“okee..”

“kamu tidak ikut ?”

Nadia menggelengkan kepalanya.

“tidak aku tidak mood!”

“begitu ya..”

dika menghela nafas lalu berjalan menjauh dari sahabatnya.

‘tidak mungkin axel berada di tempat seperti ini!’

Dari lubuk hatinya ia berharap orang itu adalah axel yang ia kenal. Gadis itu terus memperhatikan axel dia berbicara dengan orang-orang dari silver knight gym.

Lalu saat ia melepaskan hodienya nadia melihat wajahnya dengan jelas.

“Axel ?”

Gadis itu bergumam pelan.

Ini bukan pertama kalinya ia melihat wajah axel. Dulu sempat bercanda dengan axel lalu menyisirkan rambutnya untuk melihat wajahnya.

Dia terpesona saat pertama kali melihat wajah itu. Tetapi amalia yang berada di dekatnya langsung marah besar. Nadia tidak mengetahui letak kesalahannya dimana tetapi gadis itu terus menerus mengajaknya berkelahi. Akhirnya ia memutuskan untuk menjauh sedikit dari axel karena amalia yang selalu mendorongnya jika dia mendekat kearah pria itu.

Tanpa nadia sadari ia berlari kearah axel.

Saat sudah dekat dia menarik jaket belakangnya.

“Axel!”

saat namanya di panggil pria itu menoleh ke belakang.

“nadia ?”